pmm

Mengulik Keunikan SDN 1 Mulyorejo, Sekolah di Tengah Hijau Bersama PMM UMM

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Melalui kegiatan PMM, mahasiswa memiliki kewajiban untuk melakukan pengabdian dan pengembangan yang bernilai positif serta berkelanjutan kepada masyarakat desa tempat diadakannya PMM. Anatasya Bunga Kejora (Akuntansi) sebagai koordinator bersama rekan-rekannya yakni, Nabila Rakha Ghaniyyah (Manajemen), Fina Adina Zakiyah (Akuntansi), Kheisa Azzahra Saputri (Akuntansi), dan Shofwan Alif Alfani (Informatika), tergabung di Kelompok 96 Gelombang 5, mengangkat keunikan yang ada di SDN 1 Mulyorejo di kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. SDN 1 Mulyorejo, yang terletak di kawasan pedesaan, menawarkan pendekatan pendidikan yang unik dengan memanfaatkan lingkungan hijau di sekitarnya. Sekolah ini berlokasi di tengah area yang rimbun dengan pemandangan alam, loh! Hal yang menjadi daya tarik tersendiri sehingga memberikan keuntungan dari suasana belajar yang segar dan menyejukkan. Lingkungan alami ini mendukung konsentrasi siswa dan menambah kualitas pengalaman belajar mereka. studi dalam Journal of Environmental Psychology mengungkapkan bahwa, siswa yang terpapar pemandangan alam memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan fokus yang lebih baik dibandingkan mereka yang belajar di lingkungan tanpa elemen hijau. Paparan terhadap lingkungan alami dapat menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan, yang sering kali menjadi hambatan dalam proses belajar. Kurikulum di sekolah ini tidak hanya berfokus pada mata pelajaran akademis saja, tetapi juga melibatkan aktivitas yang berhubungan langsung dengan lingkungan. Kegiatan seperti berkebun, pengelolaan sampah, dan pembelajaran tentang flora serta fauna lokal menjadi bagian dari pengalaman belajar siswa. Program PMM dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), turut berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SDN 1 Mulyorejo. Melalui program ini, mahasiswa UMM berkontribusi dalam berbagai aspek, mulai dari mendukung proses pembelajaran hingga mengembangkan proyek lingkungan yang bermanfaat. Kehadiran mahasiswa ini tidak hanya memperkaya pengetahuan siswa tetapi juga memberikan perspektif baru serta ide-ide inovatif yang mungkin tidak tersedia di lingkungan sekolah mereka. Kolaborasi antara SDN 1 Mulyorejo, Mahasiswa PMM UMM, dan masyarakat setempat menjadi kunci dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Upaya bersama ini diharapkan dapat memastikan bahwa model pendidikan yang diterapkan tidak hanya inovatif tetapi juga efisien dan berdampak luas. Dengan perhatian yang terus-menerus terhadap tantangan dan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, SDN 1 Mulyorejo berpotensi menjadi contoh pendidikan berbasis komunitas yang efektif dan berdampak positif, serta dapat menginspirasi lembaga pendidikan lain untuk mengadopsi pendekatan serupa. Wah. Keren banget, ya, Kawan Muda! Editor: Dewi Adelia

