Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Kreativitas di Desa Sawo

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini menjadi sarana para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dalam mengembangkan keterampilan individu maupun kelompok untuk berkontribusi dalam memberikan manfaat berkelanjutan di masyarakat. Sama halnya dengan kelompok binaan Ibu Firda Ayu Amalia SE.,Ak.,M.SA selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari  Kelompok 49 gelombang 2.

Kelompok ini beranggotakan Safira Octa Fidnanda (202210410311248), Leony Adya Salsabila (202210410311245), Leni Puspitasari (202210410311249), dan Aulya Dayu Lestari (202210410311252) yang membawakan tema bertajuk “Peningkatan Kesehatan dan Kreativitas” di Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada hari Minggu, 04 Agustus 2024 lalu. Melalui kegiatan ini, Kelompok 49 melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Sawo dalam menentukan tempat pelaksanaan kreasi sabun cuci piring dari kulit jeruk nipis sebagai program unggulan yang bekerja sama dengan ibu-ibu PKK di Desa Sawo. 

Kulit jeruk nipis sendiri memiliki kandungan limonen yang bersifat degreasing atau penghilang lemak, sehingga efektif dalam menghilangkan minyak dan kotoran pada piring. Selain hal itu, pembuatan sabun cuci piring dari kulit jeruk nipis menjadi alternatif dalam mengurangi kebutuhan akan bahan kimia sintetis, yang tidak baik untuk lingkungan, sehingga limbah jeruk yang awalnya dibuang, dapat dimanfaatkan kembali. Hal ini menjadi inovasi kreatif yang dapat meningkatkan keterampilan dan kreativitas.

Pembelian peralatan penunjang, seperti botol untuk wadah sabun cuci piring dan biang sabun cuci piring dilakukan secara online agar lebih instan dan praktis. Untuk persiapan bahan-bahan, seperti garam dan jeruk nipis, dibeli bersamaan dengan konsumsi untuk para partisipan yang mengikuti kegiatan pembuatan sabun cuci dari kulit jeruk nipis. 

Selanjutnya, setelah semua peralatan dan bahan yang akan digunakan seperti wadah dan pengaduk, biang sabun, garam, kulit jeruk nipis, telah dipersiapkan, kelompok 49 membantu para partisipan untuk mencampurkan bahan-bahannya, hingga menjadi produk jadi. Para peserta juga sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Di Akhir acara, dilakukan foto bersama dengan ibu-ibu PKK sambil membawa sabun cuci piring yang telah dibuat sebagai bukti dokumentasi kegiatan.

Harapannya, setelah adanya kegiatan inovatif ini, kulit jeruk yang awalnya menjadi limbah, dapat dimanfaatkan kembali menjadi sabun. Selain itu, penggunaan sabun cuci dari bahan alami dapat mengurangi dampak iritatif dibandingkan dengan sabun cuci yang mengandung bahan kimia.

Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top