Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Ecobrick, Usaha PMM UMM Menumbuhkan Karakter Peduli Lingkungan di SDN Jatimulyo 1

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, dengan tujuan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini juga merupakan pengaplikasian Hilirisasi hasil penelitian dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pengabdian kepada masyarakat ini berlangsung dari. 19 Januari 2024 dan berakhir pada 16 Februari 2024. Dalam kegiatan ini, PMM Gelombang 08, kelompok 50 memiliki program kerja yang ditujukan pada Lembaga pendidikan SDN Jatimulyo 1. Progam kerja yang kami usung bertema lingkungan hidup, dengan harapan siswa siswi SDN Jatimulyo 1 dapat lebih memahami pentignya menjaga lingkungan sekitar. Pemilihan program kerja ini juga di dasari oleh kebutuhan sekolah serta inisiatif dari kami untuk mendorong SDN Jatimulyo 1 maju dalam adiwiyata tingkat provinsi. PMM Gelombang 08, kelompok 50 ini beranggotakan 5 orang mahasiswa yaitu, Kezhia Amirah Tsuroya Qhotrunnada sebagai ketua, Nur ellyta (wakil koordinator), Emelly Princeston (PDD), Fadiatul Maghfiroh (Humas), dan Aliefia Shafarahani (Sekretaris). Para mahasiswa ini merupakan tim dibawah bimbingan dosen Fadilla Muhammad Mahdi, S.E., M.Si. Salah satu program PMM adalah pembuatan kerajinan tangan dari bahan daur ulang. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menciptakan karakter peduli lingkungan sejak dini pada siswa siswi SDN Jatimulyo 1. Kerajinan yang akan dibuat adalah tempat sampah dari botol air mineral dan kursi dari ecobrick. Untuk pembagian pelaksanaannya, kami mengajak anak-anak kelas 1 dan 2 untuk membuat kerajinan dari tempat sampah, sedangkan untuk kelas 3 hingga 6 membuat kursi dari ecobrick. Beberapa hari sebelum pelaksanaan, siswa siswi diberi pengumuman untuk membawa bahan dasar dari kerajinan ini, yaitu botol air mineral ukuran 600 ml untuk kerjinan tempat sampah, serta botol air mineral ukuran 1,5 liter untuk kerajinan ecobrick. Proses pembuatan tempat sambah dari botol cukup sederhana, dimulai dengan mengumpulkan beberapa botol dengan ukuran sama, kemudian memotong bagian atas botol guna tempat memasukkan botol yang akan menjadi susunan kedua. Perekatan setiap botol menggunakan perekat jenis nano tape. Ketika kerangka sudah jadi maka tahap berikutnya adalah menghias. Tempat sampah akan diberi warna menggunak pilox dan jika sudah kering dihias dengan tali rami dan beberapa ornamen lain. Pembuatan kursi dari ecobrick dimulai dengan mengumpulkan sampah plastic sebanyak-sebanyaknya kemudian memotongnya menjadi ukuran yang cukup kecil untuk bisa dimasukkan dalam botol. Setiap botol harus memiliki berat yang sama, yaitu 500 gram per botol. Ecobrik yang sudah selesai kemudian direkatkan satu sama lain menggunakan perekat jenis solatip bening. Untuk bagian alas duduk, kami menggunakan busa ati yang balut dengan kain kulit sintetis. Banyak sekali manfaat dari pembuatan kerajinan ini, diantaranya adalah mengurangi jumlah sampah plastik yang ada di lingkungan. Alih-alih membuangnya dan berakhir mencemari lingkungan, sampah plastik dapat digunakan kembali sebagai bahan utama properti sehari-sehari. Pembuatan kursi dan tempat sampah dari botol air mineral juga dapat dijadikan sebagai alternatif bahan, sehingga, langkah ini mampu mengurangi penggunaan material yang berasal dari bahan non-ramah lingkungan. Selain itu pembuatan kerajinan ini juga menjadi kegiatan yang edukatif bagi siswa-siswi . Melalui aktivitas ini siswa siswi menjadi tahu salah satu cara penerapan daur ulang sampah. Editor: Zafira Auzia N (UC Wawa)

