Mahasiswa PMM Kelompok 21 Berpartisipasi dalam Kegiatan GARI KEMU di SDN 2 Mulyoagung

SDN 2 Mulyoagung mengadakan kegiatan Pekan Karya GARI KEMU (Gebyar pAnen kaRya, senI, KEramas, & praMUka) dengan tema Kebhinekaan yang diadakan di SD Negeri 2 Mulyoagung terlihat sangat menarik dan melibatkan berbagai elemen masyarakat sekolah.  Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperlihatkan serta mempromosikan sekolah SDN 2 Mulyoagung dan kreativitas siswa-siswi, guru, dan partisipasi orang tua wali murid. Mahasiswa PMM kelompok 21 pun ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang luar biasa ini. Jenis kegiatan ini, meliputi penampilan kreativitas demonstrasi berbagai karya seni dan kreativitas siswa-siswi, menyajikan minuman dengan berbagai rasa yang mencerminkan keanekaragaman budaya dari Sabang sampai Merauke. Kegiatan makan sehat mendorong pola makan sehat dan menyadarkan pentingnya gizi yang baik. Kegiatan pramuka dimana memasukan unsur kepramukaan dengan kegiatan yang melibatkan keberanian, kerjasama, dan petualangan Kegiatan pramuka Siaga pangkalan SD Negeri 2 Mulyoagung melibatkan siswa-siswi dalam kegiatan pramuka siaga. Kegiatan perkemahan yang diselenggarakan pada hari jumat dan sabtu (PERJUSA) ini menciptakan pengalaman berkemah untuk siswa-siswi. Proses pelantikan anggota baru dengan simbolisasi menyalakan api unggun, menunjukan semangat kebersamaan. Aktivitas penjelajahan untuk mengembangkan keterampilan orientasi dan pengetahuan tentang lingkungan sekitar. Kegiatan ini tidak hanya mempromosikan kreativitas dan seni, tetapi juga memasukkan nilai-nilai kepramukaan untuk pengembangan karakter dan keberanian siswa-siswi dengan melibatkan wali murid dan juga menunjukkan dukungan komunitas sekolah yang luas untuk mendukung perkembangan anak-anak. Semoga hasil kegiatan ini dapat terus menjadi tradisi yang bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Program Pelatihan Inovatif: Pembuatan Tempat Sampah Pintar

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang yang dilakukan secara berkelompok oleh mahasiswa yang bertujuan untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa kepada masyarakat. Kegiatan PMM ini menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai kegiatan positif pada masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa  (PMM)  ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Adapun anggota kelompok terdiri dari 5 orang yaitu Muh. Dhuhril Luddin Al Farizy, Rafly Agung Haidar Jibran, Jayanti Sita Argyanti, Dinda Ayu Damayanti, dan Kyla Anadilareva, yang berasal dari program studi Teknik Elektro dan Psikologi serta dibimbing oleh Bapak Dana Marasetiya Utama, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).   Tim PMM menyadari akan kurangnya anak-anak Sekolah Dasar untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekitar mereka, terutama pada saat setelah mereka membeli makanan. Mereka tidak membuang bungkus makanan pada tempat yang sudah disediakan oleh pihak sekolah sehingga mengakibatkan banyak sampah yang berserakan di sekitar lingkungan sekolah terutama sampah plastik. Dengan memperpadukan tempat sampah dipasaran dengan dilengkapi beberapa komponen elektronik seperti microcontroller ESP32 yang sudah dilengkapi dengan Bluetooth dan Wifi dalam satu modul. Lalu dijual dengan harga yang relatif lebih murah, sehingga membuatnya lebih unggul dari microcontroller lainnya. Tim PMM juga menggunakan servo Emax Es08D yang mana dengan gearnya bisa diberikan beban hingga 1 kg dan tidak lupa dengan komponen Sensor Ultrasonic yang berfungsi sebagai pengirim perintah ke ESP32 yang sudah dilengkapi dengan program Bahasa C di dalamnya agar bisa mengirimkan perintah untuk  menggerakan motor Servo untuk membuka tutup sampah. Kelompok ini memberikan pelatihan ke anak-anak SD bagaimana cara membuat dan merangkai juga memprogram ESP32 menggunakan Arduino IDE supaya mereka bisa memahami dan membuat sendiri dan bisa menginovasikan lebih bagus lagi, dengan adanya inovasi tempat sampah