Pantai merupakan salah satu dari banyaknya tujuan wisata bagi masyarakat. Selain karena biaya yang harus dikeluarkan tidaklah mahal, wisata pantai juga memberikan ragam pengalaman dalam satu tempat bagi penikmatnya. Pasir yang hangat, hembusan angin laut, serta deburan ombak memberikan ketenangan dan bagi pengunjung terutama yang datang dari perkotaan. Indonesia sebagai negara kepulauan beriklim tropis tentu saja memiliki pantai yang melimpah ruah, dengan ragam kenampakan alam yang tersinari matahari sepanjang tahun. Tak ayal, pantai-pantai di Indonesia menjadi destinasi wisata bagi turis mancanegara untuk menikmati indahnya batas antara daratan dan laut ini.
Melipir sedikit ke selatan Kabupaten Blitar, kita dapat menemukan pantai yang indah cocok untuk berlibur namun belum banyak orang ketahui bernama Pantai Pasur. Pasir besi dengan ombak yang indah serta hutan pinus siap menemani wisatawan yang datang ke tempat ini. Pantai Pasur yang terletak di Desa Bululawang, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar ini sebelumnya pernah ramai pada tahun 2018-2020 sebelum wabah COVID-19 menerjang Indonesia. Namun, setelah wabah ini hadir, saat itulah Pantai Pasur yang dulunya ramai mulai kehilangan eksistensinya di ruang publik.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 113 Gelombang 6 yang di bimbing oleh Bapak Dosen Hafid Adim Pradana, MA, Universitas Muhammadiyah Malang dalam hal ini hadir dengan program kerja yang diharapkan mampu membantu menghidupkan kembali Pantai Pasur dengan memfasilitasi warga dan POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) berupa sosialisasi yang dipandu oleh Duta Wisata Gus dan Jeng Kabupaten Blitar 2023 dengan tajuk Re-thinking Pasur yang diharapkan dapat membantu masyarakat Pasur dalam pengelolaan pantai wisata ini. Dalam sosialisasi yang dihadiri oleh POKDARWIS, PKK, Kepala Desa, serta Ketua BPD ini disampaikan beberapa hal yang dapat menjadi langkah awal dalam mempromosikan Pantai Pasur. Sebagai contohnya yaitu pengelolaan tempat dengan memberikan saran hal apa saja yang dapat dihadirkan untuk meramaikan Pantai Pasur, branding yang meliputi logo pantai dan merchandise, serta pemasaran. Pantai Pasur sendiri sangat cocok untuk dijadikan tempat untuk berkemah, aktivitas luar ruangan seperti outbond, ATV riding, serta susur sungai sebab bergandengan dengan pantai ini terdapat muara sungai yang dikelilingi pohon mangrove.
Kegiatan yang dilaksanakan pada (13/8) ini disambut baik oleh Sutikno, Kepala Desa setempat. Sebagaimana ia menyampaikan dalam sambutannya, “saya sangat terbantu dan berterima kasih atas bantuan adik-adik PMM dalam program kerja ini. Semoga apa yang disampaikan dapat menjadi masukan dalam pemaksimalan pengelolaan pantai ini.” Selain pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan Pantai Pasur, Kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 113 ini juga memberikan sosialisasi pengembangan UMKM setempat yaitu ‘Banana Crispy’ atau Pisang Kruwel yang merupakan home industri milik sepasang suami-istri dengan nama rumah produksi Bibit Jaya.
Sebagai upaya dalam membantu UMKM ini, PMM UMM Kelompok 113 memberikan sosialisasi berupa pelabelan produk, pendaftaran tempat usaha pada Google Maps serta pemasaran dan pengiriman produk ke luar daerah. Produk yang dihasilkan oleh Bibit Jaya sendiri tidak terbatas pada olahan pisang saja. Namun juga pada ragam buah lainnya seperti Alpukat, Nanas, Salak, Nangka, dan Tape singkong. Produk Bibit Jaya sendiri telah berhasil dipasarkan hingga toko oleh-oleh di Tulungagung dan Batu. Pemilik dari industri ini berharap dengan hadirnya PMM Kelompok 113 pada home industry ini memberikan lapangan pemasaran baru ke luar pulau dan hal itu terwujud sebagaimana Kelompok 113 berhasil menjual sebanyak 300 pcs ke Sumbawa dan membuka pasar baru di Kota Blitar dengan mengirimkan 5Kg produk Pisang Kruwel.
Disamping itu, PMM Kelompok 113 juga hadir membina PKK Desa Bululawang dalam pelatihan Batik Cap yang dilaksanakan pada (12/8) dengan menggandeng pembatik professional serta pemeragaan langsung yang dapat diikuti peserta pelatihan. Pelatihan yang dihadiri 10 anggota PKK ini diharapkan dapat menambah keterampilan baru dalam membatik sehingga hasil batik dari Desa Bululawang memiliki variasi yaitu batik tulis dan cap.