pmm

Kunjungi Desa Wiyurejo, Mahasiswa PMM UMM Manfaatkan SDA Susu Sebagai Olahan Makanan yang Memiliki Nilai Jual dan Gizi Tinggi

Permasalahan stunting di Indonesia semakin membludak. Hal ini dikarenakan pengetahuan akan makanan bergizi Indonesia masih kurang. Stunting diartikan sebagai gangguan perkembangan pada anak yang diakibatkan karena kekurangan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi psikososial yang tidak memadai. Menurut survey Kementrian Kesehatan, angka stunting mencapai 24,4% pada tahun 2021. Banyak daerah di Indonesia yang terdampak stunting akibat kurangnya sosialisasi mengenai gizi yang baik bagi anak. Salah satu desa yang terdampak adalah Desa Wiyurejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Desa ini mendapat rekor tingkat stunting kedua terbanyak di Kabupaten Malang. Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pun turut ambil andil dalam mencoba menurunkan angka stunting di desa tersebut. Kelompok 213 yang diketuai oleh Alfilla Rizky Alamsyah Prodi Manajemen, ber-anggotakan Dzurotun Nasifah Prodi Teknologi Pangan, Rina Ayu Wilasari Prodi Teknologi Pangan, Nuratika Prodi Teknologi Pangan, serta Difta retno Prodi Manajemen melakukan kunjungan ke Desa Wiyurejo. Program tersebut dilakukan mulai 2 November hingga 11 Desember 2022. Tujuannya adalah untuk memulihkan kesehatan masyarakat Desa Wiyurejo khususnya remaja. Kegiatan itu diselenggarakan dengan menggandeng organisasi Aisyiyah Kabupaten Dau. Kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi pemanfaatan sumber daya alam untuk produk olahan susu. Menurut Alfilla, sosialisasi ini dilakukan karena sebagian besar masyarakat adalah memiliki sapi perah. Untuk itu, pembuatan pudding dilakukan untuk pengoptimalan sumber daya alam demi menurunkan angka stunting. Kegiatan tersebut diawali dengan pembukaan oleh pejabat desa dan sosialisasi mengenai stunting bagi para peserta. Kemudian, dilakukan pengecekan kesehatan dan sosialisasi mengenai bahaya dari hal tersebut. Pengecekan ini dilakukan untuk mendata seberapa banyak remaja yang terdampak stunting di Desa Wiyurejo. Setelah itu, mahasiswa melakukan sosialisasi dan tutorial pembuatan pudding susu bagi masyarakat. Masyarakat sangat antusias dengan adanya sosialisasi sekaligus tutorial pembuatan pudding. Hal ini dapat dilihat setelah sosialisasi, banyak masyarakat yang mengajukan pertanyaan. Hadiah dari sesi tanya jawab tersebut adalah peserta mendapat hadiah pudding susu yang sebelumnya telah dibuat oleh tim mahasiswa. Selain itu, banyak games yang dilakukan oleh tim mahasiwa untuk mewarnai sosialisasi tersebut. Sehingga, peserta juga tidak bosan dengan sosialisasi dan jalannya acara tersebut.

