
Stunting, masalah gizi kronis yang menghambat pertumbuhan anak, masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Salah satu langkah penting untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menumbuhkan pemahaman gizi seimbang sejak dini. Hal inilah yang menjadi fokus utama dalam kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang baru-baru ini diselenggarakan di TK PGRI 2 Kalipare, Desa Arjowilangun, Malang.
Kegiatan PMT ini merupakan hasil kolaborasi antara Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama para guru, orang tua, dan siswa TK. Kelompok PMM 1 Desa Arjowilangun beranggotakan Muhammad Nurul Ihsan, Karisa Febyani, Aulia Cahya Putri, Muhammad Aziz Sultan Iskandar, dan Fristy Putri Anggun Floreza. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah pengaplikasian Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Program ini bertujuan tak hanya sekadar membagikan makanan, tetapi juga mengedukasi seluruh pihak mengenai pentingnya makanan sehat dan bergizi seimbang.
Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dilaksanakan Pada pukul 09.00 WIB, setelah kegiatan senam di TK PGRI 2 Kalipare yang berlokasi di desa Arjowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Mahasiswa UMM memulai kegiatan dengan memberikan resep makanan sehat kepada wali murid tiga hari sebelum kegiatan Ini dilakukan untuk memastikan bahwa anak-anak tidak mengalami alergi atau anak-anak tidak menyukai sayur tertentu. Kemudian wali murid memulai memasak pada pukul 05.00 WIB sesuai resep yang telah diberikan, dengan penuh kegembiraan dan semangat, serta penuh antusiasme karena para ibu belajar dan berdiskusi kecil tentang resep makanan sehat untuk anak-anak.setelah memasak telah selesai, anak-anak didik tentang makanan sehat dan tidak sehat dengan menggunakan flashcard.

Puncak acara adalah saat anak-anak berkumpul dan menyantap bersama hidangan yang telah disiapkan. Selama makan, guru dan mahasiswa UMM turut mendampingi sambil menjelaskan kandungan gizi dalam makanan tersebut—seperti pentingnya protein, karbohidrat, dan vitamin untuk pertumbuhan. Momen makan bersama ini menunjukkan bahwa makanan bergizi dapat diterima dengan baik oleh anak-anak jika disajikan dengan cara yang menyenangkan. Raut wajah gembira anak-anak menjadi bukti bahwa pendekatan edukatif yang dikemas secara kreatif sangat efektif.

Kegiatan PMT ini tidak hanya memberikan makanan, tetapi juga menanamkan pemahaman jangka panjang. Orang tua kini memiliki pengetahuan dan motivasi untuk menyajikan makanan sehat di rumah. Ketika orang tua dibekali dengan keterampilan dan pemahaman gizi, masalah stunting dan gizi buruk dapat dicegah secara signifikan.
Jadi, Kawan Muda, melalui kegiatan sederhana ini, TK PGRI 2 Kalipare dan PMM UMM telah membuktikan bahwa pendidikan gizi sejak dini adalah investasi terbaik untuk masa depan anak-anak, memastikan mereka tumbuh sehat, cerdas, dan bebas dari stunting.
Editor: Amirah Huwaidah Al-farid (UC Mira)