Pengelolaan Sampah dan Penerapan Sistem Pembayaran QRIS di Desa Genengan oleh PMM Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) telah melaksanakan kegiatan yang membawa dampak positif di Desa Genengan. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Mereka berfokus pada dua isu utama, yaitu edukasi pengelolaan sampah dan penerapan sistem pembayaran digital QRIS, yang bertujuan untuk mendorong kemajuan desa dari sisi lingkungan maupun ekonomi. Sampah masih menjadi masalah serius di Desa Genengan, karena masih banyak masyarakat yang kurang menyadari betapa lamanya waktu yang dibutuhkan sampah untuk terurai. Untuk mengatasi hal ini, mahasiswa PMM UMM memasang papan edukasi yang berisi informasi penting tentang lama waktu penguraian sampah di alam. Papan tersebut menunjukkan fakta yang mengejutkan, seperti plastik kemasan makanan butuh hingga 100 tahun dan botol plastik butuh waktu 450 tahun untuk hancur secara alami. Informasi ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran warga Desa Genengan agar lebih bijak mengelola sampah, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah rumah tangga, dan mendukung program daur ulang. Selain fokus pada lingkungan, mahasiswa PMM UMM juga berupaya memperkenalkan teknologi pembayaran digital kepada masyarakat dan pelaku UMKM di Desa Genengan. Melalui program ini, mereka menyosialisasikan penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Dengan menggunakan QRIS, transaksi jual beli menjadi lebih cepat, praktis, dan aman. Para mahasiswa memberikan bimbingan langsung di warung dan toko-toko desa, mengajarkan cara penggunaan QRIS baik untuk penjual maupun pembeli. Langkah ini menjadi dorongan penting bagi UMKM desa agar bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan mendukung gerakan nasional non-tunai. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PMM UMM ini membuktikan bahwa program pengabdian masyarakat mampu memberikan solusi nyata dan berkelanjutan, membawa Desa Genengan selangkah lebih maju, mandiri, dan siap menghadapi tantangan di masa depan nih, Kawan Muda. Editor: Amirah Huwaidah Al-farid (UC Mira)

Literasi Keuangan untuk Santri TPQ Darussalam: Belajar Menabung Sejak Dini

Pada tanggal 1 Agustus 2025, bertepatan dengan hari ke-12 kegiatan pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kelompok 3 PMM Desa Oro-Oro Ombo kami, melaksanakan program literasi keuangan bersama para santri TPQ Darussalam. Tema yang diangkat cukup sederhana namun penting, yaitu  “Belajar Menabung Sejak Dini.”  Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi ringan mengenai arti menabung, manfaat jangka panjangnya, serta bagaimana membedakan kebutuhan dan keinginan. Materi tersebut disampaikan dengan bahasa sederhana agar mudah dipahami. Kami juga menambahkan gambar serta cerita singkat yang dekat dengan kehidupan sehari-hari anak-anak. Dengan cara ini, suasana belajar terasa santai, menyenangkan, dan jauh dari kesan membosankan. Setelah sesi materi, kami membagikan celengan sederhana kepada setiap santri. Celengan ini tidak hanya dijadikan tempat menabung, tetapi juga media kreativitas. Para santri diajak untuk menghias dan mewarnai celengan mereka sesuai dengan imajinasi masing-masing. Ada yang memberi warna cerah yang sudah penuh pola, ada yang gambar es krim, bus tayo, dan ikan laut. Suasana menjadi ramai dengan tawa dan cerita, membuat kegiatan terasa semakin hidup. Saat celengan selesai dihias, kami mengajak santri menyusun rencana kecil untuk menabung. Misalnya, dari uang jajan harian mereka bisa menyisihkan seribu atau dua ribu rupiah ke dalam celengan. Respons mereka sungguh antusias. Beberapa langsung bercerita ingin menabung untuk membeli buku, mainan, bahkan ada yang ingin membantu orang tua. Antusiasme itu menjadi bukti bahwa pesan kegiatan tersampaikan dengan baik. Bagi tim PMM, kegiatan ini bukan sekadar memberikan materi, tetapi juga menghadirkan pengalaman nyata yang menyenangkan. Melalui celengan, anak-anak belajar bahwa menabung tidak hanya bermanfaat di masa depan, tetapi juga bisa dilakukan dengan cara sederhana sejak sekarang. Jadi Kawan Muda , harapannya, semoga kebiasaan kecil ini dapat membentuk pola pikir positif hingga mereka dewasa nanti. Dengan memadukan edukasi, praktik, dan kreativitas, literasi keuangan menjadi lebih dekat dan mudah diterapkan. Santri pun menyadari bahwa menabung bukan hal yang sulit, justru bisa menjadi aktivitas yang seru dan penuh warna. Editor: Amirah Huwaidah Al-farid (UC Mira)