pintar ini, berhasil membuat anak SD untuk tertarik membuang sampah pada tempatnya sehingga bisa menjaga lingkungan sekitar mereka tetap bersih. Tidak hanya di SDN Sidoluhur 01, Tim PMM juga membuat pelatihan di balai desa Sidoluhur dengan pesertanya para perangkat desa yang pada akhirnya mereka bisa menerima dengan baik inovasi yang Tim PMM buat. Dengan menginovasikan sebuah barang dengan teknologi yang sedang berkembang pada saat ini kita bisa memecahkan masalah yang sedang terjadi pada saat ini dengan baik dan mudah. Tim PMM juga sudah membuat video tutorial loh. videonya berisikan proses pembuatannya tempat sampaj pintar. Yuk! langsung tonton videonya sampai akhir, Kawan Muda. Keren banget ya, Kawan Muda. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn) Maka Tim PMM ini berinovasi menciptakan alat yang bisa membuat anak-anak tertarik untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekitar mereka dengan cara membuang sampah pada tempatnya, kelompok membuat alat yang dinamakan “Tempat Sampah Pintar” dan mendesain tempat sampah sebagus mungkin, sehingga membuat anak-anak tertarik.

Program PMM Bhaktiku Negeri: Kembangkan Potensi UMKM Geritan, Langkah Menuju Kemandirian Ekonomi Desa Ampelgading

Desa Ampelgading dikenal sebagai salah daerah yang memiliki potensi besar dalam sektor usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ( UMKM ). Dengan Berbagai produk lokal yang khas, UMKM di Desa Ampelgading menjadi tulang punggung ekonomi bagi banyak keluarga. Namun, untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, diperlukan strategi pengembangan UMKM Di Desa Ampelgading berdasarkan hasil riset yang dilakukan. Mahasiswa PMM Bhaktiku Negeri menggunakan Riset Seperti pendekatan kualitatif dan kuantitatif melalui pengumpulan data. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pihak UMKM di Desa Ampelgading, survei menggunakan kuesioner, serta observasi langsung. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) .  Geritan ini memiliki sejumlah UMKM yang bergerak di berbagai sektor, termasuk kuliner tradisional dan agribisnis. Produk-produk seperti makanan olahan dari hasil bumi lokal dan hasil tani menjadi andalan utama. Desa ini memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah serta tradisi budaya yang kuat, yang semuanya berkontribusi pada keunikan produk UMKM. Meskipun memiliki potensi besar, UMKM di Desa Ampelgading menghadapi berbagai tantangan. Tantangan terbesar adalah keterbatasan akses pasar. Sebagian besar produk hanya dipasarkan di wilayah sekitar, tanpa adanya akses yang memadai ke pasar yang lebih luas. Selain itu, keterbatasan modal dan pembiayaan juga menjadi kendala, mengingat banyak pihak UMKM yang masih bergantung pada dana pribadi atau pinjaman. Tantangan lainnya adalah kurangnya pelatihan dan pengembangan kapasitas. Banyak pihak UMKM yang belum mendapatkan pelatihan manajemen bisnis, pemasaran, atau penggunaan teknologi digital yang dapat membantu mereka meningkatkan efesiensi dan kualitas produk. Keterbatasan infrastruktur seperti akses internet yang belum merata juga memperparah kondisi ini. Berdasarkan hasil riset, Mahasiswa PMM Bhaktiku Negeri Kelompok 63 Gelombang 6 merekomendasikan untuk mengembangkan UMKM di Desa Ampelgading, serta mendorong kerja sama antara UMKM dan lembaga keuangan untuk menyediakan akses permodalan yang lebih mudah dan terjangkau. Program pinjaman berbunga rendah atau hibah dari pemerintah dapat menjadi solusi untuk masalah modal. Memperkuatkan jaringan pemasaran dengan mengadakan pameran produk lokal, serta memanfaatkan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar UMKM Geritan ke skala nasional dan internasional. Mendorong pihak UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital dalam produksi dan pemasaran. Penggunaan media sosial dan e-commerce dapat membantu produk UMKM Geritan lebih terkenal. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Kegiatan Mahasiswa PMM UMM:  Pemasaran Produk UMKM melalui Digital Marketing

Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 83 Gelombang 8 yang di Koordinator oleh Siti Nur Hidayah serta Dosen Pembimbing Lapangan Hardianto Wibowo, S.Kom, MT. Kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa ini adalah mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.  Kelompok ini dari 5 anggota yaitu Siti Nur Hidayah sebagai koordinator (202110080311008), Athalia Shafira Kamila Priyadi sebagai Sekretaris (202310140311008), Luluk Zahrotul Jannah sebagai Bendahara (202310140311128) ,Iqbal Rafif Yuliono sebagai Pdd (202310140311191), Bagas Herry Subagio sebagai perlengkapan (202010120311102). Pemasaran produk UMKM melalui digital marketing  merupakan salah satu program kerja mahasiswa PMM UMM kelompok 83 gelombang 8 di Desa Pikatan, Blitar, Jawa Timur yang bertujuan untuk membantu UMKM dalam memasarkan produk usaha “Kripik Nangka Intirasa” agar menjangkau pasar yang lebih luas. Pemasaran produk UMKM Intirasa ini melalui media sosial seperti Instagram dan Tiktok . Selain melakukan pemasaran produk UMKM Intirasa, kelompok juga ikut serta dalam proses produksi. Keripik Nangka Intirasa merupakan usaha yang terletak di Plosokembang, Pikatan, RT.3/RW.4 Kecamatan. Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Usaha UMKM Intirasa sudah berjalan sekitar 24 tahun, UMKM Intirasa menjual berbagai macam olahan kripik buah seperti buah Nangka, buah salak dan buah pisang. UMKM Kripik Nangka Intirasa juga menerima pesanan dari luar Jawa yang nantinya akan dikirim melalui JNT. UMKM Intirasa biasanya juga diedarkan ke toko-toko disekitar Blitar, Kediri dan Tulungagung. Selain diedarkan di toko, UMKM Intirasa juga menerima orderan dalam jumlah besar. Pembayaran pada produk UMKM Intirasa bisa dilakukan dengan cara transfer atau cash. Dan UMKM Intirasa juga menerima pesanan secara online maupun offline. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Dari Sampah jadi Karya Seni : Mahasiswa UMM Ajak Siswa SDN Merjosari 2 Berkreasi dengan Ecobrick

Malang, 13 Agustus 2024 – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menggelar Program Kerja pada kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dibawah naungan DPPM UMM dengan Dosen Pembimbing Lapangan Setyo Wahyu Sulistyono, SE. ME. yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Merjosari 2. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) . Kegiatan yang berfokus pada pembuatan ecobrick ini tidak hanya berhasil mengurangi volume sampah plastik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai lingkungan dan kreativitas pada siswa-siswi. Ecobrick, inovasi sederhana namun berdampak besar, mengubah sampah plastik menjadi bahan bangunan alternatif yang kuat dan tahan lama. Dengan cara memadatkan sampah plastik ke dalam botol bekas, sampah yang sebelumnya dianggap masalah kini menjadi solusi yang kreatif. “Kami memilih ecobrick sebagai salah satu program kerja kegiatan pengabdian masyarakat karena melihat potensi besar dari sampah plastik. Dengan membuat ecobrick, kita tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi sampah-sampah tersebut,” ujar Tri Winda Sari Amri, mahasiswa Ilmu Kesehatan UMM. Selama kegiatan, para mahasiswa memberikan pelatihan secara intensif kepada siswa-siswi mengenai teknik pembuatan ecobrick yang benar, mulai dari pemilihan botol bekas hingga teknik memadatkan sampah plastik. Dengan antusiasme yang tinggi, siswa-siswi mengikuti pelatihan dan berlomba-lomba menciptakan ecobrick terbaik mereka.  “Kegiatan ini sangat menyenangkan. Aku baru tahu kalau sampah plastik bisa dijadikan sesuatu yang bermanfaat. Aku akan mengajak teman-teman dan keluarga untuk membuat ecobrick di rumah,” ujar Samara Citra Anindiya, salah satu siswa yang bersemangat mengikuti kegiatan. Kepala Sekolah SDN Merjosari 2, Ibu Nani Asriana, S.Pd., menyambut baik kegiatan ini. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa UMM. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada siswa-siswi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak pihak,” ungkapnya. Hasil karya ecobrick dari siswa-siswi SDN Merjosari 2 ini nantinya akan digunakan untuk berbagai keperluan, salah satunya meja. Dengan demikian, sampah plastik yang tadinya hanya menjadi masalah, kini menjadi solusi yang kreatif dan bermanfaat. Kegiatan pembuatan ecobrick ini tidak hanya berdampak pada lingkungan sekolah, tetapi juga memiliki potensi untuk memberikan dampak yang lebih luas. Pertama, kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan program serupa. Kedua, ecobrick yang dihasilkan oleh siswa-siswi dapat menjadi bahan promosi untuk mengkampanyekan pengelolaan sampah yang lebih baik di masyarakat. Meskipun kegiatan ini berjalan sukses, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti keterbatasan bahan baku dan waktu. Namun, tantangan ini juga membuka peluang untuk mengembangkan kegiatan ini menjadi lebih besar dan berkelanjutan. Misalnya, dengan menjalin kerjasama dengan komunitas atau perusahaan, ketersediaan bahan baku dapat lebih terjamin. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa UMM di SDN Merjosari 2 ini membuktikan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan. Dengan kreativitas dan semangat gotong royong, masalah sampah plastik yang kompleks dapat diatasi secara sederhana namun efektif. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Kolaborasi Seru di Jatimulyo, Mahasiswa Komunikasi UMM dan Warga Ciptakan Biopori Bersama

Malang, 10 Agustus 2024 — Dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kualitas air tanah, warga RW 11 RT 02 Kecamatan Lowokwaru, Kelurahan Jatimulyo, bersama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang menjalankan tugas Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM), melaksanakan program pembuatan lubang resapan biopori di area garden RW 11 RT 02. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 10 Agustus 2024 dengan melibatkan masyarakat setempat. Sebagai bagian dari program kerja milik Kelompok 72 Gelombang 01 PMM. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, khususnya dalam hal pengelolaan air tanah melalui metode biopori. Sebanyak enam lubang resapan biopori berhasil dibuat dalam kegiatan ini. Empat lubang diantaranya ditempatkan di garden RT 2 RW 11, sedangkan dua lubang lainnya dibuat di taman depan dekat pos satpam Perumahan Puri Bunga. Lubang- lubang ini diharapkan dapat membantu dalam mengurangi genangan air serta meningkatkan kapasitas resapan air ke dalam tanah, sehingga dapat mencegah banjir dan memperbaiki kualitas air tanah di wilayah tersebut. Proses pembuatan resapan biopori ini dilakukan dengan semangat gotong royong, di mana masyarakat bersama-sama menggali lubang, memasukkan sampah organik sebagai media, dan menutup lubang dengan rapi. Mahasiswa UMM yang terlibat dalam kegiatan ini tidak hanya memberikan edukasi kepada warga tentang manfaat biopori, tetapi juga turun langsung membantu proses pembuatannya. Sementara itu, Ketua RW 11, Bapak Heri Suntoro, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para mahasiswa UMM yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan ini. “Kami sangat terbantu dengan adanya program pembuatan lubang resapan biopori ini. Semoga dengan adanya lubang-lubang ini, lingkungan kita menjadi lebih baik,” ujarnya. Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga mempererat hubungan antar warga dan mahasiswa yang terlibat. Warga berharap, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang untuk menjaga kelestarian lingkungan di wilayah mereka. Dengan selesainya pembuatan lubang resapan biopori ini, diharapkan masyarakat dapat terus menjaga dan memelihara lubang-lubang tersebut agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal. Program ini menjadi salah satu langkah kecil yang diharapkan dapat memberikan kontribusi besar terhadap upaya pelestarian lingkungan, khususnya di Kelurahan Jatimulyo. Penulis: Fitri Nurhafizzah A Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Program PMM UMM: Transformasi Branding Cafe Lokal Lewat Teknologi Kreatif