Menyongsong PHBS dengan Praktek Menyaring Air Kotor Menjadi Air Bersih

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan seseorang untuk menjaga kebersihan dan dan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Merubah pola perilaku hidup bersih dan sehat harus dimulai sedini mungkin. Melalui Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM),  kelompok 42 gelombang 6 mendorong kegiatan PHBS di SDN 3 Sumberporong, Krajan Selatan, Kabupaten Malang. Kegiatan ini adalah bentuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok ini, terdiri dari Nadiva Shabrina Putri (202210040311330), Deviana Putri Varelita Effendi (202210040311337), Daffa Haikhal Fiqih Hartanto (202210040311322), Raihan Danar Prastiya (202210040311331) dan Muhammad Rinjani Arifin (202310040311255) yang merupakan mahasiswa jurusan ilmu komunikasi. Mereka dibimbing langsung oleh Bapak Awan Setia Dharmawan, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Bentuk dari program PHBS sendiri, dilakukan melalui praktek penyaringan air kotor menjadi air bersih menggunakan alat dan bahan yang sederhana yang mudah ditemukan di sekitar, seperti botol bekas, batu, arang, pasir, kapas, dan tisu. Prinsip circular economy, yakni reuse (menggunakan kembali) diterapkan dalam program ini. Kegiatan yang dilakukan pada Senin, 12 Agustus 2024 ini, dilakukan bersama dengan Siswa-Siswi kelas 5 SDN 3 Sumberporong. Melalui praktek yang inovatif ini, mereka menjadi sangat antusias melihat proses air yang kotor dan keruh menjadi lebih bersih, seperti melakukan sulap. Proses tersebut disebut dengan Filtrasi. Dalam proses tersebut, air yang memiliki padatan atau koloid akan tersaring melalui bahan-bahan yang telah disusun dari atas ke bawah, mulai dari yang memiliki pori-pori besar hingga ke bahan yang memiliki pori-pori kecil. Selain menurunkan tingkat kekeruhan dari air, nyatanya, metode penyaringan atau filtrasi ini dapat menghilangkan bau dan juga warna. Untuk menambah antusiasme siswa-siswa, kelompok 42 membagi siswa kelas 5, menjadi beberapa kelompok, yang mana 1 kelompok berisikan 5 orang siswa untuk melakukan praktek penyaringan air kotor menjadi bersih secara langsung. Melalui agenda ini, kelompok 42 ingin menunjukkan salah satu contoh mendapatkan air bersih melalui penyaringan. Air bersih sendiri menjadi komponen yang sangat berpengaruh bagi kegiatan PHBS.  Kalo PHBS versi Kawan Muda, gimana, nih? Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

PMM UMM Ajarkan Aplikasi Canva Guna Tingkatkan Brand Awareness di Desa Ngadirejo Kec. Jabung

Membahas tentang strategi pemasaran, brand awareness menjadi salah satu topik yang disorot oleh tim Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 16 Gelombang 3 semester genap. Kegiatan ini adalah bentuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Brand awareness sendiri merupakan tingkat pengetahuan atau pengenalan konsumen terhadap sebuah merek produk di pasar. Dibawah bimbingan Ibu Laela Hikmah Nurbatra, S.Pd., M.A., M.EdLead, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Syaharani Nur Ayuningdyah (Ilmu Komunikasi), Hizamsyah Cheva Ma’rufano (Ilmu Komunikasi), Yanuar Aziem Adhtya (Ilmu Komunikasi), Digdaya Dhivansya Kurniawan (Psikologi), dan Dhiya Nasywa Nada Syifa Zain (Psikologi) melancarkan program unggulannya di Desa Ngadirejo Kec. Jabung. Kolaborasi antar jurusan ini kemudian menghasilkan program sosialisasi bertajuk “ Edukasi Strategi Peningkatan Brand Awareness Menggunakan Media Aplikasi Canva”. Acara ini diadakan di Balai Dukuh Desa Ngadirejo pada hari Minggu, 4 Agustus 2024 kemarin. Karang Taruna menjadi sasaran dalam agenda malam tersebut. Melalui kesempatan ini, Kelompok 16 membagikan pengetahuan seputar brand awareness dan pemanfaatan aplikasi Canva. Membangun brand awareness, artinya meningkatkan pengakuan merek produk  agar lebih mudah dikenali dan diingat. Sedangkan aplikasi Canva menjadi salah satu media penunjang dalam meningkatkan brand awareness itu sendiri. Penggunaanya yang mudah dan fleksibel saat digunakan, sangat cocok untuk digunakan oleh pemula yang ingin mendesain konten visual produknya agar lebih menarik perhatian konsumen saat dipublikasikan. Peningkatan brand awareness sangat penting, melihat banyaknya UMKM dan produk-produk khas yang ada di Desa Ngadirejo. Maka dari itu, edukasi ini ditujukan untuk membantu meningkatkan pemasaran produk khas Desa Ngadirejo, memanfaatkan media sosial dalam mempromosikan UMKM, dan mempermudah masyarakat dalam melakukan publikasi.  Harapannya, melalui kegiatan ini, para Karang Taruna memiliki opsi untuk melakukan strategi pemasaran produk yang efektif untuk meningkatkan eksistensi maupun penjualan pada UMKM di Desa Ngadirejo melalui peningkatan Brand Awareness, Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Kembali Digelar! Festival Keramik Dinoyo VI: Perkuat Tali Silaturahmi dan Lestarikan Seni

