Author name: Journalist Reportase UMMFM

Program DARLING (Sadar Lingkungan): Membangkitkan Kembali Rasa Cinta Alam Muda-Mudi Desa Tunjungtirto

Kelompok 1 gelombang 9 melakukan aksi DARLING (Sadar Lingkungan) sebagai salah satu program pemberdayaan masyarakat di Dusun. Bunut, Desa. Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).  Kelompok yang beranggotakan Salsabila Amanda Putri (Psikologi), Hayu Nihajeng Retno Galih (Psikologi), Muhammad Iqbal Ramadhan Shah (Psikologi), Firda Syalsabila Sholeha (Psikologi), dan Fara Mutiara Zahra (Psikologi), dibimbing langsung oleh Ibu Susanti Prasetyaningrum, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL) dalam melancarkan program peduli lingkungan pada Sabtu 27 Juli 2024 lalu Melalui kesempatan ini, kelompok 1 mengajak Karang Taruna dan masyarakat di RT 02, RW 05 Dusun Bunut, untuk ikut serta dalam menjalankan Program DARLING (Sadar Lingkungan) agar dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman. Aksi ini mendapat sambutan hangat dari warga Dusun Bunut. melihat dari antusias warga yang hadir dalam menjalankan program DARLING (Sadar Lingkungan) bersama dengan Kelompok 1. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pembersihan beberapa area Dusun Bunut yang masih tampak kotor dan kurang terawat. Secara bersama-sama, Mahasiswa PMM dan Karang Taruna  membersihkan dan merapikan area-area yang kotor, Dengan melakukan gotong royong bersama dengan warga setempat, pekerjaan menjadi lebih ringan dalam suasana yang  bersemangat. Selain menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman, Program DARLING (Sadar Lingkungan) ini juga dibuat untuk membangun kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari bahaya penyakit akibat dari lingkungan yang tidak terawat dengan baik. Diharapkan, program ini dapat membawa dampak yang positif bagi warga Dusun Bunut untuk memperkuat rasa cinta tanah air melalui kepedulian lingkungan. Di sisi lain, kelompok 1 juga memiliki harapan besar melalui program ini, agar dapat menjadi upaya dalam mempererat rasa kebersamaan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan dan kesehatan komunitas Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Inovasi dalam Mengendalikan Sampah Organik : Kelompok 64 PMM UMM  Hadir dengan Komposter dan Eco enzym untuk Lingkungan Lebih Bersih

Mengelola Sampah Rumah Tangga dan Meningkatkan Kualitas Tanah dengan Teknologi Ramah Lingkungan Di tengah tantangan lingkungan yang semakin memburuk, pemanfaatan sampah organik dengan cara yang efisien menjadi semakin penting. Salah satu cara inovatif yang tengah populer adalah penggunaan komposter dan eco enzym. Keduanya tidak hanya membantu mengurangi limbah tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan yang sehat. Komposter adalah alat atau sistem yang dirancang untuk mengubah sampah organik menjadi kompos yang berguna untuk penyuburan tanah. Dengan menggunakan komposter, sampah dapur seperti sisa makanan, kulit buah, sayuran, serta limbah kebun seperti daun dan rumput, dapat diubah menjadi bahan yang sangat berharga untuk pertanian. Mahasiswa PMM kelompok 64 beranggotakan 5 orang yang terdiri dari M. Iqbal Risantia, Dilla Abadi, Ika Nur Sasiatun, Jesica dan M. Agil Mukhtar Ismail di Desa Pamatan, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo melakukan program kerja inovasi pengelolaan sampah organik untuk mendukung lingkungan bersih dengan tujuan mengenalkan masyarakat dalam inovasi tentang bagaimana  pengolahan sampah organik melalui tema “Inovasi Pengolahan Sampah Organik untuk Mendukung Lingkungan yang Bersih”. Ibu Eni selaku Kepala Desa, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa  di Desa Pamatan. “Alhamdulillah, semoga program yang dijalankan adik-adik, dapat memberikan manfaat kepada warga Desa Pamatan khususnya yang berprofesi sebagai petani,” ujarnya. Setelah sebelumnya membuat alat yang bernama komposter ember tumpuk yang akan digunakan sebagai alat pembuatan pupuk kompos, kemudian pada hari Rabu, 24 Juli 2024, tepatnya di rumah Kepala Dusun Krajan di Desa Pamatan. PMM kelompok 64 melakukan sosialisasi kepada warga dusun yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan ibu rumah tangga tentang apa itu komposter, dan eco enzym, serta bagaimana cara pembuatannya.  