Menumbuhkan Rasa Kesadaran Akan Kebersihan Lingkungan Kepada Warga Masyarakat Desa Pandan Rejo Melalui Sosialisasi Edukasi Tentang Sampah

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri Kelompok 39 Gelombang 8 yang beranggotakan Putriyah S, Ayuria lathifah, Farakhnas Dwi Utari dan Khairina Rizkia yang didampingi oleh Ibu Chalimatuz Sa’diyah, SE.,MM. mengadakan kegiatan untuk meningkatkan Masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sampah dengan baik dan benar. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Membangun kesadaran masyarakat desa tidak semudah yang di bayangkan. Perlu kerja sama dari semua pihak, baik warga, pemerintah maupun pihak ketiga sebagai pendukung. Usaha itu juga perlu waktu yang cukup lama, selain itu juga diperlukan pula contoh serta teladan yang positif dan konsistensi dari pihak pengambil kebijakan. Kegiatan sosialisasi tentang pengelolaan sampah dapat mendorong partisipasi masyarakat desa dalam hal pengelolaan persampahan, hal itu juga dapat didukung dengan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dapat mendukung peningkatan kesadaran. Kelompok 39 gelombang 8yang beranggotakan 4 orang memberi materi tentang cara mengelola sampah dengan baik dan benar Pengelolaan sampah secara efektif dapat dimulai dari pengelolaan dengan memilah sampah secara mandiri oleh tiap keluarga. Pengelolaan sampah dapat dipilah menjadi sampah layak jual dan layak buang. Pada tahap awal gerakan yang dilakukan adalah dengan memberi bekal kemampuan pada masyarakat agar mampu dan memiliki kesadaran melakukan pemilahan sampah secara mandiri. Sosialisasi mengenai cara pemilahan sampah ini akan sangat penting dalam menambah wawasan dan memberikan inspirasi peluang ekonomis dibalik pengelolaan sampah secara mandiri, berkelompok dan berkelanjutan.Pengabdian masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasika hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kawan Muda, sangat positif dan sangat bermanfaat sekali ya program kerja yang telah dilakasanakan oleh kelompok 39 gelombang 8, semoga kedepannya masyarakat desa pandan Rejo, lebih aware lagi terhadap persoalan sampah. Editor: Fadhila Naili Z. (UC Neli)

Strategi Promosi Cottage Manahayu Ciptakan Potensi Pariwisata Optimal

Kawan Muda, pernah nggak sih ngerasa bingung menentukan tujuan pas lagi libur? Udah coba cari-cari tapi masih belum hilang juga bingungnya? Kalau iya, tenang aja Kawan Muda, kamu nggak sendirian. Ume juga suka bingung kok untuk nentuin tujuan wisata Ume pas liburan udah di depan mata. Sebenarnya, salah satu penunjang hal ini terjadi yaitu kurangnya promosi dan branding dari pihak pariwisatanya. Jadi susah deh untuk kita nemuin tempat yang pas untuk berlibur. Tapi tenang Kawan Muda, ada gebrakan nih yang terjadi untuk mengatasi hal ini. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tanpa pernah bosan, kembali hadir salah satu kelompok dari kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa, kali ini langkah hebat datang dari kelompok 98 gelombang 7 PMM Bhaktiku Negeri yang relate banget sama apa yang Ume bahas sebelumnya, yaitu mengenai branding dan promosi pariwisata. Tepatnya pada Manahayu Group, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Kelompok yang beranggotakan Mutiara Ayu Sitaresmi, Muhammad Faisal Nur Rahman, Najihah Mumtazah, Krisna Aul Bimassa, dan M. Rizki Trianto ini menerapkan kemampuan dan pengetahuannya, terlebih sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, pada peningkatan strategi promosi dan branding usaha lokal desa Giripurno, kota Batu, guna mengoptimalkan potensi pariwisata desa. Pastinya para mahasiswa ini menjalankan langkahnya tidak sendirian, Kawan Muda. Adapula dosen pembimbing dari kelompok 98 yaitu, Frendy Aru Fantiro, M.Pd dari jurusan Pendidikan Guru SD yang turut serta mendampingi. Tujuan dari kelima anggota ini pun sangat bermanfaat loh, dengan berjalannya program kerja yang telah disusun, mereka berharap akan terjadi peningkatan dan keberhasilan dalam strategi promosi juga branding untuk usaha lokal desa Giripurno. Termasuk di dalamnya, Manahayu Cottage dan Dapur Manahayu yang berlokasi di desa tersebut. Selain meningkatnya potensi yang dimiliki destinasi tersebut, akan sangat bermanfaat pula bagi para penduduk dan pemilik usaha yang terbantu dengan adanya kegiatan ini, yang mana membawa usaha-usahanya lebih tersorot publik dan masyarakat luas. Keren ya, Kawan Muda! Sekarang Ume juga jadi tahu keberadaan desa Giripurno, Manahayu Cottage, dan Dapur Manahayu yang nuansanya alam banget. Cocok nih buat yang mau suasana tenang dan mau merasakan udara sejuk alami. Ume juga jadi penasaran nih mau coba langsung suasana segarnya. Wah wah berarti promosinya berhasil nih ke Ume. Terbukti ya kalau promosi dan branding itu penting, Kawan Muda. Editor: Areta Rahma S. (UC Are)

