Mojok Kampus

Dedikasi PMM UMM Demi Wujudkan Lingkungan Belajar yang Kondusif dan Generasi Muda yang Berintelektual Melalui Communication Skill.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang merupakan suatu agenda yang wajib dilakukan bagi semua mahasiswa yang sedang aktif di universitas tersebut. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa kepada Masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh kelompok 78, gelombang 7 pada tanggal 19 Januari 2024. PMM ini menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk menyalurkan berbagai kegiatan positif kepada masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hiliriasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Anggota kelompok tersebut terdiri dari Fernaldi Putra Liantama, Angelia Gadis Ayu Andini, Syah Aulia Nadila, Salsabila Putri Syafira Gunawan dan Amanda Alilah Yasmin, yang berasal dari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang serta dibimbing oleh Bapak Soni Andriawan, S.Pi., M.P., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL). Dalam rangka upaya preventif terkait ancaman pluralisme di Indonesia yang akan berdampak bagi keutuhan NKRI dan proses mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, maka dalam hal ini peran mahasiswa sebagai “Agent of Change” sangat berkontribusi untuk meningkatkan kapabilitas khususnya bagi seorang anak yang sedang transisi ke masa remaja. Oleh karena itu, Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang Gelombang 7, Kelompok 78 tahun 2024 melaksanakan beberapa program yang orientasinya untuk meningkatkan wawasan akademis, melatih kemampuan public speaking serta kepercaya dirian, memiliki kesadaran akan keberagaman, melatih keterampilan dan yang tidak kalah penting adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan sekolah untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar di SDN Purwodadi 04, yang berada di Jl. Ikan Piranha Blk. K. No. 66, Purwodadi, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 1 sampai kelas 6 SD yang totalnya kurang lebih 125 siswa. Dalam kegiatan ini, peserta didik diberikan pengetahuan berupa materi terkait 4 pilar kebangsaan di Indonesia diantaranya yaitu, Pancasila, UUD NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika. Tidak hanya pemberian materi, namun peserta PMM juga memberikan tanya jawab serta fun game berhadiah yang berkaitan dengan materi yang telah dijelaskan guna menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan public speaking bagi para peserta didik Tidak hanya memberi materi dalam bidang akademik, namun peserta PMM juga memberikan motivasi kepada peserta didik terkait pentingnya literasi dan bagaimana dampak apabila literasi tidak dioptimalkan. Disisi lain, peserta PMM UMM juga memberi penyuluhan Anti-Bullying termasuk bagaimana jenis, contoh, sebab dan dampak bullying bagi peserta didik. Setelah memberi motivasi terkait pentingnya literasi dan penyuluhan Anti-Bullying, peserta didik ditayangkan sebuah short film yang bermakna indahnya kebersamaan tanpa adanya bullying. Merombak Majalah Dinding (MaDing) dengan hasil karya peserta didik ini tentu saja dapat melatih dan meningkatkan kreatifitas serta kerjasama tim yang baik. Karena, dari proses awal sebelum pembuatan MaDing, peserta PMM UMM telah memfasilitasi beragam poster dan membagi kelompok pada setiap kelas serta masing-masing anggota harus mendapat tugas untuk membawa bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan MaDing. Hal demikian dapat melatih peserta didik dalam bersikap kooperatif dan bertanggung jawab dalam sebuah tim. Guna menunjang keberhasilan kegiatan belajar dan mengajar, tentu harus memenuhi salah satu aspek yaitu lingkungan yang terjamin kebersihan dan kenyamanannya. Pada kesempatan tersebut, peserta PMM telah memfasilitasi sekolah untuk melakukan pembibitan tanaman diantara lain berupa, puring, taiwan, lamtana ungu dan aralia kuning, tidak lupa juga dengan media tanam berupa tanah, pupuk organik dan sekam padi. Kegiatan pembibitan tanaman ini dilakukan oleh siswa kelas 3, 5 dan 6 SD. Kegiatan rekonstruksi kolam ini merupakan program besar yang telah dilakukan oleh peserta PMM UMM kelompok 78, gelombang 7. Perlu diketahui bahwa rekontruksi dalam hal ini adalah pembangunan kembali yang pada mulanya bangunan kolam ikan sempat diubah oleh pihak sekolah menjadi taman, lalu peserta PMM UMM membangun kembali taman tersebut menjadi kolam ikan. Hal ini bertujuan untuk menambah ekosistem yang harus dijaga keseimbangannya dan tentu saja tidak luput dari fungsi estetika ketika program rekonstruksi kolam ini telah selesai, maka siapapun yang melihat akan bertambah wawasan tentang keindahan suatu obyek yang ada di SDN. Purwodadi 4 Kota Malang dan tetap harus dijaga dan dilestarikan suatu obyek berupa kolam ikan tersebut. Dengan terlaksananya beberapa program tersebut, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peserta didik dan pihak sekolah. Kondisi lingkungan yang bersih dan nyaman tentu dapat meningkatkan gairah belajar bagi siswa serta kegiatan belajar – mengajar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan kuantitas belajar yang optimal. Diharapkan pula, materi yang telah disampaikan oleh peserta PMM UMM kepada peserta didik tentang wawasan kebangsaan, motivasi pentingnya literasi dan penyuluhan terkait bullying dapat diimplementasikan secara berkelanjutan oleh peserta didik. Kawan Muda, program kerja kali ini sangat menarik dan tentunya sangat bermanfaat sekali nih, bagi sisa siswi SDN 4 Purwodadi 4 Kota Malang. Editor: Fadhila Naili Z. (UC Neli)

