PMM Bhaktiku Negeri Optimalkan Potensi Wisata BUMDES Lumbung Stroberi

Memasuki era milenial di tahun 2010-an, Stroberi mulai dilirik wisatawan lokal maupun asing. Dengan banyaknya wisatawan tersebut, tercetuslah potensi wisata petik stroberi di Desa Wisata Pandanrejo, lebih tepatnya berada di Dusun Pandan dengan nama “Lumbung Stroberi”. Yang dipilih menjadi tempat Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dari Universitas Muhammadiyah Malang, Kelompok 13 gelombang 02 tahun 2022. Kelompok tersebut beranggotakan Muhammad Kevin Ekananda W, Lela Anggraeni, Arina Diani F, Fariza Zulfa S, dan Rafira Azzahiasya yang didampingi oleh Ibu Winda Hardyanti, S.Sos., M.Si.

Buah Stroberi di Desa Wisata Pandanrejo berasal dari Provinsi Bali pada tahun 1970-an namun baru dikenal dan dikembangkan secara luas di Desa Wisata Pandanrejo pada tahun 1990-an. Stroberi di Desa Wisata Pandanrejo berukuran besar dengan rasa manis sedikit asam. Di tahun 1970 – 1990 an petani stroberi di Desa Wisata Pandanrejo berjualan dengan cara dipikul serta dikemas menggunakan bambu yang disebut “Tingkem”. Stroberi di Desa Wisata Pandanrejo ada beberapa jenis yaitu, Sweet Charlie, California, Holybrite, Oso Grande, dan Rosalinda yang memiliki bentuk dan rasa yang khas dari berbagai jenis tersebut.

Unit usaha dari BUMDES RAHARJO yang menjadi salah satu ikon khas destinasi Desa Wisata Pandanrejo. Lumbung Stroberi terletak di Dusun Pandan yang mana dusun ini memiliki potensi alam penghasil “ Buah Stroberi “. Mayoritas petani di Dusun Pandan adalah petani stroberi. Di Lumbung Stroberi juga terdapat beberapa fasilitas yang dapat di nikmati seperti petik strawberry, edukasi menanam strawberry, lumbung strawberry cafe, rafting, tubing, paintball dan outbound lainnya.

Serangkaian kegiatan turut mewarnai kegiatan PMM tersebut mulai dari acara pembukaan, penambahan fasilitas seperti tempat sampah custom yang dibuat sendiri, kegiatan senam pagi bersama masyarakat sekitar dan dilanjutkan kerja bakti membersihkan lingkungan lumbung stroberi. Selain itu kelompok tersebut juga ikut andil menjadi volunteer edukasi bagaimana penanaman strawberry dan juga menjelaskan tentang safety guidelines selama kegiatan outbound dilaksanakan. Serta pada saat penutupan kegiatan juga terdapat sesi pemberian cindera mata kepada pihak Lumbung Stroberi sebagai kenang-kenangan.
Ada pula inovasi yang baru-baru ini dikembangkan di Lumbung Stroberi yakni penanaman stroberi menggunakan sistem hydroponic sebagai sarana edukasi. Adapun kelebihan menggunakan sistem hydroponic yakni pengairan dan nutrisinya terkontrol melalui pengaliran air. Disamping kelebihan pasti ada kekurangan seperti, butuh penanganan khusus dan sdm yang berbakat dan teliti untuk menangani tanaman hidroponik, membutuhkan tenaga listrik secara terus menerus untuk membantu memompa air secara terus menerus, harus menyesuaikan PH air, membutuhkan investor dengan modal yang tinggi.

Editor: Diva

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top