Festival Keramik Dinoyo VI dan Dinoyo Heritage Food & History kembali digelar dengan meriah di depan Mall Dinoyo City, pada Minggu, 11 Agustus 2024. Festival ini menjadi ajang penting bagi masyarakat untuk mengenal lebih dalam tentang warisan budaya yang dimiliki oleh Kota Malang, khususnya di kawasan Dinoyo yang terkenal dengan industri keramiknya. Acara ini juga menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga, serta mempromosikan seni dan budaya lokal melalui berbagai kegiatan yang diadakan sepanjang festival. Salah satu kegiatan unggulan dalam festival ini adalah “Lomba Melukis Keramik,” yang diikuti oleh anak-anak dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Lomba ini menjadi ajang bagi generasi muda untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui seni melukis keramik, sekaligus mengenalkan mereka pada salah satu warisan budaya yang menjadi kebanggaan warga Dinoyo. Lomba melukis keramik ini dibagi menjadi tiga kategori sesuai dengan tingkatan pendidikan peserta. Kategori pertama adalah untuk anak-anak TK, kategori kedua untuk anak-anak SD, dan kategori ketiga untuk anak-anak SMP. Setiap peserta lomba mendapatkan fasilitas berupa alat dan bahan melukis, paper bag, sertifikat, celemek, dan juga voucher makan senilai Rp10.000. Biaya pendaftaran untuk mengikuti lomba ini sebesar Rp35.000. Kompetisi ini menawarkan hadiah yang menarik bagi para pemenangnya. Juara pertama akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp300.000, sertifikat, dan trofi. Juara kedua akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp200.000, sertifikat, dan trofi. Juara ketiga akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp100.000, sertifikat, dan trofi. Selain itu, disediakan pula hadiah bagi para juara harapan pertama, kedua, dan ketiga, masing-masing berupa uang tunai sebesar Rp50.000, sertifikat, dan trofi. Selain lomba melukis keramik, acara ini juga dimeriahkan oleh kehadiran berbagai instansi penting, seperti perwakilan dari Bank Jatim, Dinas Pemuda dan Olahraga, Kapolsek Lowokwaru, Forum Komunikasi Pimpinan Dinoyo, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan Lurah Dinoyo. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan dukungan penuh terhadap acara yang bertujuan untuk mempromosikan seni dan budaya lokal. Mereka juga turut serta dalam prosesi pecah kendi bersama, yang menjadi simbol pembukaan resmi Festival Keramik Dinoyo VI. Kemeriahan Festival Keramik Dinoyo VI juga di turut di sukseskan bersama Kelompok 76 Gelombang 8, yang terdiri dari mahasiswa peserta Program Pengabdian Masyarakat Muhammadiyah (PMM UMM). Tujuan dari Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Para Mahasiswa tersebut berasal dari prodi Ilmu Komunikasi yang terdiri dari Birrina Fara Adyba sebagai ketua, Zafira Auzia Najwa, Elma Bilqis Zahrani, Cindy Aurora Dwiyuniar, dan Inggrid Mahkota Defrilia.  Dengan didampingi oleh Bapak Iradhad Taqwa Sihidi, S.IP., M.A selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Kelompok ini menyumbangkan andilnya dalam bagian promosi acara melalui media digital, dokumentasi, persiapan dan pelaksanaan acara. Keterlibatan mahasiswa ini tidak hanya sebagai bagian dari tugas akademis mereka, tetapi juga sebagai wujud kepedulian terhadap pelestarian budaya dan dukungan terhadap kegiatan sosial di masyarakat.  Ketua Pokdarwis Dinoyo, Bapak Samsul Arifin, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan festival yang untuk pertama kalinya diadakan di luar kampung wisata. “Alhamdulillah, pada tahun ini kami mendapatkan dukungan sponsor dari Mall Dinoyo City. Menurut saya, acara ini cukup bagus, meriah, dan mampu menarik minat peserta serta pengunjung untuk melihat berbagai karya keramik yang dipamerkan,” ujarnya. Beliau juga menambahkan harapannya agar festival ini dapat menciptakan generasi baru yang lebih peduli terhadap seni keramik. “Harapan saya, sebagaimana tujuan kami yaitu menciptakan generasi baru, kami membuka ruang untuk seluruh masyarakat, khususnya anak-anak sekolah yang ingin belajar keramik. Event ini merupakan bagian dari upaya kami memberikan ruang kepada masyarakat untuk belajar keramik,” tambahnya. Festival Keramik Dinoyo VI tidak hanya sekadar acara hiburan, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih mengenal dan mencintai seni keramik. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan festival ini dapat terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan yang dinanti-nantikan oleh masyarakat Malang dan sekitarnya. Wah, kira-kira tahun depan bakal ada lagi, nggak ya, Kawan Muda? Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Bersama Ibu-Ibu PKK, PMM Bhaktiku Negeri Wujudkan Ketahanan Pangan Lewat Pemanfaatan Lahan Kosong