Mahasiswa KKN UMM Latih Warga Sidomulyo Bikin Pot Makrame, Sulap Tali dan Sampah Plastik Jadi Pot Hias Bernilai Jual

SIDOMULYO, KOTA BATU — Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar pelatihan pembuatan pot hias dengan teknik makrame di Desa Sidomulyo, Kota Batu. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota Karang Taruna dan Ibu-ibu PKK Desa Sidomulyo. Mengingat mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Sidomulyo adalah petani bunga, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mereka agar produk yang dihasilkan memiliki nilai jual tambahan. “Hal ini sangat relevan dengan budaya dan kebiasaan masyarakat setempat yang gemar berkebun dan menjadikan tanaman sebagai sarana berkreasi sekaligus mata pencaharian,” ujar Annisa, anggota kelompok PMM, dalam pemaparannya. Sejalan dengan program kerja kelompok 2 PMM Desa Sidomulyo, yaitu papan penguraian sampah, pelatihan ini juga bertujuan untuk menyadarkan masyarakat bahwa botol plastik bisa dimanfaatkan sebagai pot hias tali makrame. Pelatihan yang berlangsung pada Sabtu, 9 Agustus 2025, ini mengangkat tema “Kreativitas yang Mengikat”. Dalam kegiatan ini, peserta dibimbing untuk membuat pot hias gantung dari tali makrame, baik dengan memanfaatkan pot asli maupun botol plastik bekas sebagai media utama. “Kami ingin mengajak ibu-ibu serta kakak-kakak di sini untuk belajar kerajinan tangan dan memperkenalkan bahwa kerajinan tali makrame bisa dijadikan alternatif usaha, meskipun hanya menggunakan botol plastik yang sudah tidak digunakan,” tutur Vibby, ketua koordinator kelompok 2 PMM Desa Sidomulyo. Annisa menambahkan, “Dalam konteks ini, papan penguraian sampah memberikan informasi dan inspirasi bagaimana sampah, khususnya barang-barang yang biasanya dianggap tidak berguna seperti tali bekas, dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai estetika dan ekonomi.” Pelatihan ini diikuti dengan antusias oleh ibu-ibu PKK dan anggota Karang Taruna. Para peserta tampak aktif mengikuti setiap tahapan instruksi yang diberikan oleh anggota PMM, mulai dari teknik dasar simpul makrame hingga proses finishing. Mereka terlihat aktif bertanya apabila mengalami kesulitan di salah satu tahapan. “Wah, ini sih kita bisa bikin kalau lagi bosan di sawah atau jaga. Mengisi waktu senggang bisa sambil bikin ini terus dijual 50.000, hahaha,” ujar salah satu ibu PKK. Beberapa anggota Karang Taruna pun mengabadikan proses pembuatan makrame. “Kak, izin video, ya,” ucap salah satu anggota Karang Taruna. Selain antusiasme, pihak ibu-ibu PKK juga terlihat senang ketika produk tali makrame mereka selesai lebih dulu. “Ayo balapan, masa yang muda kalah sama yang tua,” ucap salah satu ibu kepada anggota Karang Taruna. Ketika salah satu anggota PMM mengatakan, “Semoga apa yang dipelajari hari ini oleh ibu-ibu di sini bermanfaat, ya,” seorang ibu PKK merespons, “Aamiin, Mbak… ini bermanfaat banget. Habis ini mau aku masukin bunga apa, ya? Mau langsung digantung di rumah.” Melalui pelatihan ini, mahasiswa PMM UMM berharap warga bukan hanya memperoleh pengalaman baru, tetapi juga menjadikannya potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Semoga pelatihan ini menjadi bekal untuk usaha kecil berbasis kerajinan tangan dan daur ulang sampah plastik, khususnya bagi mereka yang memiliki minat dalam bidang kerajinan tangan ya, Kawan Muda. Editor: Amirah Huwaidah Al-farid (UC Mira)

