Review Movie

Rekomendasi Film Minggu Ini: Host

Udah mau weekend aja nih. Untuk menemani weekend Kawan Muda, rekomendasi film hari ini mau mengulas tentang film horror yang baru rilis tanggal 30 Juli kemarin dan udah booming banget karena rating dari Rotten Tomatoes nilainya sempurna, yaitu 100! Film ini digarap dan naskah ceritanya juga ditulis oleh orang yang sama, yaitu oleh Rob Savage. Selain itu, masa pengerjaan film ini sepenuhnya dilakukan saat masa lockdown, mulai dari penulisan naskah cerita sampai pengarahan talent yang dilakukan melalui daring. Namun, hasil yang didapatkan benar-benar memuaskan penontonnya. Awal mulai film terasa santai karena memang seperti video conference pada umumnya. Namun, setelah memasuki konflik, semua mulai berubah. Ketegangan demi ketegangan datang secara serentak. Film yang diperankan Haley Bishop, Jemma Moore, Radina Drandova, Caroline Ward, Emma Louise, dan Edward Linard ini bercerita tentang sekumpulan sahabat yang sedang ingin memainkan sebuah permainan di tengah pandemi. Permainan ini pun tidak biasa karena permainan ini adalah pemanggilan roh. Permainan ini mereka lakukan melalui video call pada platform Zoom karena keadaan sedang lockdown. Film ini menggunakan sudut pandang seolah-olah penonton sedang menatap laptop/gadget seperti pada umumnya. Maka dari itu, film ini bisa dikatakan sangat nyata karena kita sebagai penonton seperti diajak masuk sebagai salah satu partisipan di video call tersebut. Tak hanya itu, durasi film ini hanya 57 menit, lho. Nama pemain dalam film ini benar-benar menggunakan nama asli, kecuali Edward sebagai Teddy. Gimana nih Kawan Muda, udah penasaran belum sama film yang satu ini? Kalau udah pada penasaran, langsung liat aja trailer-nya lewat link dibawah ini ya kawan muda! Atau kalau mau langsung liat yang lengkap, langsung cuss ke platform Shudder! Penulis: Ika Editor: Dizar

New Entry: Desperados

Serial Netflix ini bercerita bagaimana seorang Wesley Darya (Nasim Pedrad) yang pengen hidup mapan, karier baik dan pasangan yang mencintainya secara tulus. Namun, cara yang ditempuh Wesley kurang tepat nih kawan muda, yaitu dengan mengikuti kencan buta dengan Sean yang diperankan oleh Lamorne Morris. Sean ngerasa muak sama Wesley selama kencan buta berlangsung karena Wesley terus ngomongin tentang pernikahan. Wesley merasa bahwa Sean nggak nyaman sehingga Wesley pergi dari kafe tersebut. Baru aja pergi, Wesley terjatuh dan sadar setelah beberapa saat. Setelah sadar, Wesley langsung jatuh cinta pada seseorang yang telah menolongnya, Jared (Robbie Amell). Setelah sekian lama Wesley dan Jared berhubungan, tiba-tiba Jared “ngilang” atau Wesley menyebutnya dengan “ghosting”. Karena stress Jared menghilang, Wesley dan teman-temannya yaitu Brooke (Anna Camp) dan Kaylie (Sarah Burns) memutuskan untuk bersenang-senang dengan pesta miras. Di waktu yang sama saat ia pesta miras, Wesley ingin mengirim surel kepada Jared dengan kata-kata yang kurang pantes sebagai wujud kekesalannya. Akan tetapi, nggak lama kemudian, Jared menghubungi Wesley dan ngasih tau bahwa Jared mengalami kecelakaan dan HP-nya mengalami masalah. Wesley panik dan berniat menghapus surel yang baru aja dikirim. Akhirnya, Wesley mengajak teman-temannya dan memutuskan untuk pergi ke Meksiko demi memperjuangkan cintanya. Kawan muda penasaran ngga nih sama kelanjutan dan keseruan Wesley di Meksiko? Yuk bisa langsung tonton serial Desperados di Netflix yang udah tayang tanggal 3 Juli kemarin. Atau liat dulu keseruan singkatnya dengan nonton Trailler di bawah ini ya kawan muda! Nama Penulis: Ika Sulistyo Editor: Dizar Sumber Gambar: Netflix