Dadaprejo, 7 Agustus 2024 – Kelompok 8 Gelombang 2 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Bhaktiku Negeri, yang terdiri dari Muhammad Amar Adzikra, Rian Wahyu Irmasyah, Fiqih Dwi Fadillah Hidayat, Heru Ismawan Oktavianto, dan Putri Alya Nur Rahmadhani, melakukan langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan di Kelurahan Dadaprejo. Di bawah bimbingan Hudaniah S.Psi. M.Si., Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mereka, kelompok ini berkolaborasi dengan ibu-ibu PKK untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi sumber pangan yang bermanfaat. Pada pagi hari Rabu, 7 Agustus 2024, suasana kerja sama yang penuh semangat terwujud saat mahasiswa dan ibu-ibu PKK membersihkan halaman belakang kelurahan, menyulapnya menjadi kebun mini yang subur. Kegiatan ini dimulai dengan sambutan inspiratif dari Koordinator kelompok 8 yang menegaskan pentingnya memanfaatkan lahan kosong untuk menciptakan lingkungan hijau sekaligus memperkuat semangat gotong royong. Dengan cekatan, para peserta bahu-membahu membersihkan sampah dan mencabut rumput liar, menciptakan lingkungan yang lebih asri. Selanjutnya, dibuatkan pasak/pagar agar terlihat rapi dan lahan tersebut ditanami berbagai jenis sayuran dan tanaman konsumsi, yang diharapkan dapat mendukung kemandirian pangan warga Kelurahan Dadaprejo. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi semua peserta. Kegiatan yang berlangsung hingga siang hari ini ditutup dengan sesi foto bersama, mengabadikan momen kebersamaan yang penuh makna. Kelompok 8 Gelombang 2 PMM UMM Bhaktiku Negeri menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada ibu-ibu PKK dan Kelurahan Dadaprejo atas partisipasi aktif mereka. Koordinator kelompok, M. Amar Adzikra, berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi kegiatan-kegiatan positif lainnya di masa depan. Melalui aksi nyata ini, kelompok PMM UMM telah menunjukkan bahwa memanfaatkan lahan kosong tidak hanya mempercantik lingkungan, tetapi juga berpotensi besar dalam memperkuat ketahanan pangan lokal. Kelompok 8 memiliki juga mengharapkan akan ada kegiatan serupa  dan dapat terus berkembang sebagai bentuk pengabdian yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Bersama PMM UMM, Bentuk Karakter Anak Usia Dini di Era Digital 

