Dampak Kegiatan Pegelolaan Sampah 7R PMM Kelompok 95 Gelombang 3 UMM di Kelurahan Songgokerto Batu

Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri Kelompok 95 Gelombang 3 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang dibimbing oleh Ibu Winda Hardyanti, S.Sos., M.Si. berfokus pada pengenalan pengelolaan sampah, yang dilakukan di Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu Kota Batu. Dengan mengangkat tema ‘Creativity in Recreating Waste’ dan mengangkat program 7R (recycle, reduce, reuse, rethink, refuse, refill dan repair). Kelompok 95 Gelombang 3 UMM yang beranggotakan Tuti Septichana (202110360311178), Ega Fiandita (202110360311172), Nelli Ananda Uswatunniyah (202110360311184) dan Irda Khoerunnisa (201910360311144) ikut serta dalam membantu menyebarkan awareness dan pengetahuan dasar mengenai pengelolaan sampah. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Pada kesempatan ini, PMM Kelompok 95 UMM mengenalkan konsep 7R sebagai solusi praktis pengelolaan sampah kepada Ibu-Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di RW 04, RW 05 dan RW 06 Kelurahan Songgokerto. Dengan cara memanfaatkan sampah untuk bahan baku daur ulang atau untuk dipakai kembali. Sasaran utama PMM Kelompok 95 UMM sendiri adalah ibu-ibu rumah tangga yang umumnya merupakan pihak yang paling banyak memproduksi limbah organik maupun anorganik dari rumah. Tiga bulan setelah kegiatan PMM berlangsung, anggota PMM Kelompok 95 Gelombang 3 UMM melaksanakan evaluasi kerja dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dengan mewawancarai Ibu Ketua PKK di lokasi kegiatan.

“Alhamdulillah luar biasa dan kami berterimakasih sudah memilih wilayah Songgokerto sebagai tempat pengabdian, kami sangat senang dan terbuka lebar dan tentunya menyambut dengan baik program-program yangg digulirkan. Alhamdulillah juga ada dampak, masyarakat kami semakin terbuka wawasannya tentang pengolahan dan pemanfaatan sampah di lingkungan kami. Dari kegiatan yang disosialisasikan, warga semakin sadar akan pentingnya pilah pilih sampah untuk didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat. Contoh sabun dari minyak jelantah, daur ulangsampah organik menjadi cairan sejuta manfaat, kerajinan rajut dari bahan bekas, souvenir cantik dari barang bekas dan lainnya. Masyarakat juga lebih sadar akan pentingnya keberadaan bank sampah sebagai usaha pengurangan sampah dilingkungan Songgokerto khususnya.” ungkap Ibu RW 04 saat melangsungkan kegiatan pilah sampah di area RW 04 Kelurahan Songgokerto.

“Yang jelas edukasi sampah harus terus disosialisasikan untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya pilahpilih sampah untuk mengurangi sampah di lingkungan. Kendala yang dihadapi kami kadang terbentur akan kurangnya (Sumber Daya Manusia) SDM yang konsisten dalam pengelolaan sampah.” Lanjutnya saat diwawancarai oleh anggota PMM Kelompok 95 Gelombang 3 UMM mengenai keberlangsungan kegiatan yang telah dibuat saat PMM. Kawan Muda, konsistensi sendiri menjadi kendala yang selalu sulit diatasi, tidak hanya dalam kegiatan PMM tapi dalam kegiatan masyarakat pada umumnya. Kedepannya, kelompok 95 berharap kelompok-kelompok PMM UMM bisa meningkatkan konsistensi kegiatan setelah masa PMM berakhir. Agar kegiatan bisa terus berlangsung dan memberikan manfaat dalam jangka waktu yang lama.

Editor: Fadhila Naili Z. (UC Neli)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top