Dari Mahasiswa untuk Masyarakat: Perjalanan PMM UMM Kelompok Arunika di Kelurahan Ngaglik Kota Batu Membangun Kebersamaan lewat Senam, Pendampingan Posyandu dan Aksi Lingkungan Sehat

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah salah satu bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di kampus ke tengah masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam era modern yang bergerak cepat, peran mahasiswa sebagai penggerak perubahan menjadi sangat penting. Ini menjadi dasar bagi PMM Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok Arunika dalam melaksanakan program kerjanya di Kelurahan Ngaglik, Kota Batu. Dengan fokus pada tiga pilar utama yaitu senam, pendampingan posyandu, dan aksi lingkungan sehat, kelompok ini berusaha menciptakan kebersamaan dan meningkatkan kualitas hidup warga sekitar. Salah satu kegiatan unggulan yang berhasil menarik perhatian masyarakat adalah senam pagi. Setiap akhir pekan, lapangan di Kelurahan Ngaglik dipenuhi oleh penduduk dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Dipandu oleh anggota PMM Kelompok Arunika, alunan musik yang ceria mengiringi setiap gerakan. Selain menjadi sarana aktivitas fisik, senam ini juga berfungsi sebagai ajang silaturahmi, di mana warga dapat saling berinteraksi, berbagi cerita, dan melepaskan stres. Senam ini tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan kesehatan fisik, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di antara masyarakat. Kesehatan ibu dan anak adalah pondasi utama bagi kemajuan suatu bangsa. Menyadari pentingnya hal ini, PMM Kelompok Arunika juga mengutamakan pendampingan Posyandu dan pembagian brosur stunting. Para mahasiswa bekerja sama dengan kader Posyandu RW 03 untuk membantu penimbangan balita, pencatatan perkembangan, dan penyuluhan mengenai gizi seimbang kepada para ibu. Selain itu, mereka juga memberikan informasi mengenai pentingnya imunisasi dan sanitasi yang baik. Melalui pendampingan ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan anak-anak dapat meningkat, sehingga terbentuk generasi yang sehat dan cerdas. Lingkungan yang bersih mencerminkan masyarakat yang sehat. PMM Kelompok Arunika mengajak semua warga untuk ambil bagian dalam menjaga kebersihan lingkungan. Aksi ini disalurkan melalui pembagian tempat sampah dan baner himbauan di seluruh RT. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan edukasi mengenai pentingnya pemisahan sampah dan mendaur ulang. Aksi ini bukan hanya sekedar membersihkan, tetapi juga menanamkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama terhadap lingkungan tempat tinggal. Program ini secara bertahap mengubah pola pikir warga dari sekedar membuang sampah menjadi mengelola sampah dengan baik. Perjalanan PMM UMM Kelompok Arunika di Kelurahan Ngaglik, Kota Batu, adalah bukti bahwa kerjasama antara mahasiswa dan masyarakat dapat membawa perubahan yang signifikan. Melalui program-program yang sederhana namun berdampak besar, mereka berhasil membangun jembatan kebersamaan yang kuat. Dari kegiatan senam yang menyatukan, pendampingan posyandu yang memastikan kesehatan, hingga aksi lingkungan yang meningkatkan kesadaran, setiap langkah yang mereka ambil meninggalkan dampak positif. Kisah Kelompok Arunika menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berkontribusi, mendedikasikan diri, dan membangun Indonesia dari desa nih, Kawan Muda. Editor: Amirah Huwaidah Al-farid (UC Mira)

