
Malang – Desa Karangsono, yang terletak di Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, terkenal sebagai desa dengan industri produk gula merah terbesar dan olahan sumber daya alam yang melimpah. Desa Karangsono kini sedang berbenah menjadi desa yang maju agar dapat dikenal lebih baik oleh masyarakat sekitar maupun khalayak di luar daerah. Dengan potensi alam yang melimpah, banyaknya sentra industri gula, serta geliat UMKM yang semakin berkembang, menjadi modal besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Desa Karangsono. Namun, potensi tersebut selama ini belum sepenuhnya terekspos dengan baik.
Melihat kondisi ini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) hadir dengan gagasan kreatif dengan membuat Profil Desa Karangsono sebagai sarana strategis untuk meningkatkan branding dan identitas UMKM lokal. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Program ini tidak sekadar mendokumentasikan informasi tentang desa, namun juga sebagai media promosi yang dapat membantu pelaku UMKM dalam memperluas jangkauan pasar mereka.
Dengan dibimbing oleh Bapak Candra Rahma Wijaya Putra S.S., S.Pd., M.A. selaku Dosen Pembimbing Lapangan, dan sekelompok mahasiswa PMM yang beranggotakan lima mahasiswa Ilmu Komunikasi, yaitu Muhammad Radza selaku koordinator kelompok, Irsa Haniyah K. selaku humas, Muhammad Zaki F. R. selaku PDD, Rania Putri A. R. selaku sekretaris, dan Mutiara Sakina selaku bendahara.

Pembuatan video profil desa ini memerlukan proses pembuatan yang sangat panjang dengan melibatkan berbagai pihak desa, khususnya pelaku UMKM di Desa Karangsono. Tim PMM UMM terlebih dahulu melakukan survei lapangan selama beberapa hari untuk mengumpulkan informasi, serta meminta perizinan kepada beberapa pihak terkait untuk dapat meliput usaha mereka sebagai bagian dari kebutuhan footage video profil desa yang diinginkan. Seluruh anggota PMM UMM juga melakukan beberapa sesi tanya jawab kepada perangkat desa, tokoh masyarakat, serta pelaku UMKM agar memperoleh data yang valid dari berbagai perspektif, sehingga menambah informasi untuk pengisian Voice Over (VO) dalam video profil tersebut.
Setelah melalui proses perizinan dan memperoleh izin untuk meliput tempat tempat yang dibutuhkan, seluruh anggota PMM mulai mengunjungi berbagai titik di Desa Karangsono, mulai dari area persawahan, pabrik gula merah, pabrik kerupuk, pabrik jenang, hingga rumah produksi UMKM. Dokumentasi tersebut berupa footage video yang diambil dan dikumpulkan untuk memperkuat visualisasi profil desa, sehingga lebih menarik bagi para penonton ketika video profil desa tersebut di tayangkan di Balai Desa Karangsono.

Salah satu tujuan utama dari program ini adalah membantu pelaku UMKM di Desa Karangsono agar dapat dikenal lebih luas oleh para konsumen hingga keluar kota. Dengan masuknya produk UMKM dalam profil desa, mereka akan lebih mudah dikenali oleh para calon konsumen baru.
Kepala Desa Karangsono menyambut baik ide inspiratif dari tim PMM UMM tersebut. “Selama ini promosi UMKM masih bersifat dari mulut ke mulut. Dengan adanya profil desa, kami punya alat untuk memperkenalkan produk lokal secara lebih profesional. Ini akan sangat membantu pemasaran dan meningkatkan daya saing UMKM,” tuturnya. Beberapa produk unggulan Desa Karangsono seperti produksi gula merah, kerupuk pati, jenang, dan produk pertanian diliput secara menyeluruh agar mendapatkan tempat khusus dalam profil desa.
Kegiatan ini bukan hanya memberikan manfaat instan, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang. Profil desa dapat diperbarui secara berkala sehingga selalu relevan dengan perkembangan desa. Selain itu, media promosi ini dapat digunakan untuk keperluan presentasi desa dalam berbagai kesempatan, termasuk saat menerima tamu, mengikuti pameran, atau menjalin kerja sama dengan pihak luar.
Bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi tersebut, pengalaman ini menjadi ajang pembelajaran langsung di lapangan. Mereka tidak hanya mempraktikkan keterampilan komunikasi, keterampilan editing dan riset, tetapi juga belajar membangun hubungan dengan masyarakat, memahami kebutuhan lokal, dan merancang solusi yang tepat sasaran.
Melalui pembuatan profil desa ini, tim PMM UMM Desa Karangsono membuktikan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat mampu menciptakan inovasi yang bermanfaat dan berkelanjutan. Karangsono kini memiliki media untuk menampilkan identitasnya dengan lebih jelas, sehingga branding desa menjadi lebih kuat dan menarik.
Harapannya, keberhasilan program ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia untuk lebih kreatif dalam mengangkat potensi lokal. Karena di setiap desa, selalu ada cerita dan kekayaan yang layak untuk diperkenalkan kepada dunia ya, Kawan Muda.
Editor: Amirah Huwaidah Al-farid (UC Mira)