Dibalik era digital yang berkembang sangat pesat, terdapat inovasi teknologi yang tidak hanya mengubah cara berkomunikasi, tetapi juga mempengaruhi cara bisnis beroperasi. Menyadari hal itu, Kelompok 14 gelombang 1 yang dibina oleh Ibu Winda Hardyanti, S.Sos., M,S. sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan branding salah satu kafe lokal yang berada di Desa Pandanan, Kecamatan Duduk Sampeyan, Kabupaten Gresik. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Berbekal pengalaman sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi, Bagas Wahyu Kurniawan bersama ⁠Zahra Nofianti, ⁠Aldy Febrian’syah Suherman, ⁠Laila Zacky, dan ⁠Dhiyaul Haq Ridha melakukan pendekatan ke salah satu cafe lokal setempat yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Cafe tersebut merupakan “Cafe & Resto 0km” yang terletak di perbatasan antara Gresik dan Lamongan. Cafe ini menjadi tempat yang cocok untuk tempat istirahat bagi pengendara yang menempuh perjalanan jauh. Hal ini membangun inisiatif mahasiswa PMM untuk meningkatkan branding dari rest area cafe agar eksistensinya semakin dilirik oleh masyarakat. Kelompok 14 memanfaatkan teknologi digital untuk membantu mempromosikan pemilik usaha agar penjualannya dapat meningkat. Promosi yang dilakukan berupa pembuatan merchandise sebagai strategi dalam promosi produk. Bukan hanya itu, kelompok 14 juga membuat logo yang ditempel di merchandise, serta pembuatan poster promosi. Selain sebagai bentuk promosi, kelompok juga meningkatkan brand awareness melalui penyebaran poster dan logo pada merchandise. Di samping itu, kelompok 14 tidak asal-asalan dalam memprogramkan kegiatan ini. Kelompok melakukan riset terkait tren di bidang coffee shop dan juga telah melalui beberapa kali diskusi terkait manfaat teknologi dalam membranding rest area cafe. Untung saja, Pengelola rest area, termasuk Kepala Desa dan Karang Taruna disana, juga kooperatif dan ikut membantu dalam melancarkan program unggulan milik kelompok 14 yang dilaksanakan pada 8 Agustus – 9 Agustus 2024 ini.  Harapannya, melalui pemanfaatan teknologi saat ini, dapat mempermudah cafe lokal untuk terus berkembang. Bukan hanya peningkatan penjualan saja. Namun meningkatkan brand awareness agar loyalitas pelanggan juga semakin tinggi. Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

PMM 34 Adakan Variasi Pembelajaran Seru Bersama SD Negeri 2 Pandanajeng

Kali ini mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang kembali menunjukkan program unggulannya di dunia pendidikan melalui Program PMM yang dilaksanakan pada Minggu, 04 Agustus,2024 lalu. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Haifa Az Zahra Malik (Ilmu Komunikasi), Ananda Putra Rajasa (Ilmu Komunikasi), Irsyad Pasya (Ilmu Komunikasi), Salsabela Afra Alfiatur Rahmah (Ilmu Komunikasi), dan Evelyn Anggita Sari (Hubungan Internasional) yang tergabung di Kelompok 34 Gelombang 8 memberikan variasi pembelajaran seru dan menyenangkan pada siswa-siswi SD Negeri 2 Pandanajeng. Kelompok yang dibina oleh Bapak Iradhad Taqwa Sihidi, S.IP., M.A selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) ini melaksanakan kegiatan inovatif dengan membagi kegiatan pembelajaran indoor, outdoor, dan prakarya melalui pengelompokan beberapa kelas dengan materi belajar yang berbeda berdasarkan tingkat kelasnya. Para tingkat kelas 1 dan kelas 2, Mahasiswa PMM memberikan pembelajaran indoor berupa video edukasi mengenai anti bullying. Hal ini bertujuan untuk menanamkan pada anak- anak agar tidak melakukan pembullyan fisik, psikis, maupun diskriminasi antar teman.  Sedangkan saat pembelajaran outdoor, mereka diajak bermain tepuk anti bullying. Begitu pula dengan tingkat kelas 3 dan 4, PMM Kelompok 34 mengajarkan akan cara memilah jenis-jenis sampah dan mempraktekkan secara langsung dalam lingkup sekolah. Mereka diajak untuk terjun langsung dalam mengambil dan menempatkan dengan benar jenis-jenis sampah organik dan anorganik yang berserakan di lingkungan sekolah. Selanjutnya, para siswa-siswi kelas 5 dan kelas 6 diberikan pembelajaran variatif berupa membuat prakarya dengan memanfaatkan limbah sampah sekitar. mereka diajak membuat dream catcher dari botol bekas minuman yang kemudian dibalut menggunakan benang wol. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas dan berkontribusi dalam mengurangi jumlah populasi limbah. Kegiatan ini merupakan sebuah momen dalam menciptakan suasana belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan bagi anak-anak. Selain itu, berbagai pengalaman dan pesan-pesan yang disampaikan dalam program ini, diharapkan dapat membuahkan dampak yang positif bagi siswa-siswi SD Negeri 2 Pandanajeng. Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Membangun Kesadaran Masyarakat: PMM Bhaktiku Negeri Berperan Aktif dalam Sosialisasi Hoaks dan Perayaan 17-an di Desa Asrikaton

Desa Asrikaton, 9 Agustus 2024 — Dalam upaya meningkatkan literasi digital dan mencegah penyebaran informasi palsu, Kelompok PMM (Pengabdian Masyarakat Mahasiswa) Bhaktiku Negeri melakukan sosialisasi bertema anti-hoaks kepada warga Desa Asrikaton. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Asrikaton dan dihadiri oleh puluhan warga dari berbagai usia yang antusias mengikuti setiap sesi. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)  Sosialisasi ini berfokus pada cara mengenali informasi hoaks, dampak negatif dari penyebaran berita palsu, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan validitas sebuah informasi. PMM Bhaktiku Negeri membekali warga dengan pengetahuan praktis tentang penggunaan teknologi informasi yang aman, serta mengajarkan cara memanfaatkan sumber informasi yang terpercaya. Mahasiswa PMM, yang terdiri dari mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang, mengambil inisiatif untuk terjun langsung ke masyarakat. Mereka bekerja sama dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat untuk memastikan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh warga. Partisipasi aktif warga dalam diskusi dan simulasi menunjukkan tingginya kesadaran akan pentingnya literasi digital dalam era informasi ini. Sosialisasi ini berlangsung pada tanggal 9 Agustus 2024 di cafe Bengkong, Desa Asrikaton, sebuah tempat yang sering digunakan untuk pertemuan warga dan kegiatan sosial lainnya. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI yang ke-79. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang hoaks, tetapi juga untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat.  Penyuluhan ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam membangun bangsa, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital yang semakin kompleks. Warga Desa Asrikaton kini lebih siap dan tanggap dalam mengidentifikasi informasi yang valid, sehingga dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan informasi yang sehat dan produktif. Selain sosialisasi anti-hoaks, kelompok PMM juga aktif terlibat dalam kepanitiaan kegiatan perayaan Hari Kemerdekaan di desa tersebut. Mereka turut serta dalam merancang dan melaksanakan berbagai acara, termasuk lomba tradisional dan jalan sehat yang diadakan pada tanggal 23-25 Agustus 2024. Acara jalan sehat ini diikuti oleh ratusan warga desa, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, yang menempuh rute berkeliling desa dengan semangat kebersamaan dan persatuan. Hasil dari kegiatan ini terlihat dari meningkatnya antusiasme warga dalam mengikuti berbagai acara dan meningkatnya pemahaman mereka tentang pentingnya verifikasi informasi sebelum disebarkan. Selain itu, keterlibatan PMM Bhaktiku Negeri dalam kepanitiaan juga menciptakan sinergi positif antara mahasiswa dan masyarakat desa, memperkuat ikatan sosial, dan membangkitkan semangat nasionalisme dalam menyambut hari kemerdekaan. Dengan visi untuk terus memberdayakan masyarakat dan membangun kesadaran kritis, PMM Bhaktiku Negeri berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan serupa di masa depan. Desa Asrikaton menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara generasi muda dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan positif yang berkelanjutan. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Sosialisasi Pendidikan Era Digitalisasi oleh Kelompok PMM 94 Universitas Muhammadiyah Malang di Desa Blayu

