Author name: Journalist Reportase UMMFM

Program UMM PMM: Menuju Pertanian Modern, Upaya Pengembangan Hidroponik dan Pengelolaan Limbah

Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan salah satu bentuk nyata dari upaya perguruan tinggi dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.  Kelompok 87 Gelombang 6, yang terdiri dari Adinda Annuri Jayazy, Syerli Putri Lestari, Dea Safira, Hilya Azzahra, dan Ferdinand Ricky Aqil Pratama, terlibat dalam kegiatan PMM Bhaktiku Negeri dengan mengabdi selama kurang lebih 30 hari di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Program ini merupakan bagian dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) UMM, Dengan berbekal ilmu dan hasil penelitian dari kampus, para mahasiswa mengimplementasikannya secara langsung di lokasi mitra, yaitu Desa Mangliawan “Di sini sebelumnya sudah pernah menerima bantuan bibit tanaman hidroponik dari pemerintah, Mbak. Namun, sayangnya tidak ada kelanjutan prosesnya,” menurut Ibu Sri Astutik, selaku Ibu Lurah. Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian di Desa Mangliawan, mahasiswa PMM menyusun dan memperkenalkan Standard Operating Procedure (SOP) yang sederhana dan mudah dipahami terkait teknik hidroponik. SOP ini dirancang khusus untuk masyarakat umum, terutama mereka yang baru mengenal konsep hidroponik, sehingga dapat dengan mudah diadopsi dan diterapkan. SOP tersebut mencakup seluruh tahapan mulai dari persiapan media tanam, penanaman, perawatan, hingga proses pemanenan. Panduan yang jelas dan aplikatif ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk memulai budidaya tanaman secara hidroponik. Tidak hanya berfokus pada penyusunan SOP. Pada tanggal 11 agustus 2024 yang bertempat di sekolah KB Baitus Syifa, kelompok PMM juga terlibat langsung dalam proses penanaman. Mereka mendirikan instalasi hidroponik di desa dan memberikan pelatihan intensif kepada warga setempat mengenai cara menanam menggunakan metode ini. Melalui pendekatan ini, diharapkan masyarakat dapat mengadopsi teknologi hidroponik sebagai solusi untuk meningkatkan hasil pertanian mereka, terutama di tengah semakin terbatasnya lahan pertanian. Teknologi ini juga berpotensi mengurangi dampak negatif penggunaan lahan yang tidak optimal serta mendukung pertanian berkelanjutan. Selain itu, dalam rangka mendukung keberlanjutan lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, mahasiswa memperkenalkan inovasi semprotan anti hama yang ramah lingkungan. Semprotan ini dibuat dari bahan-bahan alami yang mudah ditemukan, seperti kulit bawang dan air cucian beras. Dengan memanfaatkan limbah dapur ini, tidak hanya masalah hama yang dapat diatasi, tetapi juga masalah limbah rumah tangga yang dapat dikurangi. Pendekatan ini mengajarkan masyarakat bahwa solusi ramah lingkungan sering kali ada di sekitar kita dan dapat diterapkan dengan biaya rendah dan tanpa dampak negatif terhadap lingkungan.  Sosialisasi mengenai penggunaan semprotan ini, dilakukan melalui pendekatan langsung kepada warga, dengan menjelaskan proses pembuatan, manfaat, dan cara penggunaannya melalui video tutorial. Dengan metode ini, masyarakat diharapkan dapat dengan mudah mengadopsi dan menerapkan semprotan anti hama tersebut dalam kegiatan pertanian sehari-hari mereka. Program PMM Bhaktiku Negeri ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Mangliawan. Penerapan teknologi hidroponik dan pengenalan semprotan anti hama dari limbah dapur diharapkan tidak hanya mendukung pertanian yang lebih modern dan ramah lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi hasil panen warga. Melalui program ini, mahasiswa UMM mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan praktis mereka dalam mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di kampus. Pengalaman ini tidak hanya menjadi bekal berharga bagi masa depan mereka, tetapi juga menjadi langkah penting dalam upaya mereka untuk memajukan masyarakat dan lingkungan secara keseluruhan.  