Permasalahan stunting di Indonesia semakin membludak. Hal ini dikarenakan pengetahuan akan makanan bergizi Indonesia masih kurang. Stunting diartikan sebagai gangguan perkembangan pada anak yang diakibatkan karena kekurangan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi psikososial yang tidak memadai. Menurut survey Kementrian Kesehatan, angka stunting mencapai 24,4% pada tahun 2021.
Banyak daerah di Indonesia yang terdampak stunting akibat kurangnya sosialisasi mengenai gizi yang baik bagi anak. Salah satu desa yang terdampak adalah Desa Wiyurejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Desa ini mendapat rekor tingkat stunting kedua terbanyak di Kabupaten Malang.
Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pun turut ambil andil dalam mencoba menurunkan angka stunting di desa tersebut. Kelompok 213 yang diketuai oleh Alfilla Rizky Alamsyah Prodi Manajemen, ber-anggotakan Dzurotun Nasifah Prodi Teknologi Pangan, Rina Ayu Wilasari Prodi Teknologi Pangan, Nuratika Prodi Teknologi Pangan, serta Difta retno Prodi Manajemen melakukan kunjungan ke Desa Wiyurejo.
Program tersebut dilakukan mulai 2 November hingga 11 Desember 2022. Tujuannya adalah untuk memulihkan kesehatan masyarakat Desa Wiyurejo khususnya remaja. Kegiatan itu diselenggarakan dengan menggandeng organisasi Aisyiyah Kabupaten Dau.
Kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi pemanfaatan sumber daya alam untuk produk olahan susu. Menurut Alfilla, sosialisasi ini dilakukan karena sebagian besar masyarakat adalah memiliki sapi perah. Untuk itu, pembuatan pudding dilakukan untuk pengoptimalan sumber daya alam demi menurunkan angka stunting.
Kegiatan tersebut diawali dengan pembukaan oleh pejabat desa dan sosialisasi mengenai stunting bagi para peserta. Kemudian, dilakukan pengecekan kesehatan dan sosialisasi mengenai bahaya dari hal tersebut. Pengecekan ini dilakukan untuk mendata seberapa banyak remaja yang terdampak stunting di Desa Wiyurejo.
Setelah itu, mahasiswa melakukan sosialisasi dan tutorial pembuatan pudding susu bagi masyarakat. Masyarakat sangat antusias dengan adanya sosialisasi sekaligus tutorial pembuatan pudding. Hal ini dapat dilihat setelah sosialisasi, banyak masyarakat yang mengajukan pertanyaan.
Hadiah dari sesi tanya jawab tersebut adalah peserta mendapat hadiah pudding susu yang sebelumnya telah dibuat oleh tim mahasiswa. Selain itu, banyak games yang dilakukan oleh tim mahasiwa untuk mewarnai sosialisasi tersebut. Sehingga, peserta juga tidak bosan dengan sosialisasi dan jalannya acara tersebut.