Pengembangan Minat Bakat Siswa Sekolah Dasar oleh Mahasiswa UMM

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) memiliki tujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan yang menjadi wadah para mahasiswa guna menyalurkan kegiatan-kegiatan bernilai positif kepada masyarakat. Hal ini dimanfaatkan pula oleh Kelompok 14 Gelombang 11 PMM Bhaktiku Negeri, beranggotakan Achmad Farhan Maulana (Ilmu Komunikasi), Ratih Suryaning A. (Pendidikan Bahasa Inggris), Erycha Rachim (Teknik Industri), Hesti Dian Pratiwi (Teknik Industri), dan Natasya Mahiroh Safitri (Teknik Industri). Kelompok 14 menjalankan pengabdiannya pada Sekolah Dasar Negeri Tenggulwulung 1 pada bulan Oktober lalu. Tujuan dari kegiatan yang dilakukan yaitu mengetahui karakter serta pengembangan minat bakat para pelajar di sekolah tersebut. Guna mencapai tujuan, kelompok 14 turun langsung dan memberikan edukasi serta sosialisasi di SDN Tenggulwulung 1, sehingga diharapkan mereka dapat mengetahui minat serta bakat terpendam yang mereka miliki.  Tak hanya itu, diberikan pula edukasi mengenai karakter anak agar siswa-siswi dapat lebih mengerti mengenai karakter diri mereka masing-masing, juga wali kelas dapat semakin memahami karakter anak didiknya. Selain pemberian edukasi, kelompok 14 juga mengadakan kegiatan melukis yang bertujuan untuk melihat kreatifitas para pelajar di SDN Tenggulwulung 1. Adapula games-games yang diberikan agar kerjasama antar siswa semakin terlatih. Dengan adanya pengabdian ini, diharapkan siswa-siswi SDN Tenggulwulung 1 dapat semakin mengetahui minat serta bakat yang dimiliki, juga bagi para guru agar semakin memahami serta mendukung hal terkait. Diharapkan pula manfaat yang diberikan dari kegiatan ini dapat tersampaikan dengan baik.

Entrepreneurship, Belajar Budaya dengan Media Cat dan Kuas

Entrepreneurship, salah satu program kegiatan di mana anak-anak Sanggar Boyang belajar tentang motif yang ada di kain Sasirangan. Melalui kegiatan ini, diharapkan mereka memiliki wawasan baru tentang adat dan budaya di Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengembangan keterampilan pada anak usia tengah dan akhir yang dilaksanakan pada Minggu (30/10/2022) oleh Kelompok 54 Gelombang 11 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Di awal kegiatan, pemateri memaparkan apa itu Sasirangan, macam warna Sasirangan, dan motif-motif Sasirangan. Selanjutnya, masing-masing anak dibekali satu kuas dan satu pot tanaman kecil untuk dikreasikan dengan warna-warni cat yang sudah disesuaikan dengan warna khas Sasirangan. Media pot dipilih untuk memberikan pemahaman bahwa, setiap kita memiliki potensi untuk meningkatkan nilai jual atau value suatu barang. Dalam pelaksanaannya  anak-anak terlihat serius menekuninya, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mereka menyelesaikan karyanya masing-masing. Kegiatan Entrepreneurship didasari oleh makna kewirausahaan untuk terus berinovasi dengan penuh kreatifitas. Adaptasi ke media pot tanaman merupakan bentuk dari pelestarian motif-motif Sasirangan agar terus dikenal oleh masyarakat luas. Dengan adanya kegiatan ini, kelompok 54 berharap agar anak-anak desa semakin mengenal adat dan budaya Indonesia yang kaya serta dapat melestarikannya. Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama dengan karya masing-masing. Kegiatan PMM ini adalah sebagai bentuk untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian dan Pengabdian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui PMM Kelompok 54 Gelombang 11 dengan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Ibu Uun Zulfiana, M.Psi.

PENGGALANGAN DANA (DONASI) UNTUK PANTI ASUHAN YATIM PIYATU MAWADDAH WAROHMA BERSAMA MAHASISWA PMM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG (UMM)