Dengan semangat pengabdian dan inovasi, program ini menjadi salah satu contoh bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan aktif dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Mahasiswa UMM melalui PMM Bhaktiku Negeri bukan hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi nyata yang dapat dirasakan manfaatnya dalam jangka panjang. Kawan Muda, pernah mencoba teknik hidroponik? Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

‘One day Market’ Bazar, Kelompok 102 PMM Produksi dan Promosi UMKM Warga Karangnongko

Pada tanggal 11 Agustus 2024, mahasiswa PMM UMM Kelompok 102 Gelombang 2 bekerja sama dengan warga Desa Karangnongko mengikuti acara Bazar ‘One Day Market‘. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan produk-produk UMKM lokal warga kecamatan Poncokusumo, sekaligus memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam mengelola dan mendukung ekonomi lokal.  Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.  Untuk mensukseskan acara ini, tim yang terdiri dari mahasiswa dan warga desa telah dibentuk. Mereka bertanggung jawab untuk mengatur seluruh aspek kegiatan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Langkah awal yang diambil adalah mengidentifikasi produk-produk UMKM yang akan dipromosikan, seperti sayur-sayuran segar, jajanan desa, anyaman, dan produk lokal lainnya. Pendaftaran bagi UMKM lokal yang ingin berpartisipasi dalam bazar ini telah dibuka. Dengan adanya berbagai produk yang beragam, diharapkan bazar ini akan menarik minat banyak pengunjung dan memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memperluas jaringan pemasaran mereka. Berbagai strategi promosi telah direncanakan untuk memastikan kesuksesan Bazar ‘One Day Market‘. Promosi melalui media sosial digunakan untuk mengumumkan acara ini dan menarik perhatian masyarakat sekitar Dengan demikian, diharapkan informasi mengenai Bazar ‘One Day Market‘ dapat menjangkau lebih banyak orang dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Pada hari pelaksanaan, para peserta bazar dari Desa Karangnongko akan mendirikan stan-stan yang menarik untuk memamerkan produk-produk mereka. Pengunjung akan memiliki kesempatan untuk melihat, mencoba, dan membeli berbagai produk unggulan dari Desa Karangnongko. Partisipasi dalam Bazar ‘One Day Market’ ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk UMKM, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial antar warga desa dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada masyarakat luas. Diharapkan, acara ini dapat menjadi langkah awal yang positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Desa Karangnongko dan meningkatkan kesejahteraan warga setempat. Dengan semangat gotong royong dan kerjasama yang kuat antara mahasiswa PMM UMM Kelompok 102 Gelombang 2 dan warga Desa Karangnongko yang berpartisipasi dalam Bazar ‘One Day Market‘, diharapkan dapat menjadi acara yang sukses dan berkesan, serta memberikan manfaat yang besar bagi seluruh warga desa. Melalui acara ini, produk-produk UMKM lokal dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas, sekaligus memberikan dorongan bagi perekonomian desa. Partisipasi aktif dari warga dan pelaku UMKM akan menjadi kunci keberhasilan acara ini, menciptakan peluang baru dan memperkuat rasa kebersamaan di Desa Karangnongko. Keren banget, kan, Kawan Muda! Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Digitalisasi UMKM: PMM UMM Kelompok 102 Optimalkan Produk Lokal Desa Karangnongko