Fokus utama PMM Kelompok 64 UMM adalah membantu mengolah sampah organik, seperti daun kering dan sampah dapur untuk diubah menjadi pupuk. Untuk memastikan alat tersebut dapat menghasilkan kompos yang bagus, maka saat memasukkan sampah sampah organic tersebut maka ditambahkan cairan yang bernama M4 yang berfungsi sebagai aktivator mikroorganisme yang akan membantu proses pengomposan.  Tidak hanya komposter, kelompok 64 juga mengajarkan bagaimana cara membuat cairan eco enzym, memanfaatkan proses fermentasi dengan mencampur sampah organik, gula, serta air ini menghasilkan cairan yang kaya akan kandungan enzim yang bermanfaat bagi lingkungan, cairan eco enzym kerap kali digunakan sebagai bahan alami dalam berbagai keperluan rumah tangga, misalnya sebagai cairan pembersih dan disinfektan. “Kami berharap bahwa apa yang telah kami lakukan selama di sini bisa memberikan manfaat dan memberikan jejak yang baik bagi kemajuan Desa Pamatan. Program-program yang kami lakukan adalah hasil kolaborasi antara kami dan kalian semua. Kritik, saran, dukungan, dan semuanya telah menjadi bagian dari perjalanan kami” dikutip dari salah satu anggota PMM kelompok 64. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Mahasiswa PMM Bhaktiku Negeri Gelar Sosialisasi Pemanfaatan Teknologi dalam Ekonomi di Desa Sumbersekar

Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Sabtu, 20 Juli 2024 – Mahasiswa Program Mahasiswa Mengabdi (PMM) Bhaktiku Negeri dari Universitas Muhammadiyah Malang, Kelompok 26 Gelombang 9, melaksanakan kegiatan sosialisasi penting mengenai pemanfaatan teknologi dalam bidang ekonomi. Kegiatan ini berlangsung di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, dan dibimbing oleh Bapak Muhammad Luthfi S.H., S.Sy., M.H. Adapun anggota kelompok yang terlibat dalam kegiatan ini, antara lain Ararya Farrel Filbert Muhammad Muffien (202210110311345), Mohamad Dahnial Nafis (202210110311351), Ima Rohmatul Ainiyah (202210110311353), Adhi Pramana Admaja Markcum (202210110311378), dan Putri Shabrina Fathriyatul Amaniah (202210110311388). Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Di era digital seperti sekarang ini, teknologi menjadi elemen penting yang tak terpisahkan dalam mendukung berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang ekonomi. Teknologi telah membuka peluang baru bagi para pelaku usaha untuk memperluas jangkauan pasar mereka melalui berbagai platform digital seperti Shopee, TikTok, Facebook, dan Instagram. Namun demikian, tidak semua orang mampu memanfaatkan teknologi ini secara optimal. Banyak masyarakat yang masih kurang memahami cara mengaplikasikan teknologi tersebut, terutama dalam hal pemasaran digital, pengambilan foto produk yang menarik, serta pembuatan deskripsi produk yang unik dan faktual. Melihat fenomena tersebut, mahasiswa PMM Bhaktiku Negeri dari Universitas Muhammadiyah Malang merasa perlu untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada warga Desa Sumbersekar, khususnya dalam hal pemanfaatan teknologi untuk mendukung kegiatan ekonomi mereka. “Dalam kegiatan ini, kami fokus pada pemahaman teknologi yang dapat dimanfaatkan di bidang ekonomi. Kami juga mengadakan sesi tanya jawab untuk membantu warga dalam mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi, seperti cara memotret produk yang menarik, strategi pemasaran di media sosial, serta pembuatan deskripsi produk yang informatif dan berdasarkan fakta,” ungkap Ararya Farrel, selaku Koordinator kegiatan. Menurut Ararya, warga Desa Sumbersekar memiliki semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi untuk mengeksplorasi dunia digital, terutama media sosial. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman mengenai teknologi yang dapat digunakan untuk keperluan ekonomi. “Sebelum melaksanakan sosialisasi ini, kami melakukan survei kepada masyarakat Desa Sumbersekar dengan bantuan Ketua PKK, Ibu Wijiningsih. Beliau menyampaikan bahwa banyak warga yang ingin belajar tentang teknologi, khususnya yang terkait dengan ekonomi, namun tidak memiliki akses atau pengajar yang memadai. Oleh karena itu, kami merasa perlu untuk mengadakan sosialisasi ini,” tambahnya. Kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan hangat dari para bu PKK yang sangat antusias untuk mempelajari materi yang disampaikan. Mereka merasa bahwa informasi yang diberikan dapat memberikan manfaat yang besar dalam mendukung kegiatan ekonomi mereka. “Zaman sekarang sudah semakin maju, dan banyak cara baru yang dapat kita manfaatkan dalam bidang ekonomi,” ujar salah satu peserta sosialisasi dengan penuh semangat. Setelah sesi sosialisasi, dilakukan sesi tanya jawab yang interaktif. Ararya Farrel bersama anggota kelompok lainnya dengan sigap menjawab berbagai pertanyaan dari ibu-ibu PKK terkait teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam bidang ekonomi, seperti bagaimana merencanakan promosi usaha melalui Facebook Ads atau Instagram Ads, serta strategi lain untuk meningkatkan visibilitas produk di media sosial. Mahasiswa PMM berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat Desa Sumbersekar untuk lebih memahami dan memanfaatkan teknologi dalam kegiatan ekonomi mereka. “Dengan adanya sosialisasi ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Desa Sumbersekar dalam hal pemanfaatan teknologi untuk memperluas jaringan pemasaran dan mempermudah akses konsumen,” pungkas Ararya. Melalui program pengabdian ini, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, menunjukkan komitmen mereka untuk terus mendampingi warga Desa Sumbersekar dalam memanfaatkan teknologi secara efektif, khususnya di bidang ekonomi. Semangat pengabdian yang tinggi menjadi landasan bagi para mahasiswa ini untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Programnya sangat bermanfaat sekali ya, Kawan Muda! Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

PMM UMM Gelar Sosialisasi untuk Meningkatkan Kualitas Pola Asuh dalam Keluarga di PAUD Surya Gemilang

Kelompok 57 Gelombang 3 PMM Bhaktiku Negeri melakukan sosialisasi kepada orang tua / wali murid dan guru di PAUD Surya Gemilang pada Sabtu, 20 Juli 2024 lalu. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Program unggulan milik Kelompok 57 ini merupakan bentuk komitmen dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Bukan hanya berbekal ilmu yang telah dipelajari di kampus. Namun juga ikut berkontribusi dalam memecahkan masalah yang relevan di masyarakat. Dibina oleh Ibu Evi Dwi Wahyuni, S.Kom., M.Kom., selaku Dosen Pembimbing Lapang(DPL).  Inka Pratiwi Kholis (Psikologi), Khairunnisaa Alyaa Amalia (Psikologi), ⁠Biannisa Haqina (Psikologi), Diva Balqis Candra Kirana (Psikologi), dan Odellina Gresinta (Manajemen) ini berkolaborasi dalam sosialisasi bertajuk “Peningkatan Kualitas Pola Asuh”.  Seluruh anggota PMM ikut terlibat dalam mempresentasikan materi metode pola asuh yang efektif. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pola asuh orang tua terhadap anaknya. Pola asuh adalah bagian yang paling krusial dalam membentuk dan mendidik anak, yang harus diterapkan sejak dini. Upaya dalam kesempatan ini, dapat memberikan pemahaman dan keterampilan kepada orang tua dalam mendidik anak-anak mereka dengan lebih efektif dan bijak.  Tidak hanya kegiatan sosialisasi satu arah. Namun, kegiatan ini juga melibatkan berbagai sesi interaktif dan diskusi seputar pengalaman dan teori yang telah disampaikan. Diskusi ini memberikan kesempatan bagi orang tua dan guru untuk saling berbagi dan menemukan solusi bersama untuk permasalahan yang dihadapi. Selain itu, partisipan menjadi lebih antusias dalam mengikuti agenda ini. Suksesnya sosialisasi ini, semakin memperbesar harapan kelompok 57 untuk mendorong lingkungan yang sehat, aman, dan nyaman bagi anak-anak melalui teknik pola asuh yang efektif. Meskipun kondisi dari setiap keluarga berbeda-beda. Namun, sosialisasi ini dapat menjadi jembatan informasi untuk membuka kesadaran tentang pentingnya pola asuh yang dapat mempengaruhi masa depan anak. Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Mashed Potato dari PMM UMM Mencuri Perhatian Posyandu: Inovasi Rasa Baru untuk Nutrisi Balita

Sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang melakukan kegiatan pengabdian, telah membuat inovasi baru dengan mengenalkan mashed potato sebagai inovasi makanan tambahan pada balita untuk mencegah stunting. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Davinka Soebagya (Psikologi) bersama keempat temannya, Delvia Helena Pramana (Psikologi) Anisa Dyah Pitaloka (Psikologi) Mustika Khoiriyah M (Hukum), Sayyid Rafi Andwiyan (Peternakan) yang tergabung dalam Kelompok 51 Gelombang 5, memberikan penyuluhan tentang stunting dan pengenalan produk mashed potato yang menjadi salah satu makanan pencegah stunting dan beberapa manfaat lainnya. Bekerja sama dengan Posyandu Melati 4 dan 8, kelompok 51 melancarkan beberapa kegiatan lainnya, seperti pengecekan tekanan darah, berat badan, dan pemantauan pertumbuhan pada balita. Hal ini bertujuan untuk memantau kebutuhan kondisi kesehatan dan mendukung kesejahteraan para balita di Kelurahan Pagentan. Kegiatan posyandu rutin yang diadakan setiap tanggal 5 dan 13 ini diikuti oleh banyak ibu-ibu setempat. Maka, melalui kegiatan ini, kelompok 51 berusaha menciptakan suasana positif dan mendukung dengan berinteraksi secara langsung dengan para orang tua dan balita, serta berusaha menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan nyaman bagi seluruh partisipan acara. Bukan hanya itu, kelompok 51 juga meningkatkan keterlibatan dan kerjasama melalui kegiatan diskusi dengan petugas puskesmas dan kader posyandu, Hal ini merupakan bentuk usaha untuk meningkatkan keterlibatan semua pihak dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif Kelompok binaan Bapak  Luqman Dzul Hilmi., SE., MBA. ini juga telah menyiapkan mashed potato untuk dibagikan pada peserta posyandu sambil memperkenalkan inovasi ini sebagai tambahan makanan yang bergizi. Bukan hanya sebagai variasi menu makanan balita, tetapi juga pemenuhan nutrisi balita melalui kandungan gizi yang terkandung di dalam kentang, seperti karbohidrat, serat, protein, vitamin B6, dan vitamin c yang bermanfaat bagi pertumbuhan balita. Dengan pendekatan ini, kelompok 51 berharap dapat berkontribusi dalam memberikan alternatif makanan tambahan yang memiliki banyak kandungan gizi agar status nutrisinya terpenuhi. Hal ini merupakan langkah awal dalam meningkatkan kualitas pelayanan posyandu untuk mencegah stunting dan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan komunitas. Wah, keren kan, Kawan Muda? Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Dari Mahasiswa untuk Masyarakat: Kelompok 75 PMM Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis 

Salah satu tim pengabdian masyarakat dari Universitas Muhammadiyah Malang kembali menggelar program unggulannya, yakni pemeriksaan kesehatan gratis untuk warga RT 03 RW 05, Sumbersari, Kota Malang pada Sabtu, 10 Agustus 2024 lalu. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Program ini adalah bentuk kontribusi mahasiswa dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi kesehatan secara dini. Melalui kegiatan ini, Annisa Adha Pranata (202210420311196) Amadio Rizky Fajar Utomo (202210340311271), Nazwa Ardilia Putri (202210420311134), dan Alfi Farras Rasyidhin (202210340311277) yang tergabung di dalam kelompok 75 gelombang 5, berinisiatif untuk mengadakan pemeriksaan gratis, meliputi pengecekan tekanan darah, kadar gula darah, dan kadar kolesterol. Pemeriksaan rutin yang dilakukan bertujuan untuk mendeteksi dini risiko adanya penyakit tidak menular yang jarang disadari, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol. Pemeriksaan