Pembuatan Ecoprint di SDN Palrejo untuk Meningkatkan Kreativitas Murid

Program Mahasiswa Mengabdi (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang kembali hadir memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui kegiatan pengajaran ecoprint di SDN Palrejo. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 30 Juli 2025 dengan melibatkan murid kelas 5 yang berjumlah 28 orang. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini juga bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang agar dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Kelompok 232 yang beranggotakan Ardian Farid Firnanda, Nugroho Setiawan, Andini Kartika Sari, Kharisma Putri Thillawati, dan Shinta Ivanka dari Program Studi Teknik Industri menjadi pelaksana utama kegiatan. Dengan bimbingan dosen pembimbing, Setio Basuki, S.T., M.T., Ph.D., kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melatih kreativitas siswa, menumbuhkan nilai estetika, serta mengenalkan konsep ramah lingkungan sejak dini kepada anak-anak sekolah dasar. Ecoprint sendiri merupakan teknik pencetakan pola pada kain menggunakan bahan alami, seperti daun dan bunga, yang ramah lingkungan. Melalui praktik langsung, anak-anak tidak hanya belajar membuat karya seni, tetapi juga memahami pentingnya menjaga alam dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar mereka. Selama kegiatan berlangsung, suasana terlihat hidup dan penuh semangat. Anak-anak SDN Palrejo sangat antusias mencoba membuat ecoprint dengan kreativitas mereka masing-masing. Dukungan penuh juga datang dari pihak sekolah. Kepala sekolah beserta guru dan staf menyambut baik kegiatan ini serta mengapresiasi kontribusi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Kepala sekolah secara khusus menyampaikan rasa terima kasih karena kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi siswa, tetapi juga menginspirasi mereka untuk terus berkarya. Kegiatan Pengajaran Ecoprint ini menunjukkan bagaimana PMM hadir sebagai wadah mahasiswa dalam mengembangkan potensi masyarakat sekaligus memberikan manfaat berkelanjutan. Melalui pembelajaran sederhana namun bermakna, mahasiswa tidak hanya menyalurkan ilmu, tetapi juga berperan aktif menanamkan kesadaran lingkungan pada generasi muda nih, Kawan Muda. Editor : Wa Ode Nadhilah Nurrazanah Hidayat (UC Nadine)

Unik, Cantik, Menguntungkan! Kreasi Aksesoris Manik-Manik Bersama Kelompok 1 PMM Desa Oro-Oro Ombo

Perpustakaan Lentera Pustaka Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu, Malang menjadi tempat penuh keceriaan ketika Forum Anak Desa Oro-Oro Ombo berkumpul bersama mahasiswa Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang. Kelompok 1 PMM Desa Oro-Oro Ombo, beranggotakan Risalatul Chozin, Yulianti Amalia, Muthia Husnul Khotimah, Mulla Syauqi Usmany, dan Fierdhaus Noor Rahman. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah pengaplikasian Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam kegiatan ini, mereka belajar berkreasi membuat aksesoris dari manik-manik seperti gelang, kalung, dan cincin. Didampingi oleh ibu-ibu PKK serta Ketua Pokja 2 Desa Oro-Oro Ombo, kegiatan ini bukan hanya sekadar kerajinan tangan, tetapi juga menjadi sarana menumbuhkan kreativitas, kebersamaan, sekaligus membuka wawasan tentang peluang usaha kecil yang bisa dijalankan dari rumah. Para anggota forum anak dengan penuh semangat memilih manik-manik berwarna-warni. Mereka meronce manik-manik dengan benang elastis, menghasilkan gelang dan cincin unik buatan tangan mereka sendiri. Proses ini tidak hanya melatih kesabaran dan ketelitian, tetapi juga memberikan pengalaman menyenangkan ketika melihat hasil karya mereka menjadi nyata. Mahasiswa PMM UMM hadir sebagai fasilitator, memberikan arahan teknik dasar meronce, pemilihan warna, hingga tips sederhana agar aksesoris terlihat menarik. Kehadiran ibu PKK dan Ketua Pokja 2 Desa Oro-Oro Ombo memberikan nilai tambah tersendiri. Mereka mendampingi forum anak sekaligus berbagi pengalaman bagaimana kerajinan sederhana ini bisa bernilai ekonomis. Dengan sedikit kreativitas dan pemasaran, gelang dan kalung manik-manik bisa dijual di bazar desa, media sosial, maupun dijadikan produk UMKM lokal. Selain memberikan pengalaman kreatif, kegiatan ini juga bertujuan menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini. Forum anak dikenalkan bahwa hasil karya tangan mereka memiliki nilai jual, apalagi jika dikemas dengan baik. Dengan begitu, mereka bisa melihat langsung bahwa hobi meronce manik-manik bisa berkembang menjadi peluang usaha yang unik, cantik, sekaligus menguntungkan. Kegiatan pembuatan aksesoris manik-manik di Perpustakaan Lentera Pustaka Desa Oro-Oro Ombo bersama mahasiswa PMM UMM, forum anak, ibu PKK, dan Ketua Pokja 2 berhasil menghadirkan suasana belajar yang kreatif, menyenangkan, sekaligus inspiratif. Lebih dari sekadar kerajinan, aktivitas ini menjadi jembatan bagi generasi muda desa untuk menumbuhkan rasa percaya diri, kebersamaan, serta semangat berwirausaha nih, Kawan Muda. Editor: Amirah Huwaidah Al-farid (UC Mira)

