Menanam Benih Empati: Kampanye Anti-Bullying di KB/TK Sabilillah melalui Permainan dan Kreativitas

Malang – Pada tanggal 24 hingga 31 Juli 2024, mahasiswa PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) kelompok 45 gelombang 5 dari Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan program di KB/TK Sabilillah, Dusun Krajan, Desa Bunut Wetan, Pakis, Kabupaten Malang. Anggota PMM Kelompok 45 Gelombang 5 terdiri dari Nurkharimah Vielayaty, Aliva Istighfarin, Arnetta Iyuttya Aprillinda, Zalsha Syahbani Maryam, dan Shafa Nurhaliza Rachman. Mereka semua berasal dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang dan dibimbing oleh Luqman Dzul Hilmi, SE., MBA.  Kegiatan kedua adalah melukis dan mewarnai totebag dengan gambar bertema anti-bullying. Gambar yang dipilih adalah ilustrasi dua anak yang sedang bermain bersama dengan teks “Sayangi Teman” di atasnya. Selain melukis, mahasiswa juga menjelaskan makna dari gambar dan teks tersebut kepada anak-anak, sehingga mereka memahami pentingnya menyayangi dan mendukung teman, serta menghindari perilaku bullying. Melalui kedua kegiatan ini, diharapkan anak-anak di KB/TK Sabilillah dapat mengembangkan sikap yang lebih peduli, ramah, dan saling menghargai satu sama lain. Dengan latar belakang ilmu psikologi, para mahasiswa ini ingin berkontribusi langsung dalam mendukung gerakan anti bullying guna menciptakan lingkungan yang sehat secara mental di sekolah tersebut melalui dua kegiatan yang dirancang khusus untuk anak-anak. Kegiatan pertama adalah fun learning menggunakan permainan tradisional engklek yang dimodifikasi. Dalam permainan ini, anak-anak diajak untuk mengajak teman bermain, memuji teman, serta diajarkan bagaimana bersikap apabila ada teman yang diejek. Melalui pendekatan ini, anak-anak dapat belajar untuk berinteraksi secara positif dan memahami pentingnya menjaga perasaan teman-teman mereka. Partisipasi aktif anak-anak dalam kedua kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang anti-bullying tetapi juga mendorong mereka untuk mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan permainan yang menyenangkan dan kegiatan seni yang kreatif, anak-anak dapat merasakan langsung manfaat dari perilaku positif. Kehadiran mahasiswa sebagai fasilitator dalam kegiatan ini memberikan contoh konkret bagaimana cara bersikap dan berinteraksi yang baik dengan sesama. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Program pengabdian ini merupakan bagian dari komitmen mahasiswa kelompok 45 gelombang 5 dalam mendukung perkembangan karakter anak-anak agar tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan. Upaya ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga diharapkan dapat berdampak positif dalam jangka panjang, membentuk generasi muda yang lebih empatik, berintegritas, dan mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain. Selain itu, program ini juga menjadi contoh bahwa pendidikan anti-bullying bisa dimulai dari hal-hal sederhana yang disesuaikan dengan usia dan kebutuhan anak-anak. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Our Minds Our Rights!: Pengenalan Kesehatan Mental Kepada Ibu-Ibu PKK RW 4 dan RW 5 Kelurahan Dinoyo