Kelompok 102 dari Pengabdian Mahasiswa untuk Masyarakat (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah membuat sebuah program strategis untuk mengembangkan dan mengoptimalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Karangnongko melalui media digital. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.  Desa ini memiliki potensi ekonomi yang cukup besar, terutama dalam sektor pertanian seperti hasil sayuran dan buah, dan juga kerajinan tangan seperti anyaman dan batik. Namun, kurangnya pengetahuan tentang pemasaran digital menjadi hambatan utama bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing produk mereka. Dalam upaya mengatasi tantangan ini, kelompok 102 mengembangkan strategi konten kreatif yang memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram, untuk pengembangan dan promosi UMKM yang ada di Desa Karangnongko. Mereka memulai dengan melakukan pemetaan potensi dan kebutuhan UMKM lokal, termasuk jenis produk, target pasar, dan kekuatan branding. Berdasarkan analisis ini, PMM kelompok 102 menyusun rencana konten yang mencakup pembuatan logo, desain kemasan, promosi melalui konten video dan feeds, hingga strategi copywriting yang menarik. Salah satu fokus utama adalah peningkatan kehadiran digital UMKM melalui pembuatan akun media sosial seperti Instagram, yang dirancang untuk menampilkan produk secara visual menarik. Kelompok ini juga memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM tentang cara menggunakan platform ini secara efektif, termasuk cara mengambil foto produk yang menarik, menulis deskripsi produk yang informatif dan persuasif, serta tips untuk berinteraksi dengan pelanggan secara online. Melalui strategi ini, diharapkan UMKM lokal dapat memperluas jangkauan pasar mereka, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional. Dengan pendekatan ini, kelompok 102 PMM UMM berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian Desa Karangnongko, meningkatkan pendapatan masyarakat setempat, dan memperkuat identitas lokal melalui produk-produk unggulan mereka. Wah, Kelompok 102, nggak pernah habis idenya! Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Optimalisasi Media Sosial, Bentuk Branding Positif Sekolah TK Dharma Wanita Sengkaling

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah bentuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Melalui pengabdian ini, seluruh mahasiswa UMM wajib berkontribusi dan terjun langsung dalam upaya pemberdayaan masyarakat ke arah yang lebih baik. Sebelum masuk kesana, mengulik tantangan dan penghambat pada masyarakat menjadi bagian penting dalam pengabdian ini. Di bawah binaan Ibu Arum Martikasari, M.Med.Kom., selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL),  Kelompok 27 Gelombang 7 yang beranggotakan mahasiswa Ilmu Komunikasi, yakni Siti Humairotus Shofa, Ananta Maura Avrilia, Lely Maharaning Marsiliana, Kamili Lam’a Qadar Kautsar, Zahra Aulya Rachmadani, lakukan optimalisasi penggunaan media sosial untuk membantu branding positif sekolah TK Dharma Wanita, Sengkaling. Kegiatan ini berlangsung setidaknya 5 hari, dimulai sejak tanggal 09 Agustus hingga 13 Agustus, yang melibatkan guru-guru di TK Dharma Wanita. Hal ini dilancarkan oleh Kelompok 24 karena branding dari sekolah TK Dharma Wanita sendiri masih belum terlalu dikenal oleh masyarakat, sehingga perlu mengoptimalkan media sosial dalam upaya melakukan promosi ke jaringan yang lebih luas. Di hari pertama, para guru TK Dharma Wanita diberikan edukasi tentang tools dasar oleh anggota PMM. Tools yang diajarkan adalah yang sederhana dan mudah dipahami semua kalangan. Hal ini merupakan tonggak awal agar dapat mempermudah dalam melakukan pengeditan di sosial media dan website TK Dharma Wanita.  