Hari Kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus selalu menjadi momen istimewa yang dinanti oleh seluruh lapisan masyarakat. Untuk memeriahkan perayaan tersebut, berbagai kegiatan dan lomba digelar, tidak hanya di kalangan dewasa, tetapi juga melibatkan anak-anak sekolah dasar (SD). Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah pembuatan hiasan dari botol bekas yang diadakan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam rangka Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Desa Pandansari, Dusun Sedawun, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tepatnya di SDN 4 Pandansari. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.
Anak-anak usia sekolah dasar memiliki daya imajinasi dan kreativitas yang luar biasa. Namun, kemampuan ini perlu diasah dan dikembangkan melalui berbagai aktivitas kreatif. Pembuatan hiasan dari botol bekas menjadi salah satu cara efektif untuk melatih kreativitas anak. Dalam kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa UMM ini, anak-anak diajak untuk mengubah botol bekas yang seringkali dianggap sebagai sampah menjadi hiasan menarik yang bisa digunakan untuk memperindah lingkungan sekolah atau rumah.
Botol bekas, yang pada umumnya merupakan limbah rumah tangga, dapat diolah menjadi berbagai macam hiasan kreatif, seperti lampu hias, vas bunga, atau ornamen dekoratif lainnya. Dalam kegiatan PMM ini, mahasiswa UMM memberikan edukasi tentang pentingnya daur ulang dan mengurangi sampah plastik. Anak-anak diajarkan untuk melihat potensi dari benda-benda yang sudah tidak terpakai, serta bagaimana mengubahnya menjadi sesuatu yang memiliki nilai estetika.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan botol bekas yang sudah tidak digunakan. Botol yang telah dikumpulkan dibersihkan terlebih dahulu agar kotoran yang menempel hilang. Ini juga sekaligus mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kebersihan. Setelah botol bersih dan kering, anak-anak dapat mulai mengecat botol dengan warna-warna cerah yang mereka sukai. Setelah botol dihias, anak-anak dapat menggabungkan beberapa botol untuk membuat hiasan yang lebih besar, seperti rangkaian lampu hias atau ornamen gantung yang bisa ditempatkan di halaman sekolah atau rumah.
Selain membuat hiasan dari botol bekas, mahasiswa UMM juga mengajarkan anak-anak cara membuat aksesoris gelang dari manik-manik. Kegiatan ini tak hanya mengasah kreativitas, tetapi juga melatih ketelitian dan koordinasi motorik halus. Dengan bantuan mahasiswa, anak-anak merangkai manik-manik menggunakan benang elastis atau kawat khusus. Mereka belajar menyusun pola dan kombinasi warna yang menarik. Setelah semua manik-manik dirangkai, ujung gelang diikat kuat atau dipasang pengunci untuk memudahkan pemakaian. Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang diadakan oleh UMM ini merupakan bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya anak-anak. Mahasiswa tidak hanya bertindak sebagai fasilitator, tetapi juga menjadi inspirator bagi anak-anak untuk terus berkarya dan berinovasi.
Melalui kegiatan pembuatan hiasan dari botol bekas, mahasiswa UMM berhasil mengajak anak-anak SD untuk mengasah kreativitas mereka dengan cara yang menyenangkan dan edukatif. Kegiatan ini tidak hanya mempersiapkan anak-anak untuk menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, tetapi juga memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi limbah plastik. Semoga inisiatif ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam menciptakan kegiatan kreatif yang mendidik.
Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)