BANJIR BANDANG DI PAPUA

TRAGEDI: terlihat jalan dan bangunan hancur akibat banjir

MALANG – Telah terjadi banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, di hari Sabtu, 16 Maret 2019. Banjir badang ini terjadi setelah hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Jayapura selama beberapa jam. Tiga kelurahan yakni Kelurahan Dobonsolo, Kelurahan Doyo Baru, dan Kelurahan Hinekombe menjadi kelurahan dengan dampak paling parah.

Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Sentani ini diperkirakan mencapai sekitar 79 jiwa dan jumlah ini masih belum terbilang pasti, karena masih tercatat sebanyak 43 orang dengan status hilang. Dalam musibah ini, tercatat ada 74 orang terluka, 4.226 orang mengungsi, dan 11.725 keluarga yang terkena dampak banjir bandang ini. Ada sekitar 350 rumah yang rusak, 211 rumah terendam banjir, 8 sekolah rusak, 3 jembatan rusak, dan 1 unit pesawat Twin Otter rusak.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di RS Bhayangkara mengatakan bahwa para pengungsi tersebar di berbagai wilayah. Dikutip dari wawancara dengan kompas.com, beliau mengtakan bahwa pengungsi terbanyak ada di Kantor Bupati Jayapura. AM Kamal mengatakan bahwa para pengungsi ini berasal dari sembilan kawasan yang terkena banjir, yaitu BTN Gajah Mada (1.450 orang), BTN Bintang Timur (600 orang), Doyo Baru (200 orang), Kemiri (200 orang), Panti Jompo (23 orang), dan beberapa wilayah lainnya.

Belum ada penyebab pasti yang mengakibatkan banjir bandang ini. Faktor topografi di lereng Cagar Alam Cyloop menjadi faktor pertama terjadinya banjir bandang ini, sebab tingkat kemiringannya yang lebih dari 40 derajat dan adanya pembukaan hutan di lereng Cyloop bisa memicu terjadinya longsor dengan cepat. Faktor lain yang diduga menjadi penyebab terjadinya banjir bandang ini adalah faktor volume hujan.

“Kami minta agar Gubernur Papua segera mengambil langkah persuasif, dengan menghadirkan bupati-bupati yang masyarakatnya tinggal di kawasan ini. Intinya, kami mau kawasan ini steril dari aktivitas masyarakat,” ujar Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, dikutp dari beritagar.id. Beliau menegaskan bahwa pelestarian Kawasan Cagar Alam Cyloop harus dikontrol penuh oleh pemerintah usai bencana banjir bandang yang membuat kerugian besar bagi pemerintah dan masyarakat.

sumber : beritagar dan kompas

penulis : Dizar

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top