Salah satu kelompok PMM (Pengabdian Mayarakat oleh Mahasiswa) UMM gelombang 10 yaitu kelompok 75 dengan Dosen Pembimbing Lapangan Bapak Adhyatman Prabowo S.Psi., M.Psi, melakukan kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa di Panti Asuhan Yatim Piyatu Mawaddah Warohma yang berlokasi di Jl. Warinoi III No. 2B Bunulrejo, Kec. Blimbing, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Kegiatan PMM ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Ketika melakukan kegiatan PMM, para Mahasiswa UMM ini berinisiatif untuk melakukan penggalangan dana guna menunjang sarana dan fasilitas di panti asuhan tersebut. Hal ini dilakukan dengan tujuan memberikan bantuan kepada anak-anak para penghuni panti asuhan agar bisa mendapatkan kemudahan dalam mengakses kebutuhan belajar. Dengan begitu, diharap dapat menunjang peningkatan motivasi belajar dan kemampuan belajar. Antusiasme para donatur kepada program penggalangan dana untuk Panti Asuhan Mawaddah Warohmah ini sangat besar. Sumbangan yang didapat berasal dari keluarga, rekan-rekan, sodara, serta masyarakat lain. Sumbangan berupa uang ini diberikan kepada anak-anak panti asuhan, dan diterima oleh pihak panti asuhan dengan senang hati. Penggalangan dana yang dilakukan berlangsung selama satu bulan, yaitu dari tanggal 01 oktober 2022 – 01 November 2022 dengan jumlah uang yang sudah terkumpul sebesar Rp.3.560.000.000.00. (tiga juta lima ratus enam puluh ribu rupiah). Dengan adanya penggalangan dana ini, diharapkan semoga dapat memberi manfaat bagi Panti Asuhan Yatim Piyatu Mawaddah Warohmah dan rezeki yang berlimpah bagi para penyumbangnya.

Pemanfaatan Kentang Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Mie Bagi Ibu-ibu Aisyiyah Kota Batu

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada  masyarakat. PMM sendiri bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satunya yang dilakukan oleh kelompok 33 gelombang 10 pada hari Kamis, 13 Oktober 2022. Dengan beranggotakan Salvinia Nada, Rismala Elok, Alifia Nurmeina, Rankin Binar, dan Yusril Ihza yang berasal dari prodi Pendidikan Bahasa  Inggris. Mereka melakukan kegiatan pembuatan tepung kentang bersama Ibu-ibu Aisyiyah yang berlokasikan di Kantor Pusat Aisyiyah Sidomulyo Kota Batu. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan tanaman kentang yang berlimpah dan dapat ditanam di berbagai musim di Kota Batu, agar bisa diolah menjadi olahan pangan yang lebih bervariasi serta berbagi pengetahuan dalam pengolahan kentang menjadi tepung di Organisasi Aisyiyah daerah Kota Batu. Kegiatan yang dilakukan oleh 5 mahasiswa ini adalah dengan memberikan sosialisasi tentang pemanfaatan kentang sebagai bahan tepung. Setelah melakukan sosialisasi, praktek membuat tepung kentang pun dilakukan bersama partisipan yang dihadiri oleh Ibu-ibu Aisyiyah Kota Batu dari beberapa ranting yang berjumlah sekitar 20 orang. Di awal praktek dilakukan, yang pertama dilakukan ialah mereka membersihkan kentang terlebih dahulu, setelah itu dikupas dan diparut menjadi tipis. Di langkah kedua, kentang yang telah menjadi tipis tersebut dimasukkan ke dalam campuran air dan natrium bisulfit dengan durasi waktu selama 15 menit.  Langkah ketiga, setelah direndam dengan natrium bisulfit selama 15 menit tadi, kentang dibilas dengan air yang panas, kemudian direndam lagi dengan natrium bisulfit seperti sebelumnya. Langkah selanjutnya yaitu langkah terakhir, kentang yang telah direndam, kemudian dikeringkan sampai kering sekali, setelahnya kentang ditumbuk dan disaring sampai halus. Tepung yang berasal dari kentang pun telah siap. Itulah kegiatan PMM yang dilakukan oleh kelompok 33 gelombang 10. Dimulai dari kegiatan memberikan sosialisi dan praktek bersama Ibu-ibu Aisyiyah Kota Batu. Diharapkan kegiatan yang telah dilakukan dapat menimbulkan banyak manfaat dan kemudahan bagi masyarakat.

