Mojok Kampus

Totalitas! Mahasiswa PMM UMM Buatkan Video Profil untuk Desa Petungsewu

Dedikasi dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang untuk masyarakat tidak pernah ada habisnya, apalagi melalui kegiatan PMM Bhaktiku Negeri yang diselenggarakan sejak tanggal 18 Juni hingga 19 Agustus kemarin. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).  Dibawah bimbingan Ibu Widya Yutanti, S.Sos, M.A., sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kelompok 14 Gelombang 9 melakukan program kegiatannya di Desa Petungsewu, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Disana, Mahesa Bima Putra bersama teman-temannya, Yovie Syahroni, Fahcmy Fahd Amry, Patra Hamzah, Auzan Hendra berinisiatif untuk meningkatkan branding dari Desa Petungsewu agar lebih dikenal oleh masyarakat luas melalui media videografi. Kelompok 14 juga menawarkan pembuatan video profil Desa dengan menggunakan alat-alat videografi profesional, seperti  kamera, stabilizer dan drone. Pembuatan profil desa ini dibuat untuk memperkenalkan secara keseluruhan kepada masyarakat luas tentang tentang desa petungsewu. Beberapa footage video dari tradisi budaya kesenian bersih desa yang menampilkan beberapa kegiatan kesenian seperti tradisi opak dan lainnya juga ditampilkan dalam profil desa ini. Di Desa Petungsewu sendiri memiliki banyak potensi sumber daya alam, salah satunya lahan kebun jeruk yang luas milik penduduk Desa Petungsekar yang masih produktif dan semakin berkembang, sehingga dengan adanya video profil desa dapat meningkatkan potensi daya tarik masyarakat luar. Banyak dari tokoh-tokoh warga Desa Petungsewu yang diajak untuk berkontribusi dalam pembuatan video profil ini, mulai dari Pak Supriadi (Kepala Desa), Pak Gendut (Ketua RW 02), Pak Ali (Pemilik Kebun Jeruk), warga  desa, dan Karang Taruna. Selain itu, sektor pendidikan di Desa Petungsewu tidak kalah penting untuk ikut andil dalam pembuatan video profil tersebut. Maka dari itu, Kelompok 14 juga berkoordinasi dengan Bapak Budi Mulyanto (Kepala Sekolah SDN Petungsewu 1) dan Ibu Sundari (Kepala Sekolah SDN Petungsewu 2) untuk ikut menjadi bagian dari video profil Desa Petungsewu. Melalui program ini, diharapkan dapat membantu Desa Petungsewu mendapatkan atensi yang layak dari publik, melihat banyaknya potensi yang ada. Dari proyek video profil Desa Petungsewu ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemajuan bersama. Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Penyuluhan “QRIS” Sebagai Alat Transaksi Praktis

Sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melakukan sosialisasi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS yang marak digunakan sebagai alat transaksi. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Acara ini digelar sebagai program unggulan Kelompok 26 Gelombang 9. Berada di bawah bimbingan Bapak Muhammad Luthfi S.H., S.Sy., M.H., sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), kelompok yang beranggotakan Ararya Farrel Filbert M.M (Hukum), Mohamad Dahnial Nafis (Hukum), Ima Rohmatul Ainiyah (Hukum), Adhi Pramana Admaja M. (Hukum), dan Putri Shabrina F.A (Hukum) ini berinisiatif untuk mensosialisasikan metode pembayaran yang cepat, praktis, dan efisien. QRIS merupakan standar kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk memudahkan proses transaksi digital di seluruh Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan di Kantor Desa Sumbersekar, mulai dari jam 09.00 WIB. Kelompok 26 mengajak ibu-ibu PKK Sumbersekar untuk ikut berpartisipasi dalam acara sosialisasi ini. Acara ini bertujuan untuk memberitahukan tentang penggunaan QRIS yang berguna untuk mempermudah dan mempercepat transaksi dalam kegiatan jual-beli. Nyatanya, masih banyak ibu-ibu PKK yang masih belum mengetahui cara menggunakan dan bahkan belum mengetahui QRIS itu sendiri. Tim PMM UMM dengan sigap menjelaskan tentang QRIS dan tujuan penggunaannya, yakni alat transaksi menggunakan perangkat digital. QRIS menjadi alat transaksi yang simple karena tidak perlu membawa uang cetak. Pengisian saldo QRIS bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti melalui minimarket atau transfer bank. Selain itu, fitur QRIS bisa digunakan di beberapa aplikasi, seperti OVO, Gopay, Shoopepay, bahkan aplikasi Bank juga memiliki fitur pembayaran QRIS. Para anggota PKK sangat antusias setelah mengetahui adanya alat transaksi yang lebih mudah dan simple. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan setelah ini, masyarakat di Desa Sumbersekar semakin mengenal teknologi digital yang memudahkan aktivitas, salah satunya fitur QRIS yang mempercepat proses transaksi. Kelompok juga berharap, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam memperluas penggunaan QRIS di masyarakat, sehingga Indonesia bisa semakin siap menghadapi era digital. Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Mari Tingkatkan Gaya Hidup Sehat Bersama Mahasiswa PMM Bhaktiku Negeri di RA Miftakhul Jannah

Kesehatan tubuh merupakan aspek penting  bagi manusia dalam menjalani kehidupan yang baik dan produktif. Dalam menjaga kesehatan tubuh tidak hanya melibatkan aspek fisik saja, tetapi juga melibatkan aspek mental dan emosional. Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat di kalangan anak-anak, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dengan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 81 gelombang 09 mengajak masyarakat untuk meningkatkan gaya hidup sehat.  Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kelompok pengabdian yang dibimbing oleh Bapak Muhammad Luthfi S.H.,S.Sy.,M.H  dan beranggotakan Rangga Aprianto Saputra (202210110311373), Mohammad Diemas Shanjaya (202210110311381), Innez Putri Prameswari (202210110311357), Callista Putri Paramesti (202210110311387), dan Silva Meilani Putri (202210110311428) mengadakan program kegiatan hidup sehat pada adik-adik RA Miftakhul Jannah, Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Program “Gaya Hidup Sehat” yang diadakan pada hari Kamis, 08 Agustus 2024 di RA Miftakhul Jannah ini bertujuan untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga kesehatan diri, keseimbangan makanan, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan menjaga keseimbangan emosional.  Salah satu contoh kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PMM kelompok 81 gelombang 09 adalah mengenai pentingnya menjaga kebersihan tubuh, mencuci tangan dengan benar, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. adik-adik dilibatkan dalam kegiatan kebersihan sekolah seperti pengelolaan sampah dan kegiatan lingkungan lainnya. Selain itu, adik-adik RA Miftahul Jannah juga terlibat dalam kegiatan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur. Mahasiswa PMM mengajarkan mengenai pentingnya berolahraga untuk menjaga kesehatan jantung, kekuatan otot, dan stamina tubuh. Dengan mengadakan kegiatan senam pagi secara rutin dan sesekali juga mengadakan kompetisi olahraga antar kelas. Program “Gaya Hidup Sehat” mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat setempat. Semua pihak berharap bahwa melalui program ini, anak-anak akan menjadi generasi yang lebih sadar akan pentingnya hidup sehat dan dapat membawa perubahan positif dalam masyarakat. Mahasiswa PMM kelompok 81 gelombang 09 Universitas Muhammadiyah Malang pun juga berharap jika program ini akan selalu diterapkan dan dilaksanakan secara rutin guna meningkatkan semangat akan kesadaran dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Program PMM UMM: Upaya Penguatan Antusiasme Murid RA Panglima Sudirman dalam Menyambut Hari Kemerdekaan

Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang merupakan suatu agenda yang wajib dilakukan bagi semua mahasiswa yang sedang aktif di universitas tersebut. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa kepada masyarakat Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79, Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Program kerja ini menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk menyalurkan berbagai kegiatan positif kepada masyarakat.  Kali ini, kelompok 53 gelombang 4 yang beranggotakan 5 orang, yaitu M. Ahdian Firmana, Adit Rachmat Raehal, Maulana Hafis Angga R, Daffa Maulana Kamal, dan Salwatul Nisa Munir, dengan arahan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ir. Andi Syaiful M.T, melakukan kegiatan PMM di  RA Panglima Sudirman yang terletak di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Kegiatan yang kelompok 53 lakukan pada RA Panglima Sudirman ialah program kerja “Penguatan antusiasme para murid di RA Panglima Sudirman dalam menyambut hari kemerdekaan dengan mengikuti berbagai macam perlombaan”. Program ini tidak hanya sekedar kegiatan melatih fisik, tetapi juga menjadi momentum penting untuk mempererat tali persaudaraan antar siswa-siswi dan menumbuhkan rasa cinta tanah air.  Langkah-langkah yang pertama ialah melakukan diskusi dengan guru RA Panglima Sudirman, tentang teknis dan macam-macam lomba yang akan digunakan dalam perlombaan 17 agustus. Program ini bukan hanya sekedar perlombaan saja, tetapi juga bagaimana untuk dapat menumbuhkan rasa antusiasme kepada siswa-siswi RA Panglima Sudirman. Dengan begitu, kelompok 53 diharuskan memilih perlombaan yang bisa menumbuhkan rasa antusiasme diantaranya ada  4,  yaitu lomba menjaga keseimbangan untuk memasukkan bola ke tempat yang sudah disediakan, meniup gelas, mengeluarkan bola dari kardus, dan lomba trenggiling. Setiap siswa-siswi berkontribusi sesuai dengan kemampuannya, baik tenaga, waktu, maupun kreativitas, sehingga hasilnya merupakan cerminan kuatnya kerjasama. Selain untuk menumbuhkan rasa antusiasme, tetapi juga menjalin kerjasama dalam perlombaan. Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada generasi muda agar menghargai dan memahami arti kemerdekaan melalui acara perlombaan.  Program ini merupakan sarana pendidikan yang efektif untuk menjadi pondasi kewarganegaraan sejak dini dan juga memperkuat tanggung jawab mereka sebagai penerus bangsa. Tim PMM sangat berterima kasih kepada seluruh guru dan siswa-siswi yang berpartisipasi dalam pelaksanaan program ini. Tanpa kerja sama dan partisipasi semua pihak, maka hal ini tidak akan berhasil. Kelompok 53 berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari agenda tahunan. Namun juga mempertebal semangat dan kerjasama antara masyarakat dan Mahasiswa PMM untuk tetap menjaga tradisi tersebut tetap hidup di tengah masyarakat.  Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Pengembangan Berbagai Skill Kreativitas dan Keterampilan bersama Sanggar Boyang

Kegiatan pengembangan kreativitas sangat penting untuk anak-anak dalam masa pertumbuhannya. Kali ini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dengan tema “Upaya Pengembangan Kreativitas melalui Edukasi Keterampilan” oleh kelompok 97 gelombang 3. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).  Pada kegiatan ini, kelompok 97 gelombang 3 melatih anak-anak Sanggar Boyang soal kreativitas dan kekompakan dengan berbagai media, seperti kertas lipat, melukis di batu hingga di pot. Selain itu, dalam pembelajaran, mereka juga dilatih untuk berpikir kreatif dalam menuangkan ide-ide selama pembelajaran.  Mendekati Hari Kemerdekaan, kelompok 97 gelombang 3 juga mengajarkan dan memperkenalkan kepada anak-anak Sanggar Boyang mengenai Era Proklamasi di Indonesia hingga cerita-cerita rakyat yang sangat melegenda di negeri ini dengan menggunakan media wayang kertas.  Bukan hanya itu, Kawan Muda. Di Hari Kemerdekaan, berbagai lomba dan makan-makan diadakan bersama warga Tunjungtirto RT.03/RW.13 untuk memeriahkan dan syukuran Hari Kemerdekaan Indonesia ke 79.  Kegiatan terakhir yang dilakukan kelompok 97 gelombang 3, yaitu melakukan sosialisasi dan workshop dengan memperkenalkan kepada ibu-ibu warga RT.03/RW.13, Magersari, Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, mengenai Ecoprint. Pada kegiatan ini, para warga sangat antusias karena mereka bisa mempraktekannya langsung dan membawa pulang tas hasil karya mereka. Selain itu, dedaunan yang digunakan sebagai bahan ecoprint sangat mudah dijumpai di sekitar rumah para warga.  Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat oleh kelompok 97 gelombang 3 ini, dilakukan oleh 5 Mahasiswa Universitas Muhammmadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan llmu Politik, yang terdiri dari Rahmadhini Putri Ryansyah, Fadhila Naili Zakiyyah, Tiara Santi Maharani, Desnita Amalia Megafitri dan Alma Qanita, serta diampu langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL),yaitu Rini Pebri Utari, S.Pd.,MT. Dengan dilakukannya program kerja oleh kelompok 97 gelombang 3, diharapkan agar anak-anak di Sanggar Boyang dan warga RT.03/RW.13, Magersari, Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, bisa melanjutkan kegiatan-kegiatan positif dan kreatif lainnya, serta program kerja yang telah diberikan oleh gelombang 3 kelompok 97 bisa bermanfaat bagi warga Tunjungtirto dan Sanggar Boyang. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Optimalisasi Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak

The Socialites, Kelompok 47 Gelombang 1 PMM Bhaktiku Negeri, lakukan sosialisasi parenting ibu dan anak di SDN 2 Pagersari pada Kamis, 25 Juli 2024. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).  Peran orang tua adalah bagian paling krusial dalam menentukan masa depan anak. Orang tua menjadi pendidik pertama dalam membangun aspek-aspek dasar. Namun pada kenyataannya, masyarakat desa masih acuh tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan anak, kebanyakan, masyarakat desa cenderung menomorduakan pendidikan dan lebih mempersiapkan putra putrinya untuk segera bekerja. Melihat fenomena tersebut, kelompok yang beranggotakan Fasha Refo Galvandy (Teknik Sipil), ⁠Muhammad Nur Ihsan (Teknik Sipil), ⁠Nauval Aranza Dwi Putra (Teknik Sipil), ⁠Aulia Akbar Al Fadhillah (Psikologi), dan ⁠Vanny Nurhaliza (Ilmu Komunikasi) ingin berkontribusi untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan bagi anak. Mengajak para wali murid dari siswa-siswi SDN 2 Pagersari, kelompok di bawah bimbingan Bapak Mohamad Irkham Mamungkas, S.T.,M.T, ini, memaparkan tentang pentingnya keterlibatan aktif dari para orang tua dalam proses menentukan masa depan yang lebih baik, salah satunya melalui dukungan dalam proses pendidikan sebagai penunjang masa depan. Kegiatan ini mengundang respon positif dari para wali murid dan pihak sekolah, Supriyatin (47), Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Pagersari juga mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat karena masyarakat Pagersari mulai tersadar akan pentingnya pendidikan bagi anak.“Selama ini memang kurang ya mas mbak untuk kesadaran diri orangtua terhadap Pendidikan anak, karena masyarakat disini itu lebih mementingkan anaknya untuk terjun ke dunia kerja jadi kebanyakan anak disini tidak sekolah,” komentar Ibu Supriyatin. Dengan sosialisasi ini, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran para orang tua dalam meningkatkan perannya untuk mendukung anak mendapatkan pendidikan selayak mungkin, sehingga dapat membuka potensi anak untuk berkembang lebih baik di masa depan nanti. So, pendidikan itu penting banget ya, Kawan Muda. Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Program PMM : Mahasiswa UMM Percantik Tanaman SDN SUKUN 1 Menggunakan Limbah 

Mahasiswa PMM UMM kembali membawa inovasi kreatif di salah satu sekolah di Kota Malang, yakni SDN Sukun 1. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan yang dilaksanakan sejak tanggal 18 Juli 2024 hingga 19 Agustus 2024 ini dimanfaatkan oleh Kelompok 12 Gelombang 6 untuk menata ulang tanamanan di lingkungan sekolah tersebut. Fitra Khoirunisa (Manajemen) bersama Anif Yudiono (Manajemen), Muhammad Ir Fuad Afif Fudin (Manajemen), Adelia Putri Estiningrum (Manajemen), dan Sahara Ayu Vania Ramadhani (Manajemen) dibimbing langsung oleh Dian Ika Kusumaningtyas, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL) dalam melancarkan program pengabdian ini. Para anggota PMM mengajak siswa-siswi SDN Sukun 1 untuk membawa ulang botol plastik bekas dari rumah dan didaur ulang menjadi pot tanaman yang. Anak-anak memotong botol-botol plastik bekas sesuai keinginan mereka menjadi pot bunga, lalu dicat menggunakan warna-warna yang beragam agar terlihat lebih cantik. kegiatan ini bukan hanya mengajarkan tentang pemanfaatan limbah dengan mengubahnya menjadi punya nilai fungsi. Namun juga melatih inovasi dan kreativitas sejak dini  dengan membuat kreasi pot bunga melalui bahan-bahan disekitar, serta mengenalkan pentingnya tumbuhan bagi lingkungan. Para guru juga ikut serta dalam mendukung pembuatan pot bunga ini. Setelah menyelesaikan kegiatan, pot-pot yang memiliki bentuk dan warna yang beragam hasil karya anak-anak, digantung dan ditempel di area lingkungan SDM Sukun 1, sehingga pandangannya menjadi nyaman dan terlihat lebih cantik daripada sebelumnya. Lingkungan yang indah juga mendukung proses belajar-mengajar menjadi lebih bersemangat. Diharapkan, kegiatan ini menjadi satu langkah untuk mengurangi mengurangi sampah plastik. Selain itu, para siswa diharapkan terus meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam mengurangi limbah anorganik melalui pemanfaatan sampah-sampah plastik bekas untuk diubah menjadi barang yang memiliki nilai fungsi dan nilai estetika. Wah, pasti cantik banget ya, Kawan Muda! Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Program Psikoedukasi sebagai Sarana Tingkatkan Sosial Emosional pada Anak SD Islam Tabanan

Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menawarkan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kreativitas dan mengembangkan ide-ide inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat. PMM menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menerapkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menjadikannya lebih relevan dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat membagikan pengetahuan dan temuan ilmiah yang berharga kepada masyarakat, dengan tujuan menciptakan dampak positif dan memberikan manfaat nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Diharapkan, kontribusi ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memperkuat hubungan antara dunia akademik dan masyarakat luas.  Program ini juga memberikan mahasiswa pengalaman praktis dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang ada, serta mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan yang aktif dalam masyarakat. Melalui implementasi pengetahuan secara langsung, mahasiswa diharapkan dapat melihat bagaimana teori yang dipelajari di kelas dapat diaplikasikan dalam konteks nyata, sehingga semakin memperkuat pemahaman mereka terhadap bidang studi yang digeluti. Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan berbagai lapisan masyarakat, meningkatkan empati, dan memperkuat komitmen mereka dalam upaya membangun masyarakat yang lebih baik. Pada kesempatan ini, Tim PMM Bhaktiku Negeri yang dibimbing langsung oleh Frendy Aru Fantiro, M.Pd, beranggotakan lima mahasiswa jurusan Psikologi, yaitu Natasya Dwi Cahyani Wiyono, Sheva Pradana, Nizam Ingram Suryawan, Shella Mutiara Ning Cahya, dan Gilang Agung Saputra. Kelima mahasiswa ini melaksanakan kegiatan psikoedukasi di SD Islam Tabanan dengan tujuan membantu siswa-siswi di sekolah tersebut dalam ranah sosial emosional anak dalam masa transisi dari TK ke SD secara sehat dan tepat. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, tim memberikan materi yang dirancang dengan pendekatan konkret, menggunakan contoh-contoh nyata untuk memudahkan anak-anak memahami cara mengekspresikan emosi mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenali dan menyampaikan perasaan mereka, sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan membangun hubungan yang lebih positif dengan lingkungan sekitar. Gambar 1. Pelaksanaan kartu peraga perilaku baik dan buruk di SD Islam Tabanan. Kegiatan psikoedukasi menggunakan kartu peraga yang diselenggarakan di SD Islam Tabanan pada tanggal 1 Agustus 2024 merupakan langkah awal yang penting dalam membekali siswa kelas 1, 2, dan 3 dengan keterampilan sosial emosional yang kuat. Melalui visualisasi yang menarik, siswa diajak untuk memahami berbagai emosi, cara mengelola perasaan, serta pentingnya berinteraksi dengan teman sebaya. Diharapkan, kegiatan ini dapat membantu siswa membangun fondasi yang kokoh untuk menghadapi tantangan sosial yang akan mereka hadapi di masa depan, sehingga mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri, empati, dan mampu beradaptasi dengan baik.  Kegiatan psikoedukasi dengan penggunaan kartu peraga di SD Islam Tabanan dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial emosional melalui beberapa aspek penting: Dengan demikian, kegiatan psikoedukasi dengan kartu peraga di SD Islam Tabanan ini tidak hanya menyenangkan dan menarik bagi siswa, tetapi juga sangat strategis dalam mengembangkan fondasi keterampilan sosial emosional yang akan mendukung kesuksesan mereka di masa depan baik dalam konteks akademik maupun pribadi. Gambar 2. Penayangan film tentang sosial emosional anak di SD Islam Tabanan Penayangan film tentang sosial emosional sebagai sarana psikoedukasi bagi siswa kelas 1, 2, dan 3 memainkan peran penting dalam pengembangan keterampilan sosial dan emosional mereka pada tahap awal pendidikan. Film-film ini dipilih secara khusus untuk memberikan gambaran yang jelas dan menarik mengenai berbagai aspek sosial emosional, seperti pengenalan emosi, mengelola perasaan, dan pentingnya interaksi sosial yang sehat. Dengan menggunakan media visual yang menyenangkan dan mudah dipahami, penayangan film ini bertujuan untuk membantu anak-anak lebih mudah memahami konsep-konsep kompleks yang berkaitan dengan perkembangan sosial dan emosional. Selain itu, melalui alur cerita dan karakter dalam film, siswa diajak untuk mengidentifikasi perilaku positif dan belajar dari contoh-contoh yang diberikan. Hal ini diharapkan dapat memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam dan memotivasi anak-anak untuk menerapkan keterampilan sosial emosional yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, penayangan film sebagai sarana psikoedukasi ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa, tetapi juga membantu mereka membangun fondasi yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan sosial dan emosional di masa depan. Gambar 3. Lomba poster sosial emosional di SD Islam Tabanan Lomba poster dengan tema sosial emosional anak yang dilaksanakan di kelas 3 menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi perkembangan siswa. Kegiatan ini berfungsi sebagai alat pendidikan yang efektif untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap berbagai konsep sosial emosional, seperti empati, persahabatan, dan manajemen emosi. Dengan mendalami tema tersebut melalui pembuatan poster, siswa tidak hanya belajar tentang pentingnya hubungan sosial yang sehat, tetapi juga memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana mengelola perasaan mereka sendiri serta berinteraksi dengan orang lain secara positif. Selain meningkatkan kesadaran sosial emosional, lomba poster memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan diri mereka secara kreatif. Karya seni yang dihasilkan merupakan medium yang memungkinkan mereka untuk menuangkan ide dan perasaan mereka dengan cara yang unik dan pribadi. Proses ini tidak hanya merangsang kreativitas mereka tetapi juga memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan keterampilan artistik mereka. Pembuatan poster juga berperan penting dalam meningkatkan kemampuan komunikasi siswa. Melalui poster, siswa belajar menyampaikan pesan secara visual dengan cara yang jelas dan menarik, yang berkontribusi pada keterampilan komunikasi mereka. Selain itu, apresiasi terhadap karya yang dihasilkan dalam lomba ini dapat memberikan dorongan positif bagi siswa, membangun rasa percaya diri mereka dan mendorong keberanian mereka untuk lebih aktif dalam berekspresi. Dengan partisipasi dalam lomba ini, diharapkan siswa kelas 3 tidak hanya dapat lebih memahami diri mereka sendiri dan orang lain, tetapi juga membangun hubungan sosial yang lebih kuat dan positif. Kegiatan ini berpotensi untuk memperkuat ikatan sosial diantara siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung. Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di SD Islam Tabanan, yang melibatkan film sosial emosional, permainan kartu peraga perilaku, dan lomba poster telah berhasil memberikan psikoedukasi yang bermanfaat bagi siswa kelas 1, 2, dan 3. Melalui kegiatan ini, siswa diperkenalkan pada konsep-konsep penting seperti pengenalan emosi, mengelola perasaan, dan interaksi sosial yang sehat. Penggunaan metode visual seperti film dan kartu peraga membantu anak-anak memahami dan mengelola emosi mereka, sementara lomba poster mendorong kreativitas dan komunikasi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu anak dalam bersikap saat bersosialisasi di lingkungan sekolah maupun di masyarakat luas. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Edukasi Stunting: Mahasiswa PMM UMM Laksanakan Penyuluhan pada Ibu Kader di Posyandu Di Desa Gunungan

Mojokerto, 19 Agustus 2024 – Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 10 Gelombang 3 yang beranggotakan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan, yakni Diva Aurora Descasandy (202210420311031), Rara Naili Salsabila (202210420311032), Regita Aisya Adriana (202210420311036), Anggun (202210420311047), Rizka Safitri Faradilla Attabik (202210420311049) dibimbing oleh Ibu Laela Hikmah Nurbatra, S,Pd., M.A., M.EdLead selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).  Kelompok ini mengusung Tema “Kontribusi Mahasiswa untuk Mewujudkan Masyarakat Sehat dalam Program Pemantauan Gizi dan Perilaku Hidup Bersih Anak” dan bermitra dengan masyarakat di Desa Gunungan, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Kegiatan yang dilakukan dengan memberikan edukasi tentang stunting kepada para ibu kader posyandu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan para kader mengenai stunting, sebuah masalah kesehatan yang masih banyak ditemui di Indonesia. Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh asupan gizi yang tidak mencukupi sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Masalah ini berdampak pada perkembangan otak anak, yang pada akhirnya mempengaruhi kemampuan belajar dan produktivitas mereka di masa depan. Dalam kegiatan ini, para mahasiswa memberikan materi yang mencakup penyebab, dampak, serta cara pencegahan stunting. Edukasi ini diberikan dengan metode yang mudah dipahami oleh para kader, menggunakan media powerpoint. Selain itu, mereka juga  mengedukasi para ibu kader tentang pentingnya memberikan asupan gizi yang cukup untuk anak-anak mereka. Salah satu mahasiswa yang terlibat, Regita, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap masalah kesehatan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. “Kami berharap, dengan edukasi ini, para kader posyandu dapat lebih peka dan berperan aktif dalam pencegahan stunting di lingkungan mereka,” ujarnya. Kegiatan ini disambut baik oleh para ibu kader  posyandu dan ibu bidan desa. Salah satu kader, Ibu Sugiarti, menyatakan bahwa edukasi ini sangat bermanfaat karena menambah wawasan mereka dalam menangani dan mencegah stunting. “Kami jadi lebih tahu bagaimana cara mencegah stunting dan akan meneruskan pengetahuan ini kepada ibu-ibu di lingkungan kami,” kata Ibu Sugiarti. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang dapat digunakan para kader dalam kegiatan posyandu. Para mahasiswa berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga angka stunting di Indonesia dapat ditekan. Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini, diharapkan para kader posyandu dapat menjadi agen perubahan yang membantu menurunkan angka stunting di Indonesia, serta menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa depan. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Pola Gaya Hidup Sehat: Menuju Masyarakat yang Lebih Sehat dan Aktif di Kelurahan Kebonsari