Coming Soon! Generasi 90an Melankolia

Ada film terbaru dari Indonesia nih, Kawan Muda! Generasi 90an Melankolia judulnya. Di adaptasi dari buku populer yang berjudul sama, kali ini Generasi 90an Melankolia bakal hadir di bioskop pada tanggal 24 Desember 2020, Kawan Muda. Film yang dibintangi Ari Irham, Taskya Namha, dan Aghniny Haque ini menceritakan tentang proses pencarian jati diri dari pemeran utamanya, yaitu Ari Irham yang berperan sebagai Abby. Dikisahkan, Abby sedang dilanda kesedihan yang mendalam karena kehilangan kakaknya yang bernama Indah dalam kecelakaan pesawat. Ia juga merasa sangat bersalah atas kejadian yang menimpa kakaknya. Bukan hanya Abby saja yang merasa kehilangan, orang tuanya pun merasa hampa ketika harus ditinggal oleh putri sulung mereka. Mereka masih sulit menerima kenyataan bahwa mereka harus kehilangan Indah dalam waktu yang sangat cepat. Di sisi lain, ada Sephia, sahabat Indah sejak sekolah dasar yang selalu mendukung Abby juga kedua orang tuanya. Kehadiran Sephia pelan-pelan mulai memberi harapan baru kepada mereka. Bahkan, Abby mulai bisa tersenyum dan merasa menemukan sosok kakaknya dalam diri Sephia. Tapi, mampukah Sephia untuk terus bertahan dan membuat semuanya menjadi baik-baik saja? Gimana, Kawan Muda? Sudah cukup penasaran sama kelanjutan ceritanya? Jangan lupa tandain kalender kamu ya, tanggal 24 Desember 2020! Penulis: Anneke Editor: Dizar Referensi: https://www.kompas.com/hype/read/2020/12/16/174125166/sinopsis-film-generasi-90an-melankolia-tayang-24-desember-di-bioskop?page=all Sumber gambar: lifestyle-bisnis.com

Frozen 2 is Coming Out in Cinemas!

Hai, Kawan Muda! Film Frozen 2 akhirnya udah tayang nih di bioskop sejak 20 November 2019. Udah 7 hari mengudara dan kamu belum nonton? Kalau masih ragu buat nonton, mungkin sedikit ulasan dari aku tentang film ini bisa jadi pertimbangan buat kamu. Frozen 2 merupakan sekuel dari film Frozen di tahun 2013, dan menampilkan kembalinya sutradara Chrish Buck dan Jennifer Lee. Berdurasi 1 jam 43 menit, menceritakan perjalanan Elsa (Idina Menzel), Anna (Kristen Bell), Kristoff (Jonathan Groff), Olaf (Josh Gad), dan Sven untuk menemukan asal mula kekuatan magis Elsa dan menyelamatkan kerajaan mereka setelah suara misterius memanggil Elsa. Ketika Elsa mendengar suara misterius memanggilnya, dia mengikutinya dan secara tidak sengaja membangunkan roh-roh. Roh angin, dalam bentuk tornado, muncul dan menyapu semua orang di pusarannya. Elsa menghentikannya dengan menembakkan aliran salju, dan membentuk satu set patung es. Dan masih banyak roh-roh yang akan ditemui Elsa dan teman-temannya, yang tentunya akan kamu lihat di bioskop terdekat. Perkembangan masing-masing karakter cukup terlihat seiring dengan pertumbuhan diri mereka. Dengan petualangan yang lebih menegangkan dan seru , Frozen 2 dalam sepekan tayang telah meraup banyak keuntungan. Film ini ditampilkan dalam kemasan yang lebih segar dari sebelumnya. Walaupun alur ceritanya tidak jauh berbeda dengan film sebelumnya. Dalam film ini, lebih memperlihatkan hubungan antara Kristoff dan Anna. Mereka tidak malu-malu dalam mengumbar kemesraan, tapi masih dalam batas wajar untuk ditonton anak-anak. Penonton akan dibuat takjub dengan hal magis yang disuguhkan. Animasi dan sinematografinya udah nggak diragukan lagi. Banyak hal yang bisa memanjakan mata, salah satunya keindahan tempat dalam petualangan Elsa dan gaun yang dipakai Elsa. Ragam genre musik yang ditampilkan menjadi warna baru yang menghiasi film ini. Lagu Into The Unkown menjadi soundtrack utama dalam film ini, walaupun kurang membekas seperti lagu Let It Go, namun masih asyik didengerin kok. Udah dapat gambaran belum buat nonton Frozen 2? Atau masih ragu? Dibawah ini udah ada link trailer film Frozen 2 buat nuntasin keraguan kamu, Kawan Muda. Buat kamu yang udah nonton, boleh tulis pendapat kamu tentang Frozen 2 di kolom komentar, sekaligus bisa ngasih gambaran lebih buat Kawan Muda yang belum nonton. Link trailer: https://www.youtube.com/watch?v=Zi4LMpSDccc Penulis: Ajeng Sumber gambar: Pinterest