Kesehatan mental telah menjadi isu yang semakin mendapatkan perhatian dalam beberapa tahun terakhir, tidak hanya di kalangan profesional kesehatan, tetapi juga di masyarakat umum. Menyadari pentingnya kesehatan mental, mahasiswa kelompok 98 gelombang 1 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Pengenalan Kesehatan Mental kepada Ibu-Ibu PKK RW 4 dan RW 5 Kelurahan Dinoyo”. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental di kalangan ibu-ibu PKK, yang merupakan pilar penting dalam keluarga dan komunitas. Latar Belakang Kelurahan Dinoyo, seperti banyak komunitas lainnya, menghadapi tantangan dalam hal kesehatan mental. Meskipun permasalahan kesehatan mental sering kali tersembunyi di balik stigma dan kurangnya informasi, dampaknya bisa dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam keluarga dan masyarakat. Ibu-ibu PKK, sebagai anggota aktif komunitas yang sering terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, memiliki peran penting dalam menjaga kesejahteraan keluarga dan lingkungannya. Oleh karena itu, pemahaman tentang kesehatan mental menjadi hal yang sangat penting untuk dikuasai oleh mereka. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2024 dan 10 Agustus 2024 yang bertempat di Rumah Ketua PKK RT 5 RW 5 serta dirumah salah satu anggota RT 5 RW 4 Kelurahan Dinoyo. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan ibu-ibu PKK dari kedua RW tersebut. Para mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini sebelumnya telah diberikan pelatihan khusus oleh dosen pembimbing mengenai cara menyampaikan materi kesehatan mental yang mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan dasar tentang kesehatan mental, tanda-tanda umum gangguan mental, serta tips sederhana untuk menjaga kesehatan mental di tengah rutinitas sehari-hari.  Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif. Ibu-ibu PKK diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan bertanya langsung kepada para mahasiswa terkait masalah kesehatan mental yang mungkin mereka hadapi atau temui di lingkungan mereka. Diskusi ini tidak hanya memungkinkan orang untuk mendapatkan informasi terbaru, tetapi juga membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental di komunitas mereka.  Berdasarkan pernyataan dari narasumber yang merupakan anggota PKK RW 05, “kegiatan Psikoedukasi kesehatan mental yang dilakukan oleh kelompok 98 gelombang 1 PMM Universitas Muhammadiyah Malang, sangat bermanfaat bagi ibu-ibu PKK RW 05, impact yang ditimbulkan yaitu ibu-ibu PKK RW 05 lebih mengetahui mengenai kesehatan mental, jenis-jenis masalah kejiwaan, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental, cara menjaga kesehatan mental, dan mulai memahami mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental,” kata beliau. Kesimpulan Kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, peningkatan kesadaran tentang kesehatan mental bisa dilakukan di tingkat komunitas. Dalam hal ini, ibu-ibu PKK sebagai agen perubahan dalam keluarga dan masyarakat memiliki peran kunci dalam mempromosikan pentingnya kesehatan mental. Melalui kegiatan ini diharapkan, dapat menjadi awal dari upaya yang lebih besar dalam menciptakan komunitas yang sehat secara mental di Kelurahan Dinoyo dan sekitarnya. Oleh karena itu, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal menuju lingkungan yang lebih mendukung kesejahteraan mental dan emosional seluruh anggota nya dengan meningkatkan pemahaman tentang kesehatan mental.  Yuk! Jaga kesehatan mental kita juga, Kawan Muda! Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Merdeka dengan Kreasi: Mahasiswa UMM dan Anak SD Ubah Botol Bekas Jadi Hiasan Kemerdekaan

Hari Kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus selalu menjadi momen istimewa yang dinanti oleh seluruh lapisan masyarakat. Untuk memeriahkan perayaan tersebut, berbagai kegiatan dan lomba digelar, tidak hanya di kalangan dewasa, tetapi juga melibatkan anak-anak sekolah dasar (SD). Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah pembuatan hiasan dari botol bekas yang diadakan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam rangka Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Desa Pandansari, Dusun Sedawun, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tepatnya di SDN 4 Pandansari. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Anak-anak usia sekolah dasar memiliki daya imajinasi dan kreativitas yang luar biasa. Namun, kemampuan ini perlu diasah dan dikembangkan melalui berbagai aktivitas kreatif. Pembuatan hiasan dari botol bekas menjadi salah satu cara efektif untuk melatih kreativitas anak. Dalam kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa UMM ini, anak-anak diajak untuk mengubah botol bekas yang seringkali dianggap sebagai sampah menjadi hiasan menarik yang bisa digunakan untuk memperindah lingkungan sekolah atau rumah.  Botol bekas, yang pada umumnya merupakan limbah rumah tangga, dapat diolah menjadi berbagai macam hiasan kreatif, seperti lampu hias, vas bunga, atau ornamen dekoratif lainnya. Dalam kegiatan PMM ini, mahasiswa UMM memberikan edukasi tentang pentingnya daur ulang dan mengurangi sampah plastik. Anak-anak diajarkan untuk melihat potensi dari benda-benda yang sudah tidak terpakai, serta bagaimana mengubahnya menjadi sesuatu yang memiliki nilai estetika. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan botol bekas yang sudah tidak digunakan. Botol yang telah dikumpulkan dibersihkan terlebih dahulu agar kotoran yang menempel hilang. Ini juga sekaligus mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kebersihan. Setelah botol bersih dan kering, anak-anak dapat mulai mengecat botol dengan warna-warna cerah yang mereka sukai. Setelah botol dihias, anak-anak dapat menggabungkan beberapa botol untuk membuat hiasan yang lebih besar, seperti rangkaian lampu hias atau ornamen gantung yang bisa ditempatkan di halaman sekolah atau rumah.  Selain membuat hiasan dari botol bekas, mahasiswa UMM juga mengajarkan anak-anak cara membuat aksesoris gelang dari manik-manik. Kegiatan ini tak hanya mengasah kreativitas, tetapi juga melatih ketelitian dan koordinasi motorik halus. Dengan bantuan mahasiswa, anak-anak merangkai manik-manik menggunakan benang elastis atau kawat khusus. Mereka belajar menyusun pola dan kombinasi warna yang menarik. Setelah semua manik-manik dirangkai, ujung gelang diikat kuat atau dipasang pengunci untuk memudahkan pemakaian. Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang diadakan oleh UMM ini merupakan bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya anak-anak. Mahasiswa tidak hanya bertindak sebagai fasilitator, tetapi juga menjadi inspirator bagi anak-anak untuk terus berkarya dan berinovasi.  Melalui kegiatan pembuatan hiasan dari botol bekas, mahasiswa UMM berhasil mengajak anak-anak SD untuk mengasah kreativitas mereka dengan cara yang menyenangkan dan edukatif. Kegiatan ini tidak hanya mempersiapkan anak-anak untuk menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, tetapi juga memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi limbah plastik. Semoga inisiatif ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam menciptakan kegiatan kreatif yang mendidik. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Penyuluhan Hukum Terkait Perizinan UMKM dan Sertifikasi Halal oleh Mahasiswa PMM