Mencegah Stunting Sejak Dini Melalui Pemberian Makanan Tambahan di TK PGRI 2 Kalipare

Stunting, masalah gizi kronis yang menghambat pertumbuhan anak, masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Salah satu langkah penting untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menumbuhkan pemahaman gizi seimbang sejak dini. Hal inilah yang menjadi fokus utama dalam kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang baru-baru ini diselenggarakan di TK PGRI 2 Kalipare, Desa Arjowilangun, Malang. Kegiatan PMT ini merupakan hasil kolaborasi antara Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama para guru, orang tua, dan siswa TK. Kelompok PMM 1 Desa Arjowilangun beranggotakan Muhammad Nurul Ihsan, Karisa Febyani, Aulia Cahya Putri, Muhammad Aziz Sultan Iskandar, dan Fristy Putri Anggun Floreza. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah pengaplikasian Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Program ini bertujuan tak hanya sekadar membagikan makanan, tetapi juga mengedukasi seluruh pihak mengenai pentingnya makanan sehat dan bergizi seimbang. Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dilaksanakan Pada pukul 09.00 WIB, setelah kegiatan senam di TK PGRI 2 Kalipare yang berlokasi di desa Arjowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Mahasiswa UMM memulai kegiatan dengan memberikan resep makanan sehat kepada wali murid tiga hari sebelum kegiatan Ini dilakukan untuk memastikan bahwa anak-anak tidak mengalami alergi atau anak-anak tidak menyukai sayur tertentu. Kemudian wali murid memulai memasak pada pukul 05.00 WIB sesuai resep yang telah diberikan, dengan penuh kegembiraan dan semangat, serta penuh antusiasme karena para ibu belajar dan berdiskusi kecil tentang resep makanan sehat untuk anak-anak.setelah memasak telah selesai, anak-anak didik tentang makanan sehat dan tidak sehat dengan menggunakan flashcard. Puncak acara adalah saat anak-anak berkumpul dan menyantap bersama hidangan yang telah disiapkan. Selama makan, guru dan mahasiswa UMM turut mendampingi sambil menjelaskan kandungan gizi dalam makanan tersebut—seperti pentingnya protein, karbohidrat, dan vitamin untuk pertumbuhan. Momen makan bersama ini menunjukkan bahwa makanan bergizi dapat diterima dengan baik oleh anak-anak jika disajikan dengan cara yang menyenangkan. Raut wajah gembira anak-anak menjadi bukti bahwa pendekatan edukatif yang dikemas secara kreatif sangat efektif. Kegiatan PMT ini tidak hanya memberikan makanan, tetapi juga menanamkan pemahaman jangka panjang. Orang tua kini memiliki pengetahuan dan motivasi untuk menyajikan makanan sehat di rumah. Ketika orang tua dibekali dengan keterampilan dan pemahaman gizi, masalah stunting dan gizi buruk dapat dicegah secara signifikan. Jadi, Kawan Muda, melalui kegiatan sederhana ini, TK PGRI 2 Kalipare dan PMM UMM telah membuktikan bahwa pendidikan gizi sejak dini adalah investasi terbaik untuk masa depan anak-anak, memastikan mereka tumbuh sehat, cerdas, dan bebas dari stunting. Editor: Amirah Huwaidah Al-farid (UC Mira)