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam skema PMM Bhaktiku Negeri, Kelompok 13 Gelombang 3 yang beranggotakan mahasiswa-mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, yaitu Rizky Nanda Adhira, Emarosa Solikhah, Hafiz Ahmad Siddiq, Arif Dwi Kusumagus, dan Muhammad Galih Priya Luhur, yang memusatkan pengabdiannya di salah satu TK di Probolinggo, yakni TK Indria 1. Kelompok ini dibimbing langsung oleh Febri Arif Cahyo Wibowo S.Hut, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing Lapangan selama, setidaknya 1 bulan lamanya. Program unggulan yang dibawakan oleh kelompok 13 ini berfokus pada pembentukan karakter anak usia dini di era digitalisasi. Pembelajaran yang ditawarkan telah disesuaikan dengan kurikulum yang ada, dan pastinya telah mendapatkan persetujuan dan pendampingan dari guru / wali kelas TK Indria 1. Kegiatan ini dilakukan di kelas yang berbeda selama 2 hari berturut-turut di kelas TK A dan TK B. Hal ini bertujuan untuk membentuk karakter, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan anak sejak dini, serta media pembelajaran melalui penanaman nilai nilai baru di era digitalisasi.  Bukan hanya itu, materi yang diberikan juga dikaitkan dengan penggunaan gadget secara garis kecil. Tujuannya untuk memberikan pengingat bahwa gadget mempunyai dampak yang positif atau negatif bergantung pada penggunanya. Tentunya, bahasa yang digunakan telah disederhanakan dan disesuaikan dengan kompetensi anak-anak di TK Indria 1 agar lebih mudah dipahami. Selama kegiatan berlangsung, banyak hal-hal positif yang ditanamkan. Harapannya, program ini dapat membawa dampak yang positif dan bermanfaat dalam bentuk karakter pada anak-anak TK Indria 1. Dalam hal ini mendorong penggunaan gadget yang lebih bijak, serta pengetahuan tentang bahaya gadget dapat mengakibatkan kecanduan pada anak-anak. Selain kegiatan pembelajaran di dalam kelas, kelompok 13 juga aktif mengikuti kegiatan-kegiatan harian lainnya yang dilakukan di luar kelas, seperti kegiatan senam setiap pagi, ekstra drumband, dan kerja bakti Gimana nih, pendapat Kawan Muda tentang gadget? Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Asah Kreativitas, Mahasiswa UMM Ajak Siswa SD Buat Kolase dari Daun Kering

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Setiap mahasiswa UMM wajib menempuh PMM sebagai pengganti dari KKN yang memiliki berbagai pedoman skema, salah satunya PMM Bhaktiku Negeri. Selama pengabdian berlangsung, mahasiswa harus memberikan kontribusi positif dan berpartisipasi secara aktif di masyarakat. Menariknya, kelompok 8 gelombang 6 yang berada di bawah bimbingan Ibu Uun Zulfiana M.Psi., ini terdiri dari mahasiswa-mahasiswa lintas jurusan, seperti Nur Yazid An Nasikhy (Hukum Keluarga Islam), Bunga Nur Qarima (Akuntansi), Ahmad Rozil Izzul Haq (Teknik Sipil), Aevelina Sandra Fernanda (Ilmu Komunikasi), dan Fatih Thoriqul Haq Hidayat (Hukum Keluarga Islam), yang berkolaborasi dalam mendampingi siswa-siswi di SDN Pangarangan, Kota Sumenep, Jawa Timur. Melihat lingkungan di SDN pangarangan VII yang memiliki banyak sekali pohon. Hal ini membut kelompok 8 tertarik untuk mengolah daun-daun yang sudah kering tersebut menjadi sebuah kerajinan yang menarik, yaitu membuat kolase dari daun kering. Pada kegiatan yang dilakukan pada Senin, 29 Juli 2024 ini, diawali dengan pendampingan siswa-siswi SDN pangarangan VII untuk pergi mengumpulkan daun-daun kering yang berserakan di sekitar halaman sekolah. Setelah mendapatkan beberapa daun kering yang cukup, mereka diinstruksikan untuk mencoba membuat sebuah kerajinan kolase yang terbuat dari daun kering ke bentuk yang sudah disediakan. Beberapa dari mereka tampak antusias memotong dan menyesuaikan bentuknya. Selain itu, para siswa-siswi juga diedukasi tentang pentingnya mengasah kreativitas sejak dini menggunakan bahan-bahan disekitar yang masih bisa dimanfaatkan.  Menurut kelompok 8, kerajinan yang indah bisa didapatkan melalui kemauan dan usaha. Program ini bertujuan untuk melakukan pendampingan potential mapping siswa untuk mengasah ide-ide kreativitas dan juga bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekolah sejak dini. Harapannya, melalui kegiatan ini, para siswa-siswi SDN pangarangan VII dapat mengasah dan mengaplikasikan ide-ide kreatif lainnya di masa mendatang. Menarik sekali, kan!! Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Meningkatkan Kreatifitas Anak, Tim PMM Bhaktiku Negeri UMM Lakukan Pendampingan Proses Pengolahan Sampah Daur Ulang Siswa TK Aba 16 Malang