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kali ini, Mahasiswa PMM dari Kelompok 17 Gelombang 9 mengadakan penyuluhan hukum mengenai perizinan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta proses sertifikasi halal. Acara ini diadakan di Balai Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dan dalam kegiatan penyuluhan hukum ini, para mahasiswa mengundang Pelaku Usaha UMKM di Desa Sukosari. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan lebih mendalam kepada pelaku UMKM terkait pentingnya memiliki legalitas usaha, termasuk proses perizinan dan sertifikasi halal. Dalam penyuluhan ini, para mahasiswa dan Lulu Wulandini, S.TP dari Halal Center UMM selaku pemateri, menyampaikan berbagai informasi tentang prosedur pengurusan izin usaha, manfaat yang diperoleh dari legalitas usaha, serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk memperoleh sertifikasi halal bagi produk UMKM. Selain itu, perwakilan dari dinas terkait juga turut hadir untuk memberikan dukungan dan informasi tambahan mengenai regulasi terbaru. Diskusi yang berlangsung interaktif antara peserta dan pemateri memungkinkan pelaku UMKM untuk mengemukakan berbagai kendala yang mereka hadapi dalam proses perizinan dan sertifikasi halal. Salah satu mahasiswa menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat serta penerapan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah. “Kami berharap kegiatan ini dapat membantu para pelaku UMKM di Desa Sukosari untuk lebih memahami pentingnya perizinan dan sertifikasi halal, sehingga usaha mereka dapat tumbuh dengan baik dan bersaing di pasar,” ujarnya. Para pelaku UMKM yang hadir merasa sangat terbantu dengan penyuluhan ini dan berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin untuk mendukung perkembangan usaha mereka. Acara yang berjalan lancar ini diakhiri dengan sesi foto bersama antara mahasiswa dan peserta sebagai kenang-kenangan serta simbol dari kerja sama yang telah terjalin dengan baik. Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

“Suara di Dalam Diri” Sebuah Short Movie Psikodrama Tentang Anti-Bullying Oleh PMM Kelompok 85!