Meningkatkan Pengetahuan Serta Penyuluhan Kesehatan Kepada Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Pemberian Edukasi Pola Hidup Sehat

Sekali lagi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar pengabdian bagi masyarakat. Kali ini, giliran mahasiswa Ilmu Keperawatan, Akutansi, dan Farmasi UMM menggelar Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Pengabdian tersebut diselenggarakan pada tanggal 19 Januari 2024 hingga 19 Februari 2024. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ialah Hesti Tri Wulandari (Ilmu Keperawatan) selaku ketua PMM, Aprilia Yana Anggreini (Ilmu Keperawatan), Erny Kusuma Wardhani (Farmasi), Evita Desty Rahayu (Farmasi), Riza Umami (Akutansi). PMM kelompok 71 ini di bimbing oleh A. Syaiful Hidayat A., S.E., M.Sc., Ak. Hesti selaku ketua, menyampaikan bahwa program pengabdian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sukun Malang dengan menerapkan gaya hidup sehat. Mereka melakukan penyuluhan gaya hidup sehat bagi anak usia dini sebagai salah satu hilirisasi penelitian UMM. “Jadi tujuan kami menyelenggarakan program pengabdian ini memang untuk mengajarkan gaya hidup sehat sejak dini,” ucapnya. Mahasiswa Ilmu keperawatan tersebut menambahkan, bahwa saat ini banyak penyakit yang muncul akibat tidak menerapkan pola hidup sehat contohnya saja seperti diare. Bahkan, menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2023 kasus diare di Indonesia mencapai 23,6 kasus. Dimana hampir 80 persen kasus tersebut menyerang anak-anak. Maka dari itu, Hesti dan tim membuat program meningkatkan pengetahuan serta penyuluhan kesehatan kepada anak usia dini melalui kegiatan pemberian edukasi pola hidup sehat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bertujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi, informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, serta perilaku sehingga siswa sadar, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. “Tentu tak hanya penyuluhan saja, namun kami juga menerapkan dengan praktik sederhana dengan para siswa. Hal ini juga akan melatih perilaku interaktif dengan sesamanya,” tambah Hesti. Ia juga menambahkan manfaat PHBS nanti secara umum ialah untuk meningkatkan kesadaran siswa agar mau dan mampu menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut menjadi penting untuk dilakukan agar siswa sadar dan dapat mencegah serta mengantisipasi atau menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang mungkin muncul. Harapannya, melalui PHBS diharapkan siswa dapat mengenali dan mengatasi masalah sendiri dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya. “Juga, nantinya program pengabdian ini tak berhenti sampai disini saja, namun juga dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari siswa tersebut,” tegasnya. Editor: Rizki Tri (UC iki)