Mahasiswa UMM Beri Edukasi Legalitas dan Foto Produk, Dorong UMKM Desa Pelem Naik Kelas

Kelompok 3 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menggelar program kerja unggulan di Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah pengaplikasian Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan yang berfokus pada edukasi legalitas usaha dan foto produk UMKM ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha mikro di desa tersebut. Program ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dibimbing oleh Dosen Ir. Shanty Kusuma Dewi, S.T., M.T. Kelompok ini terdiri dari lima mahasiswa Program Studi Hukum: Gladis Tarissa Liandra Arviona, Ni Kadek Dinar Wulan Pratiwi, Dinda Octaviana Putri, Umu Syaifia Alfiyah, dan Deviera Cindy Darwinarko Putri. Pada Senin, 11 Agustus 2025, Balai Desa Pelem menjadi pusat kegiatan yang diikuti oleh 12 pelaku UMKM. Dihadiri oleh mahasiswa dari Program Studi Hukum, peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang pentingnya legalitas usaha. Para mahasiswa menjelaskan secara interaktif mengenai manfaat memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan perizinan lainnya. Legalitas ini tidak hanya berfungsi sebagai izin operasional, tetapi juga sebagai perlindungan hukum yang vital bagi keberlangsungan usaha. Dengan adanya NIB, pelaku UMKM memiliki identitas resmi yang memudahkan mereka dalam mengakses bantuan pemerintah, permodalan, dan memperluas jaringan bisnis. Selain sosialisasi legalitas, sesi yang tak kalah menarik adalah sesi foto produk gratis. Sesi ini menjadi solusi praktis bagi UMKM yang selama ini kesulitan dalam mendokumentasikan produk mereka. Dengan menggunakan studio mini sederhana yang terbuat dari kardus, kertas, dan lampu LED, para mahasiswa berhasil menghasilkan foto-foto produk yang berkualitas. Antusiasme peserta terlihat saat mereka bergiliran memotret berbagai produk andalannya, mulai dari kue, camilan, hingga minuman olahan. Berbagai produk andalan seperti cupcake, keripik pisang, sari kedelai, pia, jamur olahan, dan risol terlihat lebih menarik dan profesional setelah difoto. Hasil foto ini sangat penting untuk mendukung pemasaran secara digital, baik melalui media sosial maupun platform penjualan online. Foto produk yang menarik secara visual menjadi kunci utama untuk menarik perhatian calon pembeli di era digital ini.  Kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB ini tidak hanya menambah wawasan pelaku UMKM, tetapi juga memberikan hasil nyata yang dapat langsung dimanfaatkan. Program kerja ini menunjukkan komitmen mahasiswa UMM dalam berkontribusi langsung pada kemajuan ekonomi masyarakat. Nah, Kawan Muda, diharapkan dengan bekal ilmu dan hasil foto produk yang diperoleh, UMKM Desa Pelem dapat naik kelas dan bersaing di pasar yang lebih luas. Editor: Fauziah Anabela W ( UC Bela )

Praktik Pembuatan Kain Jumputan bersama Ibu-Ibu PKK Desa Jeru, Kecamatan Tumpang, Kab. Malang.