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini berada dibawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kelompok yang dibina oleh Bapak Faris Rizal Andardi, ST.,MT selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL), melaksanakan program berada di MTSs Sunan Kalijogo, Desa Ngadri,  Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. Program PMM ini dimulai pada tanggal 18 Juli 2024, melalui acara pelepasan peserta PMM yang diselenggarakan di Helipad Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Malang. Program PMM ini bertujuan agar mahasiswa  terjun langsung kepada Masyarakat untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh pada program studi untuk membantu serta menyelesaikan segala macam permasalahan yang ada di kawasan Masyarakat, dibagi menjadi berbagai kelompok dan gelombang agar pemerataan kepada masyarakat bisa terjalankan secara efektif. Tanggal 13 Agustus 2024, berada di Kelas Sembilan Ibnu Sina, MTSs Sunan Kalijogo, PMM kelompok 85 Gelombang 2 sukes membuat short movie psikodrama yang bertemakan Anti-Bullying, dipimpin oleh penganggung jawab dari program kerja kali ini yaitu, Mariska R yang berasal dari Fakultas Psikologi. Berdasarkan hasil survey awal lokasi pada tanggal 22 Juni, ditemukan masih ada para siswa – siswi yang melakukan aksi bullying, dengan menyematkan kata “bercanda”, kebanyakan melakukan bully dengan memanggil nama dari orang tua secara tidak sopan.  Hal ini membuat PMM Kelompok 85 berinisiatif untuk membuat sebuah psikodrama yang peranya dimainkan oleh, siswa – siswi kelas Sembilan Ibnu Sina, MTSs Sunan Kalijogo yang berjudul “Suara di Dalam Diri“. Short movie ini diambil setelah waktu pulang sekolah melalui perizinan anggota – anggota guru yang lainya agar tidak mengganggu proses belajar para siswa – siswi. Pengambilan film dilakukan secara scene per scene dengan rinci, agar aktor yang terpilih dapat menyampaikan pesan yang disiratkan melalu film pendek tersebut dengan jelas dan bermakna yang hasil film nantinya akan disiarkan melalui akun youtube kami. Psikodrama adalah teknik terapi yang sering dipakai dalam psikoterapi, di mana klien terlibat dalam dramatisasi spontan, permainan peran, dan presentasi diri yang dramatis untuk mengeksplorasi dan mendapatkan wawasan tentang kehidupan mereka. Metode ini menggabungkan elemen teater dan biasanya dilakukan di atas panggung atau area yang berfungsi sebagai panggung, dengan penggunaan alat peraga jika diperlukan. Dalam terapi kelompok psikodrama, yang dipandu oleh seorang psikodramatis berlisensi, peserta akan memerankan kembali situasi nyata atau proses mental dari masa lalu, namun dilakukan dalam konteks saat ini. Hal ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk menilai perilaku mereka, merefleksikan bagaimana peristiwa masa lalu memengaruhi keadaan saat ini, serta memahami lebih dalam mengenai situasi tertentu dalam hidup mereka. Pada Psikodrama yang berjudul “Suara di Dalam Diri” ini memiliki sinopsis (tanpa mengandung spoiler) : Suara di dalam diri ini menggambarkan perjalanan Angel menghadapi bullying di sekolahnya. Dengan bantuan teman-teman dan guru, Angel belajar untuk berbicara dan membela dirinya sendiri. Di sisi lain, Firza juga mulai memahami dampak dari tindakannya dan berusaha untuk berubah. Short movie yang berdurasi 5 Menit 17 detik ini, diharapkan untuk membuka jendela mata para siswa – siswi MTSs Sunan Kalijogo , bahwasanya tindakan bullying merupakan lingkaran setan yang awalnya korban menjadi pelaku dan seterusnya. Oleh karena itu, bullying harus segera dicegah dan dihentikan agar menciptakan suasana sekolah yang tentram, aman dan nyaman. Kawan Muda wajib nonton nih! Editor: Dewi Adelia ( UC Delyn)

Pembuatan Mading Kreatif dengan Tema “Kepercayaan Diri: Who am I?” Sebagai Upaya Pengenalan Diri Sendiri pada Siswa SD Aisyiyah Kamila