Pemberdayaan Masyarakat Dengan Pengoptimalan Potensi Susu Sapi Melalui Olahan Produk Lokal dan Ikut Berpartisipasi Dalam Kehidupan Sosial Berbasis Edukasi dan Kearifan Lokal

Pada tanggal 30 Agustus hingga 8 September 2022 kemarin, para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang kembali menyalurkan bantuan positifnya melalui  kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). PMM sendiri bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Lima mahasiswa yang tergabung dalam PMM Bhaktiku Negeri ini melaksanakan pengabdiannya tak hanya di satu tempat saja, melainkan dua tempat, yaitu UMKM Rumah Yoghurt Dworowati dan TPQ Baitur Rahmah. Fernando Keefadani, Adinda Zahwatun M., Rena Amelia W., Suci Nurhanifah, serta Fatwatim Mabruroh bersama-sama memulai pengabdiannya pada Selasa, 30 Agustus 2022 di UMKM Rumah Yogurt Dworowati dengan “pembuatan olahan produk susu di Desa Ngabab” sebagai judul dari program kerja mereka. Disana mereka mengamati proses pembuatan yogurt dan juga susu pasteurisasi yang dilakukan di UMKM tersebut. Tak hanya itu, kelima anggota PMM pun ikut serta membantu dalam proses pembuatan dengan memasukkan susu yang telah terolah, ke dalam botol atau kemasan untuk tempat hasil produk tersebut. Kegiatan berlangsung selama 2 hari dan senantiasa di pagi hari karena menyesuaikan dengan terjadinya proses pengolahan susu yang memang telah dijadwalkan pada pagi hari. Setelah menyelesaikan pengabdian di tempat pertama pada Rabu, 31 Agustus 2022, dilanjutkan dengan kegiatan PMM kedua pada Sabtu, 3 September 2022, di TPQ Baitur Rahmah. Program kerja berisikan “membantu menjadi tenaga pengajar di TPQ desa setempat dan mengadakan lomba mewarnai” ini pun berhasil direalisasikan. Pada TPQ tersebut, terdapat empat kelas, sehingga pada tiga kelas, masing-masing diisi oleh dua anggota PMM dan satu kelas diisi oleh satu anggota PMM. Di hari pertama dan kedua, para anak TPQ Baitur Rahmah diajak untuk melaksanakan kegiatan mengaji pada sore hari.  Sementara pada hari kelima dan keenam, para anggota PMM ini menggunakan waktu untuk mempersiapkan lomba mewarnai yang akan diadakan pada hari ke-tujuh. Pada tanggal 7 September 2022, perlombaan mewarnai mulai dilaksanakan. Suasana antusias dapat dirasakan dari anak-anak yang menjadi peserta dalam perlombaan tersebut. Pada hari terakhir, yaitu 8 September 2022, diadakan pengumuman juara dari perlombaan mewarnai yang telah diadakan sehari sebelumnya. Acara berjalan dengan lancar dengan dukungan penuh dari para Ustadzah yang berada pada TPQ tersebut. Diharapkan dengan diadakannya pengabdian ini, para masyarakat setempat dapat merasa terbantu, baik pada UMKM Rumah Yogurt Dworowati maupun TPQ Baitur Rahmah.

PMM UMM Mengajak Anak Panti Asuhan Sunan Kalijaga Menerapkan Pola Hidup Sehat dan Membuat Hand Sanitizer

