Selamat datang di kehidupan kuliah!
Sekilas, kehidupan kuliah memang tampak menyenangkan. Di samping dunia akademik, kita bisa mengembangkan minat dan bakat sekaligus mencari pengalaman baru di dunia perkuliahan. Tak hanya itu, kita juga akan menemui berbagai macam orang dengan suku, ras, dan agama yang berbeda-beda. Seru? Eits, belum tentu! Dalam perspektif Mimin Penulis (biar keren sedikit), kuliah belum terasa asyik kalau belum menemukan partner in crime, baik ketika mengerjakan tugas atau berbagi beban tentang krisis uang di akhir bulan.
“Terus, Mimin Penulis, gimana sih tips mencari teman di kampus?”
Berdasarkan pengalaman dan riset kecil-kecilan, berikut adalah beberapa wejangan ala Mimin Penulis tentang tips dan trik mencari teman di kampus. Cekidot!
BERDOA.
Agak remeh, tapi berdoa itu perlu, lho! Niatkan dalam hati, doakan dalam hati, kalau kamu kepengin punya teman yang selalu support kamu dalam melewati masa kuliah. Hehe.
Jangan takut menyapa.
Memberi sapa kepada orang tuh enggak ada salahnya, kok. Menyapa tuh juga enggak mesti dengan, “WOI, BRO. KENALAN DONG!” Enggak, enggak, enggak mesti begitu. Menyapa -selain dengan lisan- bisa juga dengan gestur tubuh. Tersenyum, misalnya. Kalau kamu malu untuk menyapa dan mengajak berkenalan, mulailah dengan tersenyum.
Siapa tahu, dari senyum turun ke hati. Eh.
Kenal belum berarti dekat.
Berkenalan dengan banyak orang dalam satu waktu memang menjadi salah satu cara untuk mendapatkan teman. Tetapi, ketika kamu diajak berkenalan dengan seseorang, belum tentu kamu akan dianggap dekat. Tetap jaga jarak dan jangan ‘buka’ dirimu secara terang-terangan di depan orang yang baru kamu kenal.
Saring beberapa targetmu jadi jumlah yang lebih sedikit.
Ketika kamu sudah men-tag beberapa manusia yang sekiranya mau kamu jadikan teman dekat, cobalah saring dan teruslah saring sebelum kamu benar-benar mendekati mereka. Bahasa agak kerennya sih, mencoba seleksi alam.
Cari kesamaanmu dengan mereka.
“Suka Red Velvet, nggak?”
“WAH, SUKA BANGET! BIAS KAMU SIAPA?”
“FIX, KITA HARUS NGOBROL SAMBIL STREAMING UMPAH-UMPAH!”
Mencari kesamaan tuh bisa dipandang dari banyak aspek, lho. Misal, cara merespon masalah, sifat, makanan kesukaan, idola kesukaan, lagu kesukaan, hobi, atau orang yang disuk- ekhm, nggak jadi dilanjut, deh. Pokoknya, coba tanya dan cari kesamaan kalian. Kalau memang memiliki banyak kesamaan, selamat! Kamu berhasil menemukan calon-calon partner in crime!
Jangan gampang sepenuhnya percaya. Kecuali, memang dia benar-benar bisa dipercaya dalam waktu singkat.
Saran Mimin Penulis, sih, jangan langsung 100% percaya kepada calon partner in crime kamu. Beri waktu untuk dirimu sendiri agar bisa menganalisis–sebenarnya, dia ini ada peluang buat jahat enggak, sih? Kalau memang dia layak kamu beri kepercayaan, berarti dia lolos masuk kandidat partner in crime!
Jadi dirimu sendiri.
Ini sih yang penting. Seorang teman-rangkap-belahan jiwa pasti akan menerima dirimu apa adanya (meskipun Mimin Penulis tidak yakin bakal 100%, kecuali ditawar). Untuk mendapatkan teman yang benar-benar bisa disebut teman, kamu tidak perlu memalsukan identitasmu sendiri. Tetap jadi diri sendiri, ya!
Kawan Muda, yang namanya mencari teman yang udah bagaikan belahan jiwa tuh selalu ada prosesnya. Ada yang waktu ospek langsung dapat, ada yang harus menunggu beberapa waktu dulu baru dapat. Mimin Penulis saja harus menunggu hampir satu semester untuk benar-benar mendapat circle yang mendukung Mimin Penulis untuk berproses. Sabar, semua pasti ada waktunya. Terus cari, cari, dan mencari tiada henti~
Sebelum mengakhiri tulisan ini, Mimin Penulis mau kasih tahu kalau tips dan trik ini enggak ada garansi 100% berhasil, karena ini bukan toko elektronik. Yang penting adalah usaha. Semangat dan selamat berburu teman baru! Go go go!
Penulis: Mimin Penulis alias Dizar.
Sumber gambar: https://imalivecrisischat.wordpress.com/2018/04/30/national-honesty-day-when-friendship-can-save-a-life/