Mahasiswa UMM Ubah Sampah Jadi Rupiah

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan bagian dari program yang diawasi oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). DPPM UMM bertanggung jawab atas koordinasi dan pengelolaan berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di seluruh universitas. DPPM UMM berperan dalam menyelaraskan arah penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di tingkat universitas, serta memastikan bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan visi dan misi UMM dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

DPPM juga bekerja sama dengan berbagai pusat studi di tingkat universitas dan fakultas/program studi untuk memastikan tercapainya tujuan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara efektif dan efisien. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang merupakan salah satu syarat untuk kelulusan kuliah.

Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)  melakukan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa (PMM) program Bhaktiku Negeri yaitu penerapan Zero Waste sebagai bentuk investasi menjaga bumi secara jangka panjang di Desa Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Malang, Jawa Timur. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Para Mahasiswa dibawah bimbingan dosen Agung Prasetyo Nugroho W., S.E., M.A merupakan kelompok 7 gelombang 9  dikoordinatori oleh Imaroh Nashiroh beranggotakan Felly Ayunda Agustin, Hosnawiyatul Laila, Maulina Ayu Syah Putri dan Aldhawiah Kanza Febrianti. S.

Bersama pak gatot direktur bank sampah eLHa (Gatot Susanto, S.T)

Menurut Imaroh Nashiroh, setelah melakukan survey dan observasi diketahui bahwa masyarakat kurang maksimal dalam pengelolaan sampah produksi rumah tangga. Terlebih pada sampah anorganik seperti barang bekas, kardus, kertas dan botolc plastik, yang sebetulnya dapat di daur ulang agar tidak terbuang dan menjadi sampah. “Hal ini menjadi masalah serius, bila dibiarkan secara berkelanjutan karena setiap rumah menghasilkan sampah setiap harinya dan tingkat banyaknya tergantung anggota keluarga dalam rumah tersebut” kata Imaroh.

Melihat permasalahan tersebut, kelompok PMM 907 membuat program kerja berupa edukasi darling (Sadar Lingkungan) dan RRB (Reuse and Recylce Barang Bekas) pada santri TPQ ASWAJA yang merupakan kumpulan dari beberapa RT dan beberapa kelurahan pada desa tersebut, hal ini di nilai sangat efektif agar dapat menjangkau secara luas.

Observasi pengolahan sampah

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran terkait lingkungan, kami melibatkan secara langsung adek-adek TPQ dari TK sampai SD, untuk mengumpulkan dan memilah sampah dari rumah masing-masing. Barang yang dapat dijangkau untuk di daur ulang oleh adek-adek TPQ akan di olah menjadi suatu karya berupa kerajinan tangan dan produk yang bernilai ekonomis pada program selanjutnya, kemudian untuk sampah yang lainnya kelompok 7 sebagai perwakilan membawanya ke bank sampah untuk ditabungkan.

Penerapan Zero Waste

Penerapan zero waste di bank sampah meliputi penimbangan sampah, pencatatan dan pembuatan nota serta buku tabungan. Tak hanya itu, kelompok 7 pun melakukan observasi pemilahan sampah secara detail hingga hasil akhir sampah yang di olah menjadi barang yang lebih bermanfaat seperti minyak jelantah menjadi lilin atau sabun, sampah organik menjadi kompos dan sebagainya, sebagai bahan untuk kelompok 7 sebagai edukasikan kembali kepada adik-adik TPQ Aswaja agar tumbuh kesadaran lingkungan sejak dini. Kegiatan berlangsung pada tanggal 19 Januari-19 Februari 2024.

Editor: Fadhila Naili Z. (UC Neli)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top