Implementasi Metode Montessori dengan Media Ular Tangga di TK Dharma Wanita Persatuan 01 Wonosari oleh Kelompok 65 PMM Bhaktiku Negeri

Kegiatan bermain ular tangga (Dokpri)

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah bentuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan metode Montessori dengan memanfaatkan media ular tangga sebagai alat bantu pembelajaran. Dalam kegiatan ini, papan ular tangga yang digunakan tidak hanya berfungsi sebagai permainan, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai pertanyaan dan tugas di setiap kotaknya. Setiap kotak pada papan ular tangga dirancang untuk menstimulasi keterampilan kognitif dan motorik anak-anak, serta memotivasi mereka untuk terlibat lebih dalam dalam pembelajaran sambil bermain.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini dilakukan di TK Dharma Wanita Persatuan 01 Wonosari yang terletak di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang pada Rabu, (31/07/2024). Dengan kelompok 65 gelombang 5 yang beranggotakan: Annisa’Noor Fadillah (Teknik Sipil), Khoirun Nisai’ Ainun Na’imah (Teknik Sipil), Hilda Ali (Teknik Sipil), Diva Yusnanda Triaji (Teknik Sipil), dan Wahyu Prasetyo (Teknik Sipil), didampingi dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Luqman Dzul Hilmi, SE., MBA.

Kelompok 65 memilih metode Montessori dengan media ular tangga ini, dikarenakan metode ini menggunakan proses pembelajaran yang menggabungkan unsur permainan dan edukasi, sehingga membuat anak-anak lebih menikmati proses belajar di kelas tanpa merasa bosan. Metode ini sangat cocok untuk Pendidikan anak usia dini dan juga lebih inovatif digunakan di TK Dharma Wanita Persatuan 01.

Metode Montessori ini memiliki sejumlah manfaat yang signifikan, seperti :

1.) Metode ini dapat meningkatkan motivasi belajar anak dengan mengemas pembelajaran dalam bentuk permainan yang menyenangkan, sekaligus memicu perkembangan kognitif mereka. 

2.) Metode ini juga melibatkan aktivitas fisik anak-anak, yang membantu dalam mengembangkan keterampilan motorik mereka.

3.) Setiap kotak pada papan ular tangga berisi pertanyaan atau tugas pembelajaran yang harus dijawab atau diselesaikan oleh peserta didik untuk melanjutkan permainan. Ini membantu mengasah keterampilan berpikir kritis dan kemampuan mereka mengaitkan konsep dengan situasi sehari-hari.

Dengan demikian, pembelajaran melalui media ular tangga ini tidak hanya efektif, tetapi juga menyenangkan dan bermanfaat bagi peserta didik.

Sebelum kegiatan ini dilaksanakan, TK Dharma Wanita Persatuan 01 Wonosari menghadapi tantangan berupa pembelajaran yang monoton, di mana kegiatan yang dilakukan cenderung berulang, seperti menulis dan mewarnai di dalam kelas. Hal ini menyebabkan kejenuhan di kalangan peserta didik, sehingga diperlukan inovasi yang mampu membuat mereka lebih aktif dan menikmati proses belajar.

Kegiatan baris dan mengantri giliran untuk bermain ular tangga (Dokpri)

Penerapan metode Montessori dengan media ular tangga dilakukan melalui beberapa tahapan. Anak-anak diajak untuk berbaris dan mengantri untuk bermain ular tangga, di mana permainan disiapkan oleh mahasiswa PMM. Peserta didik kemudian melempar dadu dan bergerak ke kotak sesuai dengan angka yang didapat. Di setiap kotak, mereka dihadapkan pada pertanyaan atau tugas yang harus diselesaikan sebelum melanjutkan permainan. Permainan ini dilakukan secara bergantian hingga akhirnya didapatkan pemenangnya.

Selama kegiatan berlangsung, interaksi antara mahasiswa PMM dan peserta didik sangat aktif. Anak-anak menunjukkan antusiasme tinggi dan kegembiraan saat melempar dadu serta menyelesaikan tugas di setiap kotak. Para guru juga turut serta dalam mengarahkan dan memastikan anak-anak memahami setiap tugas yang diberikan. Respon positif terlihat dari semangat anak-anak yang saling mendukung dan menantikan giliran mereka dengan penuh antusiasme. “Terima kasih banyak atas permainan edukatif yang telah diberikan, sangat bermanfaat bagi TK kami,” ujar seorang guru di TK Dharma Wanita Persatuan 01 Wonosari.

Hasil dari penerapan metode Montessori dengan media ular tangga ini sangat positif. Anak-anak tidak hanya menunjukkan peningkatan dalam motivasi belajar, tetapi juga dalam kemampuan berpikir kritis dan keterampilan motorik. Mereka menjadi lebih aktif dan berpartisipasi penuh dalam kegiatan pembelajaran, yang sebelumnya sering dianggap monoton. Suasana belajar yang lebih menyenangkan ini juga mendorong perkembangan sosial anak-anak, di mana mereka belajar tentang kerja sama dan antrian saat bermain.

Secara keseluruhan, penerapan metode Montessori dengan media ular tangga di TK Dharma Wanita Persatuan 01 Wonosari oleh kelompok 65 PMM Bhaktiku Negeri Gelombang 5 berhasil membawa perubahan positif dalam proses pembelajaran anak-anak. Dengan menggabungkan unsur permainan dan edukasi, metode ini terbukti efektif dalam mengatasi kebosanan dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Partisipasi aktif anak-anak serta respon positif dari guru dan siswa menunjukkan bahwa metode ini tidak hanya meningkatkan hasil belajar, tetapi juga memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi perkembangan anak usia dini. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi penerapan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan interaktif di masa depan.

Wah, Gebrakan yang sangat menarik, ya, Kawan Muda!

Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top