Melanjutkan proker sebelumnya, pada hari kedua, Setelah dilatih menggunakan tools pengeditan. Mahasiswa PMM memberikan sosialisasi dan praktek secara langsung dalam pembuatan konten-konten yang menarik berdasarkan tools yang sudah diajarkan kepada guru-guru untuk di upload di feeds atau Instastory,  Masuk di hari ketiga, pada pertemuan ini, Kelompok 27 memberikan edukasi seputar pengunggahan konten-konten yang dibuat kemarin oleh guru-guru, terutama dalam pemberian caption dan tampilan feeds di Instagram. Hal ini merupakan tahap lanjutan dari materi di hari-hari sebelumnya. Pada hari keempat, para anggota PMM melakukan kembali melakukan sosialisasi pada guru-guru dalam proses melakukan update pada situs website dari TK Dharma Wanita, Sengkaling, agar tampilannya menjadi lebih nyaman, serta informasi-informasi terbaru tentang TK dapat diakses lewat website. Masuk di hari terakhir pelaksanaan program ini, bagian terakhir dari sosialisasi branding sosial media sekolah, yaitu edukasi terkait waktu unggah konten, pentingnya flow pengunggahan konten, dan konten menarik dan terbaru yang dapat menarik perhatian setiap harinya. Harapannya, setelah adanya program sosialisasi pengoptimalan media sosial, dapat membawa branding positif terhadap sekolah TK Dharma Wanita. Melalui sosial media, banyak informasi yang dapat disebarluaskan dan dibaca oleh khalayak yang lebih luas. Wah, Menarik ya. Spill dong! Konten menarik versi Kawan Muda. Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Mengulik Keunikan SDN 1 Mulyorejo, Sekolah di Tengah Hijau Bersama PMM UMM

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Melalui kegiatan PMM, mahasiswa memiliki kewajiban untuk melakukan pengabdian dan pengembangan yang bernilai positif serta berkelanjutan kepada masyarakat desa tempat diadakannya PMM. Anatasya Bunga Kejora (Akuntansi) sebagai koordinator bersama rekan-rekannya yakni, Nabila Rakha Ghaniyyah (Manajemen), Fina Adina Zakiyah (Akuntansi), Kheisa Azzahra Saputri (Akuntansi), dan Shofwan Alif Alfani (Informatika), tergabung di Kelompok 96 Gelombang 5, mengangkat keunikan yang ada di SDN 1 Mulyorejo di kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. SDN 1 Mulyorejo, yang terletak di kawasan pedesaan, menawarkan pendekatan pendidikan yang unik dengan memanfaatkan lingkungan hijau di sekitarnya. Sekolah ini berlokasi di tengah area yang rimbun dengan pemandangan alam, loh! Hal yang menjadi daya tarik tersendiri sehingga memberikan keuntungan dari suasana belajar yang segar dan menyejukkan. Lingkungan alami ini mendukung konsentrasi siswa dan menambah kualitas pengalaman belajar mereka. studi dalam Journal of Environmental Psychology mengungkapkan bahwa, siswa yang terpapar pemandangan alam memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan fokus yang lebih baik dibandingkan mereka yang belajar di lingkungan tanpa elemen hijau. Paparan terhadap lingkungan alami dapat menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan, yang sering kali menjadi hambatan dalam proses belajar. Kurikulum di sekolah ini tidak hanya berfokus pada mata pelajaran akademis saja, tetapi juga melibatkan aktivitas yang berhubungan langsung dengan lingkungan. Kegiatan seperti berkebun, pengelolaan sampah, dan pembelajaran tentang flora serta fauna lokal menjadi bagian dari pengalaman belajar siswa. Program PMM dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), turut berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SDN 1 Mulyorejo. Melalui program ini, mahasiswa UMM berkontribusi dalam berbagai aspek, mulai dari mendukung proses pembelajaran hingga mengembangkan proyek lingkungan yang bermanfaat. Kehadiran mahasiswa ini tidak hanya memperkaya pengetahuan siswa tetapi juga memberikan perspektif baru serta ide-ide inovatif yang mungkin tidak tersedia di lingkungan sekolah mereka. Kolaborasi antara SDN 1 Mulyorejo, Mahasiswa PMM UMM, dan masyarakat setempat menjadi kunci dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Upaya bersama ini diharapkan dapat memastikan bahwa model pendidikan yang diterapkan tidak hanya inovatif tetapi juga efisien dan berdampak luas. Dengan perhatian yang terus-menerus terhadap tantangan dan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, SDN 1 Mulyorejo berpotensi menjadi contoh pendidikan berbasis komunitas yang efektif dan berdampak positif, serta dapat menginspirasi lembaga pendidikan lain untuk mengadopsi pendekatan serupa. Wah. Keren banget, ya, Kawan Muda! Editor: Dewi Adelia

