Sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melakukan sosialisasi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS yang marak digunakan sebagai alat transaksi. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Acara ini digelar sebagai program unggulan Kelompok 26 Gelombang 9.
Berada di bawah bimbingan Bapak Muhammad Luthfi S.H., S.Sy., M.H., sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), kelompok yang beranggotakan Ararya Farrel Filbert M.M (Hukum), Mohamad Dahnial Nafis (Hukum), Ima Rohmatul Ainiyah (Hukum), Adhi Pramana Admaja M. (Hukum), dan Putri Shabrina F.A (Hukum) ini berinisiatif untuk mensosialisasikan metode pembayaran yang cepat, praktis, dan efisien. QRIS merupakan standar kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk memudahkan proses transaksi digital di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini diselenggarakan di Kantor Desa Sumbersekar, mulai dari jam 09.00 WIB. Kelompok 26 mengajak ibu-ibu PKK Sumbersekar untuk ikut berpartisipasi dalam acara sosialisasi ini. Acara ini bertujuan untuk memberitahukan tentang penggunaan QRIS yang berguna untuk mempermudah dan mempercepat transaksi dalam kegiatan jual-beli. Nyatanya, masih banyak ibu-ibu PKK yang masih belum mengetahui cara menggunakan dan bahkan belum mengetahui QRIS itu sendiri.
Tim PMM UMM dengan sigap menjelaskan tentang QRIS dan tujuan penggunaannya, yakni alat transaksi menggunakan perangkat digital. QRIS menjadi alat transaksi yang simple karena tidak perlu membawa uang cetak. Pengisian saldo QRIS bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti melalui minimarket atau transfer bank. Selain itu, fitur QRIS bisa digunakan di beberapa aplikasi, seperti OVO, Gopay, Shoopepay, bahkan aplikasi Bank juga memiliki fitur pembayaran QRIS.
Para anggota PKK sangat antusias setelah mengetahui adanya alat transaksi yang lebih mudah dan simple. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan setelah ini, masyarakat di Desa Sumbersekar semakin mengenal teknologi digital yang memudahkan aktivitas, salah satunya fitur QRIS yang mempercepat proses transaksi. Kelompok juga berharap, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam memperluas penggunaan QRIS di masyarakat, sehingga Indonesia bisa semakin siap menghadapi era digital.
Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)