Author name: Journalist Reportase UMMFM

Pembuatan Mading Kreatif dengan Tema “Kepercayaan Diri: Who am I?” Sebagai Upaya Pengenalan Diri Sendiri pada Siswa SD Aisyiyah Kamila

Pengembangan kepercayaan diri sejak dini merupakan langkah penting dalam membentuk karakter anak yang tangguh dan positif. Dalam rangka mendukung hal ini, mahasiswa kelompok 98 gelombang 1 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di SD Aisyiyah Kamila dengan tema “Kepercayaan Diri: Who am I?”. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk pembuatan mading kreatif yang melibatkan siswa kelas 6, dengan tujuan untuk membantu mereka lebih mengenal diri sendiri dan membangun kepercayaan diri. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Latar Belakang Masa kanak-kanak, terutama di usia sekolah dasar, adalah periode krusial dalam perkembangan identitas dan kepercayaan diri. Pada usia ini, anak-anak mulai menghadapi berbagai tantangan sosial dan akademik yang dapat memengaruhi bagaimana mereka memandang diri sendiri. Banyak siswa yang mungkin merasa kurang percaya diri atau bingung dengan identitas mereka, terutama ketika mulai membandingkan diri dengan teman-teman sebaya. Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan yang tepat agar mereka dapat mengembangkan kepercayaan diri yang sehat. Melalui kegiatan pembuatan mading kreatif, para mahasiswa bertujuan untuk menciptakan ruang bagi siswa kelas 6 untuk berekspresi dan merefleksikan siapa diri mereka, sehingga mereka dapat lebih mengenal potensi, minat, dan bakat yang dimiliki. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Rabu, 14 Agustus 2024 di SD Aisyiyah Kamila, dengan melibatkan seluruh siswa kelas 6 sebagai peserta. Para mahasiswa mempersiapkan berbagai bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pembuatan mading, seperti kertas origami warna-warni, kertas manila, spidol, dan perlengkapan seni lainnya. Kegiatan dimulai dengan sesi pengenalan diri yang dipandu oleh mahasiswa. Dalam sesi ini, siswa diajak untuk berbicara tentang minat, bakat, dan hal-hal yang mereka sukai. Selanjutnya, para siswa diminta untuk mencari tahu julukan diri mereka yang menunjukkan siapa mereka, mencari tahu simbol mereka yang artinya mereka ingin dikenal sebagai sosok yang seperti apa, dan mencari tahu cita-cita mereka. Kemudian, para siswa diminta untuk menuliskan dan menggambarkan hal-hal tersebut dalam bentuk karya seni yang kemudian akan menjadi bagian dari mading kelas mereka. Tema “Who am I?” dipilih untuk mendorong siswa mengeksplorasi identitas mereka sendiri. Setiap siswa diberi kebebasan untuk mengekspresikan pemahaman mereka tentang diri sendiri, baik melalui gambar, kata-kata, atau kolase yang mereka buat. Proses ini tidak hanya meningkatkan kreativitas, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk berpikir lebih dalam tentang siapa mereka dan apa yang membuat mereka unik. Setelah semua karya selesai, para siswa bersama-sama menyusun mading mereka. Mading ini kemudian dipajang di ruang kelas sebagai pengingat akan potensi dan keunikan masing-masing individu. Hasil dan Dampak Kegiatan pembuatan mading kreatif ini mendapatkan respon yang sangat positif dari para siswa. Mereka tampak antusias dan bangga dengan hasil karya yang mereka buat. Para siswa juga melaporkan bahwa kegiatan ini membantu mereka merasa lebih percaya diri dan lebih memahami apa yang mereka sukai dan kuasai. Guru-guru di SD Aisyiyah Kamila juga mengapresiasi kegiatan ini karena dinilai dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan kepercayaan diri siswa. Mereka berharap kegiatan semacam ini bisa diadakan secara berkala dengan topik yang berbeda untuk terus mendukung perkembangan mental dan emosional siswa. Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh kepala sekolah SD Aisyiyah Kamila, “kegiatan membuat mading kreatif sangat bermanfaat bagi siswa-siswi kelas 6 SD Aisyiyah Kamila untuk melatih kepercayaan diri dan membuat siswa-siswi lebih mengenal diri mereka sendiri, program ini sangat bagus dan semoga bisa terus bermanfaat bagi siswa-siswi kedepannya, serta program ini dapat berkelanjutan kedepannya,” ucapnya. Kesimpulan Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa ini menunjukkan pentingnya pendekatan kreatif dalam membantu anak-anak mengenal diri sendiri dan membangun kepercayaan diri. Melalui aktivitas sederhana seperti pembuatan mading, siswa dapat lebih memahami potensi dan identitas mereka, yang merupakan pondasi penting dalam pengembangan karakter. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dari upaya berkelanjutan dalam membentuk generasi muda yang percaya diri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan di masa depan. So, Who are you, Kawan Muda? Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Kelompok 72 PMM UMM Ikut Meriahkan Persiapan 17 Agustus di Desa Besole

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) telah melakukan aksi pengecatan pembatas jalan di kawasan Rw 01, Desa Besole, Kabupaten Tulungagung. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kelompok 72 Gelombang 5 yang dibimbing oleh Setiya Yunus Saputra M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL). Menyambut bulan Kemerdekaan, Kelompok 72 Gelombang 5 mengajak Karang Taruna di RW 01, Desa Besole, untuk melakukan gotong royong pengecatan pembatas jalan sebagai salah satu tradisi yang sering dilakukan untuk memperingati hari bersejarah ini adalah pengecatan atau dekorasi lingkungan dengan nuansa merah putih. Kegiatan pengecatan pembatas jalan ini  sudah di setujui oleh pihak setempat. Kelompok yang beranggotakan Rasyid Rabillah Wendira (Managemen), Cristopher Novando (Managemen), Ardi Sila Artha (Managemen), Davina Aurelia R. (Hukum), Nailul Maghfiroh (Hukum) ini, berinisiatif dalam kegiatan yang penuh dengan suasana keakraban dan semangat kebersamaan. Hal ini terlihat diantara para Karang Taruna dan mahasiswa, yang berpartisipasi dalam proses pengecatan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, 13 Agustus 2024 ini dimulai dari jam 9 pagi, diawali dengan membersihkan pembatas jalan, lalu mengecatnya. Agenda ini merupakan bentuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam perayaan Hari Kemerdekaan. Keterlibatan Karang Taruna dalam kegiatan ini adalah bentuk dukungan nyata mahasiswa terhadap kegiatan positif di masyarakat. Selain memperindah lingkungan di RW 01, kegiatan ini menjadi simbol nasionalisme dalam menyambut Hari Kemerdekaan. Dengan melibatkan Karang Taruna, dapat meningkatkan kebersamaan  dan rasa cinta tanah air melalui semangat gotong royong. Kalo Kawan Muda, Apa aja nih persiapan menyambut Kemerdekaan Indonesia? Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Pembuatan Ekstrakurikuler Komputer SD Negeri Gajahbendo Oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Ada yang menarik dari program kerja milik Kelompok 94 Gelombang 6 yang melakukan pengabdiannya di Pengabdian  SD Negeri Gajahbendo, Pasuruan. Siapa sangka, tim pengabdian ini membuat ekstrakurikuler komputer sebagai salah satu program unggulan yang akan digencarkan selama sebulan masa pengabdian ini. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.  