Pengembangan kepercayaan diri sejak dini merupakan langkah penting dalam membentuk karakter anak yang tangguh dan positif. Dalam rangka mendukung hal ini, mahasiswa kelompok 98 gelombang 1 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di SD Aisyiyah Kamila dengan tema “Kepercayaan Diri: Who am I?”. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk pembuatan mading kreatif yang melibatkan siswa kelas 6, dengan tujuan untuk membantu mereka lebih mengenal diri sendiri dan membangun kepercayaan diri. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Latar Belakang Masa kanak-kanak, terutama di usia sekolah dasar, adalah periode krusial dalam perkembangan identitas dan kepercayaan diri. Pada usia ini, anak-anak mulai menghadapi berbagai tantangan sosial dan akademik yang dapat memengaruhi bagaimana mereka memandang diri sendiri. Banyak siswa yang mungkin merasa kurang percaya diri atau bingung dengan identitas mereka, terutama ketika mulai membandingkan diri dengan teman-teman sebaya. Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan yang tepat agar mereka dapat mengembangkan kepercayaan diri yang sehat. Melalui kegiatan pembuatan mading kreatif, para mahasiswa bertujuan untuk menciptakan ruang bagi siswa kelas 6 untuk berekspresi dan merefleksikan siapa diri mereka, sehingga mereka dapat lebih mengenal potensi, minat, dan bakat yang dimiliki. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Rabu, 14 Agustus 2024 di SD Aisyiyah Kamila, dengan melibatkan seluruh siswa kelas 6 sebagai peserta. Para mahasiswa mempersiapkan berbagai bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pembuatan mading, seperti kertas origami warna-warni, kertas manila, spidol, dan perlengkapan seni lainnya. Kegiatan dimulai dengan sesi pengenalan diri yang dipandu oleh mahasiswa. Dalam sesi ini, siswa diajak untuk berbicara tentang minat, bakat, dan hal-hal yang mereka sukai. Selanjutnya, para siswa diminta untuk mencari tahu julukan diri mereka yang menunjukkan siapa mereka, mencari tahu simbol mereka yang artinya mereka ingin dikenal sebagai sosok yang seperti apa, dan mencari tahu cita-cita mereka. Kemudian, para siswa diminta untuk menuliskan dan menggambarkan hal-hal tersebut dalam bentuk karya seni yang kemudian akan menjadi bagian dari mading kelas mereka. Tema “Who am I?” dipilih untuk mendorong siswa mengeksplorasi identitas mereka sendiri. Setiap siswa diberi kebebasan untuk mengekspresikan pemahaman mereka tentang diri sendiri, baik melalui gambar, kata-kata, atau kolase yang mereka buat. Proses ini tidak hanya meningkatkan kreativitas, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk berpikir lebih dalam tentang siapa mereka dan apa yang membuat mereka unik. Setelah semua karya selesai, para siswa bersama-sama menyusun mading mereka. Mading ini kemudian dipajang di ruang kelas sebagai pengingat akan potensi dan keunikan masing-masing individu. Hasil dan Dampak Kegiatan pembuatan mading kreatif ini mendapatkan respon yang sangat positif dari para siswa. Mereka tampak antusias dan bangga dengan hasil karya yang mereka buat. Para siswa juga melaporkan bahwa kegiatan ini membantu mereka merasa lebih percaya diri dan lebih memahami apa yang mereka sukai dan kuasai. Guru-guru di SD Aisyiyah Kamila juga mengapresiasi kegiatan ini karena dinilai dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan kepercayaan diri siswa. Mereka berharap kegiatan semacam ini bisa diadakan secara berkala dengan topik yang berbeda untuk terus mendukung perkembangan mental dan emosional siswa. Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh kepala sekolah SD Aisyiyah Kamila, “kegiatan membuat mading kreatif sangat bermanfaat bagi siswa-siswi kelas 6 SD Aisyiyah Kamila untuk melatih kepercayaan diri dan membuat siswa-siswi lebih mengenal diri mereka sendiri, program ini sangat bagus dan semoga bisa terus bermanfaat bagi siswa-siswi kedepannya, serta program ini dapat berkelanjutan kedepannya,” ucapnya. Kesimpulan Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa ini menunjukkan pentingnya pendekatan kreatif dalam membantu anak-anak mengenal diri sendiri dan membangun kepercayaan diri. Melalui aktivitas sederhana seperti pembuatan mading, siswa dapat lebih memahami potensi dan identitas mereka, yang merupakan pondasi penting dalam pengembangan karakter. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dari upaya berkelanjutan dalam membentuk generasi muda yang percaya diri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan di masa depan. So, Who are you, Kawan Muda? Editor: Dewi Adelia (UC Delyn)