Review: Kim Ji Young, Born 1982

Kim Ji Young, Born 1982 adalah salah satu film yang diadaptasi dari buku dengan judul serupa. Buku ini berhasil menuai banyak kritik terutama di Korea Selatan yang masih agak sensitif dengan topik berbau feminisme dan kesehatan mental. Tetapi, film yang dibintangi oleh Gong Yoo dan Jung Yu Mi ini berhasil menembus box office di Korea Selatan dan mengalahkan film Maleficent 2 yang kini berada di posisi kedua dan film Joker yang berada di posisi ketiga. Memantul~ Film ini menceritakan tentang Kim Ji Young, seorang wanita biasa yang awalnya bekerja di agensi kehumasan. Kim Ji Young kemudian menikah dan saat diketahui sedang hamil, Kim Ji Young dipaksa berhenti dari pekerjaan yang selama ini ia gandrungi dan harus menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Hal tersebut membuat Ji Young perlahan mengalami banyak hal hingga ia kehilangan jati dirinya lantaran ‘terperangkap’ dalam rutinitas sehari-hari. Lambat laun, Ji young mulai berbicara atau berperan menjadi orang lain, ia kadang berbicara seperti ibunya, atau seperti kakak perempuannya dan banyak lainnya. Menurut Mimin, cerita ini kayak nggak ada plot hole-nya. Entah emang alurnya yang kelewat mulush atau memang Mimin yang nggak nyimak dengan teliti. Akting dari para pemainnya juga nggak perlu dikhawatirkan lagi, deh. Mimin dan orang-orang di sebelah Mimin berhasil nangis saking ugh-nya. Pengemasan jalan ceritanya juga terbilang nggak berbelit. Topik yang diangkat juga menurut Mimin lumayan kena langsung ke sasaran penonton. Tapi, kamu harus ekstra hati-hati karena pengemasan plot cerita ini adalah maju mundur. Takutnya nih ya, kamu nggak fokus nyimak dan kebingungan sendiri karena alur plotnya yang suka flashback ke masa lalu. Ekspetasi Mimin benar-benar terbayarkan lunas, nggak pakai ngutang~ Kalau kamu nyari film yang santai buat refreshing, film ini nggak Mimin rekomendasikan. Soalnya, filmnya ini agak bikin mikir. 🙁 Penulis: Dizar Sumber gambar: Indofankor Referensi: Tirto.id, asianwiki, CNN Indonesia

Review: Ratu Ilmu Hitam

Setelah melejit dengan Perempuan Tanah Jahanam, Joko Anwar yang merupakan salah satu figur publik yang sudah sering terdengar namanya kembali meluncurkan karya terbarunya: Ratu Ilmu Hitam. Film ini menurut Mimin Penulis lumayan ‘kontra’ dengan Perempuan Tanah Jahanam. Awal mula cerita ini dimulai ketika Hanif membawa Nadya (istrinya) dan ketiga anak mereka ke panti asuhan tempat Hanif dulu dibesarkan. Pengasuh panti itu, Pak Bandi, sudah sangat tua dan sakit keras, Hanif datang untuk menjenguk setelah bertahun-tahun tidak bertemu. Bukan cuma Hanif yang datang berkunjung, tapi juga dua sahabat Hanif saat tinggal di panti, Anton dan Jefri yang membawa istri-istri mereka. Malam itu, mereka semua tiba di panti asuhan yang terletak di luar kota dan jauh dari pemukiman penduduk. Mereka bermaksud bermalam di sana untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Pak Bandi selaku orang yang telah mengasuh mereka sejak kecil. Mereka menyangka malam itu akan jadi malam yang penuh kedamaian. Tetapi, ternyata semua tebakan mereka salah besar. Jeng jeng jeng, apa yang terjadi selanjutnya bisa kamu cek di bioskop terdekat, hohoho. Film ini menurut Mimin Penulis lebih condong ke film yang bernuansa gore ketimbang horor hantu-hantuan. Pokoknya, kamu harus banyak menahan diri dari godaan ‘tuk berkata kasar karena banyak scene yang lumayan disturbing parah. Untuk kamu pecinta film bernuansa sadis, mungkin film ini cocok buat ditonton. Tapi, kalau kamu nyari film yang hantu-hantuan, film ini tidak Mimin Penulis rekomendasyikeun. Beberapa hal yang menambah aura seram dari film ini adalah pemilihan tone warna dan penempatan sound effect ditambah latar belakang musik yang manjiw alias mantap jiwa. Mimin Penulis juga jadi ikut deg-degan kayak petualangan Hanif and the gang. Diluar kelebihan yang ada, Mimin Penulis merasa masih ada beberapa plot hole yang agak bikin bingung. Selain itu, ending yang agak gantung juga semakin bikin Mimin Penulis bertanya-tanya: “Jadi, ini gimana? Udah? Lah terus?” Mungkin, ya, akan ada sekuel dari Ratu Ilmu Hitam akibat ending yang gantung. Tapi, siapa yang tahu, kan? Hihihihi~ Rate: Suhu hari ini/30 derajat celcius. Penulis: Dizar Sumber gambar: Kompasiana Sumber sinopsis: Wikipedia

Love For Sale 2 Sudah Tayang di Bioskop!

Film Indonesia, Love For Sale 2 baru aja rilis di bioskop-bioskop mulai kemarin, Kamis (31/10/2019). Di film yang diproduseri Kori Adyaning dan di-direct sama Andibachtiar Yusuf ini kita dikenalin sama kisah Indra Tauhid alias Ican (Adipati Dolken). Keadaan Ican yang belum aja married, ngebuat resah Rosmaida (Ratna Riantiarno) sebagai ibunya. Pertanyaan “kapan nikah?” pun udah ngehantuin Ican. Sedangkan Ican belum terlalu mikirin kalo pernikahan adalah suatu prioritas yang penting. Perjodohan jadi usaha Rosmaida buat bikin anaknya biar cepet menikah. Keadaan ini tentu bikin Ican ngerasa terganggu. “Mencari menantu semudah memesan nasi padang di aplikasi online”. Melalui pencarian cinta lewat aplikasi Love Inc., datanglah Arini (Della Dartyan) dalam kisah hidup Ican sebagai calon menantu palsu. Ican ngenalin Arini ke orang tuanya sebagai mantan pacarnya sewaktu sekolah. Kedatangan Arini disambut hangat sama keluarga Ican, bahkan bikin keadaan keluarga Ican jadi harmonis lagi.Arini juga dibolehin buat tinggal di salah satu kontrakan milik Rosmaida. Kehadiran Arini ngerubah Ican jadi lebih periang. Pelan tapi pasti, Ican mulai jatuh cinta sama Arini. Gak jauh beda sama film Love For Sale sebelumnya, film Love For Sale 2 ini masih disutradarai sama Andibachtiar Yusuf dan dibantuin sama M. Irfan Ramli buat nulis naskah filmnya. Menariknya film ini adalah “horror love story” yang mungkin jadi sebuah plot twist menarik buat ditonton. Gimana nih kawan muda? Udah cukup dibikin penasaran gak sama ceritanya? Kebetulan juga belom sempet nonton nih, siapa tau kawan muda aja yang mau ngajakin nonton hehe Gapake lama langsung coba nonton dulu trailer-nya disini ya kawan muda! Penulis : A. Amalia

Review Perempuan Tanah Jahanam (2019).

Perempuan Tanah Jahanam adalah satu dari sekian banyak film besutan Jokan alias Joko Anwar yang laris manis di bioskop Indonesia. Film yang rilis tanggal 17 Oktober 2019 ini mendapat perhatian yang cukup unik mengingat agak sedikit ‘berbeda’ dari horor versi Pengabdi Setan (2017). Film yang dibintangi oleh Tara Basro ini berawal dari sebuah scene di jalan tol yang lumayan nyablak tapi sukses bikin deg-degan juga. Semakin masuk ke inti cerita, semakin banyak muncul tanda tanya dan rasa deg-degan yang menurut Mimin Penulis berhasil ikut cemas juga seperti yang dirasakan karakter Maya dan Dini. Pemilihan tone warna yang agak seram dan pengaturan musik yang pas juga bikin Mimin Penulis makin ngerasa ‘masuk’ di film ini. Film ini lebih condong ke misteri-ilmu hitam ketimbang hantu-hantuan. Kalau Kawan Muda berharap ada adegan hantu yang munculnya suka dadakan macam ditagih duit kas atau adegan hantu versi cilukba, film yang disingkat PTJ ini sayangnya nggak menyodorkan horor yang begitu. Memang ada beberapa scene yang bikin tetangga kursi Mimin Penulis sampai kaget karena kemunculan sosok mistis ini. Tapi tenang, kemunculannya masih bisa ditoleransi, kok! Adegan demi adegan berjalan dengan mulus. Ada sedikit plot twist yang sempat bikin Mimin Penulis melongo karena nggak nyangka kalau si A itu ternyata begini, si B ternyata begitu. Mikir? Tentu. Tapi nggak sampai seberat mikirin tugas statistika, kok. 🙁 Sempat ada plot hole yang bikin Mimin Penulis bertanya-tanya, tapi nggak dianggap terlalu penting karena enggak begitu banyak mempengaruhi jalannya cerita. Setelah semuanya, yah, masih worth untuk ditonton, lah. Rate: Tanggal hari ini/30. Penulis: Dizar. Sumber gambar: Tempo.

REVIEW JOKER (2019)

Joker adalah salah satu nama karakter yang lumayan familiar dan sudah dijadikan musuh abadi Batman. Film Joker yang baru saja rilis 2 Oktober 2019 di Indonesia ini tidak ada sangkut pautnya dengan karakter Batman. Pada film Joker kali ini, Joaquin Phoenix dipilih menjadi pemeran utamanya. Sedikit cerita, film ini menceritakan tentang awal mula seorang Arthur Fleck dalam menjalani kehidupannya sebagai seorang badut penghibur. Ceritanya juga lumayan menarik karena mengangkat berbagai topik yang terbilang sensitif, seperti isu kesehatan mental dan isu kesenjangan sosial. Pokoknya, Mimin Penulis langsung elus-elus dada habis nonton Joker–sedikit banyak bisa relate dengan apa yang Arthur rasakan. Berdasarkan testimoni yang Mimin Penulis baca, nggak sedikit yang shock habis nonton film Joker. Bukan, bukan karena adegan kekerasannya yang bikin lemas. Tetapi, isu kesehatan yang dibahas di film ini. Jadi, buat Kawan Muda yang kondisinya kurang baik, tidak direkomendasikan untuk nonton film ini. Dan lagi, kalau Kawan Muda mengharapkan adegan berantem yang gedebak-gedebuk-bak-bik-buk, sayang sekali film Joker (2019) ini lebih menceritakan awal mula Arthur Fleck menjadi seorang Joker. Film ini menurut mimin berjalan dalam tempo yang lambat. Tetapi, setiap detail dari film ini terbilang lumayan menarik. Vibes dark-nya lumayan kerasa. Penyusunan musiknya apalagi, betul-betul mendukung tiap-tiap scene yang ada. Film ini juga nggak serius-serius banget, kok. Masih ada beberapa humornya, meskipun nggak begitu banyak. Untuk Mimin Penulis, film ini lumayan bikin deg-degan setelah keluar bioskop. Ketawanya Joker, riasannya, pokoknya langsung kebayang, deh! Semuanya langsung membekas. Bahkan, Mimin Penulis juga masih mikir waktu filmnya udah selesai. Kok gini? Lha kok gitu? Kawan Muda, film ini masuk dalam kategori 17+. Adanya larangan ini bukan cuma pajangan doang lho, Kawan Muda. Jadi, kalau belum masuk usia 17 tahun, jangan sekali-sekali nonton film yang nggak sesuai kategorinya, ya. Rate: Perasaanmu padanya/10. Sumber gambar: IMDB. Penulis: Mimin Penulis alias Dizar.

Midsommar.

Midsommar adalah film yang lumayan gempar dibicarakan karena agak lumayan bikin jantung deg-degan kayak ketemu doi. Midsommar ini masih satu sutradara dengan film Hereditary yang rilis tahun lalu dengan tema thriller-horror yang agak-lumayan distrubing. Tapi, beberapa orang mengatakan bahwa Midsommar ini lebih ‘nyeremin’ ketimbang film besutan Ari Aster sebelumnya. Saking “nyereminnya”, Midsommar yang muncul di bioskop adalah versi cut alias banyak sensornya. Film ini tidak direkomendasikan buat kawan muda yang takut dengan genre gore. Film Midsommar ini bercerita tentang Dani (yang diperankan oleh Florence Pugh) untuk melawan trauma atas tragedi yang menimpa orang tua dan saudarinya. Dani memutuskan untuk pergi ke Swedia bersama pasangannya, Christian (diperankan oleh Jack Reynor), juga teman-temannya untuk mengikuti festival musim panas yang hanya diadakan 95 tahun sekali. Tapi, Dani malah terjebak di tengah sekte yang tidak lazim. Film Midsommar ini dipenuhi dengan adegan kekerasan, darah, hingga adegan dewasa. Meskipun agak suka bikin kaget-kaget sendiri, sebenarnya film ini mengajarkan banyak hal–salah satunya adalah bagaimana cara men-support orang yang mengalami penyakit mental. Sayangnya kawan muda, aku nggak bisa nih jelasin lengkapnya. Ntar spoiler, hehe. : b Sekali lagi, film ini tidak direkomendasikan untuk kawan muda yang umurnya masih dibawah 21 tahun karena adegannya lumayan bikin istigfar waktu nonton. Tapi, kalau nekat, siapin pegangan di kiri dan kanan + sabuk pengaman siapa tahu goyah. Siapin tangan doi juga, siapa tahu pas nonton bisa modus pegang-pegang. Rate: Cintanya padamu/10. Referensi: https://tirto.id/ehYY Sumber gambar: CGV Indonesia. Penulis: Dizar.

Scroll to Top