ini adalah langkah awal untuk mengidentifikasi dan melakukan pencegahan sedini mungkin.Selain itu, Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan akses pemeriksaan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat, apalagi masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan pelayanan pemeriksaan dari fasilitas kesehatan karena berbagai latar belakang yang mempengaruhi. Rangkaian kegiatan ini diadakan di Balai RW 05, Sumbersari mulai dari jam 08.00 WIB hingga 14.00 WIB. Bukan hanya itu, Kolaborasi antara mahasiswa Ilmu Keperawatan dan Teknik Sipil ini juga melakukan edukasi mengenai pola hidup sehat dan tips mencegah penyakit tidak menular. Kelompok yang dibina langsung oleh Ibu Tinuk Dwi Cahyani, SH, . S.HI, M.Hum, selaku Dosen Pembina Lapangan (DPL) ini mengundang seluruh warga di RW 05 untuk menghadiri pemeriksaan kesehatan rutin ini secara gratis tanpa dipungut biaya apapun. Kelompok 75 berharap, dengan adanya pemeriksaan gratis ini, masyarakat di RW 05 Sumbersari menjadi lebih sadar akan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan. Melalui program ini juga diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk rutin memeriksakan diri dan mengambil langkah pencegahan yang diperlukan, sehingga dapat mengurangi angka kejadian penyakit kronis. Yuk! Ajak orang-orang sekitar Kawan Muda buat melakukan pemeriksaan Kesehatan. Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Gerakan Anak Sehat: PMM Bhaktiku Negeri Kelompok 65 Sosialisasikan Bahaya Stunting di Desa Kampung Baru

Stunting adalah salah satu masalah kesehatan yang sangat serius, terutama di negara berkembang, termasuk Indonesia. Kondisi ini terjadi ketika anak-anak mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi yang berlangsung lama. Anak-anak yang terkena dampak stunting umumnya memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan standar tinggi badan sesuai usia mereka. Selain itu, stunting juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan fisik anak, sehingga memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap kualitas hidup mereka di masa depan. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Melalui kegiatan ini, kelompok 65 untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat Desa Kampung Baru mengenai stunting serta langkah-langkah pencegahannya. Kelompok 65 gelombang 5, terdiri dari Annisa’Noor Fadillah, Khoirun Nisai’ Ainun Na’imah, Hilda Ali, Diva Yusnanda Triaji, Wahyu Prastyo dengan didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Luqman Dzul Hilmi, SE., MBA. Kegiatan ini dilaksanakan pada (06/08/2024) di tempat posyandu Desa Kampung Baru, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan yaitu dengan presentasi, memberikan sesi tanya jawab dengan masyarakat serta membagikan selebaran mengenai stunting. Mahasiswa PMM Kelompok 65 Gelombang 5, bekerja sama dengan bidan setempat yang menangani Posyandu di Desa Kampung Baru, sehingga sosialisasi yang dilakukan berjalan dengan baik. “Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar. Ibu merasa sangat terbantu berkat bantuan kalian, dan posyandunya juga jadi selesai lebih cepat,” kata bidan yang sedang bertugas. Materi yang dibagikan kepada masyarakat, yaitu seperti pengertian stunting, ciri ciri stunting, penyebab stunting, dampak stunting serta cara mencegahnya. Materi tersebut sudah dirangkum juga dalam bentuk selebaran sehingga dapat dibaca oleh para masyarakat yang datang ke posyandu.  Selama kegiatan berlangsung, interaksi antara mahasiswa dan masyarakat berjalan dengan sangat aktif dan penuh antusiasme. Para peserta posyandu, khususnya para ibu, menunjukkan minat yang tinggi terhadap materi yang disampaikan. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi tanya jawab, serta keseriusan mereka dalam mendengarkan penjelasan mengenai stunting. Dukungan dari Bidan desa sangat membantu dalam memperjelas informasi, sehingga materi yang kami sampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. “Terima kasih kepada semua yang telah hadir hari ini. Kami sangat menghargai antusiasme dan partisipasi masyarakat Desa Kampung Baru dalam mengikuti sosialisasi mengenai stunting ini,” ujar salah satu anggota kelompok PMM. Hasil dari kegiatan ini sangat positif, terlihat dari peningkatan pemahaman masyarakat, terutama para orang tua, mengenai stunting dan bahayanya terhadap pertumbuhan anak. Selebaran yang dibagikan juga berperan penting dalam menyebarkan informasi lebih luas, sehingga masyarakat yang tidak hadir dalam sosialisasi ini tetap mendapatkan pengetahuan yang diperlukan. Dampak yang diharapkan adalah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memberikan asupan gizi yang cukup bagi anak-anak mereka. Secara keseluruhan, sosialisasi yang dilakukan oleh kelompok 65 gelombang 5 PMM Bhaktiku Negeri ini berhasil mencapai tujuan utama, yaitu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai stunting serta upaya pencegahannya. Metode yang kelompok 65 gunakan, seperti presentasi, tanya jawab, dan pembagian selebaran, terbukti efektif dalam menyampaikan informasi secara komprehensif. Dukungan dari Bidan desa turut berperan dalam memastikan kelancaran kegiatan ini. Diberharap, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, mendorong masyarakat Desa Kampung Baru untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan pertumbuhan anak-anak mereka, serta menjadi inspirasi bagi pelaksanaan kegiatan serupa di desa-desa lain. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Menanam Benih Empati: Kampanye Anti-Bullying di KB/TK Sabilillah melalui Permainan dan Kreativitas

Malang – Pada tanggal 24 hingga 31 Juli 2024, mahasiswa PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) kelompok 45 gelombang 5 dari Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan program di KB/TK Sabilillah, Dusun Krajan, Desa Bunut Wetan, Pakis, Kabupaten Malang. Anggota PMM Kelompok 45 Gelombang 5 terdiri dari Nurkharimah Vielayaty, Aliva Istighfarin, Arnetta Iyuttya Aprillinda, Zalsha Syahbani Maryam, dan Shafa Nurhaliza Rachman. Mereka semua berasal dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang dan dibimbing oleh Luqman Dzul Hilmi, SE., MBA.  Kegiatan kedua adalah melukis dan mewarnai totebag dengan gambar bertema anti-bullying. Gambar yang dipilih adalah ilustrasi dua anak yang sedang bermain bersama dengan teks “Sayangi Teman” di atasnya. Selain melukis, mahasiswa juga menjelaskan makna dari gambar dan teks tersebut kepada anak-anak, sehingga mereka memahami pentingnya menyayangi dan mendukung teman, serta menghindari perilaku bullying. Melalui kedua kegiatan ini, diharapkan anak-anak di KB/TK Sabilillah dapat mengembangkan sikap yang lebih peduli, ramah, dan saling menghargai satu sama lain. Dengan latar belakang ilmu psikologi, para mahasiswa ini ingin berkontribusi langsung dalam mendukung gerakan anti bullying guna menciptakan lingkungan yang sehat secara mental di sekolah tersebut melalui dua kegiatan yang dirancang khusus untuk anak-anak. Kegiatan pertama adalah fun learning menggunakan permainan tradisional engklek yang dimodifikasi. Dalam permainan ini, anak-anak diajak untuk mengajak teman bermain, memuji teman, serta diajarkan bagaimana bersikap apabila ada teman yang diejek. Melalui pendekatan ini, anak-anak dapat belajar untuk berinteraksi secara positif dan memahami pentingnya menjaga perasaan teman-teman mereka. Partisipasi aktif anak-anak dalam kedua kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang anti-bullying tetapi juga mendorong mereka untuk mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan permainan yang menyenangkan dan kegiatan seni yang kreatif, anak-anak dapat merasakan langsung manfaat dari perilaku positif. Kehadiran mahasiswa sebagai fasilitator dalam kegiatan ini memberikan contoh konkret bagaimana cara bersikap dan berinteraksi yang baik dengan sesama. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Program pengabdian ini merupakan bagian dari komitmen mahasiswa kelompok 45 gelombang 5 dalam mendukung perkembangan karakter anak-anak agar tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan. Upaya ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga diharapkan dapat berdampak positif dalam jangka panjang, membentuk generasi muda yang lebih empatik, berintegritas, dan mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain. Selain itu, program ini juga menjadi contoh bahwa pendidikan anti-bullying bisa dimulai dari hal-hal sederhana yang disesuaikan dengan usia dan kebutuhan anak-anak. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Our Minds Our Rights!: Pengenalan Kesehatan Mental Kepada Ibu-Ibu PKK RW 4 dan RW 5 Kelurahan Dinoyo

Kesehatan mental telah menjadi isu yang semakin mendapatkan perhatian dalam beberapa tahun terakhir, tidak hanya di kalangan profesional kesehatan, tetapi juga di masyarakat umum. Menyadari pentingnya kesehatan mental, mahasiswa kelompok 98 gelombang 1 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Pengenalan Kesehatan Mental kepada Ibu-Ibu PKK RW 4 dan RW 5 Kelurahan Dinoyo”. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental di kalangan ibu-ibu PKK, yang merupakan pilar penting dalam keluarga dan komunitas. Latar Belakang Kelurahan Dinoyo, seperti banyak komunitas lainnya, menghadapi tantangan dalam hal kesehatan mental. Meskipun permasalahan kesehatan mental sering kali tersembunyi di balik stigma dan kurangnya informasi, dampaknya bisa dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam keluarga dan masyarakat. Ibu-ibu PKK, sebagai anggota aktif komunitas yang sering terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, memiliki peran penting dalam menjaga kesejahteraan keluarga dan lingkungannya. Oleh karena itu, pemahaman tentang kesehatan mental menjadi hal yang sangat penting untuk dikuasai oleh mereka. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2024 dan 10 Agustus 2024 yang bertempat di Rumah Ketua PKK RT 5 RW 5 serta dirumah salah satu anggota RT 5 RW 4 Kelurahan Dinoyo. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan ibu-ibu PKK dari kedua RW tersebut. Para mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini sebelumnya telah diberikan pelatihan khusus oleh dosen pembimbing mengenai cara menyampaikan materi kesehatan mental yang mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan dasar tentang kesehatan mental, tanda-tanda umum gangguan mental, serta tips sederhana untuk menjaga kesehatan mental di tengah rutinitas sehari-hari.  Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif. Ibu-ibu PKK diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan bertanya langsung kepada para mahasiswa terkait masalah kesehatan mental yang mungkin mereka hadapi atau temui di lingkungan mereka. Diskusi ini tidak hanya memungkinkan orang untuk mendapatkan informasi terbaru, tetapi juga membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental di komunitas mereka.  Berdasarkan pernyataan dari narasumber yang merupakan anggota PKK RW 05, “kegiatan Psikoedukasi kesehatan mental yang dilakukan oleh kelompok 98 gelombang 1 PMM Universitas Muhammadiyah Malang, sangat bermanfaat bagi ibu-ibu PKK RW 05, impact yang ditimbulkan yaitu ibu-ibu PKK RW 05 lebih mengetahui mengenai kesehatan mental, jenis-jenis masalah kejiwaan, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental, cara menjaga kesehatan mental, dan mulai memahami mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental,” kata beliau. Kesimpulan Kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, peningkatan kesadaran tentang kesehatan mental bisa dilakukan di tingkat komunitas. Dalam hal ini, ibu-ibu PKK sebagai agen perubahan dalam keluarga dan masyarakat memiliki peran kunci dalam mempromosikan pentingnya kesehatan mental. Melalui kegiatan ini diharapkan, dapat menjadi awal dari upaya yang lebih besar dalam menciptakan komunitas yang sehat secara mental di Kelurahan Dinoyo dan sekitarnya. Oleh karena itu, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal menuju lingkungan yang lebih mendukung kesejahteraan mental dan emosional seluruh anggota nya dengan meningkatkan pemahaman tentang kesehatan mental.  Yuk! Jaga kesehatan mental kita juga, Kawan Muda! Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Merdeka dengan Kreasi: Mahasiswa UMM dan Anak SD Ubah Botol Bekas Jadi Hiasan Kemerdekaan