Bertempat di Balai Desa Jeru, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, sekelompok mahasiswa dari Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan kegiatan praktik pembuatan kain jumputan bersama Ibu-Ibu PKK Desa Jeru. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah pengaplikasian Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja utama Kelompok 3 Desa Jeru yang beranggotakan Syafilla Dwi Aulia (Psikologi), Muhammad Abel Putra Mayuri (Teknik Informatika), Saskia Araya Desriani (Psikologi), Khiarafta Naura Abhinaya (Psikologi), dan Mayreva Rahmat Hidayatullah (Hukum). Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 09 Agustus 2025 ini dibimbing oleh Dosen R. Tanzil Fawaiq Sayyaf, S.Sy., M.H. Tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya Indonesia, khususnya teknik pembuatan kain jumputan. Para mahasiswa mengedukasi dan membimbing Ibu-Ibu PKK, mulai dari proses awal hingga akhir. Prosesnya dimulai dengan menyiapkan kain, kemudian mengikat beberapa bagian kain untuk menciptakan motif yang diinginkan. Setelah itu, kain dicelupkan ke dalam pewarna, baik yang alami maupun sintetis. Ibu-Ibu PKK tampak antusias mengikuti setiap langkah, mulai dari memilih warna hingga melihat hasil akhir dari kain yang telah diwarnai. Selain sebagai sarana melestarikan budaya, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengasah keterampilan kreatif Ibu-Ibu PKK dan membuka peluang baru dalam pengembangan produk kerajinan yang memiliki nilai jual. Dengan demikian, diharapkan kain jumputan yang mereka hasilkan tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi para ibu di Desa Jeru. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Ibu-Ibu PKK Desa Jeru nih Kawan Muda. Mereka merasa senang karena mendapatkan ilmu dan pengalaman baru, sekaligus bisa berinteraksi langsung dengan para mahasiswa. Melalui kolaborasi ini, mahasiswa PMM UMM berharap dapat terus memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi masyarakat. Editor: Amirah Huwaidah Al-farid (UC Mira)

Berdaya dengan Iman, Berkarya dengan Ilmu : Pengabdian Masyarakat untuk Desa Jabung dan Sekolah MI Muhammadiyah 11 Jabung

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 2 Desa Jabung melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di MI Muhammadiyah 11 Jabung. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah pengaplikasian Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini mengusung tema “Berdaya dengan Iman, Berkarya dengan Ilmu” dengan fokus utama menumbuhkan motivasi dan imajinasi siswa-siswi. Dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan Ir. Andinusa Rahmandhika, S.T., M.Eng., kelompok ini beranggotakan lima mahasiswa Ilmu Komunikasi, yaitu:  M. Azra Alfarozi (koordinator), Ainur Rofiko Iza (humas), Radeon Farhad Putra E (PDD), Salsa Nur Farah Dila (sekretaris), dan Delta Ayu Cendrawasih (bendahara).  Kegiatan utama yang dilaksanakan adalah membuat kerajinan origami “cita-cita” di pohon impian. Acara ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 10.00 dan diikuti oleh seluruh siswa kelas 1-6 MI Muhammadiyah 11 Jabung, kepala sekolah, guru-guru, serta tim PMM. Kegiatan diawali dengan persiapan alat dan bahan seperti kertas origami warna-warni, sticky note, spidol, serta media “pohon impian” dari karton besar yang ditempel di dinding. Mahasiswa PMM membuka kegiatan dengan penjelasan tujuan, yaitu mengasah keterampilan melipat origami sekaligus menumbuhkan motivasi dan imajinasi siswa dalam meraih cita-cita.  Setelah itu, mahasiswa mendemonstrasikan cara melipat origami sederhana. Para siswa dengan antusias menuliskan cita-cita mereka di sticky note dan menempelkannya pada hasil lipatan origami masing-masing. Suasana kelas menjadi ceria; para siswa saling berbagi cerita tentang impian mereka, mulai dari menjadi dokter, guru, hingga penemu robot. Mahasiswa PMM pun aktif berkeliling, membantu siswa yang kesulitan dan memberikan semangat dan pujian agar mereka lebih percaya diri. Setelah semua origami selesai dibuat, siswa secara bergantian menempelkan karya mereka  di pohon impian. Pohon tersebut pun seketika menjadi penuh warna, mencerminkan beragam mimpi dan harapan mereka. Acara ditutup dengan sesi foto bersama di depan pohon impian serta memberikan pesan penutup yang berkesan “setiap mimpi dapat terwujud jika disertai dengan usaha dan doa.” Tidak lupa juga, seluruh momen penting dari proses pembuatan hingga pemasangan origami, di dokumentasikan dalam bentuk foto dan video, menciptakan kenangan berharga bagi siswa dan mahasiswa PMM nih, Kawan Muda. Editor: Amirah Huwaidah Al-farid (UC Mira)

Scroll to Top