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) telah menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada masyarakat. Kegiatan PMM ini adalah untuk mengaplikasikan Hiliarisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Oviliya Rima Novitasari, Gustialita Elisabet, Muhamad Deni Dwi J, serta Qonita Shafira Taqiyyah AS, para mahasiswa farmasi UMM yang tergabung dalam kelompok 58 di gelombang 07 dan terjun langsung ke Panti Asuhan Sunan Kalijaga guna melaksanakan kegiatan PMM. Pengabdian ini dilatar belakangi oleh kondisi pasca Covid-19, yang mana seluruh masyarakat Indonesia saat ini sedang beradaptasi kembali untuk hidup normal, setelah mengalami panjangnya masa pandemi Covid-19 kemarin. Maka dari itu, para mahasiswa dalam kelompok 58 ingin memberikan pemahaman kepada anak-anak Panti Asuhan Sunan Kalijaga mengenai betapa pentingnya pola hidup sehat pada pasca Covid-19 ini. Meskipun kehidupan kini telah beransur-angsur normal, tetap tidak boleh lengah dan jangan meninggalkan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak. Kegiatan yang berlangsung pada 8 September 2022 ini memberikan edukasi mengenai penerapan pola hidup sehat pasca Covid-19 dengan menggunakan media poster, tak hanya itu, para anak Panti Asuhan Sunan Kalijaga yang berjumlah 30 orang ini juga diajak untuk membuat hand sanitizer dan dijelaskan mengenai apa saja kandungan serta manfaatnya. Dengan adanya pemberian edukasi menggunakan media poster, diharapkan anak-anak Panti Asuhan Sunan Kalijaga dapat lebih memahami karena adanya susunan gambar-gambar yang menarik dalam menjelaskan pola hidup sehat ini. Mengajak untuk berpartisipasi dalam pembuatan hand sanitizer juga merupakan langkah untuk memperkenalkan kepada mereka bahwa hand sanitizer dengan segala kandungan dan manfaatnya merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan sehari-hari. Tak hanya menggunakan teori namun juga membiarkan para anak Panti Asuhan Sunan Kalijaga mencoba langsung proses pembuatan dari hand sanitizer, agar lebih merasakan bagaimana asiknya mempersiapkan hidup sehat. Terlihat dari wajah semangat mereka saat menjalani langkah-langkah pembuatan hand sanitizer. Hidup sehat sangat perlu untuk diterapkan oleh seluruh umat manusia guna mencegah timbulnya suatu penyakit dalam tubuh, maka dari itu, edukasi mengenai hidup sehat perlu untuk ditanamkan sejak dini. Dengan dilaksanakannya pengabdian oleh kelompok 58 di Panti Asuhan Sunan Kalijaga, diharapkan dapat menambahkan pengetahuan dan ke-kreativitasan serta berguna untuk menghambat penyebaran virus Covid-19, sehingga akan tercipta generasi penerus yang peduli akan pentingnya pola hidup sehat bagi kehidupan.