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan salah satu kesempatan bagi para mahasiswa untuk menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada  masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang berupa pendampingan kepada anak usia dini dalam mengolah sampah dengan baik untuk dijadikan sebagai barang yang lebih bermanfaat dalam pembuatan media pembelajaran agar tidak terjadi penumpukan sampah yang berlebih khususnya di TK Aisyiyah Busthanul Athfal 16 yang terletak di Jl. MT.Haryono No. 43, Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Kali ini, Tim PMM Bhaktiku Negeri yang dibimbing langsung oleh Tri Wahyu Oktavendi, S.E., M.S.A. dengan satu kelompok mahasiswa beranggotakan 5 orang yaitu Azwin Abdillah sampurna, Annisa salsabilatussyifa, Meida Nur pravita putri,Fifi agustina dan Tri wahyuni yang berasal dari jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini melakukan pendampingan kegiatan seperti beberapa pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan botol plastik, sedotan plastik, dan kemasan kardus produk yang tidak terpakai. Oleh karena tersebut, beberapa media telah dibuat dengan menyesuaikan tema pembelajaran anak-anak di kelas. Kegiatan tersebut dilakukan selama 23 Januari 2023 hingga 23 Februari 2023. Media yang dibuat dengan tema kendaraan, dimana anak-anak perlu mengenal jenis-jenis kendaraan di air contohnya perahu rakit dari sedotan plastik, mobil dan bus dari bekas kemasan pasta gigi, pesawat terbang dari botol plastik, juga mendampingi anak-anak untuk membuat celengan dari botol plastik agar mereka belajar untuk menabung. Pendampingan dilakukan sebaik mungkin dengan menyediakan fasilitas bahan pembuatan kerajinan dan mendemokan cara pembuatannya dengan bahasa yang mudah dipahami anak-anak. Penulis – Tim PMM UMM Kelompok 43 Gelombang 13, 2023.

Sosialisasi Optimasi Komunikasi Digital pada UMKM Jamur Desa Tegalgondo

Di masa saat ini, teknologi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Termasuk di antaranya teknologi informasi yang semakin hari semakin memudahkan dalam hal pencarian serta penyampaian informasi. Begitu pula dalam hal perdagangan, semakin besar pula peluang memasarkannya dengan berkembangnya teknologi informasi. Contohnya, yaitu pemasaran digital yang disebarluaskan melalui media sosial, sehingga dapat mencapai lebih banyak audience. Juga komunikasi antar penjual serta pembeli yang akan lebih mudah dan praktis melalui media sosial. Hal ini pula yang menjadi fokus dari Kelompok 27 Gelombang 1 dalam menjalankan Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat (PMM) bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Bertempatkan di Desa Tegalgondo, Kabupaten Malang, kelompok 27 melakukan sosialisasi perihal komunikasi digital kepada UMKM jamur di desa tersebut. Tak hanya itu, kelompok yang beranggotakan Bayu Prabowo, Devina Arkamenia Putri Pratiwi, Siti Natasya Haq, Risma Nabila Ika Putri, dan Fitri Putri Pinandhita ini juga menjelaskan cara pembuatan serta penggunaan Instagram business, juga WhatsApp business. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 11 hingga 13 Maret ini memiliki tujuan untuk memperkenalkan komunikasi digital pada pelaku UMKM jamur sekaligus memperluas pemasarannya. Tak membiarkan begitu saja, kelompok 27 juga menjelaskan pembuatan konten yang akan digunakan. Dengan Ilmu Komunikasi sebagai jurusan para anggotanya, kelompok 27 terlihat menguasai serta menjelaskan komunikasi digital dan cara perluasan pemasaran UMKM jamur Desa Tegalgondo dengan baik. Dengan adanya kegiatan yang telah terlaksana, diharapkan dapat membantu UMKM jamur di Desa Tegalgondo, Kabupaten Malang, semakin berkembang dan luas jangkauan komunikasi serta  pemasarannya. Sehingga, dapat lebih mudah dan praktis untuk menjalankan kegiatan jual beli ke depannya.