Mengasah Motorik Melalui Mengkreasikan Limbah Botol Plastik Menjadi Pot Bersama Mahasiswa PMM UMM

Hal yang paling disenangi anak-anak yaitu bermain, dengan adanya bermain ini bisa dikolaborasikan dengan kegiatan belajar atau sering  juga disebut dengan bermain dan belajar. Kegiatan yang dilakukan pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri,  Gelombang 01, Kelompok 105 dari Universitas Muhammadiyah Malang bersama dengan anak-anak di TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal 34, merupakan kegiatan yang bisa mengasah perkembangan motorik anak-anak. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Perkembangan motorik sendiri dibagi menjadi dua yakni ada perkembangan motorik halus dan perkembangan motorik kasar. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan anak-anak seperti puzzle, panjat dinding, bongkar pasang, menggambar, menulis hingga menggunting. Dengan pertumbuhan usia, perkembangan motorik halus sangatlah penting karena berkaitan dengan perkembangan saraf, otak dan otot. Oleh karena itu, Mahasiswa PMM Bhaktiku Negeri mengajak para guru di TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal 34 untuk melatih perkembangan motorik halus melalui Mengkreasikan Limbah Botol Plastik Menjadi Pot. Kegiatan awal dengan adanya pemaparan mengenai bahaya-nya limbah sampah yang tidak bisa diolah, hingga bisa diolah kembali menjadikan pengetahuan baru bagi anak-anak yang tidak pernah melihat secara langsung pengolahan sampah menjadi suatu nilai guna. Cara penyampaian mengenai adanya sampah organik dan anorganik ini melalui kuis-kuis pengetahuan mengenai sampah sekitar, sehingga tidak hanya melatih motorik tetapi melatih cara berfikir juga. Setelah dilakukan pemaparan pembahasan mengenai perbedaan sampah organik dan anorganik, dilakukannya pengguntingan botol plastik bekas sesuai dengan kreativitas masing-masing anak dan dilanjutkan dengan mengecat pot tersebut. Kegiatan menggunting dan mengecat merupakan membentuk cara berpikir kreatif dan berfikir inovatif. Dengan adanya program ini memiliki banyak manfaat untuk anak-anak dan membuat anak-anak semakin bahagia dikarenakan mereka tidak hanya belajar tetapi juga bermain. Manfaat lain yang didapatkan oleh Mahasiswa PMM Bhaktiku Negeri Gelombang 01 Kelompok 105, dapat mengetahui betapa pentingnya mengasah motorik anak-anak dan mengetahui betapa pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak-anak untuk lebih berkembang. Wah, sangat menarik sekali ya, Kawan Muda. Editor: Fadhila Naili Z. (UC Neli)

PMM UMM Bantu Ciptakan Daya Guna di Desa Sumberejo Melalui Alat Destilasi Pengolah Limbah Sampah Menjadi Bahan Bakar

