Event & Promo

JELANG ACARA PUNCAK, MAFI FEST ADAKAN ROADSHOW YANG KEDUA

MALANG – Malang Film Festival di tahun 2019 sudah tinggal menghitung hari. Acara Malang Film Festival 2019 ini akan dimulai tanggal 10-13 April 2019. Selain pemutaran film, MAFI Fest ini juga menyelenggarakan diskusi, pembahasan distribusi film di komunitas, post produksi, dan pasca roadshow. Malang Film Festival alias MAFI Fest ini sendiri memiliki roadshow sebagai bagian dari acara MAFI Fest itu sendiri. Di roadshow pertama, MAFI Fest bekerja sama dengan TBM “Teras Literasi” yang diselenggarakan tanggal 3 Februari 2019 di TBM Literasi, Perumahan PNS RT. 07 RW. 05 Lesanpuro, Malang. Sedangkan untuk roadshow kedua, MAFI Fest bekerja sama dengan Parade Film Malang dan diselenggarakan tanggal 16 Maret 2019 di Museum Old Cinema Malang, Ringin Asri, Jalan Soekarno-Hatta No. 45 Malang. Tema dari MAFI Fest 2019 ini adalah sintesa. Sintesa itu sendiri diambil karena dianggap dekat dan sesuai dengan kenyataan yang ada. “Sintesa itu kita ambil dari KBBI, kata bakunya sintesis. Kita melihat bawha film itu nggak cuman tentang gambar bergerak, tapi ada unsur seni lainnya. Seni musik, seni teater, dan lainnya. Sintesa itu membuat sesuatu jadi lebih hidup. Jadi, kita bisa melihat kehidupan di film itu sendiri,” jelas Aghnia Rahmaddinia selaku programmer MAFI Fest 2019. Kategori-kategori film yang dilombakan dalam MAFI Fest 2019 ini ada empat, yaitu kategori fiksi pendek pelajar, fiksi pendek mahasiswa, dokumenter pelajar, dan dokunenter mahasiswa. Baik dari kategori fiksi pendek maupun dokumenter ini mempunyai juri dan kriteria penilaian masing-masing. “Target dari acara MAFI Fest ini sebagai ajang pemicu atau pendorong buat temen-temen untuk lebih ningkatin produksi dan pemutaran-pemutaran film kayak gini. Nonton film dan produksi film itu nggak harus sendirian, kita bisa kolaborasi juga biar temen-temen bisa terpacu,” tutur Aghnia. Para peserta sekaligus pengunjung mencapai jumlah 74 orang, baik dari kalangan umum maupun mahasiswa. “Acaranya lumayan seru, materi juga informasinya lumayan menarik,” jelas Uus, salah satu pengunjung roadshow MAFI Fest 2019. reporter : Dizar dan Ajeng

DEWOLFF SUKSES MENGGUNCANG PENGGEMARNYA DI MALANG

Halo kawan muda, adakah yang datang menonton konser DeWolff di Gedung Kesenian Gajayana Kota Malang, selasa (12/3) kemarin? Band asal Belanda tersebut berhasil mengguncang kota Malang dengan lagu-lagu mereka. DeWolff sendiri hadir di event special yang diadakan oleh Erasmus Hius, loh, dan kota Malang menjadi tujuan pertama mereka di Asia. Open gate dimulai pada pukul 19.00 WIB dan penampilan ini bisa dinikmati secara gratis alias tidak dipungut biaya sama sekali. Sebagai pembuka, band rock asal Malang yaitu Remissa berhasil memanaskan suasana di dalam Gedung Kesenian Gajayana. Satu lagu diakhir pembuka yang mereka bawakan yang berjudul melawan dan mencari, mampu membuat antusias penonton bertambah sebelum penampilan dari DeWolff dimulai. Pada pukul 20.50 WIB DeWolff mengawali panggung mereka dengan sapaan “salam satu jiwa” yang langsung mendapat sambutan riuh dari para penggemarnya. Lagu pertama mereka berhasil membuat penonton memanas dan beramai-ramai maju ke depan panggung untuk bisa lebih menikmati lagu dan alunan musik yang dibawakan oleh Pablo Petrus Andreas Van Depoel dengan solo gitarnya, lalu Luka Hendrikus Ramon Van De Poel dengan atraksi drumnya, dan solo organ yang juga tidak ketinggalan dimainkan oleh Robin Piso. Diakhir lagu, tak lupa Pablo mengucapkan “terimakasih” kepada penonton sembari menyempatkan menyapa penonton. Mereka membawakan lagu dari album Thurst nya yang dirilis tahun 2018 kemarin. Total ada 11 lagu. Diakhir konsernya, DeWolff berkolaborasi dengan Remissa membawakan lagu dari musisi legendaris Indonesia yaitu Iwan Fals yang berjudul “Bento” sebagai penutup. Nah, buat kawan muda yang belum sempet menonton, jangan khawatir, soalnya masih ada kota Yogyakarta yang akan disambangi DeWolff pada tanggal 15 Maret 2019. reporter : Anneke dan Aulia

Scroll to Top