Sekali lagi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar pengabdian bagi masyarakat. Kali ini, giliran mahasiswa Ilmu Keperawatan, Akutansi, dan Farmasi UMM menggelar Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Pengabdian tersebut diselenggarakan pada tanggal 19 Januari 2024 hingga 19 Februari 2024. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Ialah Hesti Tri Wulandari (Ilmu Keperawatan) selaku ketua PMM, Aprilia Yana Anggreini (Ilmu Keperawatan), Erny Kusuma Wardhani (Farmasi), Evita Desty Rahayu (Farmasi), Riza Umami (Akutansi). PMM kelompok 71 ini di bimbing oleh A. Syaiful Hidayat A., S.E., M.Sc., Ak.
Hesti selaku ketua, menyampaikan bahwa program pengabdian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sukun Malang dengan menerapkan gaya hidup sehat. Mereka melakukan penyuluhan gaya hidup sehat bagi anak usia dini sebagai salah satu hilirisasi penelitian UMM.
“Jadi tujuan kami menyelenggarakan program pengabdian ini memang untuk mengajarkan gaya hidup sehat sejak dini,” ucapnya.
Mahasiswa Ilmu keperawatan tersebut menambahkan, bahwa saat ini banyak penyakit yang muncul akibat tidak menerapkan pola hidup sehat contohnya saja seperti diare. Bahkan, menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2023 kasus diare di Indonesia mencapai 23,6 kasus. Dimana hampir 80 persen kasus tersebut menyerang anak-anak.
Maka dari itu, Hesti dan tim membuat program meningkatkan pengetahuan serta penyuluhan kesehatan kepada anak usia dini melalui kegiatan pemberian edukasi pola hidup sehat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial.
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bertujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi, informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, serta perilaku sehingga siswa sadar, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Tentu tak hanya penyuluhan saja, namun kami juga menerapkan dengan praktik sederhana dengan para siswa. Hal ini juga akan melatih perilaku interaktif dengan sesamanya,” tambah Hesti.
Ia juga menambahkan manfaat PHBS nanti secara umum ialah untuk meningkatkan kesadaran siswa agar mau dan mampu menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut menjadi penting untuk dilakukan agar siswa sadar dan dapat mencegah serta mengantisipasi atau menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang mungkin muncul.
Harapannya, melalui PHBS diharapkan siswa dapat mengenali dan mengatasi masalah sendiri dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
“Juga, nantinya program pengabdian ini tak berhenti sampai disini saja, namun juga dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari siswa tersebut,” tegasnya.
Editor: Rizki Tri (UC iki)