Dalam kesempatan ini, Bima Bhakti Brawijaya (Informatika) bersama keempat temannya, yakni Rahmatullah Akbar Prima (informatika), Apriadzandy Putra (informatika), Muhamad Rici Reynaldi (informatika), dan Febrian Jenar Valentino Nisaf (Pendidikan Bahasa Inggris) ingin memperkenalkan perangkat teknologi terkini melalui pembentukan ekstrakurikuler di SDN Gajahbendo untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan interaktif, serta meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa dalam memanfaatkan teknologi berkemajuan. Program yang dirancang oleh Kelompok 94 ini ditujukan untuk meningkatkan literasi digital siswa melalui pelatihan aplikasi Microsoft Word dan PowerPoint, memanfaatkan 30 perangkat Chromebook yang tersedia di laboratorium komputer. Selain itu, program ini diharapkan dapat mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan dengan keterampilan teknologi yang relevan dan bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Ekstrakurikuler yang dijalankan dalam kurun waktu sebulan ini, dijadwalkan sebanyak dua kali dalam seminggu, selama delapan kali pertemuan. Agar pembelajaran menjadi lebih efektif, maka para siswa dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan kelas (kelas 4, 5, dan 6). Setiap pertemuan akan dimulai dengan pengantar program dan pengenalan perangkat, diikuti dengan sesi mendalam tentang fitur dasar Microsoft Word dan PowerPoint, latihan praktis, serta games edukatif untuk memperkuat pemahaman.  Pada pertemuan terakhir, siswa-siswi yang mengikuti ekstrakurikuler akan mengikuti kegiatan penilaian akhir, tanya jawab, dan pemberian umpan balik setelah berpartisipasi dalam ekstrakurikuler. Untuk menilai keberhasilan dari program ini, maka masih terdapat evaluasi yang akan dilakukan agar segera mendapatkan perbaikan yang efektif. Melalui program ini, SDN Gajahbendo berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan kreatif, serta mempersiapkan siswa-siswi yang terampil dalam memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat di masa depan. Wah, idenya nggak habis-habis ya, Kawan Muda! Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Upaya peningkatan Efektivitas belajar mengajar melalui berbagai bidang

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Sama halnya dengan kelompok 59 gelombang 9 yang berkolaborasi dalam meningkatkan efektivitas belajar di SDN Candirenggo 1 Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur. Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan selama sebulan ini dioptimalkan dalam membantu pembelajaran yang efektif. Siti Zahwa Nabila Putri (202310370311417), Anisa Nabila Zahwa (202310470311435), Unzila Putri Asran (202310370311439), Yusuf Al Farizi (202310370311482) dari Teknik Informatika, bersama  Sandi dewangga priantoko (202110130311006) dari Teknik Elektro Dosen Pembimbing/ Mata Kuliah: Aulia Indira Kumalasari, S.T,. M.T berkolaborasi dalam berbagai bidang yang akan menjadi fokus dalam kegiatan ini, meliputi bidang kesehatan, kebersihan, perkembangan teknologi, dan bidang pembelajaran. Kelompok 59 mengimplementasikan berbagai strategi yang mencakup pelatihan dan pengembangan kapasitas guru, penyediaan media pembelajaran yang inovatif, serta pengenalan metode pengajaran yang lebih interaktif dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Program ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Program ini mendapatkan sambutan positif oleh para murid SDN Candirenggo 1. Mereka terlihat sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti setiap kegiatan yang dibawa oleh Kelompok 59. Apalagi, terdapat beberapa metode pembelajaran multi bidang  yang aktif dan interaktif menambah semangat belajar siswa-siswi. Selain optimalisasi peran di dalam sekolah, peran-peran dari luar sekolah, seperti orang tua dan masyarakat juga diperkuat. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan faktor pendukung  kegiatan belajar mengajar yang efektif. Melalui lingkungan yang adaptif, maka akan tercipta sinergi yang positif antara anak, orang tua, sekolah dan lingkungan sekitar. Melalui pendekatan yang ini, Kelompok 58 berharap, hasil pembelajaran siswa akan meningkat, baik dari segi pengetahuan akademis maupun keterampilan hidup yang mereka miliki setelah mendapatkan beberapa paparan program dari kelompok pengabdian Universitas Muhammadiyah Malang. Melalui pembelajaran beberapa dasar disiplin ilmu yang diajarkan, dapat memberikan pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis. Sangat menarik, bukan, Kawan Muda! Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

 PMM 06 UMM tingkatkan potensi Desa Purwoasri melalui Branding UMKM Samiler

Kelompok 6 Gelombang 9 PMM Bhaktiku Negeri tingkatkan branding salah satu UMKM yang berada di Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Branding UMKM merupakan bentuk strategi dalam membantu masyarakat untuk menciptakan identitas produk agar dapat dikenali oleh konsumen Di Desa Purwoasri sendiri, banyak UMKM yang memiliki potensi penjualan yang baik. Namun beberapa UMKM masih belum mendapatkan perhatian yang luas dari para pembeli, salah satunya usaha Samiler Mbok Yam, yang hanya dipasarkan di Purwoasri saja. Padahal, jika dipasarkan lebih luas lagi, maka akan menarik pelanggan lebih banyak lagi. Melihat potensi tersebut, Kelompok 6 yang beranggotakan mahasiswa Ilmu Komunikasi, yakni Kagendra Balapradhana⁠, Kanza Kamira, ⁠Ahmad Yusuf, ⁠Futichatu Rochmah, dan ⁠Yovi Febriansyah melancarkan program untuk meningkatkan potensi UMKM dengan membranding produk tersebut agar lebih dikenali di jaringan yang lebih luas. Dibawah bimbingan Ibu Widiya Yutanti, S.Sos. M.A. (Hons), selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kelompok 6 mendatangi tempat produksi samiler dan mensosialisasikan program kerja yang akan diaplikasikan ke produk dari pemilik usaha samiler. Disana, kelompok membantu membuatkan desain logo dan kemasan pada produk samiler agar memiliki ciri khas dan dapat menarik pelanggan lebih banyak. Selain itu, program ini adalah bentuk brand awareness agar produk dapat menjangkau pelanggan lebih luas melalui pengenalan logo yang menarik perhatian pada kemasannya. Hal ini dapat meningkatkan potensi penjualan yang lebih tinggi, serta logo yang menarik dapat menjadi pembeda dari pelaku usaha samiler lainnya. Diharapkan, melalui branding UMKM ini dapat menjadi strategi pemasaran yang lebih efektif. Melalui branding ini, Kelompok 6  Ingin membuat UMKM Samiler milik Mbok Yam di Desa Purwoasri menjadi lebih dikenali oleh masyarakat yang  lebih luas lagi dan UMKM Samiler bisa memiliki identitas produk. Tertarik buat mencoba, Kawan Muda? Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Gotong Royong: Wujud Semangat Kebersamaan dalam Persiapan HUT RI ke-79

Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79, semangat kebersamaan dan gotong royong kembali menjadi kekuatan utama dalam mempersiapkan perayaan yang penuh makna. Sebagai bagian dari upaya untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan, kami anggota PMM kelompok 65 gelombang 5  memiliki program kerja gotong royong bersama warga dalam memasang bendera merah putih di sepanjang jalan di Desa Wonosari pada tanggal (12/08/2024). Program ini tidak hanya sekadar kegiatan fisik, tetapi juga menjadi momentum penting untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga dan menumbuhkan rasa cinta tanah air. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan gotong royong ini melibatkan seluruh lapisan Masyarakat beserta kelompok 65 gelombang 5 yang beranggotakan Hilda Ali (2022-052), Diva Yusnanda T. (2022-055), Khoirun Nisai’ A. N. (2022-038), Wahyu Prastyo (2022-159), Annisa’ Noor F. (2022-034) dan dibimbing oleh Luqman Dzul Hilmi, SE., MBA selaku dosen pembimbing lapangan, yang dengan antusias ikut serta dalam pemasangan bendera. Kelompok 65 juga berkeliling memastikan setiap sudut lingkungan dihiasi dengan bendera merah putih sebagai simbol kebanggaan dan semangat kemerdekaan. Tak hanya bendera, berbagai ornamen dan dekorasi lainnya seperti umbul-umbul dan lampu kerlap-kerlip pun dipasang untuk meramaikan suasana jelang hari bersejarah tersebut. Melalui kerja sama ini, Kelompok ingin menghidupkan kembali nilai-nilai persatuan yang menjadi landasan bangsa Indonesia. Kesatuan dalam kegiatan ini mencerminkan semangat kerjasama yang diwarisi para pendiri bangsa, namun juga menunjukkan kuatnya ikatan sosial antarwarga.  Setiap orang berkontribusi sesuai dengan kemampuannya, baik tenaga, waktu, maupun kreativitas, sehingga hasilnya merupakan cerminan kuatnya kerjasama. Selain untuk mempercantik lingkungan, tujuan karya ini adalah untuk memberikan inspirasi kepada generasi muda agar menghargai dan memahami arti kemerdekaan. Melalui kesempatan pemasangan bendera, mereka belajar menghargai perjuangan para pahlawan yang telah memberikan segalanya demi kebebasan yang kita nikmati saat ini.  Program ini merupakan sarana pendidikan yang efektif untuk menjadi pondasi kewarganegaraan sejak dini dan juga memperkuat tanggung jawab mereka sebagai penerus bangsa. Terima kasih banyak kepada seluruh warga yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Tanpa kerja sama dan partisipasi semua pihak, kegiatan ini tidak akan berhasil. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari kegiatan tahunan namun juga mempertebal semangat dan kerjasama diantara kemasyarakatan dan Mahasiswa PMM untuk tetap menjaga tradisi tersebut tetap hidup di tengah masyarakat.  Editor: UC Delyn

Lomba PBB : Meningkatkan Kedisiplinan Siswa SDN Tulusrejo 3 Malang

Kedisiplinan merupakan soft skill yang diperlukan oleh setiap kalangan usia, terutama bagi seorang siswa. Kedisiplinan perlu dipupuk sejak dini, terutama saat seorang anak duduk dibangku sekolah dasar sehingga anak bisa belajar untuk berperilaku dengan baik agar diterima oleh lingkungan sekitarnya. Menumbuhkan kedisiplinan siswa tidaklah mudah dan cepat sehingga, memerlukan pembiasaan dan seiring berjalannya waktu akan terbentuk di dalam dirinya.  Fenomena yang sering terjadi dikalangan generasi alpha yaitu tingkat kedisiplinan yang rendah, sehingga hal ini mempengaruhi segala aspek dalam kehidupan mereka. Generasi alpha sering dicap sebagai generasi yang tidak bermoral dan memiliki tingkat kesopanan yang rendah. hal tersebutlah yang mendorong mahasiswa PMM gelombang 4 kelompok 105 untuk memberikan psikoedukasi demi perubahan sikap dan moral siswa melalui SDN Tulusrejo 3 Malang. Mahasiswa yang tergabung dalam PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) gelombang 4 kelompok 105 yang terdiri dari 5 orang anggota dari Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kelompok ini dibimbing oleh Titik Agustiyaningsih, S.Kep., Ns., M.Kep. sebagai Dosen Pembimbing Lapang (DPL). Kelompok PMM ini membuat program kerja dan langsung turun ke lapangan untuk merealisasikan program kerja dan berkontribusi secara langsung dengan para siswa generasi alpha selama satu bulan rangkaian program kerja. Lomba PBB diselenggarakan pada hari Senin, 12 Agustus 2024. Siswa kelas 3 hingga kelas 6 ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut dan membentuk 10 kelompok secara acak. Sehingga, para siswa dapat mengenal dan bekerja sama dengan teman baru yang berbeda kelas. Sebelum lomba PBB berlangsung, setiap kelompok diberi waktu untuk berlatih selama 3 minggu. Masing-masing kelompok memiliki guru pendamping yang mampu mengarahkan dan membimbing para siswa untuk berlatih baris-berbaris.  Pada saat lomba PBB berlangsung, setiap kelompok menampilkan hasil latihan mereka yang terbaik mulai dari gerakan, keteraturan, kerapihan hingga kekompakan kelompok dalam baris-berbaris. Terdapat 3 orang juri yang menilai lomba PBB yaitu kepala sekolah, guru dan mahasiswa PMM.  Salah satu guru SDN Tulusrejo 3, Kustin, SP., SPd.SD., di Malang, Kamis (24/07/2024), mengatakan bahwa dengan diadakannya lomba PBB dalam memperingati HUT RI yang ke-79 dapat meningkatkan kedisiplinan siswa, siswa jadi mampu mendengarkan arahan orang lain, lebih tenang dan teratur dalam kelas dan tentunya meningkatkan rasa nasionalisme dalam diri siswa. “Banyak siswa yang masih belum bisa PBB dan kalau kita upacara, yang jadi petugas orangnya itu-itu aja. Jadi dengan adanya lomba PBB ini juga bisa membantu anak-anak mengenal PBB, supaya anak bisa belajar mendengarkan arahan orang lain, biar lebih mudah diatur dalam kelas dan meningkatkan rasa nasionalisme juga”, kata Kustin, S.P., SPd.SD Setelah dilaksanakannya lomba PBB, salah satu siswa, Naira, kelas 6 SDN Tulusrejo 3 memberikan pendapat terkait kegiatan lomba PBB yang diadakan oleh sekolah dan mahasiswa UMM yang sedang melaksanakan pengabdian. “Saya merasa senang bisa ikut lomba ini kak. Sebenarnya, saya tertarik untuk belajar PBB karena mau jadi paskibra. Sekarang, saya lebih mengerti tentang baris-berbaris. Kakak membimbing kami dengan sabar dan baik sekali” ucapnya. Penulis : Abel Xevala Rievtie¹, Nabiella Hasna Halisa², Sarini Winda Arianti³, Luthfiatuz Zahro4, Farel Fauziah Aini5 Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Kreativitas di Desa Sawo

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini menjadi sarana para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dalam mengembangkan keterampilan individu maupun kelompok untuk berkontribusi dalam memberikan manfaat berkelanjutan di masyarakat. Sama halnya dengan kelompok binaan Ibu Firda Ayu Amalia SE.,Ak.,M.SA selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari  Kelompok 49 gelombang 2. Kelompok ini beranggotakan Safira Octa Fidnanda (202210410311248), Leony Adya Salsabila (202210410311245), Leni Puspitasari (202210410311249), dan Aulya Dayu Lestari (202210410311252) yang membawakan tema bertajuk “Peningkatan Kesehatan dan Kreativitas” di Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada hari Minggu, 04 Agustus 2024 lalu. Melalui kegiatan ini, Kelompok 49 melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Sawo dalam menentukan tempat pelaksanaan kreasi sabun cuci piring dari kulit jeruk nipis sebagai program unggulan yang bekerja sama dengan ibu-ibu PKK di Desa Sawo.  