Hari Kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus selalu menjadi momen istimewa yang dinanti oleh seluruh lapisan masyarakat. Untuk memeriahkan perayaan tersebut, berbagai kegiatan dan lomba digelar, tidak hanya di kalangan dewasa, tetapi juga melibatkan anak-anak sekolah dasar (SD). Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah pembuatan hiasan dari botol bekas yang diadakan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam rangka Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Desa Pandansari, Dusun Sedawun, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tepatnya di SDN 4 Pandansari. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Anak-anak usia sekolah dasar memiliki daya imajinasi dan kreativitas yang luar biasa. Namun, kemampuan ini perlu diasah dan dikembangkan melalui berbagai aktivitas kreatif. Pembuatan hiasan dari botol bekas menjadi salah satu cara efektif untuk melatih kreativitas anak. Dalam kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa UMM ini, anak-anak diajak untuk mengubah botol bekas yang seringkali dianggap sebagai sampah menjadi hiasan menarik yang bisa digunakan untuk memperindah lingkungan sekolah atau rumah.  Botol bekas, yang pada umumnya merupakan limbah rumah tangga, dapat diolah menjadi berbagai macam hiasan kreatif, seperti lampu hias, vas bunga, atau ornamen dekoratif lainnya. Dalam kegiatan PMM ini, mahasiswa UMM memberikan edukasi tentang pentingnya daur ulang dan mengurangi sampah plastik. Anak-anak diajarkan untuk melihat potensi dari benda-benda yang sudah tidak terpakai, serta bagaimana mengubahnya menjadi sesuatu yang memiliki nilai estetika. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan botol bekas yang sudah tidak digunakan. Botol yang telah dikumpulkan dibersihkan terlebih dahulu agar kotoran yang menempel hilang. Ini juga sekaligus mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kebersihan. Setelah botol bersih dan kering, anak-anak dapat mulai mengecat botol dengan warna-warna cerah yang mereka sukai. Setelah botol dihias, anak-anak dapat menggabungkan beberapa botol untuk membuat hiasan yang lebih besar, seperti rangkaian lampu hias atau ornamen gantung yang bisa ditempatkan di halaman sekolah atau rumah.  Selain membuat hiasan dari botol bekas, mahasiswa UMM juga mengajarkan anak-anak cara membuat aksesoris gelang dari manik-manik. Kegiatan ini tak hanya mengasah kreativitas, tetapi juga melatih ketelitian dan koordinasi motorik halus. Dengan bantuan mahasiswa, anak-anak merangkai manik-manik menggunakan benang elastis atau kawat khusus. Mereka belajar menyusun pola dan kombinasi warna yang menarik. Setelah semua manik-manik dirangkai, ujung gelang diikat kuat atau dipasang pengunci untuk memudahkan pemakaian. Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang diadakan oleh UMM ini merupakan bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya anak-anak. Mahasiswa tidak hanya bertindak sebagai fasilitator, tetapi juga menjadi inspirator bagi anak-anak untuk terus berkarya dan berinovasi.  Melalui kegiatan pembuatan hiasan dari botol bekas, mahasiswa UMM berhasil mengajak anak-anak SD untuk mengasah kreativitas mereka dengan cara yang menyenangkan dan edukatif. Kegiatan ini tidak hanya mempersiapkan anak-anak untuk menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, tetapi juga memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi limbah plastik. Semoga inisiatif ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam menciptakan kegiatan kreatif yang mendidik. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Scroll to Top