Stunting adalah salah satu masalah kesehatan yang sangat serius, terutama di negara berkembang, termasuk Indonesia. Kondisi ini terjadi ketika anak-anak mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi yang berlangsung lama. Anak-anak yang terkena dampak stunting umumnya memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan standar tinggi badan sesuai usia mereka. Selain itu, stunting juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan fisik anak, sehingga memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap kualitas hidup mereka di masa depan.
Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Melalui kegiatan ini, kelompok 65 untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat Desa Kampung Baru mengenai stunting serta langkah-langkah pencegahannya.
Kelompok 65 gelombang 5, terdiri dari Annisa’Noor Fadillah, Khoirun Nisai’ Ainun Na’imah, Hilda Ali, Diva Yusnanda Triaji, Wahyu Prastyo dengan didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Luqman Dzul Hilmi, SE., MBA.
Kegiatan ini dilaksanakan pada (06/08/2024) di tempat posyandu Desa Kampung Baru, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan yaitu dengan presentasi, memberikan sesi tanya jawab dengan masyarakat serta membagikan selebaran mengenai stunting. Mahasiswa PMM Kelompok 65 Gelombang 5, bekerja sama dengan bidan setempat yang menangani Posyandu di Desa Kampung Baru, sehingga sosialisasi yang dilakukan berjalan dengan baik. “Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar. Ibu merasa sangat terbantu berkat bantuan kalian, dan posyandunya juga jadi selesai lebih cepat,” kata bidan yang sedang bertugas.
Materi yang dibagikan kepada masyarakat, yaitu seperti pengertian stunting, ciri ciri stunting, penyebab stunting, dampak stunting serta cara mencegahnya. Materi tersebut sudah dirangkum juga dalam bentuk selebaran sehingga dapat dibaca oleh para masyarakat yang datang ke posyandu.
Selama kegiatan berlangsung, interaksi antara mahasiswa dan masyarakat berjalan dengan sangat aktif dan penuh antusiasme. Para peserta posyandu, khususnya para ibu, menunjukkan minat yang tinggi terhadap materi yang disampaikan. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi tanya jawab, serta keseriusan mereka dalam mendengarkan penjelasan mengenai stunting. Dukungan dari Bidan desa sangat membantu dalam memperjelas informasi, sehingga materi yang kami sampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. “Terima kasih kepada semua yang telah hadir hari ini. Kami sangat menghargai antusiasme dan partisipasi masyarakat Desa Kampung Baru dalam mengikuti sosialisasi mengenai stunting ini,” ujar salah satu anggota kelompok PMM.
Hasil dari kegiatan ini sangat positif, terlihat dari peningkatan pemahaman masyarakat, terutama para orang tua, mengenai stunting dan bahayanya terhadap pertumbuhan anak. Selebaran yang dibagikan juga berperan penting dalam menyebarkan informasi lebih luas, sehingga masyarakat yang tidak hadir dalam sosialisasi ini tetap mendapatkan pengetahuan yang diperlukan. Dampak yang diharapkan adalah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memberikan asupan gizi yang cukup bagi anak-anak mereka. Secara keseluruhan, sosialisasi yang dilakukan oleh kelompok 65 gelombang 5 PMM Bhaktiku Negeri ini berhasil mencapai tujuan utama, yaitu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai stunting serta upaya pencegahannya.
Metode yang kelompok 65 gunakan, seperti presentasi, tanya jawab, dan pembagian selebaran, terbukti efektif dalam menyampaikan informasi secara komprehensif. Dukungan dari Bidan desa turut berperan dalam memastikan kelancaran kegiatan ini. Diberharap, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, mendorong masyarakat Desa Kampung Baru untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan pertumbuhan anak-anak mereka, serta menjadi inspirasi bagi pelaksanaan kegiatan serupa di desa-desa lain.
Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)