Mengembangkan Pendidikan Karakter Anak Melalui Komunikasi

Pendidikan karakter idealnya mulai diberikan pada anak usia nol hingga enam tahun, dimana usia tersebut merupakan golden age, karena pada usia tersebut anak-anak masih mudah dibentuk karakternya, namun bukan berarti para remaja tidak bisa dibentuk karakternya. Hal ini menjadi penting, karena banyak anak-anak yang tidak mendapat pendidikan karakter dengan baik di usia remaja. Karakter yang buruk pada anak pun bisa berasal dari beberapa faktor, salah satunya lingkungan, maka dari itu disini Salsa Nurya Imania, Diva Tsuraya, Fadilla Yosa Riyadi, Marelda Early Carissa serta Arya Khanza Dejan yang tergabung dalam kelompok 86 mengajak anak-anak panti untuk bersama-sama membentuk karakter yang baik melalui PMM. PMM sendiri merupakan kepanjangan dari program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa yang bertujuan untuk mengaplikasikan hirilisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kelompok 86 yang dibimbing oleh Ibu Dian Ika Kusumaningtyas, M.Pd, melakukan kegiatan PMM di Panti Asuhan laki-laki Ar-Rahman yang berlokasi di Jalan Kelapa Sawit No. 74, Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Kelompok 86 PMM UMM datang dengan membawa materi dan games yang didesain sedemikian rupa untuk anak-anak Panti Asuhan Ar-Rahman yang usianya berkisar dari 9 tahun hingga 17 tahun. Materi yang diberikan mulai dari pentingnya beropini yang mengajak anak-anak Panti Asuhan untuk lebih berani mengemukakan pendapat, kemudian materi tentang percaya diri, problem solving dan jangan takut salah dalam berbicara dan bertindak. Materi yang diberikan pun disampaikan dengan pembawaan yang fun, serta diberi selingan berupa video agar anak-anak lebih mudah memahami dan bisa merealisasikannya di kehidupan sehari-hari. Di setiap akhir pemberian materi, kelompok 86 mengajak anak-anak untuk menyebutkan hikmah yang dapat dipetik serta kesimpulan dari materi yang telah disampaikan. Hal ini selain berguna untuk membuat anak-anak kembali mengingat materi, juga merupakan bentuk implementasi dari jangan takut salah dan berani berpendapat. Selain materi, anak-anak Panti Asuhan Ar-Rahman juga diajak bermain games bersama kelompok 86 dalam rangka melatih public speaking. Seperti games impromptu, dimana kelompok 86 memberi beberapa pilihan kata yang nantinya akan dipilih oleh anak-anak untuk dikembangkan menjadi sebuah cerita. Kemudian, dengan dibagi menjadi dua tim, anak-anak melakukan debat dengan topik yang telah ditentukan. Hal ini juga sebagai implementasi dari rangkaian materi yang sudah diberikan. Selain melatih public speaking, anak-anak Panti Asuhan Ar-Rahman juga diajak untuk melatih wawasan pengetahuan umum dengan cerdas cermat. Games terakhir yang diadakan adalah problem solving, yang bertujuan agar anak-anak Panti Asuhan Ar-Rahman bisa lebih bijak dalam menghadapi masalah dan dapat menyelesaikan masalah dengan melihat dari berbagai perspektif.

Mahasiswa PMM UMM Modifikasi Ulang Green House SDN Merjosari 5 Guna Mewujudkan Sekolah ADIWIYATA 