Warga Desa Sumberejo menjadi destinasi gebrakan baru mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dimulai dengan kegiatan Sosialisasi, yang diselenggarakan oleh kelompok 101 gelombang 08 PMM yang dihadiri oleh pemerintah desa, Bumdes, PKK, Karang Taruna, serta pengelola Bank Sampah Desa. Menurut pantauan kelompok melalui media online, Desa Sumberejo yang berada di Kota Batu, kini tidak lagi memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atas tutupnya TPA-TPA di Kota Batu dan mengolahnya sendiri (secara mandiri) sejak TPA–TPA tersebut secara resmi ditutup. Sontak, berita tersebut membuat mahasiswa PMM Kelompok 101 gelombang 08 yang beranggotakan Indri Hauliah Putri (Fakultas Ilmu Hukum), Natasya Veryanah (Fakultas Ilmu Hukum, Vona Maharani Nugraha ( Fakultas Ilmu Hukum), Muhammad Fanzha A. F (Fakultas Teknik) dan Irsyad Mahdi F (Fakultas Teknik) menganggap bahwa Desa Sumberejo merupakan lokasi yang tepat bagi kelompok tersebut untuk memberikan pengetahuan hingga praktik, menggunakan alat peraga yang sedang dikembangkannya dalam pengolahan limbah plastik sampah menjadi bahan bakar. Kawan Muda tahu ngga sih ternyata tujuan utama dari kegiatan ini, adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada Masyarakat desa Sumberejo tentang pentingnya pengelolahan sampah yang bisa dilakukan secara mandiri untuk pengolahan sampah organik dengan maggot dan pengolahan sampah plastik yang dapat menghasilkan daya jual atau daya guna bagi Masyarakat Desa Sumberejo. Dengan tema “Edukasi dan Inovasi Pengelolahan Sampah Organik maupun Anorganik mewujudkan daya guna dan daya jual di Desa Sumberejo”. Sosialisasi ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk memahami lebih dalam tentang pentingnya peran mereka dalam menjaga lingkungan. Narasumber dalam acara ini adalah mahasiswa PMM Gelombang 08 Kelompok 101 dari Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah mengembangkan gagasan inovatif berupa prototype serta penggunaan maggot sebagai alat pengelolahan sampah organik maupun anorganik. Dalam sosialisasi yang diselenggarakan 2 (dua) kali berlokasi di Balai Desa Baru Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Menunjukkan keaktifan audience dalam memberikan pertanyaan dan masukan yang menandakan antusiasme tinggi masyarakat Desa Sumberejo dalam menghadapi permasalahan lingkungan. Harapan kedepannya bagi masyarakat Desa Sumberejo adalah agar inovasi yang diusung oleh mahasiswa ini dapat bekerja secara efisien dan manfaat yang maksimal bagi Desa Sumberejo dalam pengelolahan sampah. Dengan Kerjasama antara pemerintah desa, masyarakat desa dan mahasiswa umm diharapkan menjadi wadah pembuka lembaran dan gebrakan baru dalam menanggulangi fokus utama kota batu terutama desa sumberejo dalam menangani sampah. Wah, kegiatan yang sangat menarik sekali ya, Kawan Muda. Editor: Fadhila Naili Z. (UC Neli)

PMM UMM Kelompok 72 Melakukan Pelestarian Lingkungan di Dusun Pateguhan untuk Meningkatkan Well-Being Masyarakat

