Sosialisasi Pengolahan Limbah Kulit Udang menjadi Penyedap Rasa di Desa Kebonsari

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah bentuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Setiap mahasiswa UMM wajib memprogramkan PMM sebagai pengganti KKN, ntuk mengembangkam dan memberdayakan masyarakat melalui program keberlanjutan. Kegiatan ini dilakukan yang dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan.

Kelompok 22 gelombang 8, yang menjadi bagian dari PMM Bhaktiku Negeri, melaksanakan pengabdiannya di Desa Kebonsari, Tumpang, Kabupaten Malang Jawa Timur. Dibawah arahan Zainal Arifin, SE., MSi., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kelompok 22 memiliki anggota, antara lain:

  1. Cintaku Auroura (202310040311208)
  2. Muhammad Raihan Putra H (202310040311371)
  3. Diya Auliya Raya (202310160311299)
  4. Mochammad Arjuna Aqila A (202310110311076)
  5. Cahaya Kasih Mulia Syahputri (202310040311199)

Salah satu program unggulan yang dijalankan oleh kelompok 22 adalah sosialisasi pengolahan limbah kulit udang menjadi penyedap rasa, sasaran dari sosialisasi ini adalah anggota PKK Desa Kebonsari, Tumpang pada Senin, 12 Agustus 2024 kemarin.

Udang sendiri mempunyai kandungan komponen asam glutamat yang terdapat dibagian kepala dan kulit udang yang membuatnya mengeluarkan rasa gurih. Hal itu, dapat menjadi alternatif mengurangi penggunaan penyedap sintetis MSG (Monosodium glutamate). Selain itu terkandung protein tinggi di bagian kulitnya.

Biasanya, pengolahan limbah udang menjadi penyedap makanan dilakukan dengan menyangrai sisa udang yang tidak terpakai setelah dicuci, lalu setelah disangrai menggunakan api kecil sampai kering, udang akan ditumbuk hingga sedikit halus, kemudian akan kembali disangrai untuk memastikan udangnya mengering. Setelah itu dapat dihaluskan dan disimpan, serta dipakai kapan saja

Mengingat limbah udang, seperti kepala, ekor, dan kulit adalah bagian tubuh udang yang jarang dimanfaatkan dengan baik. Di Beberapa daerah dengan komoditas perikanan, tumpukan udang dapat mencemari lingkungan, serta baunya yang tidak sedap akibat dari proses pembusukan. Melalui sosialisasi ini diharapkan limbah udang menjadi lebih bermanfaat dan diolah dengan baik, yang juga berpeluang menjadi produk yang bisa digunakan maupun diperjualbelikan.

Kawan Muda, tertarik membuatnya?

Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top