Kelurahan Kebonsari, Kota Malang, Jawa Timur merupakan salah satu kawasan yang berkembang pesat, langkah tersebut sangat signifikan jika penyebaran edukasi dilakukan kepada warga mengenai pola gaya hidup sehat. Melalui Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang dimana dalam kegiatan tersebut terdapat berbagai program yang telah dilaksanakan, masyarakat diharapkan dapat mengadopsi kebiasaan sehari-hari yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan mereka. Salah satu program unggulan yang diterapkan adalah kegiatan kerja bakti, senam, serta edukasi mengenai pola hidup sehat. Kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan kerja bakti merupakan salah satu pilar utama dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman. Melalui kegiatan ini, warga Kebonsari diajak untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Kerja bakti ini tidak hanya meningkatkan kebersihan, tetapi juga mempererat hubungan antar warga serta meningkatkan rasa kepemilikan terhadap lingkungan. Hasil dari kerja bakti ini terlihat jelas dalam penurunan jumlah sampah dan peningkatan kualitas lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Di samping kegiatan kerja bakti, program senam secara rutin juga menjadi bagian penting dari pola gaya hidup sehat yang diterapkan. Senam pagi yang diadakan setiap akhir pekan di kelurahan menjadi ajang bagi warga untuk berolahraga sambil bersosialisasi. Aktivitas fisik ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan jantung dan peredaran darah, tetapi juga membantu mengurangi stres dan meningkatkan semangat hidup. Melalui senam, warga Kelurahan Kebonsari dapat merasakan manfaat langsung dari gaya hidup aktif yang mereka jalani. Program edukasi mengenai pola gaya hidup sehat merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya membangun masyarakat yang lebih sehat. Dalam program ini, para mahasiswa memberikan informasi tentang pentingnya pola makan yang seimbang, hidrasi yang cukup, serta cara-cara efektif untuk mengelola stres. Edukasi ini juga mencakup pengenalan terhadap jenis-jenis makanan bergizi dan pentingnya aktivitas fisik yang teratur. Selain itu, dalam program edukasi ini juga diperkenalkan cara-cara sederhana untuk mengimplementasikan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, masyarakat diajarkan untuk mengurangi konsumsi makanan olahan dan menggantinya dengan makanan segar yang kaya akan nutrisi. Tak kalah penting, edukasi ini menekankan pada pentingnya rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi potensi masalah sejak dini. Salah satu tantangan utama dalam menerapkan pola hidup sehat adalah membangun kesadaran dan motivasi di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, program ini tidak hanya sekedar memberikan informasi, tetapi juga melibatkan warga dalam berbagai aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat. Hasil dari implementasi program ini telah menunjukkan dampak positif yang signifikan. Masyarakat Kebonsari kini lebih sadar akan pentingnya gaya hidup sehat dan semakin aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan. Terlihat pula peningkatan dalam kualitas hidup warga, yang tercermin dari meningkatnya tingkat kebahagiaan dan kesehatan secara umum. Akhir kata, melalui berbagai inisiatif yang telah dilakukan, Kelurahan Kebonsari menunjukkan komitmennya untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan aktif. Dengan terus mempromosikan pola gaya hidup sehat, diharapkan masyarakat Kebonsari dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan berkelanjutan. Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap kesehatan akan terus menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan bahagia bagi seluruh warganya. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Scroll to Top