Malang – Wisata lokal memberikan banyak sekali manfaat, salah satunya yaitu meningkatkan perekonomian warga sekitarnya. Seperti Sumber Air Wendit Lanang, wisata ini dikenal sebagai wisata yang masih terjaga keasriannya, wisata ini juga menjadi mata pencaharian penduduk desa Mangliawan. Wisata yang terletak tak jauh dari pusat kota ini memiliki banyak potensi. Namun, potensi tersebut lambat laun akan pudar hingga perekonomian warga pun akan terancam jika dibiarkan dan tidak mendapat perhatian khusus. Kegiatan pengabdian masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Anggota kelompok tersebut dari Gita Aulia, Khansa Nurunnisa, Ushulyah Dirmanto, dan Zahrah yang berasal dari prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang serta dibimbing oleh pak Yaris Adhial Fajrin, SH., MH. selaku dosen pembimbing lapangan (DPL)
Sadar akan ancaman tersebut, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dengan program Pengabdian Masyarakaty oleh Mahasiswa atau yang disingkat PMM menjadikan Sumber Air Wendit Lanang sebagai tempat pengabdian mereka. Dengan menyuguhkan tema “Peningkatan Potensi Desa Mangliawan Melalui Promosi Wisata Sumber Air Wendit Lanang”, 4 Mahasiswa UMM tersebut mengajak warga untuk mempedulikan lingkungan sekitar hingga menumbuhkan rasa awareness terhadap digital marketing kepada generasi muda setempat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Diadakan selama sebulan penuh, yaitu dari tanggal 19 Januari sampai 17 Februari 2024, PMM ini menjadi harapan awal langkah promosi wisata lokal. Program program kegiatan yang dilaksanakan salah satunya yaitu membuat spot foto menarik. Setiap pengunjung yang datang pasti setidaknya ingin berswafoto di tempat yang bagus di pandangan mereka. Lalu, mereka akan mengunggahnya ke media sosial. Hal ini menimbulkan ketertarikan orang lain yang melihat dan merupakan salah satu cara penggunaan media sebagai alat komunikasi, secara tidak langsung orang lain akan melihat unggahan pengunjung lalu mengetahui wisata mana yang ia kunjungi.
Lia, 22 tahun, pengunjung yang mengetahui sumber wendit lanang ini mengaku baru pertama kali datang. Ia mengetahui wisata ini dari media sosial. First impression yang ia dapatkan ketika ke Sumber Air Wendit Lanang yaitu segar. “Airnya jernih, tempatnya nyaman, banyak jajanan. Cocok banget buat healing. Tadinya, udah skeptis duluan sih soalnya jarang jarang deket pusat kota keasriannya masih terjaga gini. Takutnya kan zonk, di media sosial bagus tp pas dateng ga sesuai ekspektasi. Tapi, ternyata wow banget. Liat dari permukaan kolam ikan koi nya aja bisa kelihatan” Tambahnya.
Selanjutnya salah satu program andalan kelompok PMM 20 gelombang 6 ini ialah mengadakan lomba DORENG atau Dolan Bareng dengan niat awal mendorong rasa awareness. Lomba ini diikuti generasi muda sekitar desa Mangliawan. Lewat lomba ini partisipan membuat video berdurasi 2 menit atau lebih dengan mengadopsi cara promosi. Hasil video mereka diunggah di media sosial Instagram. Otomatis setelah diunggah orang lain yang mengikuti akun mereka akan menontonnya. Lalu, metode promosi digital secara tidak langsung pun terjadi.
Gita, ketua kelompok 20 gelombang 6 berharap lomba dan program yang kelompoknya prakarsai dapat menghadirkan metode promosi dengan cara yang lebih asik. “Lomba ini kita fokuskan kepada generasi muda, generasi digital. Mereka punya skill mengedit dan ide yang kreatif. Kita akan asah skill tersebut dengan cara yang lebih fun.”
Generasi muda memang merupakan tolak ukur masa depan negeri ini. Dengan mengasah kemampuan yang mereka punya, hal ini akan ber-impact pada masa depan khususnya pada bidang digital marketing.
PMM ini mendapat apresiasi baik dari para masyarakat. Supranoto, sebagai ketua POKDARWIS yaitu organisasi yang menaungi dan mengelola sumber air wendit lanang, Ia sangat berterima kasih karena atas implementasi dari ide mereka, Sumber Air Wendit Lanang mendapatkan wajahnya yang terbarukan. Supranoto mengatakan hal tersebut ketika kelompok 20 gelombang 6 memberi cinderamata sebagai kenang kenangan kepada wisata. “Terimakasih atas partisipasinya dan semangatnya buat wisata ini. Kapan kapan main lagi ya kesini, Sumber Air Wendit Lanang selalu terbuka untuk kalian.” ucapnya.
Penutupan sekaligus perpisahan antara kelompok 20 gelombang 6 PMM UMM dengan masyarakat desa Mangliawan yang mengelola wisata diselimuti rasa haru. Pihak kelompok juga sangat berterimakasih karena masyarakat telah berpartisipasi dan menerima mereka dengan baik. Sehingga program PMM yang mereka adakan berjalan sesuai dengan yang mereka harapkan. Wah, Kawan Muda menarik sekali ya program kerja kali ini dari kelompok 20 gelombang 6.
Editor: Fadhila Naili Z. (UC Neli)