Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Ecobrick, Usaha PMM UMM Menumbuhkan Karakter Peduli Lingkungan di SDN Jatimulyo 1

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, dengan tujuan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini juga merupakan pengaplikasian Hilirisasi hasil penelitian dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pengabdian kepada masyarakat ini berlangsung dari. 19 Januari 2024 dan berakhir pada 16 Februari 2024.

Dalam kegiatan ini, PMM Gelombang 08, kelompok 50 memiliki program kerja yang ditujukan pada Lembaga pendidikan SDN Jatimulyo 1. Progam kerja yang kami usung bertema lingkungan hidup, dengan harapan siswa siswi SDN Jatimulyo 1 dapat lebih memahami pentignya menjaga lingkungan sekitar. Pemilihan program kerja ini juga di dasari oleh kebutuhan sekolah serta inisiatif dari kami untuk mendorong SDN Jatimulyo 1 maju dalam adiwiyata tingkat provinsi.

PMM Gelombang 08, kelompok 50 ini beranggotakan 5 orang mahasiswa yaitu, Kezhia Amirah Tsuroya Qhotrunnada sebagai ketua, Nur ellyta (wakil koordinator), Emelly Princeston (PDD), Fadiatul Maghfiroh (Humas), dan Aliefia Shafarahani (Sekretaris). Para mahasiswa ini merupakan tim dibawah bimbingan dosen Fadilla Muhammad Mahdi, S.E., M.Si.

Salah satu program PMM adalah pembuatan kerajinan tangan dari bahan daur ulang. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menciptakan karakter peduli lingkungan sejak dini pada siswa siswi SDN Jatimulyo 1. Kerajinan yang akan dibuat adalah tempat sampah dari botol air mineral dan kursi dari ecobrick. Untuk pembagian pelaksanaannya, kami mengajak anak-anak kelas 1 dan 2 untuk membuat kerajinan dari tempat sampah, sedangkan untuk kelas 3 hingga 6 membuat kursi dari ecobrick.

Beberapa hari sebelum pelaksanaan, siswa siswi diberi pengumuman untuk membawa bahan dasar dari kerajinan ini, yaitu botol air mineral ukuran 600 ml untuk kerjinan tempat sampah, serta botol air mineral ukuran 1,5 liter untuk kerajinan ecobrick. Proses pembuatan tempat sambah dari botol cukup sederhana, dimulai dengan mengumpulkan beberapa botol dengan ukuran sama, kemudian memotong bagian atas botol guna tempat memasukkan botol yang akan menjadi susunan kedua. Perekatan setiap botol menggunakan perekat jenis nano tape. Ketika kerangka sudah jadi maka tahap berikutnya adalah menghias. Tempat sampah akan diberi warna menggunak pilox dan jika sudah kering dihias dengan tali rami dan beberapa ornamen lain.

Pembuatan kursi dari ecobrick dimulai dengan mengumpulkan sampah plastic sebanyak-sebanyaknya kemudian memotongnya menjadi ukuran yang cukup kecil untuk bisa dimasukkan dalam botol. Setiap botol harus memiliki berat yang sama, yaitu 500 gram per botol. Ecobrik yang sudah selesai kemudian direkatkan satu sama lain menggunakan perekat jenis solatip bening. Untuk bagian alas duduk, kami menggunakan busa ati yang balut dengan kain kulit sintetis.

Banyak sekali manfaat dari pembuatan kerajinan ini, diantaranya adalah mengurangi jumlah sampah plastik yang ada di lingkungan. Alih-alih membuangnya dan berakhir mencemari lingkungan, sampah plastik dapat digunakan kembali sebagai bahan utama properti sehari-sehari. Pembuatan kursi dan tempat sampah dari botol air mineral juga dapat dijadikan sebagai alternatif bahan, sehingga, langkah ini mampu mengurangi penggunaan material yang berasal dari bahan non-ramah lingkungan. Selain itu pembuatan kerajinan ini juga menjadi kegiatan yang edukatif bagi siswa-siswi . Melalui aktivitas ini siswa siswi menjadi tahu salah satu cara penerapan daur ulang sampah.

Editor: Zafira Auzia N (UC Wawa)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top