Peran Mahasiswa PMM UMM Dalam Pembekalan Kreativitas Untuk Mengembangkan Kewirausahaan Bagi Anak-Anak Panti Asuhan Nurul Ihsan

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan kegiatan yang serupa dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diikuti oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dibawah bimbingan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM). Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Anggota kelompok 49 gelombang 12 ini terdiri dari 5 mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yaitu Jefri Irwanda, Shindycha Fatma Septyani, Yulika Wahyu Mara Rizka, Dinda Vinolya Sari, dan Ferdiansyah Septiano. Mahasiswa prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Gelombang 12 Kelompok 49 ini melaksanakan kegiatan PMM di dua daerah yaitu Dau, Kabupaten Malang dan Sangatta, Kabupaten Kutai Timur. Pelaksanaan kegiatan PMM di daerah Sangatta, Kalimantan Timur tepatnya di Panti Asuhan Nurul Ihsan Sangatta Utara dilaksanakan langsung oleh salah satu anggota kelompok 49 yakni Shindycha Fatma Septyani dengan dosen pembimbing Ibu Viajeng Purnama Putri, S.E., M.M. Secara garis besar program kerja atau kegiatan yang dilaksanakan kelompok 49 berkaitan dengan pembelajaran yang telah didapatkan anggota kelompok 49 sebagai mahasiswa manajemen. Kelompok 49 membawa program yang bernama pantipreneur dimana yang bertujuan untuk memupuk kemampuan kewirausahaan di dalam lingkungan anak-anak panti asuhan dan juga mengajak anak-anak untuk menjadi individu yang produktif dengan berusaha menciptakan produk berdasarkan kemampuan kreativitas dan juga ide yang mereka miliki. Pada kegiatan pantipreneur ini dilakukan dengan memberikan materi mengenai kreativitas yang nantinya akan menjadi bekal berwirausaha anak-anak panti. Tidak hanya pemberian materi terkait kreativitas, salah satu anggota kelompok 49 ini juga melakukan praktik produksi produk kreatif dimana anak-anak panti asuhan membuat produk dari manik-manik seperti gelang, cincin, dan kalung. Anggota kelompok 49 juga mulai mengajarkan pembuatan logo dan kemasan yang akan digunakan nantinya. Selain itu, untuk membantu pemasaran produk kreativitas anak-anak panti setempat kelompok 49 membuatkan media saluran pemasaran yaitu akun instagram dengan nama @pantipreneur.art. Harapan kelompok 49 kegiatan ini bisa dilanjutkan oleh anak-anak panti setempat dan dapat diterapkan sehingga dapat membantu keuangan anak-anak panti asuhan. Shindycha Fatma Septyani menuturkan bahwa kegiatan PMM ini disambut baik dan penuh antusias oleh anak-anak panti asuhan Nurul Ihsan. Sebagian besar kegiatan ini dilakukan untuk menyalurkan ide, pemahaman, dan juga belajar secara bersama-sama mengenai tema yang kelompok 49 bawa yaitu memupuk maupun mengasah kreativitas dan kemampuan anak-anak didalam kegiatan kewirausahaan. Kemudian harapannya berdasarkan program Pantipreneur ini dapat dijadikan sebagai program awalan dalam menciptakan kegiatan khususnya yang berbasis kewirausahaan dalam ruang lingkup panti asuhan yang kemudian dari program ini dapat dilanjutkan secara berkala oleh pihak lainnya atau rekan-rekan PMM selanjutnya sebagai bentuk pengembangan dan juga pemberdayaan melalui program yang telah kelompok 49 hadirkan yaitu program Pantipreneur.

Scroll to Top