pmm

PMM Bhaktiku Negeri Menyajikan Cerita Perjuangan Rakyat Indonesia dengan Boneka Tangan di Kelompok Bermain Aisyiyah 2 Dau

PMM Bhaktiku Negeri gelombang 7, kelompok 41 yang semuanya berasal dari jurusan Psikologi, melakukan Pembukaan Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa di Kelompok Bermain Aisyiyah 2 Dau yang berlokasi di Jalan Margobasuki Kavling Baru (Ringin Dermo). Lima orang yang tergabung diantaranya adalah, Husnul Anisah selaku koordinator kelompok, Nabila Ufaira Rahista Putri, Puji Setyowati, Rifqi Akbar dan Ristian Cahyo Andianto, menyelenggarakan kegiatan mendongeng dengan memanfaatkan boneka tangan sebagai properti pendukung dalam rangka memperingati Kemerdekaan RI ke-77. Acara ini dihadiri oleh banyak pihak, mulai dari Pengawas TK Korwil Kecamatan Dau, Ibu Mua’wana, perwakilan Bunda PAUD Mulyoagung, Ibu Sri Nurhandayani, perwakilan Puskesmas Dau, Ibu Dewi Mahmudah, Kepala sekolah Kelompok Bermain Aisyiyah 2 Dau, Ibu Andi Dewi, guru-guru Kelompok Bermain Aisyiyah 2 Dau, murid-murid dan orang tuanya. Sebelum kegiatan mendongeng dimulai, Kelompok 41 PMM Bhaktiku Negeri, juga menyediakan fun game, dengan bermain dan bernyanyi bersama. Dongeng yang dibawakan berjudul “Menolong Garuda”, yang menceritakan tentang perjuangan rakyat Indonesia yang saling bersatu untuk mengusir penjajah dan memperoleh kemerdekaan. Kegiatan yang diselenggarakan pada, Sabtu 20 Agustus 2022, ini tidak hanya melibatkan murid-murid saja, namun juga para orang tua. Ketika anak-anak mendengarkan dongeng, para orang tua berlomba untuk membuat kreasi bekal makanan sehat dan bergizi, dengan Ibu Kepala Desa, dokter dari Puskesmas Dau dan pengawas TK/KB sebagai jurinya. Kepala sekolah Kelompok Bermain Aisyiyah 2 Dau, Ibu Andi Dewi menyampaikan, “Kami sangat terbantu dengan adanya mahasiswa PMM, sehingga acara ini dapat berjalan lancar da sukses. Selain itu, dengan adanya acara mendongeng ini, menjadikan anak-anak lebih aktif dan imajinatif”.

Pemberdayaan Anak Panti Perempuan di Tengah Pemulihan Pasca Pandemi Covid-19 atau Krisis Iklim Panti Asuhan As Salam Shobur

Setelah melakukan rangkaian kegiatan membuat pupuk organik dari daun kering dan air cucian beras, pada tanggal 4 Juli 2022, kelompok 5 gelombang 5 PMM Bhaktiku Negeri kembali melanjutkan kegiatan dengan agenda menanam menggunakan pupuk yang telah dibuat bersama sebelumnya. Kegiatan kali ini masih dilakukan di halaman depan Panti Asuhan As Salam Shobur. Tujuan kegiatan kali ini adalah agar anak-anak panti dapat menerapkan penghijauan dan selalu menjaga lingkungan, dengan tidak merusak tanaman baik di tempat umum maupun di lingkungan rumah, selain itu, kegiatan penghijauan ini dapat memberikan peluang terjaganya iklim dunia agar tetap stabil. Hal kecil seperti ini memang perlu dimulai sejak dini, karena di usia-usia inilah karakter akan terbentuk. Dengan menerapkan hal-hal baik sejak kecil, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sadar lingkungan ketika dewasa. Dalam kegiatan kali ini, semua anggota masih turut berkontribusi, yaitu Farrell Martiza Pambudi, Ajeng Laila Syafitri Djibran, Ridha Nabilah Alhidayah, Adila Rizki Melina Dwi Sentani serta Anugrah Dista Anggoro Putra. Di kegiatan awal, kelompok 5 beserta anak-anak panti menyiapkan pupuk yang sudah jadi, kemudian mulai memilah pupuk yang sudah lapuk dan layak pakai, serta pupuk yang belum siap untuk digunakan. Setelah itu, dilanjutkan dengan menyiapkan media tanam yang meliputi, pot bunga, tanah juga bunga atau tanaman hias. Setelahnya, anggota PMM kelompok 5 memberi arahan pada anak-anak panti, untuk memindahkan tanaman yang sebelumnya masih terbungkus plastik hitam agar dipindahkan ke dalam pot, sebelum akhirnya di tutup dengan pupuk organik di bagian atas.

Meningkatkan semangat literasi di desa sukajadi banten, pesantren kobong darul istiqomah

PMM Bhaktiku Negeri UMM, merupakan sebuah program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa UMM. Pada pengabdian kali ini dilaksanakan oleh kelompok 1 gelombang 3 tahun 2022 yang mana beranggotakan Firyal Nurul Fadhillah, Nila Munana Fajri, Annisa Zahrotul Jannah, Muhammad Ardiansyah Pratama, Muhamad Yoga Zikri Saputra. Pada tempat pengambdian yang kelompok ini laksanakan bertepatan di pondok pesantren darul istiqomah, desa sukajadi, kabupaten lebak banten. Pondok pesantren ini merupakan pondok pesantren tradisional yang mana yang dipelajari oleh santrinya hanya seputar ilmu kitab dari sang kyai. Provinsi Banten begitu lekat dengan ketertinggalan. Pendidikan merupakan salah satu isu yang menjadi sorotan publik di daerah yang dipenuhi oleh Kyai dan para santri ini. Rata-rata lama sekolah juga berbeda di tiap daerah. Lebak salah satunya, denggan rata-rata lama sekolah 6,40 tahun pada tahaun 2020 (BPS.go.id). Pada khususnya yang menjadi salah satu contoh adalah di pesantren darul istiqomah yang menjadi lokasi pengabdian kelompok 1 ini yang berisikan santri dengan umur yang berbeda-beda. Sang kyai tidak memungut biaya sepersen pun kepada para santri untuk biaya pesantren. Sang kyai dan istrinya hanya percaya bahwa dengan tujuan baiknya ini selalu ada jalan dan kemudahan yang diberikan Allah SWT. Dalam pembiayaan dan dukungan untuk program ini selain memanfaatkan dana yang diberikan Universitas, mahasiswa juga memanfaatkan jejaring sosial serta relasi keluarga dan teman untuk menyebar luaskan donasi buku maupun dana untuk membangun sanggar baca. Pada kelompok PMM kali ini bertujuan datang untuk memberikan pemahaman betapa pentingnya literasi, agar para santri dan juga anak-anak desa Sukajadi dapat menjadi penerus generasi terdepan. Pada dasarnya para santri dan anak-anak desa mengerti dan paham dengan pentingnya ilmu pengetahuan dan literasi, namun dengan keterbatasan yang ada menghambat mereka untuk memenuhi ambisinya tersebut. Dengan membantu membuatkan sanggar baca atau biasanya disebut pojok literasi ini diharapkan dapat sedikit banyak menambah wawasan para santri dan anak-anak desa. Selain kegiatan literasi pun dengan dilaksanakannya program saat Ramadhan, para mahasiswa pun juga melakukan beberapa pendekatan kepada para santri dan anak-anak desa melalui kerja bakti dan buka bersama mahasiswa pun mengadakan kajian keagamaan dengan santri senior yang menjadi pembicara. Dengan dukungan dan dorongan positif dari para warga sekitar dan pihak pesantren menjadi motivasi tersendiri untuk mahasiswa semangat melaksanakan programnya tersebut, meskipun dilakukan di tengah bulan puasa. Penulis: PMM Bhaktiku Negeri UMM.

PMM Bhaktiku Negeri Optimalkan Potensi Wisata BUMDES Lumbung Stroberi

Memasuki era milenial di tahun 2010-an, Stroberi mulai dilirik wisatawan lokal maupun asing. Dengan banyaknya wisatawan tersebut, tercetuslah potensi wisata petik stroberi di Desa Wisata Pandanrejo, lebih tepatnya berada di Dusun Pandan dengan nama “Lumbung Stroberi”. Yang dipilih menjadi tempat Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dari Universitas Muhammadiyah Malang, Kelompok 13 gelombang 02 tahun 2022. Kelompok tersebut beranggotakan Muhammad Kevin Ekananda W, Lela Anggraeni, Arina Diani F, Fariza Zulfa S, dan Rafira Azzahiasya yang didampingi oleh Ibu Winda Hardyanti, S.Sos., M.Si. Buah Stroberi di Desa Wisata Pandanrejo berasal dari Provinsi Bali pada tahun 1970-an namun baru dikenal dan dikembangkan secara luas di Desa Wisata Pandanrejo pada tahun 1990-an. Stroberi di Desa Wisata Pandanrejo berukuran besar dengan rasa manis sedikit asam. Di tahun 1970 – 1990 an petani stroberi di Desa Wisata Pandanrejo berjualan dengan cara dipikul serta dikemas menggunakan bambu yang disebut “Tingkem”. Stroberi di Desa Wisata Pandanrejo ada beberapa jenis yaitu, Sweet Charlie, California, Holybrite, Oso Grande, dan Rosalinda yang memiliki bentuk dan rasa yang khas dari berbagai jenis tersebut. Unit usaha dari BUMDES RAHARJO yang menjadi salah satu ikon khas destinasi Desa Wisata Pandanrejo. Lumbung Stroberi terletak di Dusun Pandan yang mana dusun ini memiliki potensi alam penghasil “ Buah Stroberi “. Mayoritas petani di Dusun Pandan adalah petani stroberi. Di Lumbung Stroberi juga terdapat beberapa fasilitas yang dapat di nikmati seperti petik strawberry, edukasi menanam strawberry, lumbung strawberry cafe, rafting, tubing, paintball dan outbound lainnya. Serangkaian kegiatan turut mewarnai kegiatan PMM tersebut mulai dari acara pembukaan, penambahan fasilitas seperti tempat sampah custom yang dibuat sendiri, kegiatan senam pagi bersama masyarakat sekitar dan dilanjutkan kerja bakti membersihkan lingkungan lumbung stroberi. Selain itu kelompok tersebut juga ikut andil menjadi volunteer edukasi bagaimana penanaman strawberry dan juga menjelaskan tentang safety guidelines selama kegiatan outbound dilaksanakan. Serta pada saat penutupan kegiatan juga terdapat sesi pemberian cindera mata kepada pihak Lumbung Stroberi sebagai kenang-kenangan.Ada pula inovasi yang baru-baru ini dikembangkan di Lumbung Stroberi yakni penanaman stroberi menggunakan sistem hydroponic sebagai sarana edukasi. Adapun kelebihan menggunakan sistem hydroponic yakni pengairan dan nutrisinya terkontrol melalui pengaliran air. Disamping kelebihan pasti ada kekurangan seperti, butuh penanganan khusus dan sdm yang berbakat dan teliti untuk menangani tanaman hidroponik, membutuhkan tenaga listrik secara terus menerus untuk membantu memompa air secara terus menerus, harus menyesuaikan PH air, membutuhkan investor dengan modal yang tinggi. Editor: Diva

Scroll to Top