Mahasiswa PMM UMM Usung Program ‘Menciptakan Generasi Emas’ di SDN 015 Sangatta Utara

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) sebagai wujud nyata kontribusi mereka dalam mengabdi kepada Masyarakat. Program yang digelar di SDN 015 Sangatta Utara ini, mengusung tema “Menanamkan Pola Hidup Sehat dan Produktif Sejak Dini Guna Menciptakan Generasi Emas”. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tujuan dari program ini adalah memberikan edukasi kepada siswa-siswi SDN 015 Sangatta Utara tentang pentingnya menerapkan pola hidup sehat dan produktif dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menanamkan nilai-nilai tersebut sejak dini, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi Masyarakat di masa depan. Salah satu kegiatan yang menjadi sorotan dalam program ini adalah kegiatan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan. Dalam kegiatan ini mahasiswa memberikan edukasi mengenai cara mencuci tangan dengan benar, serta bagaimana merawat kebersihan lingkungan sekitar. Para siswa terlihat sangat antusias dan aktif dalam mengikuti setiap sesi yang disampaikan. Tak hanya fokus pada kesehatan, program ini juga mengajarkan siswa untuk menjadi individu yang produktif. Salah satu kegiatan yang juga diberikan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adalah tentang manajemen waktu, kegiatan ini mengajarkan para siswa, cara mengatur jadwal harian mereka agar dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka menjadi pribadi yang disiplin dan terorganisir. Kegiatan produktif lainnya yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adalah senam pagi bersama. Kegiatan senam pagi ini bersama ini, diadakan untuk seluruh siswa dan guru di SDN 015 Sangatta Utara. Bukan hanya bertujuan untuk menjaga kesehatan fisik saja, namun juga untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dan siswa. Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini merupakan wujud nyata dari komitmen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga peduli terhadap kesehatan dan produktivitas. Dengan menanamkan pola hidup sehat dan produktif sejak dini, diharapkan generasi mendatang akan tumbuh menjadi individu yang berkualitas dan mampu bersaing. Melalui program PMM ini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi siswa-siswi di SDN 015 Sangatta Utara. Diharapkan, pola hidup sehat dan produktif yang diajarkan dapat terus dipraktikkan oleh para siswa dalam kehidupan sehari-hari mereka. Program ini juga menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UMM siap berkontribusi untuk menciptakan generasi emas yang sehat, cerdas, dan berkarakter. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Pemberdayaan Kearifan Lokal, UMKM Besek Ikan dari Bambu jadi Sasaran PMM UMM

Kelompok 15 Gelombang 3 melakukan pendampingan UMKM besek ikan dari bambu di Desa Bukor, Bondowoso pada Jumat, 2 Agustus 2024. Pendampingan ini merupakan bentuk pendekatan Kelompok 15 dalam melakukan pemberdayaan masyarakat melalui Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Kegiatan yang dilakukan mulai dari 18 Juli hingga 19 Agustus ini, merupakan bentuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Program unggulan yang menarik ini dicetuskan oleh kelompok yang beranggotakan Cika Patricia Kalila (Ilmu Keperawatan), Nabila Maisaroh (Ilmu Keperawatan), Nadya Dinik Pratami (Ilmu Keperawatan), Nuri Hestiya Yunita (Ilmu Keperawatan), dan Farel Cheri Sisnadia (Ilmu Keperawatan). Mereka dibina langsung oleh Evi Dwi Wahyuni S.Kom.,M.Kom, sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan dibawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM). Pengabdian yang dilakukan di Desa Bukor, Kec. Wringin, Kab. Bondowoso ini, ditargetkan untuk menggali lebih dalam tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha di daerah tersebut. Sasaran dari kelompok 15 sendiri adalah UMKM “Besek Ikan dari Bambu”. Hal ini dikarenakan mayoritas warga Desa Bukor adalah produsen dan pengepul besek ikan bambu. Tidak hanya sampai di situ, Kawan Muda. Kelompok 15 juga berkunjung langsung ke salah satu rumah pelaku usaha besek ikan dari bambu, yakni Mbak Rini. Di sana, Kelompok 15 juga ikut serta membantu proses pemotongan bambu dan proses penganyaman. Dalam proses ini, dibutuhkan ketelatenan dan keahlian untuk membentuk besek yang memiliki presisi yang tinggi.  Menurut penuturan Mbak Rini dalam sehari biasanya mampu menghasilkan sekitar 100-150 besek. Setelah besek terkumpul banyak besek akan diambil oleh pengepul untuk diberikan ke agen. Untuk harga dari besek ini disesuaikan dengan ukuran besek ( kecil, sedang, dan besar). Namun untuk harga umumnya berada di kisaran harga Rp25.000  Melalui kunjungan ini, Kelompok menjadi lebih paham terkait dengan kesulitan dan tantangan yang dihadapi oleh UMKM tersebut. Harapannya, melalui identifikasi masalah ini, dapat menjadi tonggak awal untuk kapasitas produksi  dengan teknologi baru, agar produk yang dihasilkan semakin efisien, menarik, dan memiliki nilai tambah. Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Menyongsong PHBS dengan Praktek Menyaring Air Kotor Menjadi Air Bersih

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan seseorang untuk menjaga kebersihan dan dan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Merubah pola perilaku hidup bersih dan sehat harus dimulai sedini mungkin. Melalui Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM),  kelompok 42 gelombang 6 mendorong kegiatan PHBS di SDN 3 Sumberporong, Krajan Selatan, Kabupaten Malang. Kegiatan ini adalah bentuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok ini, terdiri dari Nadiva Shabrina Putri (202210040311330), Deviana Putri Varelita Effendi (202210040311337), Daffa Haikhal Fiqih Hartanto (202210040311322), Raihan Danar Prastiya (202210040311331) dan Muhammad Rinjani Arifin (202310040311255) yang merupakan mahasiswa jurusan ilmu komunikasi. Mereka dibimbing langsung oleh Bapak Awan Setia Dharmawan, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Bentuk dari program PHBS sendiri, dilakukan melalui praktek penyaringan air kotor menjadi air bersih menggunakan alat dan bahan yang sederhana yang mudah ditemukan di sekitar, seperti botol bekas, batu, arang, pasir, kapas, dan tisu. Prinsip circular economy, yakni reuse (menggunakan kembali) diterapkan dalam program ini. Kegiatan yang dilakukan pada Senin, 12 Agustus 2024 ini, dilakukan bersama dengan Siswa-Siswi kelas 5 SDN 3 Sumberporong. Melalui praktek yang inovatif ini, mereka menjadi sangat antusias melihat proses air yang kotor dan keruh menjadi lebih bersih, seperti melakukan sulap. Proses tersebut disebut dengan Filtrasi. Dalam proses tersebut, air yang memiliki padatan atau koloid akan tersaring melalui bahan-bahan yang telah disusun dari atas ke bawah, mulai dari yang memiliki pori-pori besar hingga ke bahan yang memiliki pori-pori kecil. Selain menurunkan tingkat kekeruhan dari air, nyatanya, metode penyaringan atau filtrasi ini dapat menghilangkan bau dan juga warna. Untuk menambah antusiasme siswa-siswa, kelompok 42 membagi siswa kelas 5, menjadi beberapa kelompok, yang mana 1 kelompok berisikan 5 orang siswa untuk melakukan praktek penyaringan air kotor menjadi bersih secara langsung. Melalui agenda ini, kelompok 42 ingin menunjukkan salah satu contoh mendapatkan air bersih melalui penyaringan. Air bersih sendiri menjadi komponen yang sangat berpengaruh bagi kegiatan PHBS.  Kalo PHBS versi Kawan Muda, gimana, nih? Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Implementasi Metode Montessori dengan Media Ular Tangga di TK Dharma Wanita Persatuan 01 Wonosari oleh Kelompok 65 PMM Bhaktiku Negeri