Pemeriksaan Gula Darah Oleh Mahasiswa PMM Kelompok 71 di Kelurahan Sukun

Dalam upaya meningkatkan kesadaran serta pemahaman terkair peyakit hipertensi dan diabetes melitus di Kelurahan Sukun, Mahasiswa PMM UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) kelompok 71 yang  dibimbing oleh dosen pembimbing lapang (DPL) Bapak A. Syaiful Hidayat A., S.E., M.Sc., Ak melakukan program pemeriksaan gratis kepada masyarakat Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kelompok PMM yang memiliki partisipan sejumlah lima orang yang terdiri dari Hesti Tri Wulandari (Ilmu Keperawatan), Aprilia Yana Anggreini (Ilmu Keperawatan), Erny Kusuma Wardhani (Farmasi), Evita Desty Rahayu (Farmasi), Riza Umami (Akutansi) memiliki visi dan misi penuh untuk mengembangkan pemahaman tentang penyakit hipertensi dan diabetes melitus melalui pemeriksaan ini. Kegiatan pemeriksaan gratis yang dilakukan oleh mahasiswa PMM kelompok 71 ini tentunya juga dilaksanakan agar masyarakat Kelurahan Sukun lebih patuh dan cerdik dalam menghadapi permasalahan tentang penyakit hipertensi dan diabetes melitus. Selain kegiatan pemeriksaan gratis, dalam kegiatan ini pula juga dilaksanakan pemberian informasi seputar penyakit hipertensi dan diabetes melitus untuk warga Kelurahan Sukun serta konsultasi Kesehatan tentang keluhan–keluhan penyakit apa saja yang menjadi permasalahan setiap individu masyarakat Kelurahan Sukun. Editor : M Ade N. Fauzan (UC Defau)

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Mengakselerasi Kemajuan UMKM melalui program Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM)

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan dampak positif bagi masyarakat melalui program Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kali ini, pada gelombang 7 kelompok 76 dengan beranggotakan Azizah Sisilia, Nazwa Chantika, Marchanda Balqis, Taufik Suryo dan M. Rizqi Dwi yang berasal dari Program Studi Informatika dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Dr.Fauzik Lendriyono, S.Sos., M.Si. Kegiatan PMM tersebut bertempat di Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Menariknya, PMM kali ini fokus pada pemaksimalan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di Desa Kemantren. Para mahasiswa UMM berharap bahwa melalui penerapan teknologi, masyarakat dapat terus mengembangkan dan berinovasi untuk kemajuan UMKM mereka. Pada pelaksanaan PMM, kelompok 76 UMM ini mendampingi dan memberikan pembekalan teknologi atau digitalisasi kepada para pelaku UMKM di Desa Kemantren. Mereka memperkenalkan penggunaan aplikasi berbasis teknologi melalui Instagram, Canva dan Tiktok untuk mempermudah manajemen bisnis, memberitahu bagaimana algoritma pada platform tersebut agar dapat for your page (FYP) terus menerus, mempermudah pemasaran produk, serta memperluas jangkauan pasar. Hal yang pertama kali yang dilakukan kelompok adalah melakukan survei ke beberapa UMKM. Survei bertujuan untuk melihat dan menganalisis kebutuhan UMKM agar bias melakukan program kerja yang akan di laksanakan. Setelah melakukan survei maka, program kerja mulai dikerjakan seperti pembuatan akun sosial media, membuatkan design packaging, membuatkan design untuk banner dan membuatkan materi rangkuman singkat terkait algoritma tiktok yang dirasa dibutuhkan oleh UMKM tersebut. Kegiatan ini bertujuan agar UMKM yang ada bisa dikenal oleh masyarakat yang lebih luas dan dapat menambah pendapatan para pelaku UMKM Desa Kemantren serta dapat menyampaikan segala informasi produk yang disampaikan sehingga dapat menarik minat pembelian produk UMKM Desa Kemantren. Wah, sangat menarik sekali ya Kawan Muda, program kerja yang telah dilkasanakan oleh kelompok 76 gelombang 7. Editor: Fadhila Naili Z. (UC Neli)

Mahasiswa UMM Gelar Pengabdian Masyarakat di Wisata Lokal: Tingkatkan Promosi dan Dorong Awareness Penduduk Desa Mangliawan

