Mahasiswa PMM UMM: Inovasi BOT Whatsapp PMM  40 UMM Tingkatkan Layanan Publik Desa Kemantren

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) masih berjalan hingga saat ini. Kegiatan yang dilakukan oleh setiap mahasiswa kepada masyarakat, tentunya memberikan dampak yang positif. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satunya, kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok 40 gelombang 9 dengan kegiatan “Pemberdayaan Bot Whatsapp Untuk Meningkatkan Efektivitas Pelayanan di Desa Kemantren” yang diampu oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) yaitu bapak Ir Denar Regata Akbi, S.Kom.

Kawan Muda, di era yang sudah maju ini media sosial merupakan salah satu perkembangan teknologi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satunya adalah Whatsapp, yang sering digunakan sebagai media komunikasi. Dengan Whatsapp, kita bisa mengirim pesan, gambar, suara, bahkan video dengan mudah. Aplikasi ini dapat membantu kita agar tetap terhubung dengan orang-orang terdekat, meskipun terhalang jarak yang jauh. Nah, kegiatan yang dilakukan oleh kelompok 40 yaitu pemberdayaan Bot Whatsapp, memiliki tujuan untuk meningkatkan efektivitas pelayanan desa. Kegiatan ini merupakan inisiatif yang mengintegrasikan teknologi dalam meningkatkan kualitas layanan masyarakat. Dengan melibatkan Bot Whatsapp, penduduk Desa Kemantren dapat dengan mudah mengakses informasi terkini, mengajukan pertanyaan, serta mendapatkan layanan pelayanan tanpa harus secara fisik datang ke kantor desa. Kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk menciptakan konektivitas yang lebih baik antara pemerintah desa dan warganya, meningkatkan aksesibilitas informasi, dan mengoptimalkan proses administratif secara efisien melalui pemanfaatan teknologi komunikasi.

Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada hari Jum’at, 16 Februari 2024. Terdapat anggota dari kelompok 40 yang turut aktif dan terjun langsung dalam kegiatan ini yaitu, Prabu Shakti Parama S (Informatika), Hilmi Naufal R (Informatika), Milan Alifian Bagas (Informatika), Febriansyah Ilham N. W (Informatika), dan Mazen Fayiz Birizqie (Informatika).

Nah, menarik banget kan Kawan Muda, kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh kelompok 40 ini sangat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Kemantren. Whatsapp bisa menjadi salah satu solusi bagi penduduk Desa Kemantren dalam memperoleh kemudahan akses layanan masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini, kualitas layanan masyarakat dapat meningkat dari segi teknologi.

Editor: Clarisa Astri P. P (UC Clairie)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top