Kini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang sedang berlomba-lomba menunjukan program inovatif. Seperti halnya dengan Kelompok 72 Gelombang 6 yang menawarkan solusi efektif dalam menguraikan sampah organik bagi pelaku UMKM di Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Dibawah bimbingan Ir Denar Regata Akbi, S.Kom.,M.Kom., sebagai Dosen Pembimbing Lapang (DPL), Yesi Eka Ananta S (Hukum), Muhammad Bintang R (Peternakan), Muhammad Johan A (Peternakan), Azahra Riswida A (Hukum), dan Sekar Ayu Amelia (Hukum) berkolaborasi dalam program edukasi pemanfaatan dan budidaya maggot sebagai salah satu langkah pengelolaan sampah organik.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 13 Agustus 2024 hingga 15 Agustus 2024 dengan mengajak masyarakat di Kelurahan Tunjungsekar untuk ikut berpartisipasi dalam edukasi ini. Lebih dari 10 orang yang hadir, menyambut dengan antusias inovasi dari para mahasiswa PMM yang membawakan program unggulannya.
Maggot atau Black Soldier Fly (BSF) sendiri adalah larva dari lalat yang menjadi agen pengurai dari limbah organik. Maggot juga dikenal karena kemampuannya dalam mengolah limbah organik menjadi produk yang berguna, seperti kompos dan pakan ternak, dengan efisiensi yang tinggi. Informasi lain juga disampaikan pada masyarakat Tunjungsekar seperti siklus hidup maggot, manfaatnya, hingga cara budidayanya.
Program ini memiliki tujuan untuk mengurangi limbah organik dan membuka peluang usaha bagi para pelaku UMKM di sektor pertanian dan peternakan dalam pemanfaatan maggot sebagai solusi inovatif. Melalui solusi ini, maggot dapat berperan signifikan dalam mengurangi dari produksi protein konvensional.
Tujuan utama dari edukasi maggot adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya maggot dalam pengelolaan sampah organik dan pemanfaatannya sebagai sumber protein alternatif. Dengan edukasi ini diharapkan untuk kelurahan tunjungsekar semakin
banyak masyarakat yang tertarik dan terlibat dalam budidaya maggot, sehingga dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)