Malang – Wisata lokal memberikan banyak sekali  manfaat, salah satunya yaitu meningkatkan perekonomian warga sekitarnya. Seperti Sumber Air Wendit Lanang, wisata ini dikenal sebagai wisata yang masih terjaga keasriannya, wisata ini juga menjadi mata pencaharian penduduk desa Mangliawan. Wisata yang terletak tak jauh dari pusat kota ini memiliki banyak potensi. Namun, potensi tersebut lambat laun akan pudar hingga perekonomian warga pun akan terancam jika dibiarkan dan tidak mendapat perhatian khusus. Kegiatan pengabdian masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Anggota kelompok tersebut dari Gita Aulia, Khansa Nurunnisa, Ushulyah Dirmanto, dan Zahrah yang berasal dari prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang serta dibimbing oleh pak Yaris Adhial Fajrin, SH., MH. selaku dosen pembimbing lapangan (DPL) Sadar akan ancaman tersebut, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dengan program Pengabdian Masyarakaty oleh Mahasiswa atau yang disingkat PMM menjadikan Sumber Air Wendit Lanang sebagai tempat pengabdian mereka. Dengan menyuguhkan tema “Peningkatan Potensi Desa Mangliawan Melalui Promosi Wisata Sumber Air Wendit Lanang”, 4 Mahasiswa UMM tersebut mengajak warga untuk mempedulikan lingkungan sekitar hingga menumbuhkan rasa awareness terhadap digital marketing kepada generasi muda setempat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Diadakan selama sebulan penuh, yaitu dari tanggal 19 Januari sampai 17 Februari 2024, PMM ini menjadi harapan awal langkah promosi wisata lokal. Program program kegiatan yang dilaksanakan salah satunya yaitu membuat spot foto menarik. Setiap pengunjung yang datang pasti setidaknya ingin berswafoto di tempat yang bagus di pandangan mereka. Lalu, mereka akan mengunggahnya ke media sosial. Hal ini menimbulkan ketertarikan orang lain yang melihat dan merupakan salah satu cara penggunaan media sebagai alat komunikasi, secara tidak langsung orang lain akan melihat unggahan pengunjung lalu mengetahui wisata mana yang ia kunjungi. Lia, 22 tahun, pengunjung yang mengetahui sumber wendit lanang ini mengaku baru pertama kali datang. Ia mengetahui wisata ini dari media sosial. First impression yang ia dapatkan ketika ke Sumber Air Wendit Lanang yaitu segar. “Airnya jernih, tempatnya nyaman, banyak jajanan. Cocok banget buat healing. Tadinya, udah skeptis duluan sih soalnya jarang jarang deket pusat kota keasriannya masih terjaga gini. Takutnya kan zonk, di media sosial bagus tp pas dateng ga sesuai ekspektasi. Tapi, ternyata wow banget. Liat dari permukaan kolam ikan koi nya aja bisa kelihatan” Tambahnya. Selanjutnya salah satu program andalan kelompok PMM 20 gelombang 6 ini ialah mengadakan lomba DORENG atau Dolan Bareng dengan niat awal mendorong rasa awareness. Lomba ini diikuti generasi muda sekitar desa Mangliawan. Lewat lomba ini partisipan membuat video berdurasi 2 menit atau lebih dengan mengadopsi cara promosi. Hasil video mereka diunggah di media sosial Instagram. Otomatis setelah diunggah orang lain yang mengikuti akun mereka akan menontonnya. Lalu, metode promosi digital secara tidak langsung pun terjadi. Gita, ketua kelompok 20 gelombang 6 berharap lomba dan program yang kelompoknya prakarsai dapat menghadirkan metode promosi dengan cara yang lebih asik. “Lomba ini kita fokuskan kepada generasi muda, generasi digital. Mereka punya skill mengedit dan ide yang kreatif. Kita akan asah skill tersebut dengan cara yang lebih fun.” Generasi muda memang merupakan tolak ukur masa depan negeri ini. Dengan mengasah kemampuan yang mereka punya, hal ini akan ber-impact pada masa depan khususnya pada bidang digital marketing. PMM ini mendapat apresiasi baik dari para masyarakat.  Supranoto, sebagai ketua POKDARWIS yaitu organisasi yang menaungi dan mengelola sumber air wendit lanang, Ia sangat berterima kasih karena atas implementasi dari ide mereka, Sumber Air Wendit Lanang mendapatkan wajahnya yang terbarukan. Supranoto mengatakan hal tersebut ketika kelompok 20 gelombang 6 memberi cinderamata sebagai kenang kenangan kepada wisata. “Terimakasih atas partisipasinya dan semangatnya buat wisata ini. Kapan kapan main lagi ya kesini, Sumber Air Wendit Lanang selalu terbuka untuk kalian.” ucapnya. Penutupan sekaligus perpisahan antara kelompok 20 gelombang 6 PMM UMM dengan masyarakat desa Mangliawan yang mengelola wisata diselimuti rasa haru. Pihak kelompok juga sangat berterimakasih karena masyarakat telah berpartisipasi dan menerima mereka dengan baik. Sehingga program PMM yang mereka adakan berjalan sesuai dengan yang mereka harapkan. Wah, Kawan Muda menarik sekali ya program kerja kali ini dari kelompok 20 gelombang 6. Editor: Fadhila Naili Z. (UC Neli)