PMM merupakan kepanjangan dari Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa yang dilakukan oleh mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang yang salah satunya adalah Kelompok 72 Gelombang 3. Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kelompok 72 terdiri dari 4 anggota antara lain, Bintang Haidar Ammar, Putri Haerunnisa, Alya Fahrizatul Aqilah, dan Vicho Setyo Pramesti yang dibimbing oleh Sofa Amalia, S, Psi., M, Si. selaku dosen pembimbing kegiatan PMM kelompok 72. Pada hari Senin 05 Februari 2023, kelompok 72 melakukan kegiatan pelestarian lingkungan dengan merawat tanaman dan menanam tanaman hias di sepanjang jalan dusun Pateguhan bersama KPLH agar lingkungan dusun pateguhan menjadi lebih asri sehingga dapat meningkatkan well-being atau kesejahteraan warga sekitar dengan menikmati lingkungan yang lebih hijau dan berwarna. Proses berjalannya program kerja pelestarian lingkungan dibantu oleh KPLH yaitu Komunitas Peduli Lingkungan Hidup yang ada pada Dusun Pateguhan. Komunitas ini dibentuk pada Kamis, 02 September 2021 yaitu sudah sekitar 3 tahun lebih komunitas ini berdiri dan juga komunitas ini bersifat mandiri dan non politik. Komunitas Peduli Lingkungan Hidup atau KPLH memiliki tujuan untuk memberikan manfaat bagi lingkungan dan juga mengabdi pada Dusun Pateguhan agar lingkungan di Dusun Pateguhan lebih asri. Komunitas Peduli Lingkungan Hidup atau KPLH memiliki struktur kepengurusan yang antara lain, Pelindung yaitu Kepala Dusun Pateguhan, Penasehat, Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara.Anggaran dana yang digunakan untuk kegiatan KPLH merupakan iuran dari anggota komunitas saja sehingga terkadang dana yang ada pun terbatas. Walaupun komunitas ini sudah berdiri sekitar 3 tahun yang lalu, belum banyak warga yang mengetahui KPLH ini secara menyeluruh. Beberapa warga Dusun Pateguhan berpikir bahwa KPLH hanyalah milik salah satu RT dan RW namun, pada kenyataannya, KPLH didirikan untuk mengabdi pada Dusun Pateguhan. Penasehat dari KPLH bernama Pak Musiran pernah berkata “orang orang di kplh ini adalah orang orang hebat, mereka bekerja dengan sukarela untuk membuat lingkungan Dusun Pateguhan menjadi bersih dan asri tanpa ada upah sedikitpun”. Kawan Muda, kegiatan pelestarian lingkungan ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungan di Dusun Pateguhan yaitu lingkungannya menjadi lebih bersih, asri dan sejuk. Manfaat lainnya dari kegiatan ini adalah supaya KPLH atau Komunitas Peduli Lingkungan Hidup lebih dapat dikenal oleh warga Dusun Pateguhan maupun diluar dari Dusun Pateguhan. Editor: Fadhila Naili Z. (UC Neli)

Stop Bullying! PMM UMM Lakukan Penyuluhan Anti Bullying di SDN Banyuanyar Kidul

Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) merupakan kegiatan pengganti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang merupakan kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk memberikan pengabdian berupa pelayanan terbaik bagi masyarakat. Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menuangkan ide-ide membangun yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Gelombang 8 Kelompok 44 yang beranggotakan 5 Mahasiswa Fakultas Hukum  di dampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan Ni’matuzahroh, S.Psi., M.Si., P.Hd. Terdiri dari Koordinator Rabbani Tito dan Firnanda Dwi Nurazizah, Nadia Latifa, Ahmad Nur Hafiz dan Alif Aditya Wiratama. Pelaksanaan PMM dilaksanakan selama satu bulan. Dalam jangka waktu tersebut Mahasiswa memiliki wadah untuk menyalurkan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan yang berfokus pada keprihatinan para anggota terhadap maraknya aksi bully yang terjadi di lingkugan sekolah. dengan berbekal hal tersebut maka mahasiswa PMM 44 melaksanakan program dengan mengusung tema “Indonesia Keren Tanpa Bully“. Kegiatan ini dilaksanakan di SDN Banyuanyar Kidul. Kegiatan ini bersasaran pada Siswa kelas 5. Kegiatan ini dimulai dengan pemberian materi berupa video animasi yang bercerita tentang aksi bully yang terjadi di lingkungan sekolah. Lalu, dilanjutkan dengan pemberian materi berupa PPT tentang bully. Antusias siswa terlihat saat diberikan pertanyaan tanya jawab, bahkan siswa cukup tanggap dan cepat dalam menjawab pertanyaan. Salah satu siswa yang mendapatkan hadiah karena dapat menjawab pertanyaan adalah Afifah “Terimakasih kakak-kakak PMM sudah memberikan materi yang sangat menarik dan mudah untuk kami pahami, apalagi video animasinya bagus banget.” ujar Afifah. Harapan mahasiswa PMM setelah kegiatan ini adalah dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai masalah bully. memberikan arahan apa yang harus dilakukan saat menyaksikan teman yang menjadi korban bully dan mengetahui bagaimana agar terhindar dari bully. Marilah kita ciptakan lingkungan pendidikan yang aman, tentram, damai dan bebas dari bully. Nah. Kawan Muda semoga dengan adanya program kerja yang telah dilaksanakan oleh kelompok 44 gelombang 8, diharapkan tidak adanya lagi pembulian dalam bentuk apapun. Editor: Fadhila Naili Z. (UC Neli)

Meningkatkan Kepedulian Lingkungan dan Pemanfaatan Teknologi dalam Pemasaran UMKM Masyarakat Desa Wajak Lor