Pada era digitalisasi yang berkembang pesat saat ini, pemahaman dan adaptasi terhadap teknologi menjadi hal yang sangat penting, terutama dalam bidang pendidikan. Melihat akan pentingnya hal ini, Kelompok Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM) 94 dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengambil inisiatif untuk melakukan sosialisasi mengenai pendidikan di era digitalisasi kepada warga Desa Blayu. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)  Pentingnya Sosialisasi Pendidikan di Era Digitalisasi Era digitalisasi telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk cara masyarakat mendapatkan informasi dan pengetahuan. Dalam konteks pendidikan, teknologi digital memberikan peluang besar untuk memperluas akses terhadap sumber daya belajar, namun di sisi lain, masyarakat, khususnya di daerah pedesaan seperti Desa Blayu, mungkin belum sepenuhnya menyadari atau mampu memanfaatkan teknologi ini secara optimal. Tujuan dan Sasaran Sosialisasi Kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Kelompok PMM 94 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga Desa Blayu akan pentingnya memanfaatkan teknologi digital dalam pendidikan. Sosialisasi ini juga bertujuan untuk memberikan suatu pemahaman yang lebih baik mengenai cara memanfaatkan perangkat teknologi, seperti smartphone dan komputer, untuk mengakses berbagai platform pendidikan online yang tersedia. Sasaran utama dari sosialisasi ini adalah para orang tua, guru, dan anak-anak sekolah di Desa Blayu. Dengan memberikan pemahaman kepada para orang tua dan guru, diharapkan mereka dapat mendukung anak-anak dalam memanfaatkan teknologi digital untuk belajar. Anak-anak sekolah sebagai generasi penerus juga perlu dibekali kemampuan literasi digital agar dapat bersaing di masa depan. Rangkaian Kegiatan Sosialisasi Sosialisasi yang diadakan oleh Kelompok PMM 94 dilaksanakan melalui beberapa rangkaian kegiatan yang melibatkan partisipasi dari warga desa. Beberapa kegiatan utama dalam sosialisasi ini, meliputi: Dalam sesi ini, warga diberikan penjelasan mengenai berbagai perangkat teknologi digital, seperti smartphone, tablet, dan komputer. Mereka juga diperkenalkan dengan beberapa platform pembelajaran online yang populer, seperti Ruangguru, Zenius, dan Google Classroom. Untuk memastikan pemahaman yang baik, diadakan sesi diskusi dan tanya jawab di mana warga dapat mengajukan pertanyaan mengenai kesulitan atau kebingungan yang mereka alami terkait teknologi digital dalam pendidikan. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan, Kelompok PMM 94 juga memberikan materi edukasi berupa panduan penggunaan aplikasi dan tips keamanan dalam berinternet kepada warga desa. Materi ini diharapkan dapat menjadi referensi yang membantu warga dalam memanfaatkan teknologi digital secara mandiri di masa depan. Tanggapan Positif dari Warga Desa Blayu Kegiatan sosialisasi ini mendapat tanggapan positif dari warga Desa Blayu. Banyak orang tua yang merasa terbantu dengan adanya pelatihan ini karena mereka menjadi lebih paham bagaimana mendukung anak-anak mereka dalam belajar menggunakan teknologi. Para guru di desa juga menyambut baik sosialisasi ini karena dapat membantu mereka dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran. Kesimpulan Sosialisasi tentang pendidikan di era digitalisasi yang dilakukan oleh Kelompok PMM 94 Universitas Muhammadiyah Malang di Desa Blayu merupakan langkah penting dalam membantu masyarakat, terutama di daerah pedesaan, untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang pesat. Melalui kegiatan ini, diharapkan warga Desa Blayu dapat memanfaatkan teknologi digital dengan lebih efektif, sehingga pendidikan anak-anak di desa tersebut dapat terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Scroll to Top