Desa Asrikaton, 9 Agustus 2024 — Dalam upaya meningkatkan literasi digital dan mencegah penyebaran informasi palsu, Kelompok PMM (Pengabdian Masyarakat Mahasiswa) Bhaktiku Negeri melakukan sosialisasi bertema anti-hoaks kepada warga Desa Asrikaton. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Asrikaton dan dihadiri oleh puluhan warga dari berbagai usia yang antusias mengikuti setiap sesi. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Sosialisasi ini berfokus pada cara mengenali informasi hoaks, dampak negatif dari penyebaran berita palsu, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan validitas sebuah informasi. PMM Bhaktiku Negeri membekali warga dengan pengetahuan praktis tentang penggunaan teknologi informasi yang aman, serta mengajarkan cara memanfaatkan sumber informasi yang terpercaya.
Mahasiswa PMM, yang terdiri dari mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang, mengambil inisiatif untuk terjun langsung ke masyarakat. Mereka bekerja sama dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat untuk memastikan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh warga. Partisipasi aktif warga dalam diskusi dan simulasi menunjukkan tingginya kesadaran akan pentingnya literasi digital dalam era informasi ini.
Sosialisasi ini berlangsung pada tanggal 9 Agustus 2024 di cafe Bengkong, Desa Asrikaton, sebuah tempat yang sering digunakan untuk pertemuan warga dan kegiatan sosial lainnya. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI yang ke-79. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang hoaks, tetapi juga untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat.
Penyuluhan ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam membangun bangsa, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital yang semakin kompleks. Warga Desa Asrikaton kini lebih siap dan tanggap dalam mengidentifikasi informasi yang valid, sehingga dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan informasi yang sehat dan produktif.
Selain sosialisasi anti-hoaks, kelompok PMM juga aktif terlibat dalam kepanitiaan kegiatan perayaan Hari Kemerdekaan di desa tersebut. Mereka turut serta dalam merancang dan melaksanakan berbagai acara, termasuk lomba tradisional dan jalan sehat yang diadakan pada tanggal 23-25 Agustus 2024. Acara jalan sehat ini diikuti oleh ratusan warga desa, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, yang menempuh rute berkeliling desa dengan semangat kebersamaan dan persatuan.
Hasil dari kegiatan ini terlihat dari meningkatnya antusiasme warga dalam mengikuti berbagai acara dan meningkatnya pemahaman mereka tentang pentingnya verifikasi informasi sebelum disebarkan. Selain itu, keterlibatan PMM Bhaktiku Negeri dalam kepanitiaan juga menciptakan sinergi positif antara mahasiswa dan masyarakat desa, memperkuat ikatan sosial, dan membangkitkan semangat nasionalisme dalam menyambut hari kemerdekaan.
Dengan visi untuk terus memberdayakan masyarakat dan membangun kesadaran kritis, PMM Bhaktiku Negeri berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan serupa di masa depan. Desa Asrikaton menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara generasi muda dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan positif yang berkelanjutan.
Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)