Mahasiswa KKN UMM Latih Warga Sidomulyo Bikin Pot Makrame, Sulap Tali dan Sampah Plastik Jadi Pot Hias Bernilai Jual

Source: dokumentasi pribadi

SIDOMULYO, KOTA BATU — Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar pelatihan pembuatan pot hias dengan teknik makrame di Desa Sidomulyo, Kota Batu. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota Karang Taruna dan Ibu-ibu PKK Desa Sidomulyo.

Mengingat mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Sidomulyo adalah petani bunga, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mereka agar produk yang dihasilkan memiliki nilai jual tambahan. “Hal ini sangat relevan dengan budaya dan kebiasaan masyarakat setempat yang gemar berkebun dan menjadikan tanaman sebagai sarana berkreasi sekaligus mata pencaharian,” ujar Annisa, anggota kelompok PMM, dalam pemaparannya.

Sejalan dengan program kerja kelompok 2 PMM Desa Sidomulyo, yaitu papan penguraian sampah, pelatihan ini juga bertujuan untuk menyadarkan masyarakat bahwa botol plastik bisa dimanfaatkan sebagai pot hias tali makrame. Pelatihan yang berlangsung pada Sabtu, 9 Agustus 2025, ini mengangkat tema “Kreativitas yang Mengikat”. Dalam kegiatan ini, peserta dibimbing untuk membuat pot hias gantung dari tali makrame, baik dengan memanfaatkan pot asli maupun botol plastik bekas sebagai media utama.

“Kami ingin mengajak ibu-ibu serta kakak-kakak di sini untuk belajar kerajinan tangan dan memperkenalkan bahwa kerajinan tali makrame bisa dijadikan alternatif usaha, meskipun hanya menggunakan botol plastik yang sudah tidak digunakan,” tutur Vibby, ketua koordinator kelompok 2 PMM Desa Sidomulyo. Annisa menambahkan, “Dalam konteks ini, papan penguraian sampah memberikan informasi dan inspirasi bagaimana sampah, khususnya barang-barang yang biasanya dianggap tidak berguna seperti tali bekas, dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai estetika dan ekonomi.”

Source: dokumentasi pribadi

Pelatihan ini diikuti dengan antusias oleh ibu-ibu PKK dan anggota Karang Taruna. Para peserta tampak aktif mengikuti setiap tahapan instruksi yang diberikan oleh anggota PMM, mulai dari teknik dasar simpul makrame hingga proses finishing. Mereka terlihat aktif bertanya apabila mengalami kesulitan di salah satu tahapan. “Wah, ini sih kita bisa bikin kalau lagi bosan di sawah atau jaga. Mengisi waktu senggang bisa sambil bikin ini terus dijual 50.000, hahaha,” ujar salah satu ibu PKK. Beberapa anggota Karang Taruna pun mengabadikan proses pembuatan makrame. “Kak, izin video, ya,” ucap salah satu anggota Karang Taruna.

Selain antusiasme, pihak ibu-ibu PKK juga terlihat senang ketika produk tali makrame mereka selesai lebih dulu. “Ayo balapan, masa yang muda kalah sama yang tua,” ucap salah satu ibu kepada anggota Karang Taruna. Ketika salah satu anggota PMM mengatakan, “Semoga apa yang dipelajari hari ini oleh ibu-ibu di sini bermanfaat, ya,” seorang ibu PKK merespons, “Aamiin, Mbak… ini bermanfaat banget. Habis ini mau aku masukin bunga apa, ya? Mau langsung digantung di rumah.”

Source: dokumentasi pribadi

Melalui pelatihan ini, mahasiswa PMM UMM berharap warga bukan hanya memperoleh pengalaman baru, tetapi juga menjadikannya potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Semoga pelatihan ini menjadi bekal untuk usaha kecil berbasis kerajinan tangan dan daur ulang sampah plastik, khususnya bagi mereka yang memiliki minat dalam bidang kerajinan tangan ya, Kawan Muda.

Editor: Amirah Huwaidah Al-farid (UC Mira)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top