Sosialisasi Bahaya Bullying, Mahasiswa PMM UMM di Balai Kelurahan Tunggulwulung

Program Pengabdian Masyarakat (PMM) merupakan salah satu program yang dijalankan oleh mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang, program PMM ini serupa dengan program KKN akan tetapi program PMM ini lingkupnya lebih kecil. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Nah, Program PMM yang diselenggarakan oleh kampus UMM ini memiliki tujuan agar memberikan manfaat kepada masyarakat dan memberikan pengalaman kepada mahasiswi dalam pengabdian kepada masyarakat. Program PMM yang dilaksanakan mulai tanggal 19 Januari 2024 hingga tanggal 19 Februari 2024. Kegiatan PMM ini dinaungi oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang dan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Susanti Prasetyaningrum, S.Psi., M.Psi. Kami mahasiswi PMM UMM gelombang 9 kelompok 96 yang beranggotakan 5 orang yaitu, Nazlah Humaira Assagaf (FISIP/Ilmu Komunikasi), Aulia Baduna Azzahra (FISIP/Ilmu Komunikasi), Vivian Lutfia Idea Sakti (FISIP/Ilmu Komunikasi), Sabina Firdianti Hidayat (FISIP/Ilmu Komunikasi), dan Surya Erikho Sasmita (FISIP/Ilmu Komunikasi). Kami memilih SD Negeri 3 Tunggulwulung, Jl. Arumba No.2, Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang untuk menjalankan program PMM dengan mengangkat tema ”Bullying”. Dalam kegiatan ini, kami melakukan penyuluhan atau sosialisasi di Balai Kelurahan Tunggulwulung bersama ibu – ibu PKK tentang awareness terhadap tanda-tanda perubahan tingkah laku anak yang mengindikasikan bullying. Sosialisasi mengenai bullying (perundungan) sangat penting bagi orang tua memahami apa itu bullying, jenis-jenisnya (fisik, verbal, psikologis dan cyberbullying) dan dampak negatif yang dapat ditimbulkannya terhadap korban, seperti gangguan emosional, penurunan prestasi akademik, hingga masalah kesehatan mental. Dengan pengetahuan yang cukup, orang tua dapat lebih cepat mengenali tanda-tanda perundungan, baik sebagai pelaku maupun korban. Hal ini termasuk perubahan perilaku anak, penurunan minat terhadap sekolah, atau adanya luka fisik yang tidak bisa dijelaskan. Orang tua yang terinformasi dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegah anak-anak mereka menjadi korban atau pelaku bullying. Ini termasuk membangun komunikasi yang baik dengan anak, mengajarkan empati dan keterampilan sosial, serta memantau penggunaan media sosial dan internet. Mengetahui cara yang tepat untuk bertindak ketika bullying terjadi sangat penting. Sosialisasi dapat memberikan orang tua strategi untuk merespons secara efektif, termasuk kapan dan bagaimana menghubungi pihak sekolah, kapan harus mencari bantuan profesional dan bagaimana mendukung anak mereka secara emosional. Sosialisasi juga memberikan pengetahuan kepada orang tua tentang bagaimana memberikan dukungan emosional yang kuat bagi anak-anak mereka, baik saat mereka menjadi korban maupun pelaku bullying. Mendengarkan, mengakui perasaan mereka, dan memberikan rasa aman adalah beberapa cara untuk memberikan dukungan ini. Melalui sosialisasi mengenai bullying, orang tua tidak hanya menjadi lebih siap untuk mendukung dan melindungi anak-anak mereka, tapi juga berkontribusi pada upaya lebih luas dalam membangun komunitas yang aman dan inklusif bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang. Nha, Kawan Muda semoga dengan adanya program yang telah dilaksanakan oleh kelompok 96 gelombang 9 diharapkan tidak ada lagi kasus-kasus bullying dalam segi apapun. Editor: Fadhila Naili Z. (UC Neli)