Kulit jeruk nipis sendiri memiliki kandungan limonen yang bersifat degreasing atau penghilang lemak, sehingga efektif dalam menghilangkan minyak dan kotoran pada piring. Selain hal itu, pembuatan sabun cuci piring dari kulit jeruk nipis menjadi alternatif dalam mengurangi kebutuhan akan bahan kimia sintetis, yang tidak baik untuk lingkungan, sehingga limbah jeruk yang awalnya dibuang, dapat dimanfaatkan kembali. Hal ini menjadi inovasi kreatif yang dapat meningkatkan keterampilan dan kreativitas. Pembelian peralatan penunjang, seperti botol untuk wadah sabun cuci piring dan biang sabun cuci piring dilakukan secara online agar lebih instan dan praktis. Untuk persiapan bahan-bahan, seperti garam dan jeruk nipis, dibeli bersamaan dengan konsumsi untuk para partisipan yang mengikuti kegiatan pembuatan sabun cuci dari kulit jeruk nipis.  Selanjutnya, setelah semua peralatan dan bahan yang akan digunakan seperti wadah dan pengaduk, biang sabun, garam, kulit jeruk nipis, telah dipersiapkan, kelompok 49 membantu para partisipan untuk mencampurkan bahan-bahannya, hingga menjadi produk jadi. Para peserta juga sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Di Akhir acara, dilakukan foto bersama dengan ibu-ibu PKK sambil membawa sabun cuci piring yang telah dibuat sebagai bukti dokumentasi kegiatan. Harapannya, setelah adanya kegiatan inovatif ini, kulit jeruk yang awalnya menjadi limbah, dapat dimanfaatkan kembali menjadi sabun. Selain itu, penggunaan sabun cuci dari bahan alami dapat mengurangi dampak iritatif dibandingkan dengan sabun cuci yang mengandung bahan kimia. Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Membangun Generasi Muda Terampil: Sosialisasi Manajemen Waktu dan Literasi Digital di SMP PGRI 01 Karangploso

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Menjadi salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, artinya, harus memiliki kesiapan untuk terjun langsung di masyarakat dengan berbekal pengetahuan yang diampu selama di perkuliahan. Pengabdian ini, wajib diprogramkan oleh seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Kelompok 27 Gelombang 8 yang beranggotakan Shafa Sabrina Alifia (Manajemen), ⁠Flaniake Wily Aksel (Manajemen), ⁠Ade Pamilar Manggul (Manajemen), ⁠Puri Nawang Timur Sugondo (Manajemen), dan ⁠Afni Juniar (Manajemen) melakukan pengabdiannya dengan memberikan edukasi pada siswa-siswi SMP PGRI 01 Karangploso. Melalui kesempatan ini, Kelompok 27 melakukan sosialisasi bertajuk “ Manajemen Waktu dan Literasi Digital” Di bawah binaan Dosen Pembimbing Lapang (DPL), Bapak Zainal Arifin, SE., MSi, Kelompok 27 menargetkan anak-anak SMP dalam meningkatkan keterampilan dalam mengatur waktu dengan efektif, agar dapat membagi waktu untuk menyelesaikan tugas sekolah dan melakukan aktivitas di luar kelas lainnya, seperti ekstrakurikuler, organisasi, atau kegiatan bermanfaat lainnya.  kemampuan ini membantu mereka menyeimbangkan waktu antara akademik, hobi, dan waktu istirahat, yang penting untuk kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan. Mengelola waktu dengan baik juga mengajarkan anak-anak tentang prioritas dan disiplin, yang akan bermanfaat dalam pendidikan dan kehidupan mereka di masa depan. Pada hari Sabtu, 27 juli 2024, Kelompok 27 melakukan sesi interaktif dan diskusi bersama siswa dengan memperkenalkan strategi praktis untuk mengelola waktu mereka secara lebih efektif. Kemampuan ini sangat penting dalam menyeimbangkan waktu antara akademik, hobi, dan waktu istirahat. Selain itu, Manajemen waktu mengajarkan disiplin waktu dan prioritas kegiatan.  Bukan hanya itu, Kawan Muda. Sosialisasi tentang literasi digital juga turut digencarkan oleh Kelompok 27 pada Sabtu, 10 Agustus 2024 kemarin. Kemajuan teknologi yang pesat harus diimbangi dengan pemanfaatannya yang tepat. Peningkatan literasi digital dapat membantu akses literasi yang lebih mudah dan lebih efektif, seperti melalui aplikasi perangkat lunak, media sosial, dan sumber informasi online.  