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa atau yang lebih dikenal dengan sebutan PMM ini merupakan kegiatan wajib bersifat positif yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Tentunya kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa aktif dan mereka diarahkan untuk terjun langsung di lapangan untuk mengabdi kepada masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam kegiatan PMM ini, salah satu kelompok yaitu kelompok 41 gelombang 6, yang beranggotakan Diva Bagus Adittya, M. Hanif An Nabawi, M. Nahru Haqiqi, Muhammad Zhafran Ayubar, dan Rangga Eka Syahputra yang kelimanya merupakan mahasiswa program studi Hubungan Internasional yang dibimbing langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Yaris Adhial Fajrin, SH., MH. serta fasilitator, penguat, pemberdaya yaitu pihak Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (DPPM) yang  berupaya untuk selalu mengawal pengabdian kepada masyarakat di UMM. Dalam melaksanakan kegiatan pengabdian ini, kelompok 41 memilih lokasi di Desa Wajak Lor, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dan menjalankan kegiatan PMM sejak tanggal 19 Januari sampai 19 Februari 2024. Dengan rentan waktu 1 bulan, tentunya kelompok 41 telah banyak menjalankan program kerja yang telah direncanakan sejak awal dan kelompok 41 mempunyai 3 program besar yang bermanfaat banget, lho Kawan Muda! Partisipan sekaligus yang mendukung penuh program-program ini melibatkan Kepala Sekolah dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wajak Lor 2 beserta para guru dan staf, Kepala Desa Wajak Lor, Ibu Endah Ristianti, S.Pd., dan Ibu Kartika selaku produsen jamu tradisional. Kira-kira program-programnya apa saja ya? Nah, 3 program besar yang dilakukan kelompok 41 terdiri dari: 1. Kepedulian terhadap Lingkungan Dalam kegiatan ini, kelompok 41 menyampaikan materi terlebih dahulu mengenai pemilahan sampah serta dampak negatif dari sampah organik, anorganik, dan sampah B3. Partisipan dari kegiatan ini adalah siswa-siswi kelas 4 dan 5 dari SDN Wajak Lor 2. Selain menyampaikan materi, kelompok 41 juga mengajak siswa-siswi untuk melakukan praktek memilah langsung sampah organik, anorganik, dan sampah B3. Ada kegiatan seru juga, lho yang mengajak siswa-siswi SDN Wajak Lor 2, yaitu mengajak mereka untuk melakukan kegiatan mengecat dan melukis tong sampah sesuai dengan pengelompokan sampah yang sudah disediakan oleh kelompok 41, di mana kegiatan ini dilakukan agar siswa-siswi dapat semakin antusias dan lebih memahami tata cara membuang sampah sesuai dengan jenis sampahnya. 2. Pembuatan Video Promosi Pada program ini, kelompok 41 melakukan kegiatan pembuatan video promosi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ikan hias dengan pengambilan video mulai dari tempat dan jenis ikan yang dijual. Pembuatan video tersebut pun, tak lupa wawancara dengan penjual ikan hias dilakukan. Dari pembuatan video yang dilakukan kelompok 16, kegiatan ini bertujuan untuk membantu langkah pemasaran UMKM ikan hias melalui video promosi agar bisa lebih menarik banyak konsumen dengan dikenal secara lebih luas. 3. Optimalisasi pemasaran Dalam program ini, kelompok 41 melakukan kegiatan yang menargetkan usaha jamu tradisional, di mana   optimalisasi dari jamu tradisional ini dimulai dari pembuatan label/sticker untuk kemasan jamu dengan bertujuan untuk membuat kemasan dilihat lebih menarik. Selain pembuatan label/sticker kemasan, kelompok 41 memberikan pengarahan dalam pembuatan e-commerce untuk penjual jamu tradisional sebagai media pemasaran dari jamu tersebut. Tentunya dari program ini sangat membantu Ibu Kartika selaku produsen jamu tradisional. Walaupun usaha jamu ini tradisional, tetapi tetap juga harus mengikuti bagaimana era saat ini, yaitu era teknologi yang sangat maju, di mana hampir semua usaha tidak ingin ketinggalan untuk memanfaatkan teknologi. Nah, Kawan Muda dari 3 program yang sudah dilakukan oleh kelompok 41, tentunya mendatangkan banyak manfaat, ya untuk masyarakat yang ada di Desa Wajak Lor, semoga kedepannya apa yang telah dilakukan kelompok 41 dapat menginspirasi untuk Kawan Muda semua dan juga kelompok yang mungkin akan berkegiatan PMM di Desa Wajak Lor nantinya. Editor: Triami (UC Amii)