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah bentuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan metode Montessori dengan memanfaatkan media ular tangga sebagai alat bantu pembelajaran. Dalam kegiatan ini, papan ular tangga yang digunakan tidak hanya berfungsi sebagai permainan, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai pertanyaan dan tugas di setiap kotaknya. Setiap kotak pada papan ular tangga dirancang untuk menstimulasi keterampilan kognitif dan motorik anak-anak, serta memotivasi mereka untuk terlibat lebih dalam dalam pembelajaran sambil bermain. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini dilakukan di TK Dharma Wanita Persatuan 01 Wonosari yang terletak di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang pada Rabu, (31/07/2024). Dengan kelompok 65 gelombang 5 yang beranggotakan: Annisa’Noor Fadillah (Teknik Sipil), Khoirun Nisai’ Ainun Na’imah (Teknik Sipil), Hilda Ali (Teknik Sipil), Diva Yusnanda Triaji (Teknik Sipil), dan Wahyu Prasetyo (Teknik Sipil), didampingi dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Luqman Dzul Hilmi, SE., MBA. Kelompok 65 memilih metode Montessori dengan media ular tangga ini, dikarenakan metode ini menggunakan proses pembelajaran yang menggabungkan unsur permainan dan edukasi, sehingga membuat anak-anak lebih menikmati proses belajar di kelas tanpa merasa bosan. Metode ini sangat cocok untuk Pendidikan anak usia dini dan juga lebih inovatif digunakan di TK Dharma Wanita Persatuan 01. Metode Montessori ini memiliki sejumlah manfaat yang signifikan, seperti : 1.) Metode ini dapat meningkatkan motivasi belajar anak dengan mengemas pembelajaran dalam bentuk permainan yang menyenangkan, sekaligus memicu perkembangan kognitif mereka.  2.) Metode ini juga melibatkan aktivitas fisik anak-anak, yang membantu dalam mengembangkan keterampilan motorik mereka. 3.) Setiap kotak pada papan ular tangga berisi pertanyaan atau tugas pembelajaran yang harus dijawab atau diselesaikan oleh peserta didik untuk melanjutkan permainan. Ini membantu mengasah keterampilan berpikir kritis dan kemampuan mereka mengaitkan konsep dengan situasi sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran melalui media ular tangga ini tidak hanya efektif, tetapi juga menyenangkan dan bermanfaat bagi peserta didik. Sebelum kegiatan ini dilaksanakan, TK Dharma Wanita Persatuan 01 Wonosari menghadapi tantangan berupa pembelajaran yang monoton, di mana kegiatan yang dilakukan cenderung berulang, seperti menulis dan mewarnai di dalam kelas. Hal ini menyebabkan kejenuhan di kalangan peserta didik, sehingga diperlukan inovasi yang mampu membuat mereka lebih aktif dan menikmati proses belajar. Penerapan metode Montessori dengan media ular tangga dilakukan melalui beberapa tahapan. Anak-anak diajak untuk berbaris dan mengantri untuk bermain ular tangga, di mana permainan disiapkan oleh mahasiswa PMM. Peserta didik kemudian melempar dadu dan bergerak ke kotak sesuai dengan angka yang didapat. Di setiap kotak, mereka dihadapkan pada pertanyaan atau tugas yang harus diselesaikan sebelum melanjutkan permainan. Permainan ini dilakukan secara bergantian hingga akhirnya didapatkan pemenangnya. Selama kegiatan berlangsung, interaksi antara mahasiswa PMM dan peserta didik sangat aktif. Anak-anak menunjukkan antusiasme