Meningkatkan Kesadaran Terhadap Bullying Melalui Video Edukasi Penerapan Adab Pertemanan yang Baik dan Kampanye Anti Bullying di SDN Tunggulwulung 03 oleh PMM UMM.

Program Pengabdian Masyarakat (PMM) merupakan salah satu program yang dijalankan oleh mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang, program PMM ini serupa dengan program KKN akan tetapi program PMM ini lingkupnya lebih kecil. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Nah, Program PMM yang diselenggarakan oleh kampus UMM ini memiliki tujuan agar memberikan manfaat kepada masyarakat dan memberikan pengalaman kepada mahasiswi dalam pengabdian kepada masyarakat. Program PMM kelompok 9 gelombang 96 dilaksanakan mulai tanggal 19 Januari 2024 hingga tanggal 19 Februari 2024. Kegiatan PMM ini dinaungi oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang dan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Susanti Prasetyaningrum, S.Psi. Mahasiswi PMM UMM gelombang 9 kelompok 96 yang beranggotakan 5 orang yaitu, Nazlah Humaira Assagaf (FISIP/Ilmu Komunikasi), Aulia Baduna Azzahra (FISIP/Ilmu Komunikasi), Vivian Lutfia Idea Sakti (FISIP/Ilmu Komunikasi), Sabina Firdianti Hidayat (FISIP/Ilmu Komunikasi) dan Surya Erikho Sasmita (FISIP/Ilmu Komunikasi). Kelompok 9 memilih SD Negeri 3 Tunggulwulung, Jl. Arumba No.2, Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, untuk menjalankan program PMM dengan mengangkat tema “Meningkatkan Kesadaran Terhadap Bullying Melalui Video Edukasi Penerapan Adab Pertemanan Yang Baik Dan Kampanye Anti Bullying” yang dikhususkan untuk pendidikan siswa di SD Negeri 3 Tunggulwulung. Apa saja sih program yang akan kami jalankan? Yuk kita simak penjelasan di bawah ini. Program yang kami jalankan yang pertama sesuai dengan tema yaitu kami membuat video edukasi tentang Bullying untuk menggambarkan berbagai situasi terkait bullying. Dalam video edukasi tersebut kelompok 96 menampilkan contoh–contoh bullying yang sudah terjadi di masyarakat, kemudian dampak nya terhadap korban. Kemudian mengadakan diskusi setelah menonton untuk membantu siswa dalam menginterpretasi pesan-pesan yang disampaikan video tersebut. Melalui Video edukasi ini, kelompok 96 berharap dapat memberikan pengetahuan kepada siswa–siswa SD Negeri 3 Tunggulwulung tentang bahaya dari bullying ini baik terhadap pelaku, korban, maupun lingkungan sekitar. Kami juga mengadakan sesi penayangan film, diskusi kelompok dan sharing session yang dirancang khusus untuk memperkuat pemahaman mereka tentang bullying dan meningkatkan rasa keberanian bagi mereka untuk terbuka mengenai hal ini. Dengan meningkatnya kesadaran dan tindakan pencegahan, diharapkan siswa menjadi lebih memahami dan dapat mengidentifikasi tindakan bullying dengan lebih baik. Mereka menjadi lebih sadar akan perilaku-perilaku yang dapat dikategorikan sebagai bullying, baik secara verbal, fisik, maupun melalui media digital. Keterbatasan program edukasi tentang bullying di sekolah dasar untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa serta untuk melaksanakan tindakan pencegahan yang efektif. Siswa sekolah dasar umumnya memiliki pemahaman yang terbatas tentang definisi sebenarnya dari bullying. Banyak di antara mereka tidak memahami perbedaan antara tindakan bermain-main biasa dan perilaku bullying yang merugikan. Banyak kasus bullying di lingkungan sekolah dasar yang tidak terdeteksi karena siswa tidak merasa nyaman atau tidak yakin untuk melaporkan insiden-insiden tersebut kepada pihak sekolah atau orang tua. Dengan program PMM kami ini diharapkan siswa menjadi lebih mampu untuk mencegah tindakan bullying, serta memberikan respons yang lebih cepat dan tepat saat menghadapi situasi yang melibatkan bullying. Dan juga membantu dalam memperkuat nilai-nilai empati dan kepedulian di antara siswa. Mereka dapat lebih memahami pengalaman korban dan meresponsnya dengan sikap yang lebih peduli dan mendukung sehingga akan terjadi penurunan kasus bullying di sekolah dan membangun budaya sekolah yang lebih aman, di mana setiap siswa merasa diterima dan dihargai. Kelompok 96 berharap bahwa program ini akan memberikan bekal berharga bagi masa depan mereka. Kawan Muda, semoga dengan adanya program yang telah dijalankan oleh kelompok 96 gelombang 9 di SDN Tunggulwulung 03, tidak ada namanya bullying dalam bentuk apapun. Editor: Fadhila Naili Z. (UC Neli)

Upaya Sahabat PMM Dari Universitas Muhammadiyah Malang dalam Mengembangkan Kreatifitas, Rasa Percaya Diri pada Murid SDN II Ladungsari

Pada tanggal 19 hingga 17 Februari kelompok 33 gelombang 9 yang bernama Sahabat PMM melaksanakan kegitana sosial. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasi penelitian Universitan Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas, dan rasa percaya diri bagi siswa-siswi SDN II Ladungsari. Mulai dari tanggal 19 Januari hingga 17 Februari, serangkaian kegiatan PMM Bhaktiku Negeri telah digelar dengan antusiasme tinggi. Kegiatan PMM ini, dilaksanakan oleh Kelompok sahabat PMM dengan nama masing-masing anggota yaitu Dimas Rizqy (529), Raihan Muhammad (538), Izzan Aqsath (515), Nur Hasanah (526), Intan Damayanti (518), dan Dewan Pembimbing Lapangan (DPL) Pak Dharmawan, S.Sos., M.Si. Acara dimulai dengan pembukaan yang meriah, diikuti dengan perkenalan dan pendekatan yang hangat kepada para murid. Edukasi tentang gunung meletus disampaikan dengan penuh semangat untuk mengajarkan bagaimana cara kerja gunung meletus. Program public speaking, cerbung, senam ceria dan latihan sing a song menjadi wadah untuk mengembangkan keterampilan berbicara, imajinasi, serta kesehatan fisik dan mental para murid. Sementara itu, sosialisasi penggunaan media sosial menjadi fokus utama, dengan tujuan mengedukasi para orangtua tentang pentingnya mengawasi aktivitas online anak-anak mereka. Tak hanya itu, kegiatan prakarya, tebak kata, dan sosialisasi sampah juga diselenggarakan untuk merangsang kreativitas, berpikir kritis, dan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan murid. Melalui serangkaian program yang beragam, Sahabat PMM dari Universitas Muhammadiyah Malang telah berhasil menginspirasi dan memberdayakan generasi muda SDN II Ladungsari untuk berkembang dalam berbagai aspek kehidupan. Semoga upaya ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Kawan Muda, sangat positif sekali ya kegiatan kali ini yang diadakan di SDN II Ladungsari. Editor: Fadhila Naili Z. (UC Neli)

Scroll to Top