Mahasiswa UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) kelompok 87 gelombang 9 dengan bimbingan DPL (Dosen Pembimbing Lapang) Drs. Amir Syarifuddin,M.P telah membuat Green House dalam kegiatan PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) di SD Negeri Merjosari 5. Sekolah Dasar ini terletak di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Kegiatan PMM ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian UMM. Sesuai dengan tema PMM yang dilaksanakan yaitu Mengembangkan Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Warga Sekolah Dalam Mewujudkan Sekolah Adiwiyata. Kelompok mahasiswa ini memiliki program kerja utama pada pengelolaan Green House dalam upaya perwujudan dari Sekolah Adiwiyata tersebut. “Kami melihat Green House yang tidak berfungsi dengan baik atau dialihfungsikan sebagai tempat menaruh kendaraan warga sekolah,” tegas Koordinator PMM kelompok 87 gelombang 9, Ardhi Pamungkas, Jumat (16/09). Mahasiswa jurusan Agribisnis itu bersama anggota tim PMM tergerak meningkatkan sekolah ramah lingkungan. Sekelompok mahasiswa tersebut langsung melakukan koordinasi dengan kepala sekolah terkait konsep dan tata letak tanaman dalam pengelolaan Green House. Warga sekolah pun mendukung penuh upaya meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana ramah lingkungan tersebut. Lalu, Green House dikembalikan fungsinya dari semula menjadi tempat parkir motor. Proses pengerjaan selama tiga hari pada Sabtu (17/9), Minggu (18/9) dan Senin (19/9). Setelah itu peresmian dan pembukaan green house (20/9). Selain mengelola Green House, mahasiswa PMM mengedukasi seluruh siswa mengenai tata cara menanam dan merawat tanaman yang benar, tata letak tanaman serta mengenalkan tanaman-tanaman yang ada di Green House. Termasuk membuat jadwal penyiraman pada kelas 3, 4 dan 5. “Para siswa diedukasi agar mereka memiliki rasa disiplin dan penuh tanggung jawab dengan apa yang sudah ditanam,” kata Ardhi. Kepala SD Negeri Merjosari 5 Umi Romadiyah, M.Pd menyambut baik program-program mahasiswa PMM kelompok 87 gelombang 9. Kreativitas dan kepedulian mahasiswa PMM berkontribusi memperkuat sekolah peduli dan berbudaya lingkungan sebagai bagian penting program Adiwiyata. Program Green House memperkuat perilaku ramah lingkungan seluruh insan pendidikan meliputi guru, murid, maupun warga sekolah lainnya termasuk masyarakat sekitar Dengan Adiwiyata, warga sekolah akan konsisten mengelola lingkungan hidup berkelanjutan. “Saya setuju terkait program kerja yang diajukan dari PMM kelompok 87 ini sangat berhubungan dengan program sekolah karena sebagai bentuk upaya dalam mewujudkan sekolah Adiwiyata,” tuturnya. Sementara itu guru kelas 6 SD Negeri Merjosari 5 Novie Kusumawati,SS.,S.Pd mengapresiasi kiprah para mahasiswa yang ramah dan berbasis lingkungan hidup. “Alhamdulillah, terima kasih banyak kepada kakak-kakak mahasiswa yang sudah membuat Green House. Semoga dapat bermanfaat untuk adik-adik dan dapat dimanfaatkan dengan baik di SD Negeri Merjosari 5,” ujarnya. Novie Kusumawati berharap green house memberikan manfaat luas bagi warga sekolah sekaligus meningkatkan kepedulian dan berbudaya lingkungan hidup. Ardhi Pamungkas (Agribisnis) yang merupakan Koordinator dari PMM kelompok 87 gelombang 9, melakukan pembuatan green house bersama anggota timnya yang beranggotakan Dhea Rahmanda Indrasari (Ekonomi Pembangunan) sebagai sekretaris, Putri Alif (Ekonomi Pembangunan) sebagai bendahara, Viki Meidy Wahid (Agribisnis) sebagai publikasi, dan Muhammad Haddad Richard (Pendidikan Bahasa Arab) sebagai perlengkapan.

Kunjungi Sumber Umbul, Mahasiswa PMM UMM Kembalikan Fungsi Fasilitas Yang Terbengkalai

Baru-baru ini, mahasiswa UMM kembali membuat gebrakan baru. Melalui Program Pengabdian Masyarakat (PMM), mahasiswa UMM kembalikan warna sumber umbul yang terbengkalai. Program ini merupakan pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Ariel Kurniawan Saputra dari prodi hukum selaku ketua dalam kelompok 28 gelombang 6, menyalurkan gagasannya untuk kembalikan sumber umbul. Tepatnya, di Desa Ngenep Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang mereka melakukan serangkaian kegiatan untuk membersihkan pemandian sumber umbul yang kurang terurus. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 22 September 2022, dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan anak-anak. Penyuluhan tersebut dilakukan guna mengembalikan warna sumber umbul agar menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun luar daerah . Kegiatan tersebut disambut baik oleh masyarakat sekitar dengan ikut membantu membersihkan daerah sekitar sumber umbul. Program PMM yang beranggotakan Agatha Putri , Krisna Naufal , Balqis Salsabila sukses melaksanakan rangkaian acara tersebut. Tak hanya masyarakat desa, perangkat desa seperti lurah dan kepala dusun juga turut membantu membersihkan daerah sumber umbul.  Dengan kegiatan ini, Ariel dan tim berharap dapat menjadikan wajah sumber umbul kembali seperti dulu. Tak hanya harapan namun dengan adanya kerja nyata, sebuah proses akan menghasilkan buah baiknya. Kegiatan pemulihan sumber umbul di Desa ngenep, Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang berhasil membuat wajah baru bagi masyarakat. 

Scroll to Top