Kelompok 72 PMM UMM Ikut Meriahkan Persiapan 17 Agustus di Desa Besole

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) telah melakukan aksi pengecatan pembatas jalan di kawasan Rw 01, Desa Besole, Kabupaten Tulungagung. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kelompok 72 Gelombang 5 yang dibimbing oleh Setiya Yunus Saputra M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL). Menyambut bulan Kemerdekaan, Kelompok 72 Gelombang 5 mengajak Karang Taruna di RW 01, Desa Besole, untuk melakukan gotong royong pengecatan pembatas jalan sebagai salah satu tradisi yang sering dilakukan untuk memperingati hari bersejarah ini adalah pengecatan atau dekorasi lingkungan dengan nuansa merah putih. Kegiatan pengecatan pembatas jalan ini  sudah di setujui oleh pihak setempat. Kelompok yang beranggotakan Rasyid Rabillah Wendira (Managemen), Cristopher Novando (Managemen), Ardi Sila Artha (Managemen), Davina Aurelia R. (Hukum), Nailul Maghfiroh (Hukum) ini, berinisiatif dalam kegiatan yang penuh dengan suasana keakraban dan semangat kebersamaan. Hal ini terlihat diantara para Karang Taruna dan mahasiswa, yang berpartisipasi dalam proses pengecatan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, 13 Agustus 2024 ini dimulai dari jam 9 pagi, diawali dengan membersihkan pembatas jalan, lalu mengecatnya. Agenda ini merupakan bentuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam perayaan Hari Kemerdekaan. Keterlibatan Karang Taruna dalam kegiatan ini adalah bentuk dukungan nyata mahasiswa terhadap kegiatan positif di masyarakat. Selain memperindah lingkungan di RW 01, kegiatan ini menjadi simbol nasionalisme dalam menyambut Hari Kemerdekaan. Dengan melibatkan Karang Taruna, dapat meningkatkan kebersamaan  dan rasa cinta tanah air melalui semangat gotong royong. Kalo Kawan Muda, Apa aja nih persiapan menyambut Kemerdekaan Indonesia? Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Pembuatan Ekstrakurikuler Komputer SD Negeri Gajahbendo Oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Ada yang menarik dari program kerja milik Kelompok 94 Gelombang 6 yang melakukan pengabdiannya di Pengabdian  SD Negeri Gajahbendo, Pasuruan. Siapa sangka, tim pengabdian ini membuat ekstrakurikuler komputer sebagai salah satu program unggulan yang akan digencarkan selama sebulan masa pengabdian ini. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.  Dalam kesempatan ini, Bima Bhakti Brawijaya (Informatika) bersama keempat temannya, yakni Rahmatullah Akbar Prima (informatika), Apriadzandy Putra (informatika), Muhamad Rici Reynaldi (informatika), dan Febrian Jenar Valentino Nisaf (Pendidikan Bahasa Inggris) ingin memperkenalkan perangkat teknologi terkini melalui pembentukan ekstrakurikuler di SDN Gajahbendo untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan interaktif, serta meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa dalam memanfaatkan teknologi berkemajuan. Program yang dirancang oleh Kelompok 94 ini ditujukan untuk meningkatkan literasi digital siswa melalui pelatihan aplikasi Microsoft Word dan PowerPoint, memanfaatkan 30 perangkat Chromebook yang tersedia di laboratorium komputer. Selain itu, program ini diharapkan dapat mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan dengan keterampilan teknologi yang relevan dan bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Ekstrakurikuler yang dijalankan dalam kurun waktu sebulan ini, dijadwalkan sebanyak dua kali dalam seminggu, selama delapan kali pertemuan. Agar pembelajaran menjadi lebih efektif, maka para siswa dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan kelas (kelas 4, 5, dan 6). Setiap pertemuan akan dimulai dengan pengantar program dan pengenalan perangkat, diikuti dengan sesi mendalam tentang fitur dasar Microsoft Word dan PowerPoint, latihan praktis, serta games edukatif untuk memperkuat pemahaman.  Pada pertemuan terakhir, siswa-siswi yang mengikuti ekstrakurikuler akan mengikuti kegiatan penilaian akhir, tanya jawab, dan pemberian umpan balik setelah berpartisipasi dalam ekstrakurikuler. Untuk menilai keberhasilan dari program ini, maka masih terdapat evaluasi yang akan dilakukan agar segera mendapatkan perbaikan yang efektif. Melalui program ini, SDN Gajahbendo berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan kreatif, serta mempersiapkan siswa-siswi yang terampil dalam memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat di masa depan. Wah, idenya nggak habis-habis ya, Kawan Muda! Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Upaya peningkatan Efektivitas belajar mengajar melalui berbagai bidang