tinggi dan kegembiraan saat melempar dadu serta menyelesaikan tugas di setiap kotak. Para guru juga turut serta dalam mengarahkan dan memastikan anak-anak memahami setiap tugas yang diberikan. Respon positif terlihat dari semangat anak-anak yang saling mendukung dan menantikan giliran mereka dengan penuh antusiasme. “Terima kasih banyak atas permainan edukatif yang telah diberikan, sangat bermanfaat bagi TK kami,” ujar seorang guru di TK Dharma Wanita Persatuan 01 Wonosari. Hasil dari penerapan metode Montessori dengan media ular tangga ini sangat positif. Anak-anak tidak hanya menunjukkan peningkatan dalam motivasi belajar, tetapi juga dalam kemampuan berpikir kritis dan keterampilan motorik. Mereka menjadi lebih aktif dan berpartisipasi penuh dalam kegiatan pembelajaran, yang sebelumnya sering dianggap monoton. Suasana belajar yang lebih menyenangkan ini juga mendorong perkembangan sosial anak-anak, di mana mereka belajar tentang kerja sama dan antrian saat bermain. Secara keseluruhan, penerapan metode Montessori dengan media ular tangga di TK Dharma Wanita Persatuan 01 Wonosari oleh kelompok 65 PMM Bhaktiku Negeri Gelombang 5 berhasil membawa perubahan positif dalam proses pembelajaran anak-anak. Dengan menggabungkan unsur permainan dan edukasi, metode ini terbukti efektif dalam mengatasi kebosanan dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Partisipasi aktif anak-anak serta respon positif dari guru dan siswa menunjukkan bahwa metode ini tidak hanya meningkatkan hasil belajar, tetapi juga memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi perkembangan anak usia dini. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi penerapan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan interaktif di masa depan. Wah, Gebrakan yang sangat menarik, ya, Kawan Muda! Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Ciptakan Inovasi Teh Sehat dari Bunga Telang: Kelompok PMM UMM Ajak Ibu-ibu PKK Ikut Serta 

Membahas tentang inovasi, tim Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) selalu membawa gebrakan yang unik untuk dibahas. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Sama halnya dengan Kelompok 70 Gelombang 03, yang membawakan program unggulannya berupa inovasi teh sehat dari Bunga Telang ke masyarakat Desa Mulyoagung, Kabupaten Malang. Kelompok yang berasal dari mahasiswa jurusan ilmu hukum ini terdiri dari Hilya Andini Putri (202210110311096), Ardita Rifki Widya Nanda (202210110311068), Fasha Nur Violeta (202210110311078), dan Sumayyah Karimah Bin Agil (202210110311090). Mereka melakukan pembuatan teh Bunga Telang di salah satu rumah warga di Desa Mulyoagung, Dukuh Jetis, RT 02 RW 02, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Di bawah binaan Laela Hikmah Nurbatra, S.Pd., M.A, M.EdLead, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kelompok 70 melakukan sosialisasi pada warga Desa Mulyoagung, khususnya Ibu-ibu PKK RT 02 RW 02 pada Senin, 5 Agustus 2024 lalu. Materi yang disosialisasikan berisi tentang manfaat bunga telang dan pembuatan teh dari daun telang. Dalam pembuatan teh tersebut, ibu-ibu PKK di dampingi dan diarahkan langsung oleh seluruh anggota Kelompok 70. Sosialisasi ini,  memiliki tujuan untuk inovasi pembuatan teh sehat dari tumbuhan alami, yaitu Bunga Telang yang kaya akan manfaat bagi kesehatan dan mudah untuk di konsumsi. Berikut langkah-langkah pembuatan teh sehat dari Bunga Telang, antara lain: Cukup mudah, kan, Kawan Muda? Setelah kegiatan ini selesai, Kelompok 70 berharap, masyarakat desa bisa menerapkan pembuatan teh sehat yang kaya manfaat di rumah masing-masing. Selain itu, inovasi ini dapat membuka peluang dalam berwirausaha karena dari data yang ada, rata-rata mata pencaharian Desa Mulyoagung yaitu wiraswasta, wirausaha, dan guru. Penulis : Dewi Adelia

Scroll to Top