Selama kegiatan berlangsung, siswa-siswi kelas VII SMP PGRI 01  sangat antusias dalam menyimak materi yang disampaikan. Melalui kesempatan ini, Mahasiswa PMM ingin menyampaikan pentingnya literasi digital dalam era teknologi yang terus berkembang. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan kualitas belajar mereka dan mempersiapkan mereka untuk tantangan di masa depan. Kawan Muda, jangan kalah canggih ya! Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

PMM UMM Hadirkan Pengalaman dan Energi Baru Melalui Pembuatan Body Oil Bersama Ibu-Ibu PKK

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang kembali tampil dengan tema kelompok yang dibawakan adalah konservasi sumber daya alam. Setiap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang memiliki kewajiban untuk melakukan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang memberikan manfaat berkelanjutan di masyarakat itu sendiri. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) agar menjadi kegiatan positif dalam pendampingan dan pelayanan mahasiswa. Dalam kegiatan ini, kelompok 85 gelombang 03 yang beranggotakan mahasiswa Farmasi, yakni Talitha Rofi’ah Rosanda selaku Koordinator, dan 4 anggota lainnya, yaitu Wilda Aprilia Agritasari, Nadiah Aulia Nur Hanifah, Latifatul Khoirun Nisa’, dan Dike Raisa Amelia. Dengan memberikan pengalaman dan pembelajaran baru kepada ibu-ibu PKK di Desa Panditan, Pasuruan, tentang pembuatan body oil. Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dalam penggunaan bahan-bahan alam agar selalu dilestarikan secara bijak dan tetap tersedia untuk dimanfaatkan dalam jangka waktu yang panjang.  Kelompok yang berada di bawah bimbingan Ibu Novi Puji Lestari, S.E.,MM ini memperkenalkan pembuatan body oil dari minyak alami biji bunga matahari dan almond melalui praktik langsung bersama ibu-ibu PKK, Desa Panditan. Setidaknya, kurang lebih 20 ibu-ibu PKK yang antusias hadir dan ikut serta dalam kegiatan tersebut.  Berbagai materi yang disampaikan mulai dari manfaat body oil, yaitu mengunci kelembaban kulit, menutrisi rambut, sebagai minyak urut, dan juga dapat digunakan untuk menyembuhkan luka pada kulit. Untuk memudahkan ibu-ibu PKK memahami lebih jauh tentang pembuatan body oil ini, kelompok 85 gelombang 03 ini juga memaparkan satu-persatu alat yang digunakan, seperti beaker glass, handscoon, batang pengaduk, botol kemasan, corong dan bahan-bahan dalam pembuatan body oil ini adalah Sunflower Oil, Sweet Almond Oil, serta penambahan Vitamin E yaitu Tocopherol.  Tidak hanya memberikan kesempatan ibu-ibu PKK untuk melihat atau memperhatikan pembuatan body oil saja, tetapi juga diberikan kesempatan untuk ikut praktek dalam pembuatan nya. Ibu-ibu PKK juga diberikan kesempatan untuk bertanya langsung mengenai materi yang sudah disampaikan dan juga mengenai tahapan dalam pembuatannya. Setelah proses pembuatan selesai, setiap ibu-ibu PKK diberikan hasil body oil yang telah dibuat untuk digunakan secara pribadi sesuai dengan manfaatnya. Dari kegiatan tersebut, kelompok 85 gelombang 03 menekankan pentingnya pengalaman dengan belajar bersama sambil berbagi energi baru yang diperoleh dari ilmu yang telah didapat. Dari kegiatan tersebut kelompok 85 berharap bisa membawa pengaruh terhadap masyarakat dan pemanfaatan serta pelestarian bahan-bahan alam di sekitar Desa Panditan. Kawan Muda, tertarik mencoba? Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Scroll to Top