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Sama halnya dengan kelompok 59 gelombang 9 yang berkolaborasi dalam meningkatkan efektivitas belajar di SDN Candirenggo 1 Kecamatan Singosari, Malang, Jawa Timur. Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan selama sebulan ini dioptimalkan dalam membantu pembelajaran yang efektif. Siti Zahwa Nabila Putri (202310370311417), Anisa Nabila Zahwa (202310470311435), Unzila Putri Asran (202310370311439), Yusuf Al Farizi (202310370311482) dari Teknik Informatika, bersama  Sandi dewangga priantoko (202110130311006) dari Teknik Elektro Dosen Pembimbing/ Mata Kuliah: Aulia Indira Kumalasari, S.T,. M.T berkolaborasi dalam berbagai bidang yang akan menjadi fokus dalam kegiatan ini, meliputi bidang kesehatan, kebersihan, perkembangan teknologi, dan bidang pembelajaran. Kelompok 59 mengimplementasikan berbagai strategi yang mencakup pelatihan dan pengembangan kapasitas guru, penyediaan media pembelajaran yang inovatif, serta pengenalan metode pengajaran yang lebih interaktif dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Program ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Program ini mendapatkan sambutan positif oleh para murid SDN Candirenggo 1. Mereka terlihat sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti setiap kegiatan yang dibawa oleh Kelompok 59. Apalagi, terdapat beberapa metode pembelajaran multi bidang  yang aktif dan interaktif menambah semangat belajar siswa-siswi. Selain optimalisasi peran di dalam sekolah, peran-peran dari luar sekolah, seperti orang tua dan masyarakat juga diperkuat. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan faktor pendukung  kegiatan belajar mengajar yang efektif. Melalui lingkungan yang adaptif, maka akan tercipta sinergi yang positif antara anak, orang tua, sekolah dan lingkungan sekitar. Melalui pendekatan yang ini, Kelompok 58 berharap, hasil pembelajaran siswa akan meningkat, baik dari segi pengetahuan akademis maupun keterampilan hidup yang mereka miliki setelah mendapatkan beberapa paparan program dari kelompok pengabdian Universitas Muhammadiyah Malang. Melalui pembelajaran beberapa dasar disiplin ilmu yang diajarkan, dapat memberikan pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis. Sangat menarik, bukan, Kawan Muda! Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

 PMM 06 UMM tingkatkan potensi Desa Purwoasri melalui Branding UMKM Samiler

Kelompok 6 Gelombang 9 PMM Bhaktiku Negeri tingkatkan branding salah satu UMKM yang berada di Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah pengaplikasian hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Branding UMKM merupakan bentuk strategi dalam membantu masyarakat untuk menciptakan identitas produk agar dapat dikenali oleh konsumen Di Desa Purwoasri sendiri, banyak UMKM yang memiliki potensi penjualan yang baik. Namun beberapa UMKM masih belum mendapatkan perhatian yang luas dari para pembeli, salah satunya usaha Samiler Mbok Yam, yang hanya dipasarkan di Purwoasri saja. Padahal, jika dipasarkan lebih luas lagi, maka akan menarik pelanggan lebih banyak lagi. Melihat potensi tersebut, Kelompok 6 yang beranggotakan mahasiswa Ilmu Komunikasi, yakni Kagendra Balapradhana⁠, Kanza Kamira, ⁠Ahmad Yusuf, ⁠Futichatu Rochmah, dan ⁠Yovi Febriansyah melancarkan program untuk meningkatkan potensi UMKM dengan membranding produk tersebut agar lebih dikenali di jaringan yang lebih luas. Dibawah bimbingan Ibu Widiya Yutanti, S.Sos. M.A. (Hons), selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kelompok 6 mendatangi tempat produksi samiler dan mensosialisasikan program kerja yang akan diaplikasikan ke produk dari pemilik usaha samiler. Disana, kelompok membantu membuatkan desain logo dan kemasan pada produk samiler agar memiliki ciri khas dan dapat menarik pelanggan lebih banyak. Selain itu, program ini adalah bentuk brand awareness agar produk dapat menjangkau pelanggan lebih luas melalui pengenalan logo yang menarik perhatian pada kemasannya. Hal ini dapat meningkatkan potensi penjualan yang lebih tinggi, serta logo yang menarik dapat menjadi pembeda dari pelaku usaha samiler lainnya. Diharapkan, melalui branding UMKM ini dapat menjadi strategi pemasaran yang lebih efektif. Melalui branding ini, Kelompok 6  Ingin membuat UMKM Samiler milik Mbok Yam di Desa Purwoasri menjadi lebih dikenali oleh masyarakat yang  lebih luas lagi dan UMKM Samiler bisa memiliki identitas produk. Tertarik buat mencoba, Kawan Muda? Penulis: Dewi Adelia (UC Delyn)

Scroll to Top