Mahasiswa PMM UMM Mengimplementasikan Praktek Batik Ecoprint Untuk Mengembangkan Kreativitas Bersama Siswa-Siswi SDN 02 Sumberejo

Kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ke 26 gelombang 5 dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menyelesaikan tugasnya pada 7 Februari 2024. Kelompok mahasiswa jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini melaksanakan PMM di Desa Sumberejo, Kec Batu, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Tepatnya di SDN 02 Sumberejo. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dibimbing oleh Risky Angga Pramuja, SE., M.EC.DEV serta beranggotakan Ayu Sherlya Putri (koordinator), Ella Maibella Anda Trikinasih, Denia Azizah Purbantoro, dan Griselda Clarissa Sasikirana, pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk mengimplementasikan praktek batik ecoprint sebagai sarana pengembangan kreativitas bersama siswa-siswi kelas 3 SDN 02 Sumberejo. Seperti yang Kawan Muda tahu, kegiatan ini merupakan bagian dari program wajib mahasiswa aktif UMM dalam berkontribusi kepada masyarakat. Selain itu juga sebagai sarana bagi mahasiswa untuk menyalurkan ide dan berbagi kegiatan positif kepada masyarakat. Praktek batik ecoprint merupakan suatu bentuk seni menggunakan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan untuk mencetak motif pada kain. Dalam kegiatan ini, mahasiswa PMM UMM mengajak siswa-siswi kelas 3 SDN 02 Sumberejo untuk memahami proses pembuatan batik ecoprint yang melibatkan penggunaan tumbuhan seperti daun, bunga, batang, dan akar sebagai motif. Dengan maksud untuk meningkatkan kreativitas anak-anak serta menambah pengetahuan mereka dalam memanfaatkan bahan alam atau tumbuhan untuk menghasilkan batik. Pada tahap pembuatan batik ecoprint, digunakan teknik pauding atau teknik pukul-memukul daun dan bunga untuk menghasilkan motif pada kain. Proses ini memungkinkan zat warna dari tanaman menyerap ke dalam serat kain sehingga menghasilkan motif yang jelas dan unik. Melalui kegiatan ini, siswa-siswi kelas 3 SDN 02 Sumberejo dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses kreatif pembuatan batik ecoprint dan mereka dapat mengembangkan keterampilan seni serta apresiasi terhadap penggunaan bahan-bahan alami dalam seni batik. Selain mengembangkan kreativitas siswa-siswi kelas 3, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengaplikasikan hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang dalam bidang batik ecoprint. Sekaligus memperkenalkan seni tradisional Indonesia yang ramah lingkungan kepada generasi muda. Nah, Kawan Muda, dengan demikian, mahasiswa PMM UMM turut berperan dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini. Siswa-siswi kelas 3 juga tidak hanya belajar tentang teknik pembuatan batik yang berkelanjutan, tetapi juga mengembangkan kreativitas mereka serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Kolaborasi antara mahasiswa dan siswa-siswi juga membawa manfaat dalam memperkuat hubungan antar-generasi serta memupuk semangat untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya dan lingkungan hidup. Kegiatan ini memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kedua belah pihak serta memperkaya pengalaman pendidikan dan sosial siswa-siswi SDN 02 Sumberejo. Editor: Ananda Fatma A. (UC Fatma)

Pemanfaatan Botol Bekas Sebagai Media Tanam Guna Menciptakan Lingkungan Sekolah Bersih dan Sehat

Jika menyoal mengabdi bagi masyarakat, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tak akan ada habisnya. Kali ini, giliran mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Keperawatan UMM melakukan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Sitirejo Malang, Dusun Temu, RT 1/RW 2, Sitirejo, Kec. Wagir, Kab. Malang, Jawa Timur. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pengabdian yang dilakukan oleh kelompok 21 gelombang 5 tersebut dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2024 hingga 19 Februari 2024. Pengabdian yang diketuai oleh Moh. Rifqi Alamsyah (Ilmu Keperawatan), dan beranggotakan Sherly Amor Regifta (Ilmu Keperawatan), Faradhifa Shafahana D. (Ilmu Keperawatan), Elsa Nabila Husnutsaroya (Ilmu Keperawatan), Amalia Sholiha Azis (Ilmu Keperawatan) berhasil melaksanakan program yang mereka ciptakan. Lagi, program yang mereka jalankan dibimbing dan dibina oleh Sri Sunaringsih Ika Wardojo, SKM, M.PH., Ph.D (Dosen Fisioterapi) selaku dosen pembimbing lapangan (DPL). Rifqi selaku ketua menyatakan bahwa program yang mereka jalankan pada saat itu mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan bagi murid sekolah dasar. Lebih lanjut, ide awal pencetus program ini karena melihat banyaknya sampah yang tidak bisa diolah dimana-mana, khususnya sampah plastik. “Kami melakukan riset juga menurut data persampahan domestik Indonesia bahwa sampah plastik per tahun bisa mencapai 5,4 juta atau setara dengan 14 persen dari total keseluruhan sampah di Indonesia,” tambahnya. Untuk itu, ia dan timnya melakukan upaya untuk memberantas sampah plastik dengan mengajarkan bagaimana cara mengolah limbah sampah plastik menjadi suatu barang yang lebih berguna. Target utama dari program ini yaitu kepada anak SD Negeri 3 Sitirejo, Malang. Ia menyampaikan bahwa memilih target program pada anak sekolah dasar karena untuk mengajarkan sedari dini pentingnya menjaga dan merawat lingkungan. Lebih lanjut, Rifqi dan tim menyebutkan tujuan utama pembuatan program tersebut adalah untuk mengedukasi siswa-siswi terkait pentingnya menjaga Kesehatan Lingkungan, terciptanya kebiasaan hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah, dan agar siswa-siswi dapat memanfaatkan botol bekas menjadi kreasi yang bermanfaat. Tujuan ini juga sangat didukung penuh oleh dosen pembimbingnya. Kawan Muda tahu, bentuk program yang dijalankan ialah dengan ⁠memberikan materi terkait kesehatan lingkungan, mengajak adik-adik untuk kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah satu minggu sekali, serta ⁠memanfaatkan botol plastik bekas guna menunjang kesehatan lingkungan di sekolah. Uniknya, mereka mengajarkan langsung kepada siswa-siswi bagaimana mengolah limbah botol plastik menjadi suatu kerajinan yang banyak diminati masyarakat. “Tentu tak hanya kesehatan, tapi juga dengan memanfaatkan limbah botol plastik dapat menjadi suatu nilai ekonomi bagi siswa-siswi SDN 3 Sitirejo,” tambah Rifqi. Kawan Muda, dengan mengajarkan bagaimana menjaga lingkungan dan kesehatan sejak dini sangat penting dilakukan agar generasi emas Indonesia 2045 menjadi generasi yang unggul. Rifqi dan tim berpesan, agar program pengabdiannya ini tak berhenti sampai disini saja, namun juga dapat dijalankan di kehidupan sehari-hari sebagai bentuk mencintai alam. Editor: Rizki Tri (UC iki)

Penanaman Hidroponik Sederhana di Rt.03 Rw.01 Desa Mulyoagung oleh PMM Kelompok 76

Agenda wajib yang dilakukan bagi seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang aktif atau disebut dengan kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) merupakan cara mahasiswa memberikan kontribusi kepada masyarakat. Program yang dilakukan oleh kelompok 76 gelombang 2 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Bapak Jamroji S.Sos, M.Comms. melakukan kegiatan sosialisasi mengenai tanaman hidroponik dan praktik menanam tanaman hidroponik bersama. Kegiatan tersebut dilakukan di Dusun Jetis Desa Mulyoagung RT 03 RW 01, pada tanggal 10 Februari 2024. Kegiatan PMM ini dapat digunakan sebagai saluran hal positif untuk masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kelompok kami terdiri dari 4 anggota yaitu, Marsya Salafia sebagai Koordinator kelompok, Aliyah Laily Wahyudiyanti (Bendahara), Salwa Gabby Nugrasesanty (PDD), Ghaitsa Zahira Shofa (Sekretaris). Program kelompok kami memiliki tujuan untuk mengajarkan kepada warga RT 03 RW 01 tentang menjaga lingkungan dengan memanfaatkan galon bekas yang dijadikan sebagai media tanam tanaman hidroponik sederhana di masing-masing rumah. Kegiatan dilakukan bersama dengan warga sebanyak 11 orang yang masing-masing mewakili satu keluarga. Dipilihnya kegiatan tersebut karena setelah melakukan survey kami menemukan bahwa warga RT 03 RW 01 belum pernah mendapatkan program menanam tanaman hidroponik. Oleh karena itu, kami ingin memberikan pengetahuan dan penjgalaman baru kepada masyarakat agar dapat menjaga lingkungan dengan cara yang sederhana dan dimulai dari diri sendiri. Dalam kegiatan ini warga diberikan materi tentang penanaman hidroponik. Dimulai dari apa itu tanaman hidroponik, apa saja keuntungannya, bagaimana cara aplikasinya, tanaman apa saja yang dapat dijadikan tanaman hidroponik, persiapan apa saja yang dibutuhkan untuk penanaman tanaman hidroponik. Hal yang perlu dipersiapkan sebelum menanam ialah galon bekas yang dibagi menjadi dua lalu diberi lubang pada bagian potongan atas galon dan juga pada tutup galon untuk jalannya air, tanaman herbal, kain untuk menyalurkan air, tanah, sekam, air secukupnya. Kami menyediakan beberapa tanaman yang akan ditanam oleh warga, ada mint, jahe, kencur, daun sirih, rosella. Manfaat dari tanaman hidroponik yaitu penggunaan air yang efisien, tumbuh lebih cepat, pengendalian hama dan penyakit, produksi tanaman yang bersih, penggunaan ruang yang efisien, ramah lingkungan. Dalam penelitian yang dilakukan di RT 03 RW 01 Dusun Jetis Desa Mulyoagung, menggunakan kreasi pot hidroponik sederhana dengan menggunakan barang bekas salah satunya galon bekas sebagai salah satu metode untuk mengurangi sampah galon yang ada di sekitar masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui kreasi pot hidroponik sederhana. Wah, sangat menarik sekali ya program kerja dari kelompok 76 gelombang 2 ini ya Kawan Muda. Editor: Fadhila Naili Z. (UC Neli)

Upaya Pengembangan Skill Public Speaking Melalui Lomba Pidato Pada Anak-anak Sanggar Boyang

Pidato merupakan cara seseorang berbicara di hadapan umum dengan menyampaikan ide, gagasan atau pesan untuk mempengaruhi para audiens. Pidato menjadi pilihan bagi kelompok 65 gelombang 5 dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM), dengan memberikan pendidikan public speaking kepada anak-anak Sanggar Boyang. Dalam menjalankan programnya, kegiatan pidato juga dikemas menjadi kegiatan yang dilombakan dan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 05 Februari 2024. Kegiatan ini diampu oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) yaitu ibu Widiya Yutanti, S.Sos, M.A. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang, merupakan suatu agenda yang wajib dilakukan bagi semua mahasiswa yang sedang aktif di universitas tersebut sebagai salah satu syarat kelulusan. Kegiatan ini merupakan suatu bentuk kontribusi mahasiswa kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh  kelompok 65 gelombang 5 selama tiga minggu mulai tanggal 19 Januari hingga 08 Februari 2024. PMM ini menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk menyalurkan berbagai kegiatan positif kepada masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan lomba pidato yang dilakukan oleh anak-anak Sanggar Boyang, sebagai upaya untuk mengembangkan skill public speaking pada anak usia muda. Pidato dipilih karena dalam praktiknya melibatkan banyak aspek penting untuk melatih kemampuan berbicara di depan umum, salah satunya rasa kepercayaan diri dan berani tampil. Dilakukannya kegiatan ini, bertujuan agar skill public speaking pada anak-anak Sanggar Boyang semakin tergali. Lomba pidato dilaksanakan di Sanggar Boyang yang berada di Jl. Gebyak Kedul, RT.3/RW.13, Magersari, Tanjungtirto, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Terdapat anggota dari kelompok 65 yang turut aktif dan terjun langsung dalam kegiatan ini, yaitu Nadia Alexandra Rizal (2021-347), Resha Pramudya Putra (2021-325), Adelia Natasha (2021-338), Clarisa Astri P. P (2021-339), dan  Lovena Artha M. W (2021-345). Memiliki judul dan topik yang berbeda, anak-anak Sanggar Boyang mampu menjalani lomba pidato untuk meningkatkan skill public speaking mereka. Judul yang disampaikan yaitu Hari Kemerdekaan, Hari Guru, Bahaya Narkoba, Perayaan Maulid Nabi, Menghargai Perbedaan, hingga Waspada Terhadap Makanan Tidak Sehat. Dengan penilaian yang sesuai dari juri yakni pak Wanta Jati selaku pemilik Sanggar Boyang dan ketua kelompok 65, juara dari lomba pidato mendapatkan apresiasi berupa hadiah. Wah, menarik sekali ya Kawan Muda, kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh kelompok 65 gelombnag 5 ini. Editor: Fadhila Naili Z. (UC Neli)

Scroll to Top