Kerjasama antara Mahasiswa Hubungan Internasional, Ibu PKK dan Bank Sampah Malang telah mencapai keberhasilan yang signifikan dalam upaya pengelolaan limbah organik dan non-organik di Desa Landungsari. Melibatkan peran aktif dari semua pihak, proyek ini telah membawa dampak positif yang nyata terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Namun, pencapaian mereka tidak hanya berhenti pada upaya pengolahan, melainkan juga menciptakan model ekonomi yang berkelanjutan dengan menjual hasil limbah tersebut di Bank Sampah Malang.
Sejak fase awal proyek, mahasiswa dan tim Bank Sampah Malang telah merancang strategi yang memungkinkan masyarakat Desa Landungsari mendapatkan manfaat ekonomi dari pengelolaan limbah. Salah satu pencapaian utama dari kolaborasi ini adalah limbah organik seperti sisa makanan dan bahan organik lainnya, setelah melalui proses pengomposan, dihasilkan sebagai pupuk organik berkualitas tinggi. Pupuk ini kemudian dijual kepada petani lokal untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Selain itu dalam implementasi sistem pengelolaan limbah yang terstruktur. Mahasiswa Hubungan Internasional bekerja sama dengan Bank Sampah Malang untuk mendesain dan membangun fasilitas pengolahan limbah yang mampu memisahkan limbah organik dan non-organik dengan efisien. Hal ini memastikan bahwa kedua jenis limbah dapat diolah dengan cara yang paling sesuai, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Limbah non-organik, seperti plastik, kertas dan logam, yang dikumpulkan dan diproses di Bank Sampah Malang, menjadi bahan baku untuk daur ulang. Produk-produk daur ulang tersebut, termasuk tas belanja, kertas daur ulang dan barang-barang lainnya, dijual kembali di Bank Sampah Malang dan hasil dari penjualan limbah tersebut dapat ditabung. Pendapatan dari penjualan ini kemudian digunakan untuk mendukung keberlanjutan program pengelolaan limbah dan memberikan insentif kepada masyarakat yang aktif dalam mendaur ulang. Dalam hal pengelolaan limbah organik, kolaborasi ini telah mengenalkan konsep kompos sebagai cara untuk mendaur ulang sisa-sisa makanan dan bahan organik lainnya. Mahasiswa Hubungan Internasional memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang teknik pengomposan sederhana yang dapat dilakukan di rumah masing-masing. Hasil kompos ini kemudian digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah pertanian di sekitar Desa Landungsari.
Di sisi lain, limbah non-organik seperti plastik, kertas dan logam dikumpulkan secara terpisah dan disalurkan ke Bank Sampah Malang. Dengan sistem ini, limbah non-organik dapat diolah lebih lanjut untuk daur ulang, mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Selain manfaat lingkungan, kolaborasi ini juga membawa dampak positif pada ekonomi lokal. Bank Sampah Malang telah memberikan insentif kepada masyarakat yang aktif dalam mendaur ulang limbah, menciptakan sistem yang